Al-Quran menerangkan bahwa kita semua akan memasuki babak baru kehidupan melalui sebuah proses kematian, yang waktunya tiada yang mengetahuinya.
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula”. [Az-Zumar 30].
"Setiap Umat mempunyai batas waktu". [Al-A'raaf 34].
Kematian bagi sebahagian orang adalah hal yang menakutkan yang tabu untuk dibicarakan, padahal kematian adalah sebuah kemutlakan.
“Kami telah menentukan kematian diantara kamu”. [Al-Waaqiah 60].
Proses kematian akan terasa indah bila masa di-dunia dijadikan sebagai ajang pengumpulan bekal.
"Masing-masing orang memperoleh derajat sesuai dengan apa yang dikerjakannya". [Al-An'aam 132].
Rumah megah yang dimiliki di-dunia tak ubahnya seperti sebuah gubuk penunggu sawah, karena suatu saat nanti harus ditinggalkan.
"Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara, dan sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang kekal". [Al-Mumin 39].
Berbahagialah mereka yang ber-iman pada kehidupan akhirat. Mereka bercocok tanam dengan melakukan amal-amal shaleh, sehingga peristiwa kematian itu layaknya seperti kenikmatan menjelang masa panen.
"Orang-orang yang ber-iman dan ber-amal shaleh kelak akan kami masukkan kedalam surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya". [An-Nisaa 122].
Siapa yang menanam kebajikan di-dunia akan panen kebahagiaan di-akhirat, namun siapa yang menanam keburukan akan panen kesengsaraan.
"Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang ber-iman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar". [Fathir 7].
Sebab itu banyak orang yang menyesal kelak karena lalai berbuat amal-amal yang shaleh.
"Ya Tuhanku, kembalikanlah aku kedunia, agar aku berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan". [Al-Mu'minuun 99].
Semoga kita semua selalu bersiap diri dalam memasuki babak baru kehidupan kita. Aamiin Yaa Rabbal'alaamiin...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan jika ada yang mau berkomentar