Sabtu, 28 Februari 2015

Resume kulwap hsmn 7

[15:41 04/02/2015] Shofie Hs: RESUME KULWAP HSMN-7

�� hari dan tanggal : Rabu, 4 pebruari 2015
⏰ Pukul: 13.00—15.00
�� Pemateri: Bunda Vivi
�� Tema: Urgensi test kecerdasan pada anak
�� Moderator: Bunda QQ
�� Notulen: Bunda Shofi

��Mengenai Narsum:

Bu Vivi adalah Pemilik paud dan Daycare Bintang Juara, Biro Konsultasi Psikologi Qualifa dan pemilik LPK Smart and Fun Home di Semarang. Bu Vivi juga pernah mengajar di salah satu perguruan tinggi negeri.

�� Pendahuluan:
Perlu dipahami bhw setiap manusia memiliki semua potensi kecerdasan majemuk tsb hanya beda dominasi dan kombinasinya. Bahkan anak berkebutuhan khusus pun dgn kerusakan ringan pada area otak yg mengatur logika berpikir msh mampu berpikir logis analitis spt yg saya contohkan di atas seorang anak berkebtuhan khusus yg atlet renang tk olimpiade.

�� Diskusi:
(BAGIAN I)

1⃣ Saat kpn bs dilatih & hal apa yg bisa dilakukan ibu utk menstimulasi anak yg umurnya msh dbwh 5th?
➡ Utk anak usia dini yakni sejak lahir sampai usia maksimal 8th, setiap aktivitas pembelajaran harus dimaknai sbg stimulasi atau pemberian rangsang yg dpt mbuat anak merespon. Stimulasi ini scr filosofi agak brrbeda dg belajar materi. Krn stimulasi ini mementingkan adanya interaksi n komunikasi 2 arah atau timbal balik. Jadi sbenarnya stimulasi sdh bisa dilakukan bahkan sjk bayi dlm kandungan. Nah utk merangsang stimulasi yg tepat bagi anak. Yg pertama kita hrs paham tahapan perkembangan, ciri2 perkembangan n tugas perkembangan anak pd stp tahap usianya. Bayi sp usia maksimal 2th msh byk stimulasi yg mengaktifkan sensori atau penginderaan yaitu memgang benda halus kasar, dingin hangat, besar kecil, tebal tipis dan motoriknya terutaam motorik kasar yaitu lari, manjat, lompat, nendang, main sepeda n olahraga Prasekolah usia 2th ke atas sp7th msh byk juga stimulasi motorik kasar (koordinasi otot besar) namun sdh mulai ditambah motorik halus (otot kecil) koordinasi tangan n jari2 spt mewarnai, menggambar bebas atau coret2, menggunting, menempel, meronce,puzzle, lego. Pd usia ini anak sdh mulai dapat dikenalkan konsep atau simbol2 spt angka,huruf,kata,bentuk geometri,warna,ukuran namun hrs menggunakan objek atau benda konkrit, jd kalau membilang atau berhtung pun hrs ada benda dlm bentuk gambar atau benda nyata yg real bs dipegang.
2⃣ Memantau ciri2 perkembangan itu seperti 1 bulan sudah bisa apa, 2 th sudah bisa apa, 3 th sudah bisa apa.Gitu ya bu?
➡ Iya betul bu,,bisa dg bantuan buku KMS Atau buku2 psikologi ttg tahapan perkembangan anak atau pakai panduan kurikulum paud.
3⃣ Jadi kita boleh ya bu mengajarkan membaca dan menulis?
➡Bukan mengajarkan calistung dg hanya membaca buku n mengerjakan soal2 di buku ya bu, namun lbh banyak memberikan aktivitas yg fun dan variatif dg materi kata, 2 kata, 3 kata serta hitungan dg benda konkrit atau gambar n warna.
4⃣ Mengapa anak hrus d tes inteligensi sejak dini? Kalau sudah diketahui bidang yg dominan diantara 8 bidang apa yg harus kita lakukan? Apa kita harus fokus pd bakatnya?Apa itu tdk akan menghasilkan anak2 yg brtalenta tunggal saja?
➡ Saya perlu meluruskan bhw tes inteligensin yg mhasilkan IQ hy diperlukan utk anak berkebtuhan khusus atau ada indikasi gagal berulang di akademis. Jd utk usia dini yg lbh diperlukan adl menstimulasi perkembangannya terutama aspek fisik motorik dan afektif yakni emosi, sosial dan moral yg bersumber pada nilai2 agama n norma sosial. Menjelang usia SD yakni usia 5 th keatas, ortu sdh dpt mengamati kecenderungam potensi atau bakat kecerdasan anak yg dominan di bidang apa, boleh mengambil teorinya howard gardner krn itu yg  terbaru. Pentingnya mengetahui potensi anak yg dominan pd menjelang sd krn usia sd adl usia dimana anak2 memasuki tahap perkembangan yg mengharapkan mereka menemukan potensinya, mengoptimalkannya mjd prestasi dan berkarya swsuai potensi nya yg dominan. Dominan disini bukan berarti hanyan satu potensi namun bisa 2 atau 3 oleh krn itu td saya menyebut nya dominan dan kombinasi potensi cerdasnya. Krn saya yakin hy sedikit populasi manusia yg bisa menguasai semua bidang atau dg kata lain smua potensinya dominan krn itu msk ke kategori gifted atau genius. Rata2 atau umumnya manusia itu memang memiliki hanya bbrp pot3nsi yg dominan. Jadi istilah inteligensi disini perlu diperluas dan didudukkan scr humanis tdk hy terkait cerdas krn menguasai matematika, fisika, bahasa saja namun bisa jadi cerdas n berprestasi di renang namun tetap bisa berpikir logis analitis itu berarti stp org punya smua potensi crdas yg majemuk spt yg sdh saya jelaskan di pengantar.
5⃣ Bagaimana pendapat ibu tentang multiple intelligence (MI)? Apa yg perlu dilakukan orang tua agar bs mengobservasi MI  di rmh saja, tdk perlu di lembaga tertentu?
➡ Multiple intelligences atau kecerdasan majemuk td sdh sdkt saya jelaskan di pengantar, mrp teori atau paradigma ttg kecerdasan yg lbh terbaru n humanis krn memandang stp org itu py smua potensi cerdas dgn dominasi n kombinasi yg berbeda2. Utk melakukan obsrvasi thd potensi cerdas majemuk anak yg dominan saya memiliki softfilenya jika mau bisa saya email, silahkan dikoordinir moderator. Bisa saja mgunakn tools dari lembaga spt MIR nya pak Munif chatib krn sdh diuji validitas n reliabilitasnya n hra ada penjelasan n pendampingan psikolog spt yg saya lakukan di biro saya di semarang. Semua keputusan p3nggunaan tools ada di tangan ortu.
6⃣ Apa berupa indikator ceklist2?
➡ Iya betul, panduan obsrvasi itu berupa ceklis. Yg saya punya itu juga peng2mbangan dr ceklis thomas amstrong, ortu juga bisa mengembangkan lagi stlh mempelajari panduan n buku2nya serta mengamati aktivitas anak.
7⃣ Bagaimana dgn tes IQ yg suka diadakan di sekolah2 menjelang penjurusan? Adakah manfaat real nya?
➡ Utk tes iQ utk p2njurusan sbetulnya krg tepat namun krn memang dii indonesia msh sgt mhargai akademis jd yg digunakan tes inteligensi utk penjurusan. Saran saya jika ibu sjk awal sdh melakukan stimulasi sesuai tahap perkembangan dan mendeteksi potensi atau bakat cerdas anak bahkan sdh berprestasi saat SD maka anak sendiri sdh mampu menemukan jatidirinya dan arah karir atau studi lanjutnya tanpa bantuan tes IQ atau tes penjurusan apapun.
Kalau MIR itu sbenarnya mgabungkan metode informal yakni dgn observasi n wawancara thd ortu ttg aktivitas anak serta metode formal dimana anak diminta mengerjakan bbrp aktivitas sesuai filosofi multiple intelligences howard gardner
8⃣ Saya punya anak umur 9th (anak ke2 dari 3). Dalam pelajaran biasanya dia lumayan bisa mengikuti, tetapi ketika ditanya pekan depannya dia sdh lupa. Apakah hal itu terkait dgn faktor intelegensi? Bagaimana saya bisa cukup memastikan dia punya intelegensi normal atau tidak? Langkah apa yg harus saya lakukan?
➡ Anak ibu anak tengah ya? Oke itu juga bepengaruh mengapa potensinya tengah ke bawah.
Anak tengah itu posisinya spt tdk terlihat atau hampir krg optimal saat ortu memberi perhatian bahkan menstimulasi.
Shg ketika dia tumbuh besar dia mmg krg optimal dlm perkembangannya tmsk dlm hal akademis ketika dia sdh sekolah dasar.
Kembali ke pertanyaan mengapa anak mudah lupa, coba dicek kembali cara kita memasukkan informasi apakah sdh melihat pintu terbaik anak utk belajar atau disebut dg istilah gaya belajar atau tadi apakah info yg masuk juga sdh diberikan sesuai potensi cerdasnya anak. Krn kajian gaya belajar juga berkaitan dgn potensi kecerdasan berbasis multiple intelligences..kalau anak visual spasial dia senang belaajar dg mgunakan gambar, warna, peta atau mind mapping, menggambar, menyusun bentuk, membongkar pasang
Saran saya gali atau deteksi dulu dia nyaman belajar saat bgmn atau dg cara apa.
Jika info dimasukkan scr tepat maka akan mbuat anak nyaman dan senang, kondisi inilah yg meny3babkan otak itu mampu mb3ri atensi jangka panjang atau disebut konsentrasi serta mampu mengolah info tsb sampai masuk ke memori jangka panjang dan tdk akan pernah lupa kecuali faktor sakit atau kecelakaan atau usia spt lansia yg pikun. Contohnya kita sbg org dewasa pun msh menyimpan byk memori ttg masa sd, smp, sma dan kuliah, coba peristiwa apa yg msh diingat? Tentunya jwbnya adl info yg berkesan atau melihatkan emosi serta srg diulang2. Jd jika ibu or guru ingin anaknya tdk mudah lupa maka saran saya gunakan cara2 yg mbuat anak relaks n fun slm belajar.
9⃣ Oo begitu ya bu,saya pnya masalah yg sama tp sama murid privat saya,jd saya kurang bisa meng eksplore..
➡ Cara mengeksplore gaya belajar n potensi anak bisa dg mengamati cara terbaik dia belajar n mengunakan ceklis
�� Saya ibu 3 anak 7,5y, 6y, 4y. Dlm perkembangannya lingkungan akan mempengaruhi anak saya dlm berkembang. Contoh. Anak saya yg pertama waktu TK pernah tes IQ yg menunjukan hasil Superior namun anak tersebut ketika SD tidak terlalu suka pd Math, ketika tes stifin hasilnya menunjukan domain otak kanan bawah. Namun Ia punya bakat musik yg terlihat sejak bayi namun karna lingkungan temannya banyak yg suka ikut menari. Anak saya lbh nyaman ikut ekskul nari dari pd paduan suara. Bgmn kita sbg orangtua menyingkapi kondisi yg spt ini ? Padahal saya ingin dia jd rolemodel bg adik2nya
➡ Iya betul ibu spt yg saya jelaskan di pengantar point 2 ttg faktor pembentuk inteligensi ada bawaan n lingkungan. Nah utk tes sidik jari itu hy melihat dari satu sisi yakni faktor bawaan lahir atau genetik krn dilihat sidik jarinya. Bisa juga dilihat atau ditanya minat atau rasa sukanya, krn bakat atau potensi sekuat apapun jika tdk didukung minat atau rasa suka maka juga tdk akan berkembang optimal mjd prestasi. Jika mmg anak ibu nyaman di menari maka itu msh masuk area seni ya jd ya silahkan dikembangkan, tentunya tetap mempertimbangkan nilai2 agama yg dianut krn biasanya menari mgunakan konstum yg terbuka atau terlihat aurat, jika muslim maka perlu dicari cara terbaik.
[15:50 04/02/2015] Shofie Hs: RESUME KULWAP HSMN-7

�� hari dan tanggal : Rabu, 4 pebruari 2015
⏰ Pukul: 13.00—15.00
�� Pemateri: Bunda Vivi
�� Tema: Urgensi test kecerdasan pada anak
�� Moderator: Bunda QQ
�� Notulen: Bunda Shofi

Diskusi
(BAGIAN II)

1⃣1⃣ Berapa waktu minimal yg dibutuhkan untk obesrvasi potensi anak jika menggunakan metode observasi oleh orang tua?
Sehingga bs lbh dini mengoptimalisasi kecenderungan anak
➡ Karena observasi ini metode informal dan berlaku utk anak yg tdk berkebutuhan khusus maka tdk ada patokan waktu yg baku utk periode obsevasinya. Namun saya sarankan berdasar pengalaman saya mendampingi klien n anak2 saya sendiri, dan juga sesuai tahap perkembangan maka ortu boleh mulai mengambil keputusan saat anak masuk sekolah dasar. Krn pada usia tsb kematangan aspek kognitif, afektif n motorik sdh mulai muncul,,bahkan 80 % otak itu sdh berkembang sp usia 8th.
1⃣2⃣ Apakah minat dan bakat anak akan berubah?
➡ Jika ortu melakukan tahapan sjk awal spt yg sdh saya jelaskan tadi yakni stimulasi saat usia dini, deteksi saat menjelang usia sekolah dasar dan optimalisasi saat usia sekolah dasar sp remaja maka insya allah anak akan bertumbuh kembang mjd pribadi yg lbh matang dlm menemukan jatidiri, potensi diri dan arah minat nya. Dan idealnya saat dewasa mulai usia 20 th terutama usia 30 th kita sdh tdk bingung atau berubah2 tujuan hidup, karir atau pekerjaan / profesi yg kita tekuni.

��Penutup

Jawaban dari tema diskusi hari ini ialah
urgent dilakukan tes kecerdasan jika anak memiliki kebutuhan khusus.

Orangtua dapat melakukan observasi di rumah dgn stimulan yg komunikatif dan 2 arah.

Fun learning ialah cara yg baik utk menstimulasi potensi dan bakat anak.

Semua tergantung lingkungan dan pola pengasuhan.

������������

Food combining

Untuk informasi lengkap tentang Food Combining ada
di bagian Files dengan judul FAQ atau klik link ini dan download

https://www.facebook.com/groups/FoodCombiningIndonesia/486574954775370/

Apa sih Food Combining itu ?

  Info Lengkap, klik :

https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing1-apa-sih-food-combining-itu-/492733824159483

Food Combining itu adalah Pengaturan pola makan yang mengacu kepada sistem cerna tubuh terutama sistem cerna dimana apabila sistem cernanya sehat maka TUBUH AKAN MENYEMBUHKAN DIRINYA SENDIRI dan MENCARI BERAT
IDEALNYA SENDIRI

FC dilakukan oleh siapa saja, semua usia, semua latar belakang dan semua penyakit. Yang tujuan utamanya ingin SEHAT

Tidak ada perbedaan mendasar dari cara melakukannya.

Apa sih tujuan dilakukannya Food Combining ?

Kita mengincar kondisi Homeostasis pada tubuh.

Homeostasis adalah kondisi ideal dalam tubuh saat seluruh fungsi berjalan dengan sempurna yaitu tubuh ber pH Netral cenderung Basa

Bagaimana sih cara melakukan Food Combining ?

Pada dasarnya Food Combining memperkenalkan pola makan yang berbasis pada 3 hal sederhana yang kemudian kita kenal menjadi JukLak (Petunjuk Pelaksanaan), yaitu :

1. Apa yang kita makan

2. Waktu makan

3. Bagaimana memakannya

Tiga Hal sederhana ini harus di jalankan dengan benar dan disiplin baru bisa di katakan Melakukan Food Combining dengan Benar bukan hanya Merasa Melakukan.

Info Lengkap, klik :

https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing2-apa-yang-kita-makan-/492733870826145

https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing3-kapan-waktu-makannya-/492733884159477

Apa sih yang seharusnya dimakan oleh pelaku Food Combining ?

Secara sederhana unsur makanan yang kita kenal adalah Pati, Protein, Sayuran dan Buah

Bagaimana sih waktu makan di Food Combining itu ?

Waktu Makan di Food Combing mengacu kepada ritme biologis dalam mengatur waktu dan jenis makanan yang tepat sesuai kebutuhan tubuh. Ritme biologis dikenal juga dengan RITME SIRKADIAN

04.00 – 12.00 Waktu Pembersihan

12.00 – 20. 00 Waktu Cerna

20.00 – 04.00 Waktu Penyerapan

Apa saja yang dikonsumsi di waktu-waktu itu ?

04.00 – 12.00 Waktu Pembersihan

Info Lengkap, Klik :

https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing4-bagaimana-memakannya-part-1/492796844153181

Bangun Tidur di Pagi Hari

Tepat saat bangun pagi ketika mulut masih kering, tubuh baru saja selesai bekerja keras bermetabolisme. Hadiahi dengan segelas air hangat berperasan lemon/jeruk nipis

Siapkan jeruk 1 buah ukuran sedang dan air hangat segelas kurang sedikit. Peraskan jeruk di atas air hangat atau peras jeruknya dulu baru di siram dengan air hangat bukan air panas

Sarapan

Ekslusif hanya buah karena sifat buah mudah cerna, ringan, tetapi memberikan asupan energi yang signifikan.

Konsumsi secara berkala sampai ½ jam sebelum makan siang. Apabila lapar konsumsi buahnya.

Bagaimana dengan makan siang dan malam ?

Info lengkap, klik :

https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing5-bagaimana-memakannya-part-2/493102334122632

Padu padan makanan dalam Food Combining

Pati + Sayuran

Protein Hewani + Sayuran

Yang tidak boleh adalah

Pati + Protein Hewani

Mengapa kita butuh konsumsi Sayuran Segar ?

Sayuran

Sayuran adalah unsur makanan yang amat berguna sebagai PEMBENTUK BASA. Apabila di konsumsi secara benar sayuran akan mamp menetralkan pH dan menciptakan kondisi homeostatis.

Bagaimana mengkonsumsi secara benar ?

Konsumsi sayuran secara segar, karena sayuran yang melewati sesi pemanasan yang akan merusak cadangan air, enzim, nutrisi dan mineral yang terkandung didalamnya.

Pada suhu 40 derajat celcius sewaktu pemanasan enzim akan mati. Hindari pengolahan sampai di atas suhu tersebut.

Jika sudah mati, makanan hanya akan menjadi sampah dalam tubuh dan ber pH asam. Itulah alasan kenapa kita harus konsumsi sayuran segar yang merupakan pembentuk basa

Food Combining mengenal tata tertib makan

Info Lengkap : https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing6-tata-tertib-makan-air/493190667447132

Bagaimana tata tertib makan didalam Food Combining ?

Makan adalah ritual harian yang harus dilakukan secara baik, nikmati waktu makan dan lakukan tata tertib makan, yaitu :

§ Sediakan waktu khusus untuk makan 25-30 menit apapun kondisinya

§ Duduk dengan baik setidaknya membuat kita harus menyediakan waktu dan menyiagakan seluruh alat cerna untuk waktu ke fase makan.

§ Kunyah 30-70 kali jika kurang dari itu usus halus sulit menyerap manfaat yang dibawa oleh bahan makanan. Mengunyah yang baik tidak hanya menghancurkan bahan makanan juga memberikan kesempatan pada enzim pencernaan yang ada di air liur untuk tercampur dengan baik.

§ Jangan mendorong makanan dengan minuman karena akan membuat lambung dipenuhi air dan asam lambung sulit bekerja

§ Tidak terburu-buru meninggalkan tempat makan karena akan mengganggu kerja sistem cerna karena tidak bisa diproses secara sempurna.

Tentang Air

Tubuh butuh air, air sangat penting karena ¾ tubuh kita terdiri atas air. Apabila kekurangan air akan menjadi bencana dalam tubuh dan juga akan membuat pH tubuh mudah sekali bergerak ke sisi asam.

Jangan hanya mengandalkan rasa haus, karena rasa haus adalah alarm tubuh akan kebutuhan air pada level terakhir. Minum sebelum haus menyerang. 8 gelas sehari(atau 6 gelas sehari untuk lansia) adalah kebutuhan standar, apabila beraktivitas berat ataupun sakit harus ditambah.

Bagaimana cara konsumsi air ?

Beri jeda antara waktu sebelum dan sesudah makan untuk minum. Konsumsi air sekitar 500 ml, satu jam sebelum mengonsumsi makanan. Bisa juga 2-3 jam sesudah makan. Tetapi di tengah waktu makan sebaiknya jangan atau tidak lebih dari ½ gelas air.

Karena memasukkan banyak air saat makan akan mengganggu kerja sistem cerna. Lambung akan menjadi penuh oleh air, kerja asam lambung untuk mematikan bakteri akan terganggu, demikian pula efektivitas enzym cerna.

Jangan sampai tubuh kekurangan air, minum sedikit dalam interval pendek. Siasati dengan menyiapkan air terlebih dahulu di botol sehingga bisa ditakar masuknya.

Tips melakukan Food Combining

Mengutip dari bang Erikar Lebang :
Kalau mau sehat, ya harus konsekuen
Kalau mau konsekuan, tentu penghalalan bersifat subyektif seperti "aduh gak suka", "wah kayaknya gak bisa",
"ih, rasanya kayak apa ya?" atau rengekan sejenis, harus dibuang
jauh-jauh.

Dan berpikir secara jelas dan rasional, tapi ini semau baru make sense kalau mau sehat

Kalau gak mau sehat, ya ngapain..?

Jumat, 27 Februari 2015

KEISTIMEWAHAN HARI JUM'AT

1. Hari dimana nabi adam diciptakan, dan dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan ke bumi. 2. Satu-satunya hari yg tertera dlm alquran dinamakan al jumu'ah yg berarti hari jum'at. 3. Pada hari jum'at jg kiamat akan terjadi. 4. Jum'at adalah penghulu hari-hari. Dan hari yg paling mulia disisi allah swt, hari jum'at ini lebih mulia dari hari raya idul fitri dan idul adha. Jum'at adalah hari raya pekanan umat islam. 5. Orang yg meninggal pada hari jum'at atau malam jum'at tanda-tanda khusnul khotimah. Dan akan dilindungi dari fitnah (ujian) di alam kubur. 6. Bersedekah di hari jum'at lebih besar pahalanya,seperti bersedekah di bulan ramadhan. Dari pada hari lain. 7. Waktu berdoa yg di ijabah pd saat menjalankan sholat jum'at sampai akhir ashar dan hari di hapuskannya dosa-dosa. 8. Hari dimana Allah azza wa jalla memuliakan di dalamnya para wali-walinya kaum mukminin di dalam surga. 9. Jahanam itu di nyalakannya yaitu di kobarkan apinya setiap hari dlm sepekan kecuali pada hari jum'at sebagai pemuliaan terhadap hari yg agung ini (zaadul ma'ad 1/387). :: KEUTAMAAN HARI JUM'AT :: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jum'at, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintaannya.” (HR. Muslim). Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan mengamalkannya dan yang mengaminkan wafat khusnul khatimah. Aamiin.

Kode Lemak Babi Yang Tersembunyi Di Makanan Kemasan E-CODE TABLE


Kode Lemak Babi Yang Tersembunyi Di Makanan Kemasan
E-CODE TABLE

Salah seorang rekan saya bernama Shaikh Sahib, bekerja sebagai pegawai di Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya, mencatat semua merk barang, makanan & obat-obatan. Produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan produk tesebut harus terlebih dulu mendapat ijin dari BPOM Prancis dan Shaikh Sahib bekerja di bagian QC. Tak heran jika ia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah, namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141.




Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis, dia penasaran lalu menanyakan kode matematis tersebut kepada orang Prancis yang berwenang dalam bidang itu. Orang Prancis menjawab, Kerjakan saja tugasmu, dan jangan banyak tanya ...! Jawaban itu, semakin menimbulkan kecurigaan Sahib, lalu ia pun mulai mencari tahu kode matematis dalam dokumen yang ada.

Ternyata, apa yang dia temukan cukup mengagetkan kaum muslimin dunia !. 

Hampir di seluruh negara bagian barat, termasuk Eropa pilihan utama untuk daging adalah daging babi. Peternakan babi sangat banyak terdapat di negara- negara tersebut. Di Perancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000 unit.

Mengapa Lemak Babi Yang Dipilih ?





Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Namun, orang Eropa & Amerika berusaha menghindari lemak-lemak itu. Yang menjadi pertanyaan dikemanakan lemak-lemak babi tersebut ? Babi-babi dipotong di rumah jagal yang diawasi BPOM, tapi yang bikin pusing POM adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi.

Dahulu sekitar 60 tahun lalu, lemak-lemak babi itu dibakar. Kini mereka pun berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut.. Sebagai awal uji cobanya, mereka membuat sabun dengan bahan lemak babi, dan ternyata berhasil. Lemak-lemak itu diproses secara kimiawi, dikemas rapi dan dipasarkan.

Negara di Eropa memberlakukan aturan yang mewajibkan bahan setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Karena itu, bahan dari lemak babi dicantumkan dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produknya. Agar mudah dipasarkan, penulisan lemak babi dalam kemasan diganti dengan lemak hewan.

Ketika produsen ditanya pihak berwenang dari negara Islam, maka dijawab lemak tersebut adalah lemak sapi & domba. Meskipun begitu lemak-lemak itu haram bagi muslim, karena penyembelihannya tidak sesuai syariat Islam. Label baru itu dilarang keras masuk negara Islam, akibatnya produsen menghadapi masalah keuangan sangat serius, karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produk ke negara Islam, mengingat laba yang dicapai bisa mencapai miliaran dollar.

Akhirnya, mereka membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti BPOM, sementara orang lain tak ada yang tahu. Kode diawali dengan E ? CODES, E-INGREDIENTS, ini terdapat dalam produk perusahaan mutinasional, antara lain :

1. pasta gigi, pemen karet, cokelat, gula2, biskuit, makanan kaleng,
2. buah2an kaleng, dan beberapa multivitamin serta masih banyak lagi jenis makanan & obat2an lainnya.

Karena itu, saya mohon kepada sesama muslim dimana pun, untuk memeriksa secara seksama bahan2 produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan daftar kode Emusifier berikut ini :

E-CODES TABLE





EMULSIFIER
(http://id.wikipedia.org/wiki/Emulsifier)

Emulsifier atau zat pengemulsi adalah zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air.[1] Umumnya emulsifier merupakan senyawa organik yang memiliki dua gugus, baik yang polarmaupun nonpolar sehingga kedua zat tersebut dapat bercampur.[1] Gugus nonpolar emulsifier akan mengikat minyak (partikel minyak dikelilingi) sedangkan air akan terikat kuat oleh gugus polar pengemulsi tersebut.[1] Bagian polar kemudian akan terionisasi menjadi bermuatan negatif, hal ini menyebabkan minyak juga menjadi bermuatan negatif.[1] Partikel minyak kemudian akan tolak-menolak sehingga dua zat yang pada awalnya tidak dapat larut tersebut kemudian menjadi stabil.[1]
Salah satu contoh pengemulsi yaitu sabun yang merupakan garam karboksilat.[2] Molekul sabun tersusun atas ekor alkil yang non-polar (akan mengelilingi molekul minyak) dan kepala karboksilat yang bersifat polar (mengikat air dengan kuat).[1] Pada industri makanan, telur dikenal sebagai pengemulsi (emulsifier) tertua yang pernah ada.[2] Di dalam telur (banyak pada kuning telur dan sedikit pada putih telur) terdapat lesitin yang merupakan suatu emulsifier.[2] Contoh bahan yang dibuat dengan cara ini adalah mentega, margarin, dan sebagian besar kue.[2]

Adalah tanggungjawab kita bersama untuk mengikuti syari'at Islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada sesama muslim lainnya.

Semoga manfaat,

M. Anjad Khan
Medical Research Institute United States

Original Link Source :
Oleh Apa Maun via Facebook 
http://m.facebook.com/notes/apa-maun/kode-lemak-babi-yang-tersembunyi-di-makanan-kemasan/499102198336?refid=0



DATA TAMBAHAN SEHUBUNGAN DENGAN E-CODE

Sumber Data Asli  : http://www.muslimtents.com/aminahsworld/Ecodes.html

E100 Curcumin, turmeric [Colouring] (HALAL)
E101 Riboflavin (Vitamin B2), formerly called lactoflavin (Vitamin G) [Colouring] [likely to be GM] Dicurigai
E101a Riboflavin-5'-Phosphate [Colouring] [likely to be GM] Dicurigai
E102 Tartrazine [Colouring] [possible allergic reaction] (HALAL)
E103 Chrysoine Resorcinol [Colouring] (???)
E104 Quinoline Yellow [Colouring] [possible allergic reaction] (HALAL)
E105 Fast Yellow AB [Colouring] (???)
E106 Riboflavin-5-Sodium Phosphate [Colouring] Dicurigai
E107 Yellow 2G [Colouring] (???)
E110 Sunset Yellow FCF, Orange Yellow S [Colouring] (HALAL)
E111 Orange GGN [Colouring] (???)
E120 Cochineal, Carminic acid, Carmines [Colouring] [animal origin] (HARAM)
E121 Orcein, Orchil [Colouring] (???)
E122 Carmoisine, Azorubine [Colouring] (HALAL)
E123 Amaranth [Colouring] (HALAL)
E124 Ponceau 4R, Cochineal Red A, Brilliant Scarlet 4R [Colouring] (HALAL)
E125 Scarlet GN [Colouring] (???)
E126 Ponceau 6R [Colouring] (???)
E127 Erythrosine [Colouring] (HALAL)
E128 Red 2G [Colouring] (HALAL)
E129 Allura Red AC [Colouring] (HALAL)
E130 Indanthrene blue RS [Colouring] (???)
E131 Patent Blue V [Colouring] (HALAL)
E132 Indigo carmine, Indigotine [Colouring] (HALAL)
E133 Brilliant Blue FCF [Colouring] (HALAL)

E140 Chlorophylls and Chlorophyllins (HARAM)
        a. Chlorophylls 
        b. Chlorophyllins [Colouring] 

E141 Copper complexes of chlorophylls and chlorophyllins (HARAM)
        a. Copper complexes of chlorophylls
        b. Copper complexes of chlorophyllins [Colouring] 

E142 Greens S [Colouring] [possible allergic reaction] (HALAL)
E150a Plain Caramel [Colouring] [likely to be GM] (HALAL)
E150b Caustic sulphite caramel [Colouring] [likely to be GM] (HALAL)
E150c Ammonia caramel [Colouring] [likely to be GM] (HALAL)
E150d Sulphite ammonia caramel [Colouring] [likely to be GM] (HALAL)
E151 Black PN, Brilliant Black BN [Colouring] (HALAL)
E152 Black 7984 [Colouring] (???)
E153 Carbon black, Vegetable carbon [Colouring] [likely to be GM] Dicurigai
E154 Brown FK, Kipper Brown [Colouring] (HALAL)
E155 Brown HT, Chocolate brown HT [Colouring] (HALAL)
E160a Alpha-carotene, Beta-carotene, Gamma-carotene [Colouring] Dicurigai
E160b Annatto, bixin, norbixin [Colouring] (HALAL)
E160c Capsanthin, capsorubin, Paprika extract [Colouring] (HALAL)
E160d Lycopene [Colouring] [possibly GM] (HALAL)
E160e Beta-apo-8'-carotenal (C 30) [Colouring] (HALAL)
E160f Ethyl ester of beta-apo-8'-carotenic acid (C 30) [Colouring] (HALAL)
E161a Flavoxanthin [Colouring] Dicurigai
E161b Lutein [Colouring] (HARAM)
E161c Cryptoaxanthin [Colouring] [likely to be GM] (HALAL)
E161d Rubixanthin [Colouring] (HALAL)
E161e Violaxanthin [Colouring] (HALAL)
E161f Rhodoxanthin [Colouring] (HALAL)
E161g Canthaxanthin [Colouring] (HARAM)
E162 Beetroot Red, Betanin [Colouring] (HALAL)
E163 Anthocyanins [Colouring] (HALAL)
E170 Calcium carbonate [Colouring] (HALAL)
E171 Titanium dioxide [Colouring] (HALAL)
E172 Iron oxides and hydroxides [Colouring] (HALAL)
E173 Aluminium [Colouring] (HALAL)
E174 Silver [Colouring] (HALAL)
E175 Gold [Colouring] (HALAL)
E180 Pigment Rubine, Lithol Rubine BK [Colouring] (HALAL)
E181 Tannin (???)
E200 Sorbic acid [Preservative] (HALAL)
E201 Sodium sorbate [Preservative] (HALAL)
E202 Potassium sorbate [Preservative] (HALAL)
E203 Calcium sorbate [Preservative] (HALAL)
E210 Benzoic acid [Preservative] (HALAL)
E211 Sodium benzoate [Preservative] (HALAL)
E212 Potassium benzoate [Preservative] (HALAL)
E213 Calcium benzoate [Preservative] (HALAL)
E214 Ethyl para-hydroxybenzoate [Preservative] (HALAL)
E215 Sodium ethyl para-hydroxybenzoate [Preservative] (HALAL)
E216 Propyl para-hydroxybenzoate [Preservative] (HALAL)
E217 Sodium propyl para-hydroxybenzoate [Preservative] (HALAL)
E218 Methyl para-hydroxybenzoate [Preservative] (HALAL)
E219 Sodium methyl para-hydroxybenzoate [Preservative] (HALAL)
E220 Sulphur dioxide [Preservative] (HALAL)
E221 Sodium sulphite [Preservative] (HALAL)
E222 Sodium hydrogen sulphite [Preservative] (HALAL)
E223 Sodium metabisulphite [Preservative] (HALAL)
E224 Potassium metabisulphite [Preservative] (HALAL)
E225 Sodium sulphite [Preservative] (???)
E226 Calcium sulphite [Preservative] (HALAL)
E227 Calcium hydrogen sulphite [Preservative] [Firming Agent] (HALAL)
E228 Potassium hydrogen sulphite [Preservative] (???)
E230 Biphenyl, diphenyl [Preservative] (HALAL)
E231 Orthophenyl phenol [Preservative] (HALAL)
E232 Sodium orthophenyl phenol [Preservative] (HALAL)
E233 Thiabendazole [Preservative] (HALAL)
E234 Nisin [Preservative] (???)
E235 Natamycin, Pimaracin [Preservative] (HALAL)
E236 Formic acid [Preservative] (HALAL)
E237 Sodium formiate [Preservative] (HALAL)
E238 Calcium formiate [Preservative] (HALAL)
E239 Hexamethylene tetramine, Hexamine [Preservative] (HALAL)
E240 Formaldehyde [Preservative] (???)
E242 Dimethyl dicarbonate [Preservative] (HALAL)
E249 Potassium nitrite [Preservative] (HALAL)
E250 Sodium nitrite [Preservative] (HALAL)
E251 Sodium nitrate, saltpetre [Preservative] (HALAL)
E252 Potassium nitrate (Saltpetre) [Preservative] (HARAM)
E260 Acetic acid [Preservative] [Acidity regulator] (HALAL)
E261 Potassium acetate [Preservative] [Acidity regulator] (HALAL)

E262 Sodium acetates (HALAL)
        a. Sodium acetate 
        b. Sodium hydrogen acetate (sodium diacetate) [Preservative] [Acidity regulator] 

E263 Calcium acetate [Preservative] [Acidity regulator] (HALAL)
E264 Ammonium acetate [Preservative] (???)
E270 Lactic acid [Preservative] [Acid] [Antioxidant] (HALAL)
E280 Propionic acid [Preservative] (HALAL)
E281 Sodium propionate [Preservative] (HALAL)
E282 Calcium propionate [Preservative] (HALAL)
E283 Potassium propionate [Preservative] (HALAL)
E284 Boric acid [Preservative] (HALAL)
E285 Sodium tetraborate (borax) [Preservative] (HALAL)
E290 Carbon dioxide [Acidity regulator] (HALAL)
E296 Malic acid [Acid] [Acidity regulator] (HALAL)
E297 Fumaric acid [Acidity regulator] (HALAL)
E300 Ascorbic acid (Vitamin C) [Antioxidant] (HALAL)
E301 Sodium ascorbate [Antioxidant] (HALAL)
E302 Calcium ascorbate [Antioxidant] (HALAL)
E303 Potassium ascorbate [Antioxidant] (???)

E304 Fatty acid esters of ascorbic acid Dicurigai
        a. Ascorbyl palmitate 
        b. Ascorbyl stearate [Antioxidant] 

E306 Tocopherol-rich extract (natural) [Antioxidant] (HALAL)
E307 Alpha-tocopherol (synthetic) [Antioxidant] (HALAL)
E308 Gamma-tocopherol (synthetic) [Antioxidant] (HALAL)
E309 Delta-tocopherol (synthetic) [Antioxidant] (HALAL)
E310 Propyl gallate [Antioxidant] (HALAL)
E311 Octyl gallate [Antioxidant] (HALAL)
E312 Dodecyl gallate [Antioxidant] (HALAL)
E315 Erythorbic acid [Antioxidant] (HALAL)
E316 Sodium erythorbate [Antioxidant] (HALAL)
E317 Erythorbin acid [Antioxidant] (???)
E318 Sodium erythorbin [Antioxidant] (???)
E319 Butylhydroxinon [Antioxidant] (???)
E320 Butylated hydroxyanisole (BHA) [Antioxidant] (HALAL)
E321 Butylated hydroxytoluene (BHT) [Antioxidant] (HALAL)
E322 Lecithin [Emulsifier] Dicurigai;
E325 Sodium lactate [Antioxidant] (HALAL)
E326 Potassium lactate [Antioxidant] [Acidity regulator] (HALAL)
E327 Calcium lactate [Antioxidant] [possibly of animal origin] (HALAL)
E329 Magnesium lactate [Antioxidant] (???)
E330 Citric acid [Antioxidant] (HALAL)

E331 Sodium citrates (HALAL)
        a. Monosodium citrate 
        b. Disodium citrate 
        c. Trisodium citrate [Antioxidant] (HALAL)

E332 Potassium citrates (HALAL)
        a. Monopotassium citrate 
        b. Tripotassium citrate [Antioxidant] 

E333 Calcium citrates (HALAL) 
        a. Monocalcium citrate 
        b. Dicalcium citrate 
        c. Tricalcium citrate [Acidity regulator] [Firming Agent] 

E334 Tartaric acid (L(+)-) [Acid] [Antioxidant] (HALAL)

E335 Sodium tartrates (HALAL)
        a. Monosodium tartrate 
        b. Disodium tartrate [Antioxidant] (HALAL)

E336 Potassium tartrates (HALAL)
        a. Monopotassium tartrate (cream of tartar)
        b. Dipotassium tartrate [Antioxidant] 

E337 Sodium potassium tartrate [Antioxidant] (HALAL)
E338 Phosphoric acid [Antioxidant] (HALAL)

E339 Sodium phosphates Dicurigai 
        a. Monosodium phosphate 
        b. Disodium phosphate 
        c. Trisodium phosphate [Antioxidant]

E340 Potassium phosphates Dicurigai
        a. Monopotassium phosphate 
        b. Dipotassium phosphate 
        c. Tripotassium phosphate [Antioxidant] 

E341 Calcium phosphates Dicurigai 
        a. Monocalcium phosphate 
        b. Dicalcium phosphate 
        c. Tricalcium phosphate [Anti-caking agent] [Firming Agent] 

E343 Magnesium phosphates (???)
        a. monomagnesium phosphate 
        b. Dimagnesium phosphate [Anti-caking agent] (???)

E350 Sodium malates (HALAL) 
        (i) Sodium malate 
        (ii) Sodium hydrogen malate [Acidity regulator] 

E351 Potassium malate [Acidity regulator] (HALAL)

E352 Calcium malates (HALAL) 
        a. Calcium malate 
        b. Calcium hydrogen malate [Acidity regulator] 

E353 Metatartaric acid [Emulsifier] (HALAL)
E354 Calcium tartrate [Emulsifier] (???)
E355 Adipic acid [Acidity regulator] (HALAL)
E356 Sodium adipate [Acidity regulator] (HALAL)
E357 Potassium adipate [Acidity regulator] (HALAL)
E363 Succinic acid [Acidity regulator] (HALAL)
E365 Sodium fumarate [Acidity regulator] (???)
E366 Potassium fumarate [Acidity regulator] (???)
E367 Calcium fumarate[Acidity regulator] (???)
E370 I,4-Heptonolactone [Acidity regulator] (???)
E375 Nicotinic acid, Niacin, Nicotinamide [Colour Retention Agent] (???)
E380 Triammonium citrate [Acidity regulator] (HALAL)
E381 Ammoniumferrocitrate [Acidity regulator] (???)
E385 Calcium disodium ethylene diamine tetra-acetate (Calcium disodium EDTA) (HALAL)
E400 Alginic acid [Thickener] [Stabiliser] [Gelling agent] [Emulsifier] (HALAL)
E401 Sodium alginate [Thickener] [Stabiliser] [Gelling agent] [Emulsifier] (HALAL)
E402 Potassium alginate [Thickener] [Stabiliser] [Gelling agent] [Emulsifier] (HALAL)
E403 Ammonium alginate [Thickener] [Stabiliser] [Emulsifier] (HALAL)
E404 Calcium alginate [Thickener] [Stabiliser] [Gelling agent] [Emulsifier] (HALAL)
E405 Propane-1,2-diol alginate (Propylene glycol alginate) [Thickener] [Stabiliser] [Emulsifier] (HALAL)
E406 Agar [Thickener] [Gelling agent] [Stabiliser] (HALAL)
E407 Carrageenan [Thickener] [Stabiliser] [Gelling agent] [Emulsifier] [possible allergic reaction] (HALAL)
E407a Processed eucheuma seaweed [Thickener] [Stabiliser] [Gelling agent] [Emulsifier] (???)
E410 Locust bean gum (Carob gum) [Thickener] [Stabiliser] [Gelling agent] [Emulsifier] (HALAL)
E412 Guar gum [Thickener] [Stabiliser] (HALAL)
E413 Tragacanth [Thickener] [Stabiliser] [Emulsifier] (HALAL)
E414 Acacia gum (gum arabic) [Thickener] [Stabiliser] [Emulsifier] (HALAL)
E415 Xanthan gum [Thickener] [Stabiliser] (HALAL)
E416 Karaya gum [Thickener] [Stabiliser] [Emulsifier] (HALAL)
E417 Tara gum [Thickener] [Stabiliser] (HALAL)
E418 Gellan gum [Thickener] [Stabiliser] [Emulsifier] (HALAL)
E420 Sorbitol (i) Sorbitol (ii) Sorbitol syrup [Emulsifier] [Sweetener] [Humectant] (HALAL)
E421 Mannitol [Anti-caking agent] [Sweetener] (HALAL)
E422 Glycerol [Emulsifier] [Sweetener] [possibly of animal origin] Dicurigai
E425 Konjac (i) Konjac gum (ii) Konjac glucomannane [Emulsifier] (???)
E430 Polyoxyethylene (8) stearate [Emulsifier] [Stabiliser] [possible allergic reaction] (HARAM)
E431 Polyoxyethylene (40) stearate [Emulsifier] (HARAM)
E432 Polyoxyethylene (20) sorbitan monolaurate (polysorbate 20) [Emulsifier] Dicurigai
E433 Polyoxyethylene (20) sorbitan monooleate (polysorbate 80) [Emulsifier] Dicurigai
E434 Polyoxyethylene (20) sorbitan monopalmitate (polysorbate 40) [Emulsifier] Dicurigai
E435 Polyoxyethylene (20) sorbitan monostearate (polysorbate 60) [Emulsifier] Dicurigai
E436 Polyoxyethylene (20) sorbitan tristearate (polysorbate 65) [Emulsifier] [possibly of animal origin] Dicurigai
E440 Pectins (i) pectin (ii) amidated pectin [Emulsifier] (HALAL)
E441 Gelatine [Emulsifier] [Gelling agent] [animal origin] (HARAM)
E442 Ammonium phosphatides [Emulsifier] (HALAL)
E444 Sucrose acetate isobutyrate [Emulsifier] (HALAL)
E445 Glycerol esters of wood rosins [Emulsifier] Dicurigai

E450 Diphosphates  (HALAL)
        a. Disodium diphosphate 
        b. Trisodium diphosphate
        c. Tetrasodium diphosphate
        d. Dipotassium diphosphate 
        e. Tetrapotassium diphosphate 
        f. Dicalcium diphosphate
        g. Calcium dihydrogen diphosphate [Emulsifier]

E451 Triphosphates Dicurigai
        a. Pentasodium triphosphate 
        b. Pentapotassium triphosphate [Emulsifier] 

E452 Polyphosphates Dicurigai
        a. Sodium polyphosphates
        b. Potassium polyphosphates
        c. Sodium calcium polyphosphate
        d. Calcium polyphophates [Emulsifier] 

E459 Beta-cyclodextrine [Emulsifier] (???)

E460 Cellulose (HALAL) 
        a. Microcrystalline cellulose 
        b. Powdered cellulose [Emulsifier] 

E461 Methyl cellulose [Emulsifier] (HALAL)
E462 Ethyl cellulose [Emulsifier] (???)
E463 Hydroxy propyl cellulose [Emulsifier] (HALAL)
E464 Hydroxy propyl methyl cellulose [Emulsifier] (HALAL)
E465 Ethyl methyl cellulose [Emulsifier] (HALAL)
E466 Carboxy methyl cellulose, Sodium carboxy methyl cellulose [Emulsifier] (HALAL)
E468 Crosslinked sodium carboxymethyl cellulose [Emulsifier] (???)
E469 Enzymically hydrolysed carboxymethylcellulose [Emulsifier] (???)
E470a Sodium, potassium and calcium salts of fatty acids [Emulsifier] [Anti-caking agent] Dicurigai
E470b Magnesium salts of fatty acids [Emulsifier] [Anti-caking agent] Dicurigai
E471 Mono- and diglycerides of fatty acids (glyceryl monostearate, glyceryl distearate) [Emulsifier] Dicurigai
E472a Acetic acid esters of mono- and diglycerides of fatty acids [Emulsifier] Dicurigai
E472b Lactic acid esters of mono- and diglycerides of fatty acids [Emulsifier] Dicurigai
E472c Citric acid esters of mono- and diglycerides of fatty acids [Emulsifier] Dicurigai
E472d Tartaric acid esters of mono- and diglycerides of fatty acids [Emulsifier] Dicurigai
E472e Mono- and diacetyl tartaric acid esters of mono- and diglycerides of fatty acids [Emulsifier] Dicurigai
E472f Mixed acetic and tartaric acid esters of mono- and diglycerides of fatty acids [Emulsifier] Dicurigai
E473 Sucrose esters of fatty acids [Emulsifier] Dicurigai
E474 Sucroglycerides [Emulsifier] Dicurigai
E475 Polyglycerol esters of fatty acids [Emulsifier] Dicurigai
E476 Polyglycerol polyricinoleate [Emulsifier] Dicurigai
E477 Propane-1, 2-diol esters of fatty acids, propylene glycol esters of fatty acids [Emulsifier] Dicurigai
E478 Lactylated fatty acid esters of glycerol and propane-1 [Emulsifier] Dicurigai
E479b Thermally oxidized soya bean oil interacted with mono- and diglycerides of fatty acids [Emulsifier] (HALAL)
E481 Sodium stearoyl-2-lactylate [Emulsifier] (HALAL)
E482 Calcium stearoyl-2-lactylate [Emulsifier] (HALAL)
E483 Stearyl tartrate [Emulsifier] (HALAL)
E491 Sorbitan monostearate [Emulsifier] Dicurigai
E492 Sorbitan tristearate [Emulsifier] Dicurigai
E493 Sorbitan monolaurate [Emulsifier] (HALAL)
E494 Sorbitan monooleate [Emulsifier] Dicurigai
E495 Sorbitan monopalmitate [Emulsifier] Dicurigai

E500 Sodium carbonates (HALAL)
        a. Sodium carbonate 
        b. Sodium hydrogen carbonate (Bicarbonate of soda) 
        c. Sodium sesquicarbonate [Acidity regulator] [Raising Agent] 

E501 Potassium carbonates (HALAL)
        a. Potassium carbonate 
        b. Potassium hydrogen carbonate [Acidity regulator] 

E503 Ammonium carbonates 
        a. Ammonium carbonate
        b. Ammonium hydrogen carbonate [Acidity regulator] 

E504 Magnesium carbonates (HALAL)
        a. Magnesium carbonate 
        b. Magnesium hydroxide carbonate 
            (syn. Magnesium hydrogen carbonate) [Acidity regulator] [Anti-caking agent] 

E507 Hydrochloric acid [Acid] (HALAL)
E508 Potassium chloride [Gelling agent] [Seasoning] (HALAL)
E509 Calcium chloride [Sequestrant] [Firming Agent] (HALAL)
E510 Ammonium chloride, ammonia solution [Acidity regulator] [Improving agent] (HALAL)
E511 Magnesium chloride [Firming Agent] (HALAL)
E512 Stannous chloride [Antioxidant] (HALAL)
E513 Sulphuric acid [Acid] (HALAL)

E514 Sodium sulphates (HALAL)
        a. Sodium sulphate
        b. Sodium hydrogen sulphate [Acidity regulator] 

E515 Potassium sulphates (HALAL)
        a. Potassium sulphate 
        b. Potassium hydrogen sulphate [Seasoning] 

E516 Calcium sulphate [Sequestrant] [Improving agent] [Firming Agent] (HALAL)
E517 Ammonium sulphate [Improving agent] (HALAL)
E518 Magnesium sulphate, Epsom salts [Acidity regulator] [Firming Agent] (HALAL)
E519 Copper sulphate [Preservative] (HALAL)
E520 Aluminium sulphate [Firming Agent] (HALAL)
E521 Aluminium sodium sulphate [Firming Agent] (HALAL)
E522 Aluminium potassium sulphate [Acidity regulator] (HALAL)
E523 Aluminium ammonium sulphate [Acidity regulator] (HALAL)
E524 Sodium hydroxide [Acidity regulator] (HALAL)
E525 Potassium hydroxide [Acidity regulator] (HALAL)
E526 Calcium hydroxide [Acidity regulator] [Firming Agent] (HALAL)
E527 Ammonium hydroxide [Acidity regulator] (HALAL)
E528 Magnesium hydroxide [Acidity regulator] (HALAL)
E529 Calcium oxide [Acidity regulator] [Improving agent] (HALAL)
E530 Magnesium oxide [Acidity regulator] [Anti-caking agent] (HALAL)
E535 Sodium ferrocyanide [Acidity regulator] [Anti-caking agent] (HALAL)
E536 Potassium ferrocyanide [Anti-caking agent] (HALAL)
E538 Calcium ferrocyanide [Anti-caking agent] (HALAL)
E540 Dicalcium diphosphate [Acidity regulator] [Emulsifier] (HALAL)
E541 Sodium aluminium phosphate, acidic [Emulsifier] (HALAL)
E542 Bone phosphate [Anti-caking agent] [animal origin] (HARAM)
E543 Calcium sodium polyphosphate (HALAL)
E544 Calcium polyphosphate [Emulsifier] (HALAL)
E545 Aluminium polyphosphate [Emulsifier] (???)
E550 Sodium silicate [Anti-caking agent] (HALAL)
E551 Silicon dioxide (Silica) [Emulsifier] [Anti-caking agent] (HALAL)
E552 Calcium silicate [Anti-caking agent] (HALAL)
E553a (i) Magnesium silicate (ii) Magnesium trisilicate [Anti-caking agent] (HALAL)
E553b Talc [Anti-caking agent] (HALAL)
E554 Sodium aluminium silicate [Anti-caking agent] (HALAL)
E555 Potassium aluminium silicate [Anti-caking agent] (HALAL)
E556 Calcium aluminium silicate [Anti-caking agent] (HALAL)
E558 Bentonite [Anti-caking agent] (HALAL)
E559 Aluminium silicate (Kaolin) [Anti-caking agent] (HALAL)
E570 Stearic acid (Fatty acid) [Anti-caking agent] Dicurigai
E572 Magnesium stearate, calcium stearate [Emulsifier] [Anti-caking agent] Dicurigai
E574 Gluconic acid [Acidity regulator] (HALAL)
E575 Glucono-delta-lactone [Acidity regulator] [Sequestrant] (HALAL)
E576 Sodium gluconate [Sequestrant] (HALAL)
E577 Potassium gluconate [Sequestrant] (HALAL)
E578 Calcium gluconate [Firming Agent] (HALAL)
E579 Ferrous gluconate [Colouring] (HALAL)
E585 Ferrous lactate [Colouring] (HALAL)
E620 Glutamic acid [Flavour enhancer] Dicurigai
E621 Monosodium glutamate [Flavour enhancer] Dicurigai
E622 Monopotassium glutamate [Flavour enhancer] Dicurigai
E623 Calcium diglutamate [Flavour enhancer] Dicurigai
E624 Monoammonium glutamate [Flavour enhancer] Dicurigai
E625 Magnesium diglutamate [Flavour enhancer] Dicurigai
E626 Guanylic acid [Flavour enhancer] (HALAL)
E627 Disodium guanylate, sodium guanylate [Flavour enhancer] (HALAL)
E628 Dipotassium guanylate [Flavour enhancer] (HALAL)
E629 Calcium guanylate [Flavour enhancer] (HALAL)
E630 Inosinic acid [Flavour enhancer] (HALAL)
E631 Disodium inosinate [Flavour enhancer] [possibly of animal origin] Dicurigai
E632 Dipotassium inosinate [Flavour enhancer] (HALAL)
E633 Calcium inosinate [Flavour enhancer] (HALAL)
E634 Calcium 5'-ribonucleotides [Flavour enhancer] (HARAM)
E635 Disodium 5'-ribonucleotides [Flavour enhancer] [possibly of animal origin] (HARAM)
E636 Maltol [Flavour enhancer] (HALAL)
E637 Ethyl maltol [Flavour enhancer] (HALAL)
E640 Glycine and its sodium salt [Flavour enhancer] [possibly of animal origin] Dicurigai
E900 Dimethyl polysiloxane [Anti-foaming agent] [Anti-caking agent] (HALAL)
E901 Beeswax, white and yellow [Glazing agent] [animal origin] (HALAL)
E902 Candelilla wax [Glazing agent] (HALAL)
E903 Carnauba wax [Glazing agent] [possible allergic reaction] (HALAL)
E904 Shellac [Glazing agent] [animal origin] (HALAL)
E905 Microcrystalline wax [Glazing agent] (???)
E907 Crystalline wax [Glazing agent] (HALAL)
E910 L-cysteine [animal origin] (HALAL)
E912 Montanic acid esters (HALAL)
E913 Lanolin, sheep wool grease [Glazing agent] (HALAL)
E914 Oxidized polyethylene wax [Glazing agent] (HALAL)
E915 Esters of Colophane [Glazing agent] (HALAL)
E920 L-cysteine hydrochloride [Improving agent] [animal origin] (HARAM)
E921 L-cysteine hydrochloride monohydrate [Improving agent] [animal origin] (HARAM)
E924 Potassium bromate [Improving agent] (???)
E925 Chlorine [Preservative] [Bleach] (HALAL)
E926 Chlorine dioxide [Preservative] [Bleach] (HALAL)
E927b Carbamide [Improving agent] (HALAL)
E928 Benzole peroxide [Improving agent] (???)
E938 Argon [Packaging gas] (HALAL)
E939 Helium [Packaging gas] (HALAL)
E941 Nitrogen [Packaging gas] (HALAL)
E942 Nitrous oxide [Propellant] (HALAL)
E948 Oxygen [Packaging gas] (HALAL)
E950 Acesulfame K [Sweetener] (HALAL)
E951 Aspartame [Sweetener] (HALAL)
E952 Cyclamic acid and its Na and Ca salts [Sweetener] (HALAL)
E953 Isomalt [Sweetener] (HALAL)
E954 Saccharin and its Na, K and Ca salts [Sweetener] (HALAL)
E957 Thaumatin [Sweetener] [Flavour enhancer] (HALAL)
E959 Neohesperidine DC [Sweetener] (HALAL)
E965 Maltitol (i) Maltitol (ii) Maltitol syrup [Sweetener] [Stabiliser] [Humectant] (HALAL)
E966 Lactitol [Sweetener] [animal origin] (HALAL)
E967 Xylitol [Sweetener] (HALAL)
E999 Quillaia extract [Foaming Agent] (HALAL)
E1103 Invertase [Stabiliser] (HALAL)
E1105 Lysozyme [Preservative] (HARAM)
E1200 Polydextrose [Stabiliser] [Thickening agent] [Humectant] [Carrier] (HALAL)
E1201 Polyvinylpyrrolidone [Stabiliser] (HALAL)
E1202 Polyvinylpolypyrrolidone [Carrier] [Stabiliser] (HALAL)
E1400 Dextrin [Stabiliser] [Thickening agent] (HALAL)
E1401 Modified starch [Stabiliser] [Thickening agent] (???)
E1402 Alkaline modified starch [Stabiliser] [Thickening agent] (HALAL)
E1403 Bleached starch [Stabiliser] [Thickening agent] (???)
E1404 Oxidized starch [Emulsifier] [Thickening agent] (HALAL)
E1410 Monostarch phosphate [Stabiliser] [Thickening agent] (HALAL)
E1412 Distarch phosphate [Stabiliser] [Thickening agent] (HALAL)
E1413 Phosphated distarch phosphate [Stabiliser] [Thickening agent] (HALAL)
E1414 Acetylated distarch phosphate [Emulsifier] [Thickening agent] (HALAL)
E1420 Acetylated starch, mono starch acetate [Stabiliser] [Thickening agent] (HALAL)
E1421 Acetylated starch, mono starch acetate [Stabiliser] [Thickening agent] (???)
E1422 Acetylated distarch adipate [Stabiliser] [Thickening agent] (HALAL)
E1430 Distarch glycerine [Stabiliser] [Thickening agent] (???)
E1440 Hydroxy propyl starch [Emulsifier] [Thickening agent] (HALAL)
E1441 Hydroxy propyl distarch glycerine [Stabiliser] [Thickening agent]
E1442 Hydroxy propyl distarch phosphate [Stabiliser] [Thickening agent] (HALAL)
E1450 Starch sodium octenyl succinate [Emulsifier] [Stabiliser] [Thickening agent] (HALAL)
E1451 Acetylated oxidised starch [Emulsifier] [Thickening agent] (???)
E1505 Triethyl citrate [Foam Stabiliser] (HALAL)
E1510 Ethanon (???)
E1518 Glyceryl triacetate (triacetin) [Humectant] Dicurigai
E1520 Propylene glycol [Humectant] Propylene glycol (???)

This ingredient list is for information only and not complete.
 The judgment and the validity of this information are left to the user.
I’m not responsible or liable for any action based on this information

Daryl Haviz di 00.56

2 komentar:

Tomy1 Februari 2011 18.21
Assalamualaikum wr wb...
Info bagus,terima kasih.
Tapi ada sedikit pertanyaan mengenai tabel E diatas,mohon penjelasanannya ya.
Apakah angka-angka diatas menunjukkan jumlah kandungan lemak babi dalam satu produk? Dalam ukuran satuan apa?
Terima kasih.
Balas

Daryl Haviz7 Februari 2011 19.09
Waalaikumsalam Warohmatullahi Wabarakatuh..,
E-Code tidak menunjukkan jumlah atau satuan tertentu, E-Code hanya merupakan code bahwa produk teresebut mengandung bahan-bahan yang berasal dari partikel lemak babi.

Adapun mengenai satuan jumlah / kandungannya sendiri tidak diketahui.

Semoga Bermanfaat

Ada 4 cara Allah memberi rezeki kepada makhluk-Nya:

Semangat Karena Allah

Ada 4 cara Allah memberi rezeki kepada makhluk-Nya:

1. REZEKI TINGKAT PERTAMA (YANG DIJAMIN OLEH ALLAH)

"Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya." (QS. 11: 6)

Artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yang terendah.

2. REZEKI TINGKAT KEDUA

"Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya" (QS. 53: 39)

Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Jika ia bekerja dua jam, dapatlah hasil yang dua jam. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Tidak pandang dia itu muslim atau kafir.

3. REZEKI TINGKAT KETIGA

“... Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.." (QS. 14: 7)

Inilah rezeki yang disayang Allah. Orang-orang yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah & mendapat rezeki yang lebih banyak. Itulah Janji Allah! Orang yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup bahagia, sejahtera & tentram. Usahanya akan sangat sukses, karena Allah tambahkan selalu.

4. REZEKI KE EMPAT (UNTUK ORANG BERIMAN DAN BERTAQWA)

".... Barangsiapa yg bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yg bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS.Ath-Thalaq/65:2-3)

Peringkat rezeki yang ke empat ini adalah rezeki yang istimewa, tidak semua orang bisa meraihnya. Orang istimewa ini (muttaqun) adalah orang yang benar-benar dicintai & dipercaya oleh Allah untuk memakmurkan atau mengatur kekayaan Allah di bumi ini.

Wallaahu alamu bisshowab.

Food combining

Untuk informasi lengkap tentang Food Combining ada
di bagian Files dengan judul FAQ atau klik link ini dan download

https://www.facebook.com/groups/FoodCombiningIndonesia/486574954775370/

Apa sih Food Combining itu ?

  Info Lengkap, klik :

https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing1-apa-sih-food-combining-itu-/492733824159483

Food Combining itu adalah Pengaturan pola makan yang mengacu kepada sistem cerna tubuh terutama sistem cerna dimana apabila sistem cernanya sehat maka TUBUH AKAN MENYEMBUHKAN DIRINYA SENDIRI dan MENCARI BERAT
IDEALNYA SENDIRI

FC dilakukan oleh siapa saja, semua usia, semua latar belakang dan semua penyakit. Yang tujuan utamanya ingin SEHAT

Tidak ada perbedaan mendasar dari cara melakukannya.

Apa sih tujuan dilakukannya Food Combining ?

Kita mengincar kondisi Homeostasis pada tubuh.

Homeostasis adalah kondisi ideal dalam tubuh saat seluruh fungsi berjalan dengan sempurna yaitu tubuh ber pH Netral cenderung Basa

Bagaimana sih cara melakukan Food Combining ?

Pada dasarnya Food Combining memperkenalkan pola makan yang berbasis pada 3 hal sederhana yang kemudian kita kenal menjadi JukLak (Petunjuk Pelaksanaan), yaitu :

1. Apa yang kita makan

2. Waktu makan

3. Bagaimana memakannya

Tiga Hal sederhana ini harus di jalankan dengan benar dan disiplin baru bisa di katakan Melakukan Food Combining dengan Benar bukan hanya Merasa Melakukan.

Info Lengkap, klik :

https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing2-apa-yang-kita-makan-/492733870826145

https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing3-kapan-waktu-makannya-/492733884159477

Apa sih yang seharusnya dimakan oleh pelaku Food Combining ?

Secara sederhana unsur makanan yang kita kenal adalah Pati, Protein, Sayuran dan Buah

Bagaimana sih waktu makan di Food Combining itu ?

Waktu Makan di Food Combing mengacu kepada ritme biologis dalam mengatur waktu dan jenis makanan yang tepat sesuai kebutuhan tubuh. Ritme biologis dikenal juga dengan RITME SIRKADIAN

04.00 – 12.00 Waktu Pembersihan

12.00 – 20. 00 Waktu Cerna

20.00 – 04.00 Waktu Penyerapan

Apa saja yang dikonsumsi di waktu-waktu itu ?

04.00 – 12.00 Waktu Pembersihan

Info Lengkap, Klik :

https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing4-bagaimana-memakannya-part-1/492796844153181

Bangun Tidur di Pagi Hari

Tepat saat bangun pagi ketika mulut masih kering, tubuh baru saja selesai bekerja keras bermetabolisme. Hadiahi dengan segelas air hangat berperasan lemon/jeruk nipis

Siapkan jeruk 1 buah ukuran sedang dan air hangat segelas kurang sedikit. Peraskan jeruk di atas air hangat atau peras jeruknya dulu baru di siram dengan air hangat bukan air panas

Sarapan

Ekslusif hanya buah karena sifat buah mudah cerna, ringan, tetapi memberikan asupan energi yang signifikan.

Konsumsi secara berkala sampai ½ jam sebelum makan siang. Apabila lapar konsumsi buahnya.

Bagaimana dengan makan siang dan malam ?

Info lengkap, klik :

https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing5-bagaimana-memakannya-part-2/493102334122632

Padu padan makanan dalam Food Combining

Pati + Sayuran

Protein Hewani + Sayuran

Yang tidak boleh adalah

Pati + Protein Hewani

Mengapa kita butuh konsumsi Sayuran Segar ?

Sayuran

Sayuran adalah unsur makanan yang amat berguna sebagai PEMBENTUK BASA. Apabila di konsumsi secara benar sayuran akan mamp menetralkan pH dan menciptakan kondisi homeostatis.

Bagaimana mengkonsumsi secara benar ?

Konsumsi sayuran secara segar, karena sayuran yang melewati sesi pemanasan yang akan merusak cadangan air, enzim, nutrisi dan mineral yang terkandung didalamnya.

Pada suhu 40 derajat celcius sewaktu pemanasan enzim akan mati. Hindari pengolahan sampai di atas suhu tersebut.

Jika sudah mati, makanan hanya akan menjadi sampah dalam tubuh dan ber pH asam. Itulah alasan kenapa kita harus konsumsi sayuran segar yang merupakan pembentuk basa

Food Combining mengenal tata tertib makan

Info Lengkap : https://www.facebook.com/notes/food-combining-indonesia/sharing6-tata-tertib-makan-air/493190667447132

Bagaimana tata tertib makan didalam Food Combining ?

Makan adalah ritual harian yang harus dilakukan secara baik, nikmati waktu makan dan lakukan tata tertib makan, yaitu :

§ Sediakan waktu khusus untuk makan 25-30 menit apapun kondisinya

§ Duduk dengan baik setidaknya membuat kita harus menyediakan waktu dan menyiagakan seluruh alat cerna untuk waktu ke fase makan.

§ Kunyah 30-70 kali jika kurang dari itu usus halus sulit menyerap manfaat yang dibawa oleh bahan makanan. Mengunyah yang baik tidak hanya menghancurkan bahan makanan juga memberikan kesempatan pada enzim pencernaan yang ada di air liur untuk tercampur dengan baik.

§ Jangan mendorong makanan dengan minuman karena akan membuat lambung dipenuhi air dan asam lambung sulit bekerja

§ Tidak terburu-buru meninggalkan tempat makan karena akan mengganggu kerja sistem cerna karena tidak bisa diproses secara sempurna.

Tentang Air

Tubuh butuh air, air sangat penting karena ¾ tubuh kita terdiri atas air. Apabila kekurangan air akan menjadi bencana dalam tubuh dan juga akan membuat pH tubuh mudah sekali bergerak ke sisi asam.

Jangan hanya mengandalkan rasa haus, karena rasa haus adalah alarm tubuh akan kebutuhan air pada level terakhir. Minum sebelum haus menyerang. 8 gelas sehari(atau 6 gelas sehari untuk lansia) adalah kebutuhan standar, apabila beraktivitas berat ataupun sakit harus ditambah.

Bagaimana cara konsumsi air ?

Beri jeda antara waktu sebelum dan sesudah makan untuk minum. Konsumsi air sekitar 500 ml, satu jam sebelum mengonsumsi makanan. Bisa juga 2-3 jam sesudah makan. Tetapi di tengah waktu makan sebaiknya jangan atau tidak lebih dari ½ gelas air.

Karena memasukkan banyak air saat makan akan mengganggu kerja sistem cerna. Lambung akan menjadi penuh oleh air, kerja asam lambung untuk mematikan bakteri akan terganggu, demikian pula efektivitas enzym cerna.

Jangan sampai tubuh kekurangan air, minum sedikit dalam interval pendek. Siasati dengan menyiapkan air terlebih dahulu di botol sehingga bisa ditakar masuknya.

Tips melakukan Food Combining

Mengutip dari bang Erikar Lebang :
Kalau mau sehat, ya harus konsekuen
Kalau mau konsekuan, tentu penghalalan bersifat subyektif seperti "aduh gak suka", "wah kayaknya gak bisa",
"ih, rasanya kayak apa ya?" atau rengekan sejenis, harus dibuang
jauh-jauh.

Dan berpikir secara jelas dan rasional, tapi ini semau baru make sense kalau mau sehat

Kalau gak mau sehat, ya ngapain..?

esume Diskusi Seru Mb Dini bareng Group HSMN-7

Resume Diskusi Seru Mb Dini bareng Group HSMN-7

Hari,tanggal: Sabtu,21 Februari 2015
Waktu:07.00-09.00 WIB
Tema: Kreatifitas yang Syar'i
Pemateri:Mb Dini "Wayang Kota"
Moderator:Ummu Nayarbi

��Prolog
Assalamualaikum Ibu-ibu HSMN semua, selamat pagi :). Perkenalkan saya DK. Wardhani, lebih sering dipanggil Dini. Saya ibu rumah tangga yang punya banyak keisengan lain, antara lain jadi dosen, crafter juga penulis buku anak. Hari ini kita akan sharing sedikit mengenai "Kreativitas yang Syar'i". Nah, saya sering sekali mendengar celetukan begini. Ah, saya mah ngga sekreatif lah mb. Atau gimana ya mau HE, ibunya ngga kreatif. Atau kok kepikir aja sih bikin ini itu.Hari ini kita akan diskusikan tidak hanya kreativitas buah hati, tetapi juga kita sebagai ibu kreatif.Apa sih kreativitas itu?Apa pentingnya kreatifitas?Apa pula kreatifitas yang syar i?
Hari ini kita diskusi ringan saja yaa... Saya berbagi pengalaman dan sedikit pencarian saya ttg apa itu kreativitas yg syar'i.
Saya agak curang canggih dlm mengoperasikan smartphone, jadi mohon maaf jika saya blm nemu juga tanda contreng, saya ganti tanda OK.
Pertama-tama apa sih kreativitas?
Banyak sekali jawaban yg bisa kita berikan. Kreativitas itu bisa jadi kemampuan memberikan solusi terhadap sebuah problem, bisa juga berarti inovasi, bisa juga cara berpikir yang out of the box.
Apa pentingnya kreativitas? Dalam kehidupan kita sehari-hari sangat-sangat memerlukan kreativitas, misalkan dlm mengelola waktu, membuat aktivitas seru dg anak-anak, mengelola keuangan, dll.
Nah, kenapa kreativitas harus syar'i? Karena secara singkatnya kreativitas kita adalah amanah Allah dan juga pemberian/titipan.
Sehingga kreativitas kita haruslah sesuai dg kehendak Sang Pemberi amanah tersebut.
Mungkin prolognya itu saja dulu yaa..., sekilas saya perkenalkan diri dulu saya lulusan Arsitektur ITB, saya dulu merasa juga kurang kreatif tapi ternyata kreativitas sangat bisa diasah dan dikembangkan. Bukan hanya kreativitas buah hati kita lho yg akan kita sharing hari ini, tp juga kita akan selalu perlu utk mengasah kreativitas kita.��

��Diskusi,Tanya Jawab
1⃣ mb dini subhanalloh kreatif bgt...biasanya dapat ide2 cemerlangnya darimana?sepertinya mb dini ga pernah kehabisan ide...
Oya mb dini..dg anak Oya mb saya suka ngikutin status fb nya mb dini...sering2 ya mb dishare keg. Anaknya...saya masih cetek ilmu dan krg kreatif...usahanya nyontek ibu2 hebat sana sini�� usia dini (21bln) saya ingin mengenalkan qur'an,adab dan akhlak kpd moral.bisa minta sarannya...hehe...syukron jazakillah khayran ya mb dini��(ummurafif)
J:������ Hallo ummu rafif, wah kita sudah fren ya di FB? FB saya 'dini' dian kusuma wardhani, monggo mampir
Iyah darimanakah datangnya kreativitas? Hmmm... Tentunya kita tidak bisa duduk manis seperti newton mengunggu apel datang dan kemudian menemukan teori gravitasi
Yang bisa kita lakukan tentu adalah harus pertama positif thinking
Jika sudah mengklaim saya mah ngga kreatif
Ini akan jadi mental block
Jadi alih-alih merasa tidak kreatif mari berpikir bahwa kita sudah dilengkapi perangkat yang cukup bahkan canggih oleh Allah.
Tinggal bagaimana mengoptimalkannya
2. Tulus dan cintai proses kita menuju kreatif
Bismillah, saya akan berusaha. InsyaAllah bisa atas ijin dariMu.
Nah suka, senang ini perlu. Karena dg suka dan senang cara explore kita thdp sesuatu hal jadi bukan beban, bahkan kita akan bisa membuka pintu2 yg menghambat kreativitas tsb.
3. Jangan diam, tp berikhtiar.
Kreativitas perlu dijemput, dilatih, diupayakan.
4. Kenali diri kita
Ini perlu pembahasan lebih lanjut nanti ya
5. Kalau saya biasanya kalau ada ide segera di catat, jadi kalau bisa ibu2 punya sketchbook deh. Jadi ngga segera menguap idenya.
Pas naik angkot, ada ide. Pas nunggu mhsw asistensi ada ide. Catet aja semua. Hehehe itu kalau saya.
6. Cari referensi dan perkaya vocabulary kita thdp kreativitas.
Ngga pernah liat yg bagus akan susah mengetahui apa itu bagus, misalnya.��

2⃣ 2⃣ Assalammu'alaikum teh dini.. sya selvi.. anak sya 2.. pertama usia 2,5 tahun dan yg kedua usia 3 bulan.. yg ingin sya tanyakan:
1.bagaimanakah tips n trick utk IRT kreatif membagi waktu, supaya urusan domestik selesai, urusan sma anak juga beres, termasuk main bersama dll.. dan qta nya nggal terlalu capek pada akhir waktu (malam hari maksudny)..
2.dalam pikiran saya, kegiatan2 kreatif itu hampir selalu melibatkan 'prakarya' atau sesuatu yg dihasilkan dari tangan kita.. nah, tantangan yg saya hadapi adalah, anak pertama sya sangaaaaat kinestetik dan linguistik.. selalu bergerak dan selalu bicara.. sya sngat kesulitan sekali utk membuatny mau berkarya dgn hal2 yg berhub dgn motorik halus.. nah bagaimanakah sebaikny kegiatan yg sya berikan, agar bisa mengoptimalkan minat kinestetiknya, tapi jga tdak tertinggal dlam mengoptimalkan motorik halusnya??��
J:������Hooaaaa pertanyaan Mb Selvi beraaat niiih hihihi.
Mb Selvi saya bukan psikolog, jadi saya share aja yg bisa saya jawab yaaa.
Anak saya kebetulan alhamdulillah kembar, co dan ce.
Nah keduanya ini beda banget karakternya sejak bayi cenger
Anak saya yg cowo ga suka prakarya babar blas
Saya pun sempat bingung trus gimana ya?
Plastisin ogah, finger painting emoh.
Ternyata sukanya cuma sama lego dan buku
Ya kreativitas itu kembali ke tadi yg saya sebut di atas.
Bukan cuma mslh kerajinan tangan saja
Tp gimana si kecil memecahkan masalah
Mencari tahu sesuatu, mengexplore sekitarnya itu sudah merupakan ciri kreativitas.
Jadi no worries
Pelan-pelan saja, tanpa paksaan utk menstimulir motorik harusnya.
Anak saya, coba saya dorong aja ke percobaan science dan lego serta balok natural.
Misalkan diajak storytelling, maju kedepan ayah bunda seperti tampil performa itu juga bisa digunakan, nanti apa yg dia kerjakan diminta diceritakan kembali.

Kalau bagi waktu, saya pun masih sering salto sana sini mbak.
Alhamdulillah utk pekerjaan rumah anak2 saya ajak membantu dari kecil.
Mereka paham di rumah hanya ada kita jadi kita gotong royong. Gitu��

3⃣ Mb Dini.. Ktmu dsini��
Mau tanya gmn memilih permainan anak yg syar'i sesuai dg usianya? Apa ada panduan kusus?(bu anha)��
J:������ Hmmm oke, perjalanan saya menemukan kreativitas yg syari cukup berliku hehehehe, karena begini yg kita sebut syar i ini pasti terkait dengan hukum yaa
Nah saya sangat menyarankan kepada ibu ibu semua, buat saya juga bahwa sbg muslim patut kita selalu belajar
Tholabul ilmi terutama ilmu syar'i
Saya pada awal tahu ttg ilmu syar i pun tidak bisa lgs menerima begitu saja. Perlu proses, berfikir, validasi, mencari bahan dll.
Nah terkait dg mainan syar i dg anak2 ibu dan ayah musti paham dulu apa sih syar i
Gimana hukumnya nih? Boleh, atau tidak semua sudah ada panduannya tinggal kitanya bagaimana
Saya bukan ustazah, cuma ibu rumah tangga biasa jadi saran saya yuk belajar bareng.
Pada dasarnya utk anak2 banyak hal yg diperbolehkan tp begitu mendekati akil baligh, atau saat mukallaf ada hukum2 yg akan berlaku pada mereka.
Saya sendiri masih terus mencoba menerapkan ini di rumah sambil menyiapkan mereka agar tidak terlena dg hal2 yg tidak syar i saat mukallaf
Kalau masyarakat kita, at least ibu2 paham ttg hal ini tentu pasar kreativitas syar i akan lebih luas lagi, karena muslim indonesia ini jumlahnya banyak.
semoga ngga mbulet penjelasan saya. Boleh nanti kita diskusikan lagi
Jadi biasanya kita menolak atau mengiyakan sesuatu itu karena tahu, tahu asalnya ya dari belajar
Makanya tholabul ilmi kedudukannya penting.
Setelah tholabul ilmi, trus kita jalankan di keseharian.
�� Kreativitas sebenernya ada 4 ranah,  ranah manusia,  proses berpikir,  lingkungan dan produk.
Kebanyakan kita mikirnya, yg kreatif ya yang bisa menghasilkan  barang atau produk.  Tapi sebenernya dari proses berpikir.
Ada proses berpikir divergen (meluas)  dan konvergen (menyempit)  yg harus dilakukan.  Divergen dulu baru konvergen
Misal ketika ada masalah, tdk langsung jump to conclusions, tapi dalami dulu akar masalahnya,  cari ide yg banyak utk menyelesaikan baru pilih ide.
Nah syar'i bisa dijadikan syarat ketika konvergen krn mgkn ada ide ide yg secara sunnah gak bisa dilakukan.(bu gita)��
������Nah ini Mb Gita sip nih... Terima kasih mb Gita. Betul itu... Syar'i adalah filternya yaaa... Jadi kreativitas musti tunduk pada penciptanya, bukan meluas tak terbatas bablas ��

4⃣ Saya lita di depok dengan 4 anak (12, 10, 4, 1 th) minta diberikan bayangan contoh pembagian waktu dari bangun dan kegiatan��
J:������ Waaah Mb Lita, anak saya cuma 2 jadi mungkin ndak bisa share banyak ini ttg mbagi waktu.
Anak saya 2 dan seumur.
Mereka seringnya main bareng.
Saya kalau sedang bekerja misalkan saya lg nggambar ilustrasi utk buku, ya anak2 saya ajak duduk di sebelah.
Saya kasih kuas dan cat air
Jadi saya selalu upayakan kalau saya ada kesibukan, mereka juga bisa terlibat. Kadang kita baca buku bertiga, atau njemur baju bareng, mberesin mainan bareng.
Mereka udah mau 7th jadi saya sudah agak bernafas hehehehe.
Saya belum menerapkan HS. Tapi, saya selalu berupaya utk menerapkan HE.��

5⃣ QQ ~ Meyke
Assalamu'alaikum teh dini, putra saya Javitz 8th, putri Ziva 3th. Keduanya kinestetik n visual pic.
Tapi yg J hobby menggambar dan menggunting, dan kreativitas lainnnya.

Sementara adiknya Z, sampe sekarang baru bisa bikin lingkaran, huruf A saja.
Dia bosan gunting tempel. Dan gak suka nonton Mr. Maker (Aa nya mah fans beratnya)

Padahal dulu kakaknya J umur 3 th sudah bisa gambar saya sedang duduk di sofa (walaupun acak adut).

Jadi gmn ya aktivitas prakarya utk si toddler ini?

Dan apa yg dilakukan Rasulullah dalam mengasah kreativitas anak dan cucunya..?��
J:������Oke Mb Meyke, yg toodler cewe ya? Apa mungkin bisa diajak baking?
Memang tiapa anak ngga sama ya walaupun common sensenya anak itu dasarnya semua kita kira suka nggambar dan prakarya
Ternyata tidak juga..
Anak saya yg cewe 2th udah pegang pensil dengan benar, skrg 6th udah bikin komik lengkap dengan bubble dialog. Tidak saya ajari, dia coba sendiri
Tapi tadi yg cowo tidak seperti itu, bahkan kebalikannya. Dia tidak suka pegang pensil.
Jadi menurut saya mungkin dilihat dulu di obsevasi, kalau perlu dicatetin keseharian si toodler apa yg buat dia suka dan tidak itu dibuatkan checklist.
��Mb qq:Iya toddler yg cewek, hobi nya manjat��
Oh..suka main lego
J:������Nah mungkin dia tipe belajar naturalis mb Mey.Gapapa atuh, ngga harus suka prakarya
��mb qq:apakah naturalis itu?
J:������ Mungkin malah sukanya discovery channel hehehe
��mb qq:ya... dua2 nya hobi reptil
J������:Mb Mey bisa pelajari ttg kecerdasan m

Kamis, 26 Februari 2015

Urgensi ArkanulBai’ah Dalam Amal Siyasi


Pengembangan ArkanulBai’ah Dan Aplikasinya
Keberimanan terhadap Islam sebagai agama samawi yang diturunkan Allah SWT memang sudah final. Tetapi, pemahaman manusia terhadap Islam tidak dapat dikatakan sudah mencapai final sehingga berhenti pada satu titik.

Jalan-jalan untuk mencapai pemahaman Islam dalam konteks syumuliyah dan takamuliyahnya adalah jalan-jalan yang sangat panjang dan beragam. Setiap zaman dan keadaan memerlukan penyajian tersendiri dari ajaran Islam yang maha dalam maknanya ini. Firman Allah SWT,
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Orang-orang yang berjihad di jalan Kami sungguh akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah menyertai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Al-Ankabuut: 69)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan walladziinajaahduufiinaa adalah Rasulullah SAW, para sahabatnya, dan pengikutnya sampai hari kiamat nanti. Sedangkan yang dimaksud subulanaa adalah jalan-jalan untuk urusan dunia dan akhirat.
Terkait dengan hadits tentang Mu’adz bin Jabbal yang diutus oleh Rasulullah SAW ke negeri Yaman dan menyatakan akan melakukan ijtihad apabila tidak diperoleh nash dalam Al-Quran dan As-Sunnah dalam memutuskan perkara, banyak yang menekankan bahwasanya pintu ijtihad belum tertutup. Dari waktu ke waktu muncul ulama-ulama besar dengan pikiran dan pendapatnya yang segar dan baru berdasarkan pemahaman mereka tentang nash-nashAl-Quran dan As-Sunnah.
Sebagian kelompok hanya memperhatikan aspek fiqh dalam masalah pembukaan ijtihad dari masa ke masa ini. Tetapi, sesungguhnya lapangan ijtihad itu luas, tidak sekadar masalah fiqh saja tetapi di dalam berbagai bidang yang terkait dengan urusan dunia dan akhirat.
Seharusnya kejumudan juga tidak terjadi pada aktivis kebangkitan Islam sebagaimana disampaikan Yusuf Qaradhawi, “Imam Hasan Al- Banna bukanlah seorang yang jumud/statis tetapi justru progresif dan dinamis. Ia selalu memanfaatkan semua yang ada di sekekelilingnya, melakukan dinamisasi diri dan dakwahnya. Seandainya ia berumur panjang kita tidak tahu apa yang akan diperbuatnya. Sebab itu saudara-saudara dan pengikutnya tidak boleh statis dalam berbagai sarana, metode, ataupun bagian pemikirannya.”
Pemahaman yang terlalu kaku dengan pendapat yang terkait dengan situasi kontekstual tertentu akan menyebabkan seorang aktivis dakwah tidak mampu berinteraksi dengan problema yang dihadapinya pada masa kini.
Demikian pula arkanulbai’ah yang disusun oleh Imam Hasan Al- Banna bukanlah sesuatu yang bersifat mati atau jumud sehingga ia akan menjadi masa lalu dari para kader dakwah. Padahal ia harus membaca, memahami, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari yang terus berjalan. Interaksi formal dengan arkanulbai’ah sebagai sebuah pengantar ke dalam pergaulan jama’ah dakwah mungkin saja telah berlalu satu, dua, lima, sepuluh, atau dua puluh tahun yang lalu. Namun secara nilai penghayatan terhadap arkanulbai’ah terjadi setiap saat dalam berbagai lapangan medan dakwah. Penghayatan tersebut diharapkan justru semakin mendalam dari hari ke hari.
Oleh karena itu, rukun al-fahm (pemahaman) harus terus dikembangkan mengikuti jalan dakwah menuju ke-syumuliyah-an dan ke-takamuliyah-an. Begitu juga rukun ikhlas. Kualitas dan kapasitas ikhlas kita harus terus-menerus dikembangkan mengikuti perjalanan dakwah yang terus diperlebar ruang lingkupnya sesuai dengan tuntutan syumuliyah dan takamuliyah dakwah kita.
Begitu juga kualitas dan kapasitas amal kita, jihad kita, tadhiyah (pengorbanan) kita, tha’ah (ketaatan) kita, tsabat (kekokohan) kita, tajarrud (kesungguhan) kita, al-ukhuwah (persaudaraan) kita, dan tsiqah (kekokohan) kita harus terus-menerus dikembangkan.
Seharusnya peningkatan kualitas dan kapasitas interaksi dengan arkanulbai’ah mendahului ekspansi dakwah yang dilakukan agar arkanulbai’ah itu menjadi pemicu, pemacu, dan pemecut bagi akselerasi gerakan dakwah itu sendiri agar arkanulbai’ah itu mempercepat tercapainya ahdafuda’wah (sasaran-sasaran dakwah) dan ghayatuda’wah (tujuan-tujuan dakwah).
Interaksi dengan arkanulbai’ah sangat berpengaruh terhadap kualitas komitmen kepada dakwah dan kepada jamaah. Begitu interaksi dengan rukun-rukun itu tertinggal dan terhenti pada pada satu titik, maka komitmen yang dihasilkannya tidak mumpuni lagi untuk menyambut ekspansi dakwah yang terus-menerus berkembang.
Politik Dan Dakwah: Pandangan Hasan Al-Banna
Dakwah tidak dapat dipisahkan dari politik (siyasah) karena tujuan dakwah itu sendiri adalah untuk pengendalian (siyasah) sebagaimana firman Allah SWT,
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.” (Al-Fath: 28)
Kehadiran Islam dalam wujud sebuah institusi yang mengendalikan telah menjadi obsesi dari Imam Syahid Hasan Al-Banna sebagaimana ungkapannya yang disampaikan kepada para pemuda, “Adalah sangat mengherankan sebuah paham seperti komunisme memiliki negara yang melindunginya, yang mendakwahkan ajarannya, yang menegakkan prinsip-prinsipnya, dan menggiring masyarakat untuk menuju ke sana. Demikian juga paham fasisme dan Nazism, keduanya memiliki bangsa yang mensucikan ajarannya, berjuang untuk menegakkannya, menanamkan kebanggaan kepada para pengikutnya, menundukkan seluruh ideologi bangsa-bangsa untuk mengekor kepadanya. Dan lebih mengherankan lagi, kita dapati berbagai ragam ideologi sosial politik di dunia ini bersatu untuk menjadi pendukung setianya. Mereka perjuangkan tegaknya dengan jiwa, pikiran, pena, harta benda, dan kesungguhan yang paripurna, hidup dan mati dipersembahkan untuknya. Namun sebaliknya, kita tidak mendapatkan tegaknya suatu pemerintahan Islam yang bekerja untuk menegakkan kewajiban dakwah Islam, yang menghimpun berbagai sisi positif yang ada di seluruh aliran ideologi dan membuang sisi negatifnya. Lalu ia persembahkan itu kepada seluruh bangsa sebagai ideologi alternatif dunia yang memberi solusi yang benar dan jelas bagi seluruh persoalan umat manusia.”
Dalam kesempatan lain Imam Hasan Al-Banna menyatakan, “Sesungguhnya seorang muslim tidak sempurna keislamannya kecuali jika ia bertindak sebagai politisi. Pandangannya jauh ke depan terhadap persoalan umatnya, memperhatikan dan menginginkan kebaikannya. Meskipun demikian, dapat juga saya katakan bahwa pernyataan ini tidak dinyatakan oleh Islam. Setiap organisasi Islam hendaknya menyatakan dalam program-programnya bahwa ia memberi perhatian kepada persoalan politik ummatnya. Jika tidak demikian, maka ia sendiri yang sesungguhnya butuh untuk memahami makna Islam.”
Suatu catatan penting dari Imam Hasan Al-Banna adalah peringatannya tentang adanya pemahaman yang sempit bahwa jika disebut dengan politik maka orang-orang akan segera membayangkan sebuah partai politik. Politik yang dimaksudkannya bukanlah sekadar sebuah partai politik, tetapi keseluruhan aktivitas dakwah yang dilakukan untuk mengurusi nasib umat hingga mengangkat mereka ke kedudukan sebagaimana yang diperintahkan Al-Quran di tengah-tengah manusia.
Bahkan, terhadap partai politik yang berkembang saat itu Al-Banna mempunyai kritikan-kritikan yang mendasar, “IkhwanulMuslimun berkeyakinan bahwa partai-partai politik yang ada di Mesir didirikan dalam suasana yang tidak kondusif. Sebagian besar didorong oleh ambisi pribadi, bukan demi kemaslahatan umum …. Ikhwan juga berkeyakinan bahwa partai-partai yang ada hingga kini belum dapat menentukan program dan manhajnya secara pasti … Ikhwan berkeyakinan bahwa hizbiyah (sistem kepartaian) yang seperti itu akan merusak seluruh tatanan kehidupan, memberangus kemaslahatan, merusak akhlaq, dan memporakporandakan kesatuan umat.”
Korelasi Amal Siyasi Dengan ArkanulBai’ah
Amal siyasi sebagai bagian penting dari keseluruhan amal Islami harus mendapat perhatian serius dari para aktivis dakwah dan baiat mereka kepada jalan dakwah adalah baiat mereka pula kepada amal siyasi.
Dakwah Islam tidak menyerukan sikap memisahkan diri dari persoalan-persoalan kemasyarakatan yang ada dalam tubuh umat Islam. Jika pun terdapat upaya-upaya memilah lingkungan kehidupan para aktivis dakwah dari masyarakat umum, maka tujuannya bukan untuk lari dari masyarakat yang menjadi tanggungjawab dakwahnya. Tetapi, hal itu dilakukan hanya untuk konsolidasi internal mereka agar memiliki kekuatan yang lebih besar dalam memecahkan persoalan-persoalan masyarakat tersebut. Atau, agar mereka tidak tergelincir karena tarikan-tarikan dahsyat kemaksiatan sehingga ia akhirnya justru menjadi bagian dari persoalan tersebut.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya adalah neraka jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.” (Al-Anfaal: 16)
Kepahaman tentang amal siyasi yang dikembangkan pada saat ini boleh jadi berbeda dengan sebelumnya karena perbedaan-perbedaan situasi dan kondisi yang menyertainya. Pandangan Imam Hasan Al-Banna tentang sistem kepartaian yang menyebabkan beliau tidak mendirikan partai politik, tetapi membolehkan kesertaan dalam pemilihan umum telah diposisikan secara aktual dalam beberapa kurun terakhir. Partai-partai politik dalam berbagai bentuknya telah berdiri dan diusung oleh para aktivis dakwah di berbagai negara dalam rangka amal siyasi mereka berdasarkan syura-syura yang mereka lakukan.
Amal siyasi yang dilakukan bukanlah sekadar untuk meraih kekuasaan dan mencapai kedudukan-kedudukan tinggi dalam pemerintahan, tetapi semata-mata ditujukan bagi penegakan hukum-hukum Allah SWT di dalam masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip keadilan yang telah digariskan-Nya. Inilah rukun ikhlas yang akan menjauhkan aktivis dakwah dari perangkap kediktatoran, korupsi, dan kesombongan tatkala meraih suatu kedudukan dalam kekuasaan.
Setiap aktivis menyadari sungguh-sungguh dengan kefahamannya dan keikhlasannya bahwa amal siyasi yang dilakukannya adalah bagian dari kerja besar dari tangga-tangga mihwarta’sisi, mihwartanzhimi, mihwarsya’bi, mihwarmuasasi dan mihwardauli. Dalam kaitan koalisi kerja teknis Imam Hasan Al-Banna menyatakan, “Tidaklah mengapa menggunakan orang-orang non-muslim –jika keadaan darurat- asalkan bukan untuk posisi jabatan strategis (dalam pemerintahan).”
Kesungguhan dalam kerja siyasi adalah bagian dari jihad yang harus dilakukan. Kesungguhan itu akan terjadi jika aktivis dakwah menghargai dan mematuhi jalan dakwah yang telah digariskan berdasarkan syura. Tidak boleh ada seorang pun yang bermalas-malasan dalam bidang ini hanya lantaran ia merasa bukan bidangnya atau tidak sependapat dengan hasil-hasil syura.
Apapun yang disumbangkan dalam amal siyasi, mulai dari harta sampai dengan jiwa, adalah bagian dari ruhultadhiyah (jiwa pengorbanan) di jalan dakwah. Tidak ada istilah mati sia-sia dalam suatu amal siyasi karena seluruh pengorbanannya harus diyakini akan dihisab oleh Allah SWT dengan timbangan kebaikan dakwah.
Ketaatan dalam janji setia aktivis dakwah adalah ketaatan yang penuh selama masih dalam jalan Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada ketaatan yang bersifat setengah-setengah, misalnya hanya kepada perintah-perintah atau kesepakatan-kesepakatan dalam bidang sosial saja, sedang dalam politik ia membangkang. Termasuk dalam perkataan filmakrah (dalam keadaan tidak menyenangkan) adalah ketaatan kepada hal-hal yang ketika bersyura kita tidak sependapat dengan hasil keputusannya.
Keteguhan (tsabat) adalah bagian penting dalam dakwah ini dan lebih istimewa lagi dalam amal siyasi. Jika dalam amal ij’timaiy mungkin banyak pujian yang datang tetapi dalam amal siyasi kondisinya terbalik, banyak orang yang merasa terancam dengan kehadiran dakwah dan Islam di panggung politik, banyak orang yang apriori dan bahkan memusuhinya sebagai bagian dari konspirasi global yang sudah terjadi sejak masa Nabi Muhammad SAW.
Resiko-resiko yang diterima tanpa ada keteguhan akan menjadi dasar penyesalan atas keputusan yang telah disepakati, padahal waktu adalah bagian dari solusi. Keberhasilan perjuangan seringkali tidak dapat diukur dalam waktu yang pendek.
Amal siyasi yang diperjuangkan adalah amal siyasi yang islami. Ini adalah komitmen yang tidak boleh berubah, meskipun tawaran-tawaran berbagai ideologi sangat banyak dalam dunia politik. Manhaj Islam sedemikian terang benderangnya, dan oleh karenanya aktivis dakwah tidak akan terjebak pada pemikiran dan metode yang tidak jelas hanya karena ketidaksabarannya bekerja dengan waktu. Ini adalah makna tajarrud (kemurnian total) dalam arkanulbai’ah yang sepuluh.
Dunia politik adalah dunia yang memiliki karakteristik tersendiri sehingga banyak orang mengatakan “politik itu kotor”. Perkataan itu sesungguhnya tidak benar karena dunia sosial, perdagangan, bahkan dunia dakwah itu sendiri dapat saja menjadi “kotor” oleh perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab. Namun demikian, memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak perpecahan, persengketaan, permusuhan di antara teman, intrik dan fitnah terjadi di dunia politik.
Oleh karena itu, jika rukun ukhuwah diabaikan dan tidak bekerja maksimal dalam amal siyasi, semua kemungkinan dan kekhawatiran itu dapat juga terjadi pada diri kita.
Terakhir, perlu direnungkan makna tsiqah yakni menyiapkan rasa puas kepada pemimpin atas kapasitas kepemimpinannya dan maupun keikhlasan, dengan kepuasan yang mendalam yang menghasilkan perasaan cinta, penghargaan, penghormatan, dan ketaatan. Semakin jauh jenjang organisasi dari titik pusat pengambil keputusan rukun tsiqah ini akan semakin signifikan dalam membangun komitmen.
Tentu, rukun ini tidak menghilangkan fungsi pemimpin sebagai guru dan pembimbing kepada para anggota sehingga kepuasan itu hadir dengan penuh qanaah tidak terpaksa. Keputusan-keputusan dalam amal siyasi dalam kadar tertentu kadangkala memang begitu rumit karena demikian kompleksnya persoalan yang dihadapi. Ketsiqahan di antara aktivis dakwah dapat mengurangi kemungkinan terjadinya degradasi soliditas karena adanya keputusan-keputusan qiyadah yang belum terpahami.
Kontribusi Komitmen Bai’ah Aktual Dalam Dakwah
Kekuatan interaksi terhadap arkanulbai’ah akan dapat mempertahankan penampilan kinerja dan manhajamaliy aktivis dakwah sehingga bisa diandalkan dalam persaingan antar aliran, antar ahzab (partai-partai) dengan aneka ragam mabadi (ideology). Insya Allah dengan komitmen interaktif yang kontinyu terhadap arkanulbai’ah jamaah dakwah akan mempunyai mazhhar (penampilan) yang sanggup menghadapi tantangan rivalitas yang semakin tajam antar aliran ideologis dan antarpemikiran yang ada di lapangan.
UstadzHilmiAminuddin menyatakan mazhhar jamaah yang diharapkan tumbuh dan berkembang dari interaksi dengan arkanulbai’ah yang terus-menerus itu ialah:
Pertama, mazhharatsbatumauqifan (penampilan dalam kekokohan sikap) yakni sikap yang paling teguh di antara sikap-sikap yang ditampilkan oleh golongan-golongan, madzhab-madzhab dan aliran-aliran lain. Sikap yang tidak mudzabdzab, (plin-plan), yang tidak mencla-mencle, yang tidak memble menghadapi tantangan-tantangan yang semakin kuat dan terang-terangan.
Sekali lagi, tantangan yang semakin terang-terangan mengingat kita sekarang ada di era jahriyah (keterbukaan). Sikap teguh kita harus ditampilkan secara penuh dalam kinerja, performance dakwah jamaah, dan partai kita. Kekokohan sikap adalah tampilan awal yang merupakan buah dari kekuatan yang ditumbuhkan oleh aqidah kita.
Kedua, mazhararhabushadran. Keteguhan sikap itu tidak melahirkan sikap yang kaku karena selain ada aqidah yang rasikh, aqidah yang kuat, tetapi juga ada akhlaqulkarimah yang akan melahirkan arhabushadran (kelapangan dada). Di atas kekokohan sikap itu kita paling bisa dan paling sanggup berlapang dada dalam menghadapi realitas kehidupan, dalam menghadapi tantangan, dalam bermuamalah menghadapi berbagai sikap-sikap lain. Termasuk ketika kita berinteraksi dengan sesama kelompok Islam yang kebetulan mereka belum satu manhaj dengan kita dengan perlakuan dan sikap-sikap mereka yang tidak menyenangkan.
Ketiga, mazhara’maqufikran (penampilan kedalaman dalam berfikir) dalam menghadapi aneka situasi dan kondisi sehingga kita tidak meresponnya secara is’tijaliyah (ketergesa-gesaan). Kita selalu berfikir secara mutaanni (sangat mendalam) dan mutama’in (intens), dalam menentukan langkah-langkah kita dengan proses dan prosedur yang benar yang sudah kita sepakati bersama. Tidak boleh ada satupun keputusan jamaah ini yang tanpa melalui proses a’maqufikran yang dalam prakteknya kita wujudkan dalam wadah syura yang selalu kita jaga. Sehingga tidak ada alasan dari kita untuk tidak mendukung sikap yang diambil oleh jamaah, karena proses dan prosedur yang diambil sudah benar dengan tetap tidak terburu-buru.
Keempat, dalam memandang fenomena kehidupan dan perjuangan ini kita harus mempunyai mazhharawsa’ nazharan (penampilan dengan pandangan yang lebih luas). Kita harus mempunyai pandangan yang sangat luas, seluas ufuq yang bisa dijangkau oleh mata kita. Kita tidak boleh mempunyai pandangan mutajamid (pandangan kebekuan) yang sempit, hizbiyah (mengagungkan golongan) dan madzhabiyah (mengagungkan aliran). Kita harus memiliki pandangan yang sangat luas karena sasaran dari dakwah yang sudah dicanangkan adalah bina-ulfard (peminaan individu), bina-ulmujtama’ (peminaan masyarakat), bina-ud daulah (pembangunan negara), bina-ulkhilafah (pembangunan khilfah) hingga ustadziyatul ‘alam (sokoguru semesta alam).
Di sana kita harus memancangkan rahmatanlil ‘alamin sehingga setiap makhluk hidup–bukan manusia saja–merasakan sentuhan rahmat dari kita. Tidak mungkin kita melakukan itu bila kita tidak mempunyai pandangan yang sangat luas terhadap kehidupan ini.
Kelima, kita harus didukung dengan mazhharansyathu ‘amalan (penampilan sebagai pihak yang paling giat bekerja). Karena mazhhar-mazhhar sebelumnya harus dibuktikan dalam ansyathu ‘amalan (kegiatan kerja). Hendaknya beramal paling keras dan menjadi aktivis/amilin yang paling giat, efektif dalam mengarahkan tenaga dan potensinya serta langkah-langkahnya selalu terarah dengan tepat (khutuwatal-athifah). Itu adalah refleksi dari aqidah dan fikrah kita.
Keenam, begitu juga kita menyadari sepenuhnya bahwa syumuliyatul Islam tidak mungkin diperjuangkan secara individual, tapi harus diperjuangkan secara jama’iy (kolektif). Maka, kita pun harus menampilkan secara struktural ashlabutanzhiman (organisasi yang paling solid dan kokoh bagaikan baja). Tanzhim kita tanzhim yang kokoh tidak gampang reot oleh benturan-benturan yang diarahkan oleh lawan-lawan, musuh-musuh, pesaing-pesaing, atau oleh orang-orang yang belum memahami dakwah kita.
Kita tetap teguh. Keputusan jamaah tidak pernah dihasilkan oleh pressure, tekanan, ancaman apapun. Semuanya, yang penting, proses prosedur berjalan maka kita putuskan dengan mengabaikan tekanan dari manapun. Ini sebagai pembuktian dari ashlabutanzhiman.
Ikhwan dan akhwatfillah, pada akhirnya yang ketujuh adalah mazhharaktsarunaf’an (penampilan sebagai pihak yang paling banyak memberi manfaat). Dulu sering saya katakan bahwa kita dituntut oleh Allah SWT untuk menjadi orang-orang yang produktif menghasilkan kebajikan-kebajikan. Sebab, pada dasarnya secara fitriyah kita sudah menjadi orang-orang yang konsumtif. Kalau masalah konsumtif tidak perlu didorong, tidak perlu diprogram, karena sudah menjadi tabiat dasar. Begitu lahir kita mengkonsumsi kebajikan ibu, kebajikan ayah, kebajikan saudara-saudara kita, kebajikan tetangga-tetangga yang menimang-nimang kita. Wallahua’lam.