Kamis, 19 Januari 2017

Resume Kajian Bulanan HSMN DEPOK*

*Resume Kajian Bulanan HSMN DEPOK*

Tema : *Kajian Pendidikan Pra Baligh Ditinjau Dari Aspek Ruhiyah & Jinsiyah*
Pembicara : *Ustadz Dr. Akhmad Alim MA*
Waktu : Sabtu, 19 November

Bismillahirrahmanirrahim,
Ada sebuah pesan yang disampaikan oleh Ummar bin Khattab radiallahu anhu tentang betapa penting nya mempersiapkan pendidikan anak-anak kita.

_"Didiklah anak-anak kalian dengan serius, karena mereka akan hidup di jaman yang tidak sama dengan jaman dimana kalian hidup"_

Tantangan jaman akan selalu berubah. Fenomena umat di akhir jaman secara teknologi akan mengalami kemajuan, tetapi secara moral/ruhiyah akan mengalami kemunduran.

Kewajiban kita adalah menjaga, mendidik, mengajak dan memberikan ilmu terhadap keluarga kita, anak-anak kita agar terhindar dari siksa api neraka.

Anak-anak kita adalah titipan, amanah yg harus dijaga. Dan setiap manusia adalah pemimpin. Orang tua adalah pemimpin bagi anak-anak nya, kelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Maka kita sebagai orang tua dituntut untuk bisa menjaga serta mendidik anak-anak dan keluarga kita, agar mampu menjadi generasi yang kuat dalam menghadapi tantangan jaman.

Firman Allah subhanahu wa ta'ala :
_"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang merela anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar"_ *(Qs. An Nisa : 9)*

Maksud dari ayat diatas adalah, hendaklah kita takut jika meninggalkan anak-anak yang lemah iman dan lemah ilmu agama. Karena warisan terbaik untuk anak kita adalah warisan *IMAN* dan *ILMU*, bukan dinar atau dirham. Karena iman dan ilmu adalah warisan para nabi.

Jadi sebagai orang tua, warisan yang utama adalah warisan ideologi keimanan, aqidah, ahlak. Kewajiban orang tua kepada anak, yang juga merupakan hak anak :
- Memberi nama yang baik
- Memberikan pendidikan yang baik dan benar, diajarkan sopan santun
- Memberi rejeki dengan cara yang halal
- Menikahkan dengan orang yang shaleh/shalehah

_"Kewajiban orang tua kepada anak nya adalah memberi nama yang baik, mendidik sopan santun, mengajari nya baca tulis, berenang dan memanah, memberi rezeki (makan) hanya yang baik-baik. Dan menikahkan nya jika telah sampai umurnya"_ *(HR. Muslim)*

Para ulama menyebut masa pra baligh dengan istilah *"Murahiq"*

*Murahiq* ditinjau dari segi bahasa, artinya :
*1. Sesuatu yang berat, cape, lelah*
Seperti beratnya orang yang terbebani hutang yang banyak. Yang merasa berat disini adalah orang tua. Berat dalam menyikapi perkembangan anak-anak, baik dari sisi fisik maupun dari sisi ruhiyah (sifat dan kejiwaan).
*2. Dzalim*
Diusia ini anak ada kecenderungan akan keluar dari kebaikan jika tidak diarahkan dengan benar. Jadi diharapkan orang tua lebih fokus dan memberikan perhatian lebih pada anak-anak dalam masa puber ini. Karena mereka sedang dalam masa banyak terpengaruh dengan lingkungan sekitar. Pilihkan lingkungan yang baik bagi anak.
*3. Tertutup sesuatu*
Jika orang tua tidak memiliki kedekatan dengan anak dimasa ini, anak-anak akan cenderung tertutup kepada orang tua tentang hal-hal yg mereka alami. Kuncinya hubungan dan komunikasi yang harmonis antara orang tua dan anak.

*Murahiq* ditiinjau secara jinsiyah (seksual) :
1. Mulai terlihat perubahan fisik pada anak
2. Anggota biologis nya mulai berfungsi.

Maka disinilah penting nya orang tua memberikan pendidikan jinsiyah yang tepat. Para ulama membedakan tarbiyah jinsiyah dengan tsaqofah (wawasan) jinsiyah. Pelajaran seksual yang diberikan di sekolah-sekolah itu bukan pendidikan jinsiyah tapi tsaqofah jinsiyah

Dikisahkan telah datang seorang pemuda kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alayhi wa sallam, yang dengan terang-terangan menyatakan bahwa dirinya ingin berzinah. Nabi Muhammad shalallahu 'alayhi wa sallam tidak mengusir nya, justru mengajak pemuda tersebut berdialog. Rasulullahu 'alayhi wa sallam bertanya kepada si pemuda, apakah ia rela jika ibunya / saudara perempuan nya dizinahi orang? Dan si pemuda menjawab, tidak. Maka Nabi Muhammad shalallahu 'alayhi wa sallam berkata, maka begitu pula orang lain. Mereka tidak ingin ibu / saudara perempuan nya dizinahi oleh orang lain. Pemuda itu akhir nya terdiam. Lalu Nabi Muhammad shalallahu 'alayhi wa sallam mengusap dada pemuda tadi sambil berdoa :
" Ya Allah ampunkan dosa nya, sucikan hati nya, dan jaga kemaluan nya"

Cara nabi ini bisa kita adopsi. Ajak anak untuk berdialog, lalu doakan. Kedekatan orang tua dengan anak-anak pada masa murahiq akan membuahkan hikmah. Orang tua bisa mengetahui apa keinginan anak.  Karena pada masa ini keinginan anak kadang hanya sepintas lalu, rasa penasaran, tapi mereka tidak tau apa manfaat atau akibatnya. Jika ada dialog dengan orang tua, maka orang tua bisa mengarahkan, membimbing, memberi solusi. Sehingga anak tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.

Sebagai orang tua dari anak-anak pada masa murahiq, kita sebaik nya memiliki program-program, yaitu :
*1. Program menjaga pandangan (ghaddul bashar)*
- Mengajarkan adab meminta ijin dan mengenalkan waktu berkunjung. Ada 3 ketentuan waktu yang tidak diperbolehkan anak memasuki kamar orang dewasa, kecuali meminta ijin terlebih dahulu, yaitu waktu sebelum shalat subuh, waktu dzuhur dan setelah shalat isya. Aturan ini ditetapkan mengingat pada 3 waktu tersebut adalah waktu dimana aurat orang dewasa banyak tersingkap. (lihat Qs. Al Ahzab : 13)
- Menjaga tontonan anak (tv, hp, laptop), menghindarkan dari tontonan yang berbau pornografi, dan segala sesuatu yg mengundang syahwat.
- Mengawasi dan membatasi penggunaan hp, internet dll
- Memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan mulai usia 7-10thn
*2. Menjaga kemaluan (hifdzul furuj)*
- Mengenalkan hukum mimpi basah dan haid
- Mengenalkan, mengingatkan dampak pergaulan bebas, yang membahayakan perkembangan fisik maupun mental, timbul nya aborsi, penyakit menular dll.
- Menetapkan aturan kepada anak agar tidak khalwat ( berpacaran)
- Mengingatkan batas halal dan haram.
- Dijauhkan dari hal-hal yang sifat nya tasyabuh. Laki-laki tidak boleh menyerupai perempuan atau sebaliknya. Sekolah anak laki-laki dan perempuan dipisah
*3. Meninggalkan bersolek gaya jahiliyah (tarku tabaruuj al-jahiliyah)*
- Mendidik etika berhias, agar berhias tidak untuk perbuatan maksiat
- Membiasakan gaya hidup yang bersahaja agar tidak berlebih-lebihan
- Mewajibkan semua anak-anak berpakaian syar'i
- Mengingatkan bahaya tasyabbuh yaitu mengikuti gaya hidup barat.

Menjadi orang tua jangan lelah dan bosan untuk mendoakan anak. Karena anak yang shaleh adalah *aset jariyah* .
_"Jika anak adam mati maka terputuslah amalnya, kecuali 3 hal yaitu : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat serta anak shaleh yang mendoakannya."_ *(HR. Muslim 1631, Abu Dawud 2800, Tirmidzi 1376)*

Dalam mendidik anak, orang tua harus memiliki hikmah. Maksud hikmah disini adalah :
*1. Ilmu yang cukup*
Orang tua tidak akan bisa memiliki hikmah jika tidak memiliki ilmu. Sebagai orang tua kita harus rajin mencari ilmu dan memperbaharui ilmu.
*2. Lapang dada, lemah lembut, persuasif dalam mendidik anak-anak*
Hati-hati dalam berucap karena ucapan orang tua adalah doa.
*3. Kondisional*
Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda, terutama pada masa-masa murahiq, perubahan nya sangat drastis. Maka diharapkan orang tua bisa melihat kondisi kejiwaan dan pemahaman anak. Dan melakukan pentahapan agar mudah dipahami dan diikuti. Jika anak bermasalah, dicari akar permasalahan nya perlahan-lahan. Karena tergesa-gesa adalah perbuatan syaitan.
*4. Berorientasi pada kebenaran*
Jangan berhenti mengajak anak pada jalan kebaikan.
*5. Kompetensi agama*
Selalu memperbaiki ilmu agama. Keshalehan orang tua penting karena akan berpengaruh kepada anak-anaknya. Baik semasa orang tua hidup maupun setelah orang tua meninggal.

Bagaimana anak bisa lurus jika orang tua nya bengkok? Inilah pentingnya orang tua memberi keteladanan.

Amru bin 'Utbah berkata :
_"Agar anak menjadi baik, terlebih dahulu hendaknya anda memperbaiki diri anda sendiri. Karena pandangan mata mereka terpaku pada pandangan mata anda. Baik menurut mereka, transpirasi dari yang anda kerjakan, dan jelek menurut mereka, transpirasi dari apa yang anda tinggalkan"_

Sa'id ibn al-Musayib rahimahullah juga pernah berkata :
_"Ada kalanya ketika aku shalat aku teringat akan anakku, maka aku pun menambah shalat ku (agar anak-anakku dijaga oleh Allah ta'alla)"_

Yang paling utama untuk diajarkan kepada anak-anak, terutama di masa murahiq adalah *aqidah* , skill diajarkan kemudian. Karena skill tanpa aqidah yang kokoh hanya akan menimbulkan kerusakan demi kerukasan.

Jadikan shalat sebagai alat ukur pada anak. Karena shalat dapat mencegah perbuatan munkar. Jika anak shalat nya baik, maka yang lain nya akan baik.

_"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu bagi orang yang bertakwa"_ *(Qs. Thaha : 132)*

_*Jazakumullahu khairan katsira*_

💝🌸💝🌸💝🌸💝🌸💝🌸💝

👥facebook.com/hsmuslimnusantara
👥FB: HSMuslimNusantara Pusat
📷 instagram: @hsmuslimnusantara
🐤 twitter: @hs_muslim_n
🌐 web: hsmuslimnusantara.org

💝🌸💝🌸💝🌸💝🌸💝🌸💝

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ada yang mau berkomentar