Selasa, 05 Januari 2016

12 Gaya Populer Yang Harus Dihindari dalam Pengasuhan

K12 Gaya Populer Yang Harus Dihindari dalam Pengasuhan

Berikut  12 Gaya Populer yang saya sarikan dari Yayasan Kita dan Buah Hati yang harus dihindari saat membangun komunikasi dalam pengasuhan dan penddikan kepada sang buah hati.
 
1. Memerintah
Tujuan orang tua adalah untuk mengendalikan situasi dan menyelesaikan masalah dengan cepat, sedangkan pesan yang ditangkap anak adalah mereka harus patuh dan tidak punya pilihan
 
Anak: ”Pa, aku engga mau berangkat sekolah”
Papa:  ”Apa-apaan sih, engga boleh malas ah.  Pokoknya besok harus sekolah”.

2. Menyalahkan
Orang tua ingin menunjukkan kesalahan si anak, sedangkan tanggapan si anak adalah mereka tidak pernah benar/baik.
Anak: “Ma, kakiku luka nih…sakit sekali. Tadi habis jatuh..”
Mama: “Nah, kan? Dari tadi Mama bilang jangan lari-lari, makanya jatuh.. Ga pernah mau dengerin Mama sih”

3. Meremehkan
Tujuan orang tua menunjukkan ketidakmampuan anak dan orang tua lebih tahu, anak menangkap bahwa dirinya tidak berharga/merasa tidak mampu
Anak:”Ayah, aku tidak bisa mewarnai gambar yang ini..”
Ayah: “Masa mewarnai begini saja ga bisa.  Bisanya apa dong?”

4. Membandingkan
Orang tua ingin memberi motivasi dengan memberi contoh tentang orang lain, tapi anak menanggapi bahwa dia tidak disayang, pilih kasih dan merasa dirinya memang selalu jelek. 
Anak:: ”Aku mau digosokin gigiku sama Bunda..”
Bunda : “ Iih, masak sudah besar masih dibantu..lihat adikmu sudah bisa gosok gigi sendiri”

5. Mencap
Maksud orang tua ingin memberitahu kekurangan agar anak berubah, anak menanggapi dengan merasa itulah saya
Anak: “Ayah, gendong Yah…aku ga mau jalan..dengkulku sakit nih”
Ayah : “Kamu ini memang anak cengeng, begini saja minta gendong. Jalan sendiri..!”

6. Mengancam
Orang tua melakukan agar anak menurut/patuh dengan cepat, tapi anak akan merasa cemas dan takut
Anak : “Bunda, tungguin…bantuin aku pakai sepatu dulu..”
Bunda : “Pakai sendiri ah. Cepetan, ntar Bunda tinggal lo..Biar kamu pulang sendiri”

7. Menasehati
Maksudnya agar anak tahu mana yang baik dan mana yang buruk, namun anak menganggap bahwa orang tuanya sok tau, bawel dan membosankan
Anak:  “Ma, tadi Rahma ngetawain aku..”
Mama:  “Makanya kamu jangan suka ngetawain orang, kalau dibalas begitu baru tahu rasanya kan? Lain kali sama teman yang baik, jangan maumu sendiri”

8. Membohongi
Maksudnya agar urusan menjadi gampang, namun anak akan menilai bahwa orang dewasa tidak dapat dipercaya
Anak:  ”Ayah, kenapa sih kok bulannya cuma kelihatan setengah…?”
Ayah:  ”Iya, kan setengahnya dimakan Buto Ijo…..”

9. Menghibur
Tujuan orang tua adalah agar anak tidak sedih/kecewa, sehingga anak jadi senang dan tidak larut dalam kesedihan, namun anak akhirnya akan lupa dan melarikan diri dari masalah
Anak: ”Pa, aku ngga mau temenan sama Ruri…dia suka nakalin aku…”
Papa: ”Ya sudah…berteman sama yang lain saja.  Kan masih banyak temen yang lain”

10. Mengkritik
Orang tua menginginkan agar anak memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kemampuan diri, namun anak akan merasa bahwa dirinya selalu kurang dan salah
Anak: ”Ayah, nih aku sudah selesai mewarnai..”
Ayah: ”Masak begini dibilang selesai, coba lihat masih banyak yang belum diwarnai”

11. Menyindir
Memotivasi, mengingatkan agar tidak selalu melakukan seperti itu dengan cara menyatakan yang sebaliknya, anak akan menganggap hal ini menyakiti hati
Anak::  ”Aku ga mau minum vitaminnya..rasanya ga enak”
Ayah:  ”Ooo..kakak suka ya kalau sakit..vitamin kan membuat badan jadi ga gampang sakit..kalau ngga mau berarti kakak emang seneng sakit ya..”

12. Menganalisa
Orang tua ingin mencari penyebab positif/negative anak atau kesalahannya dan berupaya mencegah agar tidak melakukan kesalahan yang sama lagi, namun anak akan menganggap orang tua sok pintar
Anak: ”Ayah, aku ngga mau belajar sepeda lagi..”
Ayah: ”Itu karena cara belajarmu yang salah. Mestinya tanganmu jangan kaku dan pandangan harus ke depan.  Kamu kan selalu melihat ke bawah.  Terus rambutmu itu mestinya dikuncir biar kamu bisa leluasa bergerak ngga bingung aja sama rambut.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ada yang mau berkomentar