Rabu, 13 Januari 2016

“Pentingnya PENDIDIKAN SEKSUALITAS bagi Anak di Era Digital”

������������������
RESUME KAJIAN Hari/ Tanggal :Senin/11 Januari 2016
Narasumber :
��Teh Elma Fitria # Relawan aktif SEMAI 2045 (Selamatkan Generasi Emas Indonesia 2045)
��Moderator : Gita Asmarani

�� Assalamualaikum wr wb teh elma
Selamat datang di grup kami, Terimakasih sudah meluangkan waktu dan ilmu nya kepada kami

��Waalaikumsalam wr wb, salam kenal semuanya ��. Saya Elma Fitria, panggil Teh Elma aja, atau Teh El ��

�� Terimakasih teteh atas kesediaannya berbagi bersama kami

Adalah sebuah tantangan berat di jaman era digital seperti sekarang ini, begitu besar tantangan yg dihadapi orang tua dalam mendidik putra putrinya, Salah satu tantangan nya adalah bagaimana agar anak mendapat kan informasi yg tepat akan sex education..
Materi dari teteh sebetulnya sangat panjang insya allah kita bahas sebagai awalan sebagai berikut

“Pentingnya PENDIDIKAN SEKSUALITAS bagi Anak di Era Digital”

✍ Elma Fitria
Relawan SEMAI 2045
(Selamatkan Generasi Emas Indonesia 2045)
Referensi : Bu Elly Risman, Psi – Yayasan Kita dan Buah Hati – SEMAI 2045

☀ What

Pertama, yuk samakan persepsi apa itu Pendidikan Seksualitas.
Pendidikan seksualitas itu beda dengan pendidikan seks. Juga bukan membahas tentang hubungan seks.

Menurut Yayasan Kita dan Buah Hati :
“Pendidikan seks membahas segala hal mengenai alat kelamin dan bahwa organ tersebut membedakan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Pendidikan seksualitas mengajarkan totalitas kepribadian seseorang, mencakup perasaan, cara berpikir, cara mengekspresikan dan merespon sesuatu, bagaimana berbudaya, bagaimana bersosial, dsb. Singkat kata, pendidikan seksualitas adalah pendidikan membangun kepribadian seseorang sesuai dengan jenis kelaminnya. “

Menurut Ustadz Harry Santosa :
“Pendidikan Seksualitas adalah mendidik anak menyadari fitrah kelelakiannya dan fitrah keperempuanannya lalu seiring bertambahnya usia kesadaran ini mengkristal menjadi kesadaran peran seorang lelaki sejati dan peran seorang perempuan sejati dalam ranah sosial yang lebih luas.”

Sebelum memberikan pendidikan seks ke anak, tanamkan dulu pendidikan seksualitas yang benar. Ini artinya, membahas pertanyaan anak seputar organ pribadinya tetap akan bikin stress dan salah tingkah, kalau kita tidak pernah mencicil pendidikan seksualitasnya.

Kabar baiknya, tidak ada kata terlambat, mulai dari sekarang kita cicil. Bahkan jika anak terlanjur bertanya ke kita tentang organ pribadinya pun, kita masih bisa mencicil pendidikan seksualitasnya.
☀ Why ?
Kenapa Pendidikan Seksualitas itu perlu ?

1⃣ Karena itu tugas yang diamanatkan ke orang tua, oleh Tuhan.

“ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”  (Q.S : An-Nisaa ayat 9)

Ayat ini seringkali diartikan : jangan meninggalkan anak dalam kondisi miskin secara ekonomi. Padahal miskin akidah dan miskin ahlak baik adalah bencana terburuk pada diri seorang manusia.

〰〰〰

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.  Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (Q.S : Al-Anfaal : 27-28)

Orangtua wajib menjadi pendidik utama dan pertama seksualitas anak karena ia adalah amanah yang Tuhan berikan dan kelak kita akan diminta pertanggungjawabannya.

〰〰〰

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Q.S : Ar – Ruum ayat 30)

Anak kita lahir dengan fitrah, amanah kita adalah menjaga fitrahnya terjaga hingga salahsatu dari kita kembali pada Sang Pencipta. Manusia terlahir fitrah, tapi kita hidup di jaman dimana manusia dikelilingi dengan hal yang bisa menyeret mereka keluar dari fitrahnya, bahkan sejak anak-anak.

〰〰〰

2⃣ Karena jaman digital ini membawa banyak konten negatif tentang seks.

Jika bukan kita yang membentengi anak dengan pendidikan seksualitas dan pendidikan seks yang benar, maka anak akan “dididik” oleh jaman, oleh internet, oleh pertemanannya, oleh dunia.

Kita hidup di jaman dimana pornografi sudah menyebar melalui internet, baik melalui jalur bebas terbuka dan gratis seperti sosial media, bahkan sampai ke lapisan deep web. Nilai bisnis pornografi internet adalah no 1 di dunia. Indonesia adalah produsen dan pasar terbesar di dunia (data dari YKBH).

Ini saya kutip dari Yayasan Kita dan Buah Hati :

“Dulu, tidak banyak dari kita yang diajarkan oleh orangtua mengenai pendidikan seks. Namun kita tumbuh menjadi pribadi yang baik. Mengapa? Karena orangtua adalah satu-satunya sumber informasi bagi anak.

Anak-anak malu sekali untuk membicarakan hal itu dengan oranglain, apalagi dengan teman sebaya. Habis diolok-olok jadinya.

Sekarang, jika malu bertanya pada oranglain, anak akan bertanya pada internet. Apa yang ia dapat? SEGALANYA! Bahkan yang tidak boleh ia dapatkan.

Tinggalkan tabu, apalagi hal ini adalah hal yang besar dan begitu serius diatur dalam agama. Begitu besar kerusakan yang terjadi akibat permasalahan terkait hal ini.

Perbaiki komunikasi yang benar, baik, dan menyenangkan sehingga terbentuk kelekatan, kedekatan, dan kualitas komunikasi yang erat. Dapatkan kepercayaan dan rasa nyaman anak kita, karena tidak mungkin kita bisa bicara tentang seksualitas (apalagi seks) jika anak merasa berjarak dengan kita.”

“Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji.” (Al Hajj : 24)
�� Apakah dari teteh ada tambahan kata penganta teh...
Mangga teh
��  tambahannya sedikit aja �� :

saya mengajak kita diskusi berbagi pertanyaan apapun, karena penting untuk kita saling belajar dari berbagai persepsi dan masalah yang banyak orang alami terkait tema ini. Semakin banyak kita tahu bagaimana kondisi asli di masyarakat, maka kita akan merasa bahwa pendidikan seksualitas ini penting untuk kita kuasai ��

�� Baik teh sudah ada beberapa pertanyaan yang masuk teh,
Pertanyaan pertama 1⃣Mau tanya: bagaimana cara membatasi anak2 dari maraknya dunia internet and pertelevisian yg sekarang ini sering sekali mempertontonkan aktor/aktris dengan pakaian yang minim. Apalagi dengan pengaruh teman-teman disekitar dan gampangnya mendapatkan foto/video2 porno.
�� boleh tahu dulu untuk pertanyaan ini, anaknya usia berapa ? atau bebas aja usia anaknya ?
�� Bebas teh
�� baik, saya jawab ya,
1⃣ cara membatasi anak-anak dari internet dan televisi, terkait konten tidak patut atau tontonan aurat :

ada beberapa prinsip penting :
�� semua orang dewasa di sekitar anak itu harus bersepakat tentang aturan pakai terkait gadget dan media digital lain
�� anak harus paham dulu aturan aurat, menundukkan pandangan, menjaga kemaluan, menghormati aurat orang lain
�� anak selalu didampingi dengan komunikasi yang benar baik dan menyenangkan dari orang tuanya atau orang dewasa di sekitarnya, sehingga bisa dibantu paham kenapa ada yang tidak baik ditonton atau dilihat
kalau terkait pengaruh teman sebaya, ada lagi yang perlu diperhatikan :

�� ajari anak memilih teman
�� memastikan kita juga ikut "mendidik" teman anak
�� menanamkan prinsip kuat di anak tentang seksualitas yang sehat
sebagai gambaran tentang pendidikan seksualitas, ini yang bisa diberikan sesuai jenjang umur yang benar. Ini didapatkan dari materi seminar Bu Elly Risman - Yayasan Kita dan Buah HAti :
☀ When dan How ?

Di rentang usia 0 – 7 tahun fokuskan pendidikan anak pada penanaman akidah, kecintaan pada Allah SWT, kesediaan taat pada aturan Allah SWT termasuk aturan aurat, aturan muhrim, rasa malu, birrul walidain, dll.

�� 0 – 5 tahun :
- ajarkan nama anggota tubuh dan mana yang harus ditutup
- ajarkan bahwa tubuh anak milik Allah SWT, dan berharga bagi dirinya sendiri, bagi orang tua, dan bagi seluruh keluarga. Oleh karena itu harus dijaga menurut aturan Allah SWT
- ajarkan 3 Sentuhan : Sentuhan boleh – tidak boleh – membingungkan
BIsa dipelajari di video edukasi yang SEMAI 2045 buat di :
https://www.youtube.com/watch?v=fbE25nmJtKg
�� 5 – 7 tahun :
- kenalkan apa itu : keluarga – kerabat – sahabat – teman – muhrim – orang asing
- role play mengajarkan anak berkata tidak/tidak boleh/jangan begitu jika anak disentuh di area tidak boleh (kembali ke 3 jenis sentuhan)
- ajarkan anak bisa berbagi rahasia dengan kita
- biasakan anak menahan pandangan dan menjaga kemaluan sejak dini
- ajarkan anak tertib saat tidur dan mandi

Bisa dipelajari di link video ini : https://www.youtube.com/watch?v=kZw9ZvTtwD8
�� 7 – 10 tahun :
- persiapkan anak menuju baligh. Jelaskan tentang organ reproduksi dan menstruasi pada anak perempuan, atau tentang mimpi basah pada anak laki-laki
- jelaskan fiqh thaharah dan kaitannya bersuci dengan ibadah
- jelaskan bahaya penyakit infeksi  menular seksual
- jelaskan bahaya pacaran dan aturan yang benar menurut agama
- ajarkan anak berhati-hati dalam pergaulan, memilih teman, menjawab di sosial media, dll
�� 10 – 12 tahun :
- bekali anak pemahaman cara bijak memakai gadget dan sosial media
- pahamkan tentang kerusakan otak dan ayat tentang menutup aurat
�� 13 – 16 tahun :
- pahamkan tentang apa itu pornografi dan bahayanya
- telusuri apakah dia pernah terpapar dan ajukan daftar pertanyaan secara benar (seperti di video langkah penanganan anak terkena pornografi)

Link video buatan SEMAI 2045 di : https://www.youtube.com/watch?v=JJHkZcknze4
Jadi, mengajarkan anak tangguh terhindar dari pornografi memang ga bisa seklai jadi dengan larangan : "Eh ga boleh lihat itu !" ��. Kita harus memahami cara kerja otak anak menyerap dan menjadikan sesuatu pemahaman sebagai bagian dari karakternya. Jika anak kita atau anak di sekitar kita belum pernah mendapatkan pendidikan ini sebelumnya, maka perlu kita cicil, sejak awal, secara berurutan. Kejar ketertinggalan ����
itu tadi garis besarnya, kalau dibahas detail, bisa panjang untuk masing2 poin ��
Oia, ada yg lupa disebutkan Aturan pakai gadget pun berbeda tergantung usia anak, berdasarkan rekomendasi psikolog ��

�� 0 - 2 tahun
TIDAK melihat layar digital sama sekali baik berupa layar hp, TV, laptop, dll.

Asosiasi Dokter Anak Amerika Serikat dan Kanada (the American Academy of Pediatrics) menekankan anak usia 0-2 tahun tidak boleh terpapar gadget sama sekali. Hal ini tentunya bukan tanpa alas an. Ada bukti kuat bahwa anak yang sudah terpapar dengan layar sebelum usia 2 tahun, akan mengalami gangguan pengelihatan, defisit perhatian, gangguan dalam perkembangan bahasa, membaca, penurunan kemampuan konsentrasi dan daya ingat jangka pendek (edukasi yang berasal dari gadget tidak akan lama bertahan dalam ingatan anak-anak), adiksi, serta resiko lebih tinggi untuk terpapar radiasi. Tidak ditemukan munculnya kata-kata baru yang dipelajari dari program video yang dirancang untuk meningkatkan kosa kata anak usia 12-18 bulan (Penelitian DeLoache dkk pada tahun 2010). Dengan demikian, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak akan efektif bagi mereka.
�� 3 - 5 tahun
BOLEH melihat layar 1 JAM SEHARI, berupa tontonan TV non kekerasan dan non pornografi (termasuk soft porn)
�� 6 - 12 tahun
BOLEH melihat layar 2 JAM SEHARI berupa tontonan TV non kekerasan dan non pornografi (termasuk soft porn)
�� 13 - 18 tahun
BOLEH melihat layar 2 JAM sehari berupa tayangan TV dan handphone dengan materi non kekerasan dan non pornografi
Masih BOLEH main video game baik konten non kekerasan maupun dengan konten kekerasan maksimal 30 menit sehari. Asumsinya anak di usia itu sudah paham di alam bawah sadarnya, bahwa kekerasan di video itu tidak nyata, jadi tidak akan diikuti dalam rentang waktu 30 menit itu.
pada prakteknya, kalaupun sulit dilakukan, tapi pantas diperjuangkan ��. Jauh lebih banyak hal positif untuk fisik, mental, otak, ruhiyah, dan jiwa mereka jika mereka aktif di alam bebas dan sibuk berinteraksi langsung dengan kita ��
Paparan layar bisa mengakibatkan kecanduan pada apapun yang muncul dari layar. Gawat kan kalau yang muncul adalah yang bahaya ��.
kecanduan pada apapun bisa beresiko pada perkembangan otak , terutama bagian Pre Frontal Cortex. Mungkin bisa dibahas di kulwap berikutnya, karena yang ini lumayan panjang, hehehe

�� Wow jadi baby tv itu ga recomended ya teh buat di tonton baby
�� tepatnya : bayi dan batita tidak butuh, sebenarnya ��. Jauh lebih penting dan sehat untuk otak anak jika sering diajak ngobrol oleh ibu dan ayahnya.
Oia angka2 waktu tadi adalah waktu maksimal ya. Masih saya konfirmasi lagi ke YKBH untuk durasi sehatnya berapa lama.
�� Karna angka ini kluar berdasarkan riset dan data ya teh dari tim ykbh
�� Makasih ya Teh sudah terjawab kegelisahan saya terhadap gadget,dengan adanya penyataan ini bisa saya tunjukin ke suami saya.... Klo saya bisa tegas dan tega Teh...tapi suami yg belum bisa...
�� Kondisi beda pendapat sama suami ini akan nyambung ke tema Tujuan Pengasuhan. Ayah dan Ibu punya tujuan apa dalam mendidik anak, karena ini akan menentukan kebijakan bersama yg ditegakkan di rumah
Tujuan Pengasuhan juga harus bersandar pada dasar yg benar. Dari situ baru buat aturan
Saya boleh share seputar Tujuan Pengasuhan disini ?
Atau jawab pertanyaan dulu ?
��
�� Mangga teh
��Tujuan/Visi pengasuhan,
Bandingkan visi yang keliru dengan visi yg benar (lihat gambar terpisah)
��3 prinsip pengasuhan, Sandarkan pengasuhan pada 3 prinsip : Spiritual Based, Brain Based, Dual Parenting (lihat gambar terpisah)

Jadi memang suami dan istri perlu duduk bareng bahas ini.

Dimulai dari kesediaan melihat bahwa ketika ada anak, maka kita harus tanya dulu ke Sang Pencipta manusia yaitu Allah SWT : "Ya Allah anak ini harus saya dampingi menuju ke arah mana, jadi anak seperti apa, dan apa tugas saya sebagai pendampingnya "

Lalu lihat bagaimana cara pengasuhan yang tidak mencederai otak anak. Jangan salah paham juga ya, kadang banyak orang mengira pengasuhan berdasarkan perkembangan otak adalah menjejalkan berbagai bentuk belajar ke anak sejak usia dini. Ini salah kaprah. Misalnya memaksa anak belajar calistung sebalum 7 tahun. Ini justru bikin anak tumbuh jadi anak BLAST, dan mencderai otak anak karena otaknya belum siap
BLAST :
Bored
Lonely
Afraid
Angry
Stress
Tired
( dilanjut nanti ya untuk tema ini)

�� Baik teh, Lanjut ke pertanyaan kedua teh
2⃣bagaimana seorang ibu yg putrinya 11 thn sdh haid menemani nya di saat dia sdg labil dan memberikan sex education agar dia dapat menjaga dirinya
�� 2⃣ Sebelum mendampingi anak, pastikan dulu bahwa kita adalah orang tua yang menyenangkan untuk anak, dan biasakan anak bisa terbuka untuk hal apapun, termasuk berbagi rahasia dengan kita.

Yang paling pas untuk mendampingi terkait hal hal seputar haid adalah ibunya, karena sama sama perempuan. Tapi terkait mengelola emosi, maka yang pas adalah ayahnya.

oia, kalau tidak tuntas saya bahas, nanti saya sambung gapapa ya. Pertanyaan dan jawaban bisa via japri antara saya dengan Teh Gita

�� Baik teh,
Masya allah dari satu pertanyaan saja banyak sekali pemaparan yang kita dapat. Terimakasih kepada teh elma atas waktunya
Pertanyaan yg blum di jawab akan saya japri kepada teh elma ya teman...
Kita akhiri diskusi kita yg masih greget ini...
Insya allah akan di buka kelas lanjutannya
Mari sama sama kita tutup diskusi kita dengan bacaan hamdalah... Alhamdulillahirrobilalamin
Dan ucapan terimakasih kita kepada teh elma Yang sibuknya luar biasa namun masih berkenan berbagi bersama kita
Semoga Allah SWT membalas kebaikan teh elma dengan balasan rezeki berlimpah.sehat slalu ya teh
Dan smoga berkenan berbagi kembali bersama kita di sini
Terimakasih kepada teman.sahabat.yang telah berpartisipasi dan menyimak malam ini,
Dari saya yang bertugas mohon maaf apabila ada salah dan khilaf
Wassalam dan selamat istirahat
������������������

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ada yang mau berkomentar