Kamis, 30 April 2015

MENGIKAT HATI ANAK, MENJALIN EMOTIONAL BONDING (TIPS PARENTING) by : bendri jaisyurrahman

MENGIKAT HATI ANAK, MENJALIN EMOTIONAL BONDING
(TIPS PARENTING)
by : bendri jaisyurrahman (twitter : @ajobendri)

1| Salah satu tugas pengasuhan adalah membuat ikatan
emosi yang kuat antara ortu dan anak yang dikenal
dengan istilah emotional bonding

2| Ikatan emosi atau batin ini berpengaruh bagi anak
dalam menjalani masa-masa sulit semasa hidup sekalipun
tak ada ortu di sisi

3| Tak selamanya ortu mendampingi hidup anak. Ia harus
tumbuh mandiri dengan potensinya. Emotional bonding
yang kuat terhadap ortu sebagai pengarah

4| Setidaknya ada beberapa masa kehidupan dalam diri
anak dimana ia alami krisis : pra sekolah, pra puber,
pubertas, pra nikah dan nikah

5| Di masa-masa tersebutlah ia butuh bimbingan dan
arahan. Maka meski tak ada ortu di sisi, nasehat-nasehat
dan teladan ortu tetap dijaga selama masih ada ikatan
batin

6| Hal ini lah yang dialami oleh Nabi Yusuf muda saat
terpesona dengan kecantikan zulaikha dan diajak berbuat
mesum. Ia punya hasrat

7| Hasratnya hampir saja menjerumuskannya seandainya
Allah tak berikan 'pertanda'. Seperti yang terdapat
dalam surat Yusuf : 24. Sila dibaca
'Pertanda' yg dimaksud adalah nasehat ayahnya yang
tiba-tiba muncul saat ia hampir saja terpedaya oleh
nafsunya. Ini kata ibnu katsir

9| Bayangkan! Nabi yusuf yang terpisah jauh oleh
ayahnya, terjaga diri dari bujukan setan. Tak jadi berbuat
zina. Tersebab ikatan batin dengan ayahnya

10| Itu pula yang diharapkan dari anak kita. Jauh terpisah
namun menjaga kehormatan keluarga karena nasehat
indah ortu yang tertanam dalam jiwa

11| Saat krisis jiwa melanda, tak kemana-mana cari
solusi. Yakin ada ortu yang siap membantu cari jalan
keluar. Percaya sepenuhnya

12| Seorang wanita yang sedang konflik dengan suaminya,
akan curhat ke ayahnya. Bukan ke lelaki lain. Rumah
tangga terselamatkan. Sebab ada father bonding

13| Anak yg tak punya emotional bonding maka tak
percaya dengan ortunya. Lebih dengar kata temannya
sekalipun buruk

14| Bagaimana menciptakan emotional bonding dengan
anak? Usia dini jangan diabaikan. Bermula dari bayi dalam
kandungan. Ayah bunda terlibat bersama

15| Saat bayi dalam kandungan, jadikan suara ayah-bunda
nya yg lebih banyak didengar. Ajak ia bicara sambil
mengusap perut bunda

16| Saat anak lahir, sambutlah anak dalam pelukan yang
hangat. Hadapkan wajah kita ke hadapannya. agar
perlahan di scan dalam memorinya

17| Usia 0-2 tahun adalah fase pengikatan. Disinilah fase
dimana ayah-bunda harus jadi aktor utama dalam
pengasuhan. Bukan yg lain

18| Di fase inilah Allah perintahkan ibu untuk memberinya
ASI. Yang bukan sekedar susunya, namun juga belaian
yang dibutuhkan anak
19| Betapa banyak ibu yang lebih sering menitipkan ASI
nya pada botol. Tak memberinya langsung dari puting.
Sehingga anak sehat namun jiwanya kosong
20| Fase ini juga seorang ayah harus banyak terlibat
mengasuh. Luangkan waktu tuk ganti pampers, gendong
anak sambil cerita, bacakan quran, dll

21| Dalam usia 0-2 tahun jangan terburu-buru kenalkan
anak pada media meskipun isinya bagus. Sebab emosi
belum terikat sepenuhnya

22| Jika ingin ajarkan anak tentang quran, jangan dari
kaset. Akan lebih elok jika ortunya yang menyuarakan
sekalipun belum fasih. Agar tercipta ikatan batin

23| Sekalipun ada pengasuh lain, peran mereka hanya
membantu. Bukan tokoh sentral. Agar ikatan yang
terjalin bukan kepada mereka namun kepada ortunya

24| Keluarkan segala energi: suara, bahasa tubuh, dan
ekspresi muka agar terekam kuat dalam memori anak.
Inilah yang menjadi dasar munculnya ikatan hati

25| Bagaimana jika anak sudah melewati usia 2 th
sementara kita terlambat melakukan upaya emotional
bonding ?

26| Jika anak sudah melewati usia 2 tahun, bisakah kita
ciptakan emotional bonding dengannya? Masih sangat
bisa. Asal kita bisa membaca golden moment

27| Golden moment ini adalah situasi dimana anak benar-
benar butuh hadirnya kita. Bisa tanpa sengaja atau juga
kita rekayasa

28| Golden moment yang dimaksud minimal ada dua :
yakni saat anak sedih dan saat anak unjuk prestasi.
Hadirlah dengan sungguh-sungguh di dua waktu ini

29| Saat anak sedih, ia butuh sandaran jiwa. Butuh ada
yang memeluk dan dengarkan curhatnya. Hadirlah segera.
Jangan sampai orang lain yang ambil alih

30| Tak pekanya ortu saat anak sedih malah buat ikatan
hati makin rapuh. Kepercayaan menurun. Anak lari
kepada sosok lain

31| Dan hadirlah saat anak unjuk prestasi : baca puisi di
skolah, ambil raport, menari, dan sejenisnya. Ini adalah
persembahan untuk ortu dari anak

32| Saat unjuk prestasi, yang anak butuhkan adalah tepuk
tangan dan apresiasi ortunya. Jika ortu tak hadir,
rusaklah kepercayaan anak

33| Kehadiran ortu dalam kegiatan mereka adalah
pengakuan eksistensi anak. Ortu yang cerdas, akan
paksakan diri tuk hadir. Demi tercipta emotional bonding

34| Semoga kita bisa menjadi ortu yg mampu jalin
emotional bonding dengan anak kita. Agar anak
terdampingi selamanya meski kita tiada. Salam cinta
(bendri jaisyurrahman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ada yang mau berkomentar