Kamis, 26 Januari 2017

Kenali Bullying, Lindungi Anak Anda

Bismillah 
Resume Kulwap grup Kajian Parenting ke 7
Selasa, 26 January 2016 
Pkl 10.00

Tema: Kenali Bullying, Lindungi Anak Anda
Narsum: Bunda Tanti Diniyanti SPsi
Moderator: Bunda Mutiara
Notulen: Bunda Triska

🌻 Materi 🌻

Apa itu Bullying?

Bullying adalah tingkah laku kekerasan dengan tujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental yang dilakukan secara berulang. (Dan Olweus www.kidscape.org.uk)

1. NIAT, sengaja untuk menyakiti lewat kata atau tingkah laku.
2. Ketidakseimbangan KEKUATAN (POWERFULL - POWERLESS)
3. Ancaman kekerasan lebih lanjut dan berulang.
Akhirnya, ketika meningkat tanpa henti, muncullah:
4. TEROR

TIGA JENIS BULLYING:

1. FISIK 
    Mudah terlihat akibatnya
    - Memiting, mencakar, meludahi, menonjok, memukul, mendorong seseorang, mencubit, menjambak
    - Mencuri, menyembunyikan atau merusak barang milik target
    - Membuat seseorang melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan
    - Memalak

2. VERBAL
    Paling banyak terjadi, karena mudah dilakukan.
    - Dengan kata-kata, ekspresi wajah dan gentur tubuh yang sangat melukai target dimana orang direndahkan martabatnya dan diabaikan.
    - Merendahkan, mengejek, julukan nama, celaan, fitnah, kritik tajam.
    - Menghina, memaki, mengatai, kasak kusuk, gosip, ajakan seksual, pelecehan seksual
    - Perampasan uang jajan
    - Telepon kasar, email mengintimidasi, surat kaleng ancaman

3. RELASIONAL
    Akibat secara emosi, sulit terlihat jelas, tapi terasa menyakitkan buat korban.
    - Diabaikan, disisihkan, dikucilkan
    - Memandang agresi, melirik tajam
    - Helaan nafas, bahu bergidik
    - Cibiran, tawa mengejek, menolak bicara, menyebarkan kebohongan

TANDA TANDA ANAK JADI KORBAN
- Tidak mau pergi sekolah
- Rute yang ditempuh tidak lazim
- Prestasi menurun
- Tidak mau terlibat dengan keluarga dan sekolah, penyendiri
- Anak pulang sekolah, kelaparan
- Anak mencuri uang
- Anak merasa sedih, pendiam tapi gampang marah
- Baju robek, berantakan
- Cidera fisik yang tidak konsisten dengan penjelasannya
- Sakit perut, pusing, panik, sulit tidur

DENGARKAN
Dengarkan seluruh cerita anak, tanpa disela.
Berikan perhatian penuh.
Terima perasaannya.
"Saya disini untukmu"
"Saya percaya kamu"
"Kamu tidak sendiri dalam masalah ini"

SELIDIKI
Cari info, apa masalahnya?
Tanyakan tentang: siapa saja yang terlibat?
Kapan terjadinya?
Dimana lokasinya?
Mengapa bullying itu terjadi?

KATAKAN
Yakinkan anak dan besarkan hatinya.
"Ini bukan salahmu, pelaku yang bermasalah"
"Kesalahan pelaku adalah melakukan kekerasan"

AJARI, LATIHKAN!
Pertolongan pertama bagi anak, adalah:
- Abaikan mereka! Cari tempat aman dan ramai.
- Pura pura tidak mendengar.
- Tidak usah nengok
- Jangan nangis
- Jangan jadi marah
- Jangan tunjukin kecewamu.

Tanya Jawab (Q&A)

Q.1:
Assalamualaikum Bu, kalau bullying  terjadi di tk B gmn y?  Krn maaf anak  tk B usia (4-5) mainnya masih blm terkendali batasannya blm jelas. Saya bingung ketika anak saya mengalaminya harus berbuat apa. Dan memutus bullying itu sendiri gmn?

🌸A: Waalaikum salam Bunda, saat anak usia 4-5 tahun, justru waktu terbaik untuk mengajari perilaku dengan batasan benar-salahnya, bagaimana peka dengan perasaan diri dan temannya, belajar atasi konflik dengan teman-temannya.
Pahami dulu ya, mana kejadian yang disebut Bullying dengan kejadian yang disebut Konflik. Lihat Slide 13. Perbedaan Konflik dan Bullying.

Ada 4 Langkah AWAL ketika anak mengalami Bulllying (slide Anak Anda Menjadi Korban?),
1. DENGARKAN   (slide 8)
2. KATAKAN   (slide 9)
3. SELIDIKI (slide 10)
4. AJARI, LATIHKAN (slide 11)
Bunda jalani ya 4 Langkah itu, tentunya Bunda tidak panik dan emosian terhadap anak sendiri, pelaku, orang tua pelaku, maupun sekolah. Fokuskan energi kita untuk tangani anak sendiri dulu untuk saat ini.
Selamat menjalankan ya Bunda...

Terlampir slide : Perbedaan KONFLIK dan BULLYING

KONFLIK:
@ Status yang setara dalam posisi/ teman
@ Mudah terlihat di tempat umum
@ Ada niat mengakhiri
@ Bisa berteman/baik kembali lagi sesudah Konflik

BULLYING:
@ Status posisi/ berteman yang tidak setara
@ Di tempat yang tidak terawasi oleh orang dewasa
@ Ada Agresi dan Intimidasi
@ Penyalahgunaan kekuasaan
@ Target nya rapuh

Q.2:
Bagaimana sebaiknya sikap kita jika bullying sdh terjadi dan setelah ditelusuri ada satu anak yg sering kali jadi komandan bullyingnya?
apakah kita perlu membatasi pertemanan anak kita? bgmn sikap kita jg thdp anak yg suka membully tsbt?

A : Menyikapi Bullying jika sudah terjadi di kelas berulangkali dan sudah diketahui pelakunya, perlu mengajak serta sekolah untuk menanganinya. Bikin Program Awareness, Program Kesadaran apa itu Bullying, sehingga setiap murid, setiap guru, setiap pegawai sekolah, setiap orang tua di lingkungan sekolah menjadi sadar dan paham apa itu Bullying. Lalu membuat kegiatan-kegiatan Anti Bullying. Pelaku Bullying memang maunya mengajak-ngajak teman lain untuk ia jadi punya POWER, kekuasaan dan jumlah yang banyak.

Buat anaknya Bunda, boleh saja mengajak dia diskus tentang Pertemanan.
Isinya cara  berteman, gimana kalo ada teman kelakuannya abcd, gimana memahami perasaannya, gimana memutuskan apakah membatasi pertemanan sementara, atau menyikapi terbaiknya bagaimana. Intinya, keputusan untuk membatasi temannya anak, bukan semata dari keputusan Bunda. Tapi anak dilibatkan juga pendapatnya.
Selamat ya Bunda, bisa jadi pelopor menggerakkan sekolah untuk aksi Anti Bullying, sekaligus mengajari tentang Pertemanan dengan anaknya…

Q.2.1 :
 Memahami perasaan yg dimaksud diatas apakah selain kita paham perasaan anak, pada tahap selanjutnya kita perlu juga mengajak anak memahami perasaan si pembully?  Jadi anak tahu story behind the story nya.  Sehingga alih2 takut dia merasa kasihan.  Apakah begitu mba?

A : Trims pertanyaannya mba...., mengajak anak mengenali perasaan orang lain, temannya, bahkan yang membullynya akan melatih kepekaan rasa dan empati dari anak kita. Behind the story juga membuka mata hati anak kita, ternyata ada yang pelaku tidak dapatkan selama ini sehingga ia menjadi pelaku.... karena banyak pelaku itu tumbuh dengan rasa takut di rumah karena orang di rumahnya model ngasuhnya pake marah-marah, diabaikan perasaannya, diajak teman ngebully, dll.

Q.2.2:
Iyaa ya mba jadi terasah empati anak-anak kita. Ga cuma mengedepankan emosi sendiri ya

Q. 3:
Apa ciri2/ tanda kalau anak kita terkena bullying d sklh nya ? Dan bgm cara bertanya ke anak apakah dia menjd korban bullying atau tidak ?

A: Pengamatan Bunda juga perasaan Bunda, termasuk intuisi seorang ibu akan menuntun mata hati Bunda  terhadap perubahan perilaku dan fisik anak yang memang terkena Bullying. Bunda Gadis bisa telaah lagi Slide 7, Tanda Tanda Anak  Jadi Korban.
Cara bertanya pada anak tentang Bullying :
1.Sediakan waktu, dimana Bunda Gadis memang menyediakan waktu hanya untuk Ananda
2.Ajukan pertanyaan :
” Kakak, di sekolah, adakah anak yang sering mukul atau cubit temannya?”
“Lalu, pernahkah Kakak yang kena pukul?” (jika dijawab IYA,  Bunda minta maaf ya, saat itu Bunda tidak hadir pada diri Kakak)
3.Bertanya tentang PERASAAN. “Apa perasaan Kakak waktu itu?”
Amat penting untuk para Bunda, mendampingi Ananda dengan menerapkan Ketrampilan Parenting, agar anak menjadi lapang hati dan punya tempat berdiskusi sehingga punya solusi.

Q.3.1:
Terima kasih bunda Tanti...waktu itu anak saya di rumah saya lihat paha nya biru2...saya tanya knp...tp ga mau cerita...mungkin cara saya bertanya yg salah ya bunda Tanti ?

A: Bunda, bisa mencoba cara lain.... kadang anak juga perlu kesiapan hati kapan ia mau bercerita...kadang tidak mudah baginya untuk langsung ngomong. Cara memancing biar anak bicara, bisa juga Bunda bercerita kisah mirip kejadian anaknya.... biasanya anak jadi kepancing kisahnya sendiri.....
: oh iya, di Parenting, ada banyak cara untuk bertanya dan ngobrol dengan anak ketika ia sedang bermasalah. Jika ditanya 'Kenapa?', umumnya anak sulit menjawabnya. Jadi, lwt Sapa Perasaan itu salah satunya.

Q. 3.2:
Ya bunda tanti...tebak perasaan dan berbicara positif ya bund..
A: Ya Bunda...

Q.3.3:
Baik bunda tanti...jd inti nya yg nama nya bullying itu apabila berbeda level atau tingkatan kls/usia ya bund ?

A: Bullying ini bisa terjadi di beragam level, usia, jenis kelamin, lokasi dll. Tapi tanda yang paling utamanya adalah Derajat Penerimaan Korban. Artinya, jika A di cubit B, dan A merasa POWERLESS (tidak berdaya untuk membela dirinya sendiri) maka A sudah menjadi korban Bullyingnya B. Tapi jika A bisa BELA DIRInya, dengan ngomong "Sakit Tau!", itu bukan situasi Bullying

Q.3.4:
Oh gitu ya bund...jd kalau si anak itu bs menjawab,bkn bullying... Nah kalau si A membalas perlakuan si B,apakah itu nama nya membela diri atau apa bund ?

A:
jika jawabannya A adalah salah satu caranya membela dirinya....
jika si A membalas cubit B,  itu membela diri juga, ini bukan Bullying. Tapi, justru A diajari oleh orang dewasa untuk bisa membela dirinya tanpa kekerasan. Karena kekerasan (mencubit), tidak boleh dibalas dengan kekerasan lagi (mencubit lagi). Nanti terjadi siklus kekerasan yang tak berkesudahan.

Q.4: 4:
Assalamualaikum mba Tanti.. Anak saya bbrp kali 'dikerjain' sm temannya (1 pelaku) sering diganggu, disindir2, dilempar mainan, sampe jatoh terlentang krn kursi ditarik pas anakku mau duduk. Tp pihak sklh berusaha meyakinkan kalo itu bukan bully.. tp hanya iseng/bercanda kelewatan. Sbenarnya apa batas antara iseng dgn bully...?

A: Waalaikum salam Bunda
Sebelum Bunda bergerak ke sekolah untuk menyakinkan mereka, sudahkah Ananda disapa perasaannya?
Peluk anak ya, peluk hati dan jiwanya. Sapa perasaannya, selama ini diperlakukan seperti itu tentunya tidak nyaman.
Dengarkan seluruh perasaannya, hingga hatinya lapang. Ajari ia untuk mengeluaran perasaannya terhadap 1 pelaku itu. Misalnya ia bilang, “aku marrraaah banget dan takut”. Terima ya perasaan dia.
Bunda bisa menyediakan 1 boneka, main role play dengan anak. Umpamakan boneka itu si A. Persilahkan Ananda untuk mengeluarkan rasa marahnya itu kepada boneka. Pukul, injak, banting, dll. Niatkan mengeluarkan emosi marahnya, hingga ia reda marahnya.
Barulah setelah ia tenang, ajak bicara dan diskusi tentang Bullying lewat Film (di youtube banyak pilihan tentang film antibullying untuk anak), lewat Buku Cerita, lewat Kisah, dll.
Bunda, silahkan pilih, mana yang akan difokuskan, apakah mendampingi Ananda dahulu atau menyakinkan sekolah bahwa perilaku anak itu Bullying?

Lihat lagi Slide 2. Definisi Bullying dan  Slide 13. Beda Bullying dan Konflik, untuk tahu batasannya.

Q.4.5:
Bagaimana menjelaskan kpd orang tua yg menganggap bully tsb iseng atau bercanda berlebihan?
Mereka kadang berlindung dgn kata 'bercanda'.

A: Bunda... Ajak orang tua lain belajar dan paham tentang Bullying... standarnya bukan berdasarkan tanggapan orang tua lain, tapi standarnya dari Perasaan Anak yang jadi Korban. 'Bercanda' menurut orang tua lain, tentu beda rasa menurut si korban

Q.4.6:
Ohh baik. Iya saya sdh bicara seperti itu.. tp menurut gurunya jg itu cuma bercanda

A: keputusan ada di Bunda untuk sekarang ini,  mana yang akan difokuskan, apakah mendampingi Ananda dahulu atau menyakinkan guru, sekolah, orang tua lain bahwa perilaku anak itu Bullying?... silahkan ditimbang timbang dulu yaa

Q.4.7:
Alhamdulillah anak saya sdh tenang. Tp pihak sekolah masih anggap itu hanya bercanda berlebihan.. bukan bullying.

A: Menghadapi situasi bullying, menguras emosi sekali....untuk semua pihak yang terlibat. untuk anak dan ortunya, untuk pelaku dan ortunya, untuk Penonton dan org disekitarnya. Kita belum bahas tentang emosi Pelaku dan Penonton... ini punya efek masing masing.
Moga anak Bunda sudah tenang, membuat Bunda juga tenang ya....

Q. 5: 5.
Bagaimana caranya menanamkan self defence pada anak, agar bisa menjaga dirinya ketika mengalami bullying? Terima kasih bunda.

A: Bunda, Self Defence itu bisa lewat beragam cara…misalnya dengan Pujian, Pelukan, Sapaan, Perhatian, Waktu bersama Anak, Menerima Kesalahan Anak, Mengajari Berteman, Menyapa Perasaan….dan banyak lagi lainnya….yang menimbulkan KONSEP DIRI Ananda menjadi tumbuh kuat, Ananda jadi PERCAYA DIRI dengan kelebihannya, sehingga bisa menganggap dirinya punya POWER yang sama dengan para pelaku.

Selamat menanamkan Self Defence pada ananda ya Bunda…

Q.5.1
Brati mmg lebih ke inner self defense ya mbaa
Kl konsep diri bagus, insyaallah anak bernyali dan pede.  Walaupun badannya kecil.

A: Iya Mbak .... lengkapi dan kuatkan yang dimiliki oleh anak anak kita....sebagai penangkal gangguan dari sekitarnya

Q.6:
Di sekolah anak saya ada teman yg suka membully, nama nya D. Dari kelas 3 dia suka membully teman yg juga tetangga anak saya yg nama nya F. Sampai2 wkt itu org tua F, org tua pembully, wali kelas dan kepsek mengadakan pertemuan dan membuat perjanjian (karena F pernah sampai terluka dan akhirnya ibu F tau ttg anaknya di bully).

Di kelas 4 ini anak saya sekelas lagi dengan pembully ini. Dan pembully ini ternyata suka memerintah anak saya utk menyiksa F. Anak saya menolak dan pembully mengancam akan membully anak saya kalau tdk menuruti perintahnya.
Sejauh ini anak saya diganggu misal peci nya diambil dan di bawa lari sampai pernah rusak, dipukul pelan, diejek2.
Kalo F pernah dipukul keras sampai hampir nangis, dipanggil pembully ke kmr mandi diancam akan dikurung.

Apa yg harus saya lakukan dlm hal ini?

A: Bunda, Selama 1 tahun ini, dari kelas 3 ke kelas 4, berarti Perjanjian yang dibuat diantara Korban, Pelaku, masing-masing orang tua dan sekolah, belum efektif meredam perilaku Bullying dari D.
Sehingga, D masih mengajak Ananda untuk mengganggu F. Situasi seperti ini, tidak boleh dibiarkan oleh orang dewasa yang mengetahuinya. Perlu dilaporkan ke Sekolah. Sekolah belum jadi tempat yang aman untuk siswa. Antisipasi utk tidak berlarut. Kita sudah banyak baca berita, sekolah bereaksi setelah terjadi kejadian tragis.
Selain ada Kegiatan AntiBullying, perlu ada sesi Konseling baik untuk D maupun F, yang nantinya melibatkan Orang Tua D dan Orang Tua F.
Ajak pihak Komite Sekolah/POMG untuk terlibat. Perlu dukungan semua pihak untuk paham AntiBullying. Dan ini sifatnya SEGERA.

Bunda, ajak Ananda pelajari Bullying untuk punya pemahaman yang sama tentang Ciri Ciri Pembully dan bagaimana melindungi diri Ananda sendiri. Setelah menguatkan Ananda, Ananda pun jadi merasa aman ketika ia tahu bahwa orang dewasa disekitarnya bergerak bersama dan punya perhatian atas peristiwa ini.

Selamat Bergerak Bersama untuk AntiBullying Program di Sekolah.

Q.6.1 :
Jadi memang sebaiknya di laporkan ke sekolah ya mba tanti?
A: Iya laporkan Bunda

Q.6.2:
Anak ini memiliki kelompok yg isinya teman2 yg sepertinya diperintah oleh dia. Anak saya pernah menyatakan tdk mau masuk ke kelompoknya dan dia langsung mengejek2 anak saya dengan kata2 kasar. Sepertinya sering menonton film2 kekerasan juga ya. Karna dia pernah mengatakan pd salah satu 'anak buah' nya bahwa dia akan meledakkan rmh temamya ini. Entah hanya imajinasi atau bagaimana..

A: Apalagi sudah bergerombol begitu. Laporkan Bunda. Anak anak ini perlu bimbingan diajari perilaku yang baik. Segera Intervensi oleh orang dewasa. Mereka perlu dibantu bukan dibiarkan.

Saya seringkali mendengarkan kisah kisah bullying terjadi, dan pembiaran terjadi....dan saya menyaksikan begitu tersiksanya perasaan para korban bully hingga besarnya ia....
miris dan sedih.... mereka minta tolong, gimana ngelola perasaan yang belum tertuntaskan saat mengingat dan mengalami situasi bullying saat mereka kecil dulu.

PENUTUP

Justru dengan intervensi saat ini, anak yang jadi korban akan pulih Harga Dirinya. Anak yang jadi Pelaku, akan tahu menata diri dan perilakunya. Anak yang jadi Penonton, akan tahu bagaimana Dirinya bisa membantu sesama, berempati.....
Terimakasih ya buat para Bunda-bunda yang punya perhatian dan semangat belajar dan menerapakan Parenting dan Bullying. Cakupan Bullying luas sekali…. Untuk awalan memang fokuskan dulu pada PERASAAN anak, untuk lanjutannya kita share lagi di lain waktu yaa… Trims juga buat Mbak Mutiara, untuk ngajak saya sharing dan belajar lagi dengan para Bunda disini….Senangggg deh…. Pamit dulu ya, maaf kalo ada yg terasa kurang pas. Most welcome untuk diajak sharing lagi di Kulwaps ini…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ada yang mau berkomentar