Selasa, 22 Desember 2015

Manajemen Emosi Pada Ibu

Hasil Diskusi HSMN Grup 1

Hari/tgl: Kamis/17 Desember 2015
Pukul: 19.30 – 21.30
Narasumber : Irawati Istadi
Tema: Manajemen Emosi Pada Ibu
Moderator: Fieki Rahmatillah
Notulensi: Hana Afiifah

Assalamualaikum .....bunda2 pembelajar hebat......
Alhamdulillah bertemu kembali......Kali ini diskusi tentang manajemen emosi bunda, ya......
Materi ini saya ambil dari beberapa buku saya, seperti buku 'Bunda Manajer Keluarga', juga buku 'Ayo Marah' dan buku 'Ayo Bicara'. Saya sudah siapkan materi prolognya sebagai umpan untuk bahan diskusi kita. Materinya agak panjang, tapi bunda2 jangan buru2 membacanya.....Santai saja dan nikmati....Baru nanti kita diskusikan...
Kita mulai ya.....
Bismillahirrahmanirrahim..
Marah, bisa dialami oleh setiap orang. Seperti halnya setiap orang pun bisa bahagia maupun sedih. Namun marah harus dikelola dengan baik, mengingat bahwa marah yang salah bisa memberikan dampak yang sangat buruk.
Marah yang diperbolehkan adalah marah pada saat yang tepat dan dengan cara yang benar.
Nah, kedua hal inilah yg akan kita bahas.
Marah diperbolehkan jika dilakukan di saat yg tepat, yaitu di saat :
1. Membela Islam jika dilecehkan atau diganggu orang lain. Rasulullah tidak marah jika dirinya dihina orang lain, namun beliau akan marah jika ada orang yang menghina al quran, memainkan ayat2 Allah.
2. Bertujuan membuat perubahan positif. Seperti ingin mengajarkan anak shalat, mengaji, melatih disiplin shalat,dsb. Tapi ingat bahwa marah di sini harus dilengkapi dg cara yg benar.
3. Sebagai cara akhir setelah berbagai cara lain yg lebih smart gagal untuk merubah keadaan.
Sementara itu, walaupun ada marah yabg diperbolehkan, tetap harus diperhatikan CARA MARAH YANG BENAR. Antara lain :
1. Hindari emosi. Belajarlah untuk bisa marah tanpa emosional. Lebih tepat disebut tegas, mungkin ya. Walaupun mengeluarkan kata2 dengan nada keras dan tinggi pertanda tak suka, namun tetap bisa tenang.
2. Tetap selalu menggunakan kata2 positif. Jadi tidak ada kata2 yang meremehkan, menghina bahkan menghancurkan harga diri anak atau orang yg dimarahi.
3. Berhenti marah secepatnya, setelah anak menunjukkan rasa bersalah atau efek jera. Ini penting, karena jika marah berlebihan akan menghancurkan harga diri anak dan justru menumbuhkan dendam.

Tanya Jawab
1.Hana
#tanya narsum
Assalamu'alaykum bu ira, saya mau bertanya, Bagaimana bisa marah tanpa emosi dan hanya mengeluarkan kata2 positif? Karena biasanya saya selalu meledak saat marah terutama ketika punya permasalahan dgn suami terkadang anak jadi pelampiasan. Syukron ibu ✅

#Jawab
Waalaikumsalam, bunda Hana. Bisa kok, kita marah dengan tidak emosional. Maksudnya, kita tetap marah dengan suara yang keras dan tinggi, tapi batasi di sikap yang tegas saja, dan emosi tetap terkontrol.
Jika emosi masih terkontrol, maka kita bisa kendalikan agar kata2 yabg keluar dari mulut kita walaupjn bernada tinggi, namun tetap positif.
Marah tanpa emosional ini memang perlu latihan, bunda..... Misal, seorang bunda marah dengan emosional sehingga keluar kata2 : 'Kalian ini memang selalu cari gara2. Selalu bikin ribut kalau mau tidur.Tukang kelahi!'
Nah, marah kita lebih smart jika emosi lebih terkontrol shg kita berpikir dulu sebelum marah, mencari kata2 yg positif , seperti : 'Sudah ! Hentikan pertengkaran kalian. Semua anak bunda hebat! Tidak usah saling menyalahkan ! Ayo kita kerjakan lain saja!'
Nah, kemarahan kedua tetap suara tinggi, tapi tak ada kalimat negatif yg menyakiti hati anak....

Berarti perlu banyak berlatih dan saling mengingatkan ya bu ira. Kontrol diri juga penting ya bu terutama saat hanya berdua dgn anak. Kadang kalau hanya berdua dan tidak ada yg mengingatkan suka gemess tp saya jg takut menyakiti hati anak.

▶Betul, bunda. Sangat2 banyak perlu latihan untuk manajemen diri....

2.Nailah
#tanyanarsum
Assalamu'alaykum.. Terima kasih ibu Irawati atas materi yg sgt bermanfaat utk para ibu.
Pertanyaan sy bgmn sikap ibu jika setelah kita marah, anak (3y9m) msh mengulangi kesalahan yg sama?  Apakah marah kita yg blm benar ataukah ada panduan marah sesuai dgn usia anak2? Spy tanpa berulang kali marah, anak bisa mengerti maksud baiknya. Jazakillah ibu..

#Jawab
Waalaikumsalam, bunda Nailah.... Saat anak berbuat salah, maka kita marah dengan target agar anak sadar kesalahannya. Target marah bukanlah agar anak bisa berubah. Sebab untuk beeubah anak butuh waktu lama, masih mungkin dia akan mengulang bbrp kali kesalahan lagi sampai dia benar2 berhasil berubah.
Apalagi semakin kecil usia anak, seharusnya semakin besar toleransi yg kita berikan. Jadi, marah itu tujuannya hanya untuk menyadarkan kesalahan anak dan memotivasi untuk berubah.
Untuk supaya anak benar2 berubah dan tidak mengulangi kesalahan tsb, harus berbagai pendekatan dan penanaman nilai lain kita lakukan dan butuh waktu lama.✅

Baik bu. Lalu, apakah marah itu berbeda2 metode sesuai umur anak, bu?

▶Ya, sebab semakin kecil usia anak, permakluman kita harus semakin besar, jadi tingkat kemarahan pun harus semakin rendah.

3.Ilma
#tanyanarsum
Bu, saya pernah membaca bahwa marah bisa mematikan sel otak anak, bila benar, adakah cara mengembalikan keadaan jika sudah terlanjur memarahi anak? Saya biasanya meminta maaf sambil memeluk anak, apakah itu cukup mengobati luka yg terlanjur tergores di hati anak? ✅

#Jawab
Untuk bunda Ilma..... Jika kita terlanjur memarahi anak, maka untuk memperbaiki memang paling bagus diawali dg minta maaf sambil memeluk. Bisa jadi itu sudah cukup untuk mengobati luka anak, jika lukanya masih kecil. Tetapi jika kemarahan bunda kepada anak sudah membekaskan luka yg parah, maka biasanya akan menyebabkan luka2 kepribadian yg membekas dalam, seperti hilangnya rasa percaya diri, munculnya keinginan balas dendam, memberontak, dsb. Jika sudah sampai seperti ini, maka permintaan maaf sj tak cukup. Harus dengan menghentikan gaya marah yg salah, dan mulai menggunakan cara marah yg smart, serta memberikan  terapi pengobatan sesuai dg penyakit karakter yg ditimbulkannya tadi. ✅

4.Husnul
#tanyanarsum
Assalamualaikum
Klo anak kita sudah terlanjur menjadi korban ortu yg dulunya pemarah dan skrng lagi bljr untuk tdk menjadi pemarah lagi, otomatis anak trsbt sdh mengikuti apa yg ortu dulu lakukan(pemarah) bgmn mangajarkan anak untuk belajar sabar.

#Jawab
Wlkmslm bunda Husnul.... Jawabannya mirip yang sebelumnya. Intinya adalah minta maaf, kemudian menghentikan pola marah yang salah dan mulai menggunakan pola marah yg benar, sambil mengajarkan bgmn cara marah yg benar pd anak. Yg perlu bunda ketahui, untuk anak yg sudah terlanjur mendapat pola asuh salah, bisa jadi butuh waktu lebih lama untuk menumbuhkan kesabarannya. ✅

5.Hesti
#tanyanarsum
Bismillah
Bu ira saya adalah ibu dari 4 anak laki2 semua. Anak sy semuanya aktif dan rumah sering berantakan krn keaktifan mereka. Hampir tiap hari sy marah selalu saja ada penyesalan. Bu ira bagaimana ya mengendalikan emosi yg terarah? Sering punya keinginan kuat untuk tak terpancing emosi tp saat lelah dan cape hawanya ingin marah akan segala keaktifan mereka yg bikin keributan... ✅
Pertanyaan yang sama juga Dari Bu redni mengenai cara memanage diri ketika dalam kondisi yang lelah..

#Jawab
Bunda, kita harus pandai menyesuaikan antara tuntutan dan tantangan. Kalau hanya punya satu atau dua anak, bolehlah kita punya keinginan atau tuntutan agar rumah bisa selalu rapi, cantik karena banyak hiasan, dan masih sempat masak sendiri.
Tetapi jika rejeki bunda punya anak laki2 banyak yang aktif semua, wajarlah jika rumah tidak bisa serapi dan secantik yg diharapkn semula.... jadi, santai saja. Turunkan tuntutan dengan hanya menstandarkan cukup ruang tamu saja yg harus bersih sesuai standar. Atau ijinkan anak2 berantakan di ruangan khusus mereka bermain.... Kalau kondisi badan lelah, sudah pasti emosi sulit termanage. Jadi yg harus dimange adalah pengaturan waktu dan beban tugas, agar fisik bunda bisa fresh setidaknya di waktu2 spesial yg sdh disepakati bersama anak. Tidak mungkin kuta bisa fresh selama 24 jam. Jadi, rencanakan bersama anak kapan waktu kebersamaan special itu dijadwal setiap hari. Misal bunda pilih di sore hari, maka managelah tugas2 bunda sebelum atau sesudah waktj tsb, shg cukup di sepuluh atau limabelas menit waktu spesjal itu sj yg bunda perlu fresh....✅

6.Ira
#tanya narsum
Sebenernya berapa lama kita boleh Marah pada anak? Terimakasih  ✅

#Jawab
Kita ingat bahwa target marah kita adalah untuk menumbuhkan kesadaran anak ttg kesalahannya, shg marah kita sudah harus berhenti ketika sudah muncul efek jera.
Semakin cepat muncul efek jera akan semakin baik.
Jadi bunda harus belajar csra marah yg efektif, yg bisa cepat memunculkn efek jera, shg marah tidak perlu lama2. ✅

7.Metha
#tanya narsum

Ini terkait komunikasi dg suami. Saya sdh bbrp kali mengkomunikasikan cara marah yg benar kpd suami tp masih sering kebablasan juga. Pas diingatkan (pd saat anak2 tdk ada) jawabannya khilaf . Tapi khilafnya sering banget. Gimana cara komunikasi efektifnya y, spy "marah cara lama" pd suami berubah? Terima kasih bu ✅

#Jawab
Sulit tifaknya mengubah pola marah , tergantung dari kuatnya pola yg salah tsb tertanam di bawah sadar, tergantung kuatnya tekad berubah yg ada, serta kualitas latihan utk berubahnya. Kalau belum ada tekad (baru keinginan sj), perubahan sulit tercapai. Jadi, sering2lah diskusikn kpd suami agar dia punya tekad berubah.... Keberadaan tekad tsb bisa jg diwujudkn dg keberanian utk menghukum diri sendiri. Ajak suami untuk berani menghukum diri sendiri dengan membayar denda duaratus ribu rupiah setiap kali tak berhasil menahan marah, misalnya.... Utk latihan, buat kesepakatan bentuk dan tahapannya seperti apa, lalu bantu suami spy disiplin dg latihan2nya.
Bantu dg membuat ceklis, misalnya, tempel di dinding almari, untuk menghitubg brp kali suami marah dalam sepekan, misalnya. Nah,dengan tekad yg kuat, rencana yg baik, latihan yg istiqamah, insya Allah akan ada perubahan, walau pun masih tetap membutuhkan waktu brerbulan2, bahkan sampai bertahun2.....

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
facebook.com/hsmuslimnusantara
FB: HSMuslimNusantara pusat
instagram: @hsmuslimnusantara
twitter : @hs_muslim_n
web : hsmuslimnusantara.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ada yang mau berkomentar