Selasa, 31 Januari 2017

Tentang Parenting Nabawiyah

~ Taujih Netty Prasetyani Heryawan Tentang Parenting Nabawiyah ~

Rabu, 25 januri 2017

Perempuan dalam Islam memiliki peran yang luar biasa dalam membangun peradaban dan umat.  Rasulullah bersabda,  mendidik seorang anak laki-laki berarti mendidik satu orang. Sedangkan mendidik seorang anak perempuan berarti mendidik sebuah bangsa. Perempuan adalah tiang negara. Baik kaum perempuannya, maka baik juga lah bangsa itu.  Rusak kaum perempuannya,  maka rusak pula bangsa tersebut. Ini tak lain karena ditangan seorang perempuanlah ,nasib generasi penerus bangsa ditentukan. Maa syaa Allah. Tabarakallahu Rahman. 

Salah satu peran penting perempuan dalam parenting nabawiyah adalah sebagai "penyampai pesan penting" terhadap nilai-nilai ilahiyah yang harus sampai kepada generasi pewaris Risalah Allah dimasa datang sampai akhir zaman. Dan untuk yang satu ini,  tidak bisa digantikan oleh siapapun. Apapun alasannya. 

Penyampai pesan ini karena hanya perempuan yang langsung berinteraksi dengan anak sejak ruh ditiupkan kedalam kandungan.

Lalu dengan tangan-tangannya perempuan merawat dan membesarkan anak dengan penuh kasih sayang. Selama dalam proses pengasuhan dan perawatan itulah, pesan-pesan Ilahiyah tersampaikan alamiah. Melalui tatapan mata, sentuhan, dekapan,  narasi,teladan,hikmah, dan kata-kata.  Sungguh tak salah bila Allah menitipkan salah satu Asma Nya dalam diri seorang perempuan,  yaitu Rahim.

Adapun pesan penting Allah kepada para perempuan terhadap anak-anaknya adalah :

1. Mencetak generasi yang memiliki sifat Roufun Rahiim yaitu sifat penyantun dan penyayang yang dimiliki oleh uswatun hasanah kita,  Rasulullah saw.  Hal ini termaktub dalam Firman Allah,

" Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min" ( QS 9 : 128)

Inilah sifat generasi penerus Risalah yang didambakan umat.  Generasi yang penyantun, penyayang,  memiliki kepedulian, empati,  jiwa sosial yang tinggi kepada sesama. Generasi ini bisa lahir dari tangan seorang perempuan yang juga memiliki sifat yang sama. Yang tidak sibuk dengan urusan diri sendiri dan keluarga saja,  tapi memiliki kepedulian dan berjiwa sosial,  memiliki kontribusi yang besar pada perbaikan orang disekitarnya.

Ada banyak kisah yang menggambarkan betapa Rasulullah saw memiliki sifat yang sangat penyayang dan memiliki empati yang tinggi. Bahkan kata-kata yang beliau ucapkan di akhir hayatnya adalah kecemasan dan kecintaan beliau kepada umatnya

2. Mencetak generasi yang memiliki sifat hafiidzun alim yaitu berpengetahuan dan amanah,  sifat yang dimiliki oleh Nabi Yusuf as. Seperti yang tersebut dalam ayat Allah,

Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan". ( QS Yusuf : 55 )

Kisah Nabi Yusuf as adalah kisah parenting nabawiyah dengan jutaan hikmah. Melewati masa kanak-kanak penuh bully-an kakak-kakak yang tidak menyayanginya, melewati fase terbuang, berbagai fitnah dan pengkhianatan. Tapi tak membuat Yusuf menjadi generasi gagal. Ia adalah seorang pembelajar yang tak kehilangan semangatnya dalam mencari pengetahuan. Dan meskipun berulang kali mengalami penghianatan, Nabi Yusuf tak menjadikan dirinya menjadi pengkhianat. Ia menjalankan amanah yang dibebankan padanya dengan sebaik-baiknya. 

Menjadikan generasi penerus umat sebagai anak-anak yang mencintai ilmu,  gemar belajar dan mempelajari apapun, adalah PR besar seorang perempuan kepada anak-anaknya.

3. Mencetak generasi yang memiliki sifat qawiyyun amin, yaitu sifat kuat dan melindungi yang dimiliki oleh Nabi Musa as.  Hal ini terdapat dalam ayat,

"Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya" ( QS 28 :26)

Nabi Musa as adalah pemuda bertubuh kuat. Dalam sejarah,  ia telah memukul seorang pemuda Mesir dan langsung membuat sang pemuda terkapar tanpa nyawa. Pemuda Musa yang sontak menjadi buruan aparat, berlari melintasi Mesir hingga Palestina. Dalam kelelahan yang luar biasa, pemuda Musa tidak kehilangan rasa kepeduliannya ketika melihat dua orang perempuan yang menjaga izzah nya untuk nekat berdesak-desak dengan lawan jenis demi mendapatkan air.  Mudah bagi pemuda segagah Musa merangsek kedalam antrian. Tersebab itulah,  pemuda Musa bertemu dan bekerja dengan Nabi Syuaib as. 

Perempuan bertanggung jawab melahirkan generasi yang sehat dan kuat. Sebagai penjaga Risalah Allah dimuka bumi, sangat dibutuhkan sosok dengan fisik yang sehat dan kuat . Gagah, dan mampu menjadi pelindung.

Inilah pentingnya perempuan memahami pentingnya gizi,  seni mengolah makanan yang sehat dan higienis,  serta memperhatikan tumbuh kembang anak , serta menjaga gaya hidup sehat dalam keluarga.

So,  jadi perempuan dengan misi mulia memang tak mudah. Tapi ada reward indah dari Allah Sang Maha untuk para perempuan yang mampu menjalankan fungsi dan perannya secara optimal yang hanya perempuan yang mendapatkannya,  yaitu,  memasuki syurga lewat pintu mana saja yang disukainya.

Maha suci Allah, tabarakallahurahman,  semoga kita menjadi salah satu perempuan yang sukses mendapatkan reward luarbiasa untuk upaya yang juga luar biasa.

_Kiamat menurut Agama Islam

*_Kiamat menurut Agama Islam ditandai dengan beberapa petanda. Kita boleh baca novel sampai beribu2 kali tapi baca ini hanya perlu 5 menit_*

- Kemunculan Imam Mahdi

- Kemunculan Dajjal

- Turunnya Nabi Isa (AS)

- Kemunculan Yakjuj dan Makjuj

- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur

- Pintu pengampunan akan ditutup

- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang se-benar2nya

- Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati shg mereka tidak perlu mengalami tanda2 kiamat lainnya

- Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan

- Pemusnahan/runtuhnya Kabah

- Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap

- Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa bimbang dan ketakutan

- Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali

Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda:
"Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak"

Kita boleh kirim ribuan bbm mesra, promote, bc yang terlalu penting tapi bila kirim yang berkaitan dengan ibadah mesti berpikir 2x.

Allah berfirman : "jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar dekat denganKu maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari syurgaKu"

Itulah yg dimaksud dajjal yg bermata satu: Artinya hanya memikirkan duniawi drpd akhirat.

Kerugian meninggalkn sholat :
Subuh: Cahaya wajah akan pudar.
Dzuhur: Berkat pendapatan akan hilang.
Asar: Kesehatan mulai terganggu.
Maghrib: Pertolongan anak akan jauh di akhirat nanti.
Isya': Kedamaian dlm tidur sukar didapatkan.

Sebarkan dgn ikhlas. tiada paksaan dalam agama
Niatkan ibadah (sebarkan ilmu walau 1 ayat)

Nasihat Kubur:

1). Aku adalah tempat yg paling gelap di antara yg gelap, maka terangilah .. aku dengan TAHAJUD

2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan berSILATURAHIM ..

3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca .. AL-QUR'AN.

4). Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SEDEKAH,

5). Aku yg menyempitmu hingga hancur bilamana tidak Sholat, bebaskan sempitan itu dengan SHOLAT

6). Aku adalah tempat utk merendammu dgn cairan yg sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dgn PUASA..

7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawabanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimah "LAILAHAILALLAH"

Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 org..
Karena, saat kamu membawa Al-Qur'an, setan biasa2 saja.
Saat kamu membukanya, syaitan mulai curiga.
Saat kamu membacanya, ia gelisah.
Saat kamu memahaminya, ia kejang2.
Saat kamu mengamalkan Al-Qur'an dlm kehidupan seharI-hari, ia stroke.
Trus n trus baca & amalkan agar syaitan stroke semuanya juga jantungnya dan mati.
Ketika anda ingin menyebarkan .. ini, lagi2 syaitan pun mencegahnya.

Syaitan berbisik;
*Sudahlaaaaaah tak usah disebarkan, tak penting, buang waktu saja, tak mungkin akan dibaca*
Sekecil apapun amal ibadah, Allah SWT menghargainya  .. Yang men-share ini...... Semoga menjadi amal. Aamiin

SUAMI ISTRI DI USIA SENJA*

Sedikit renungan ke hidupan Dunia
السَّلاَمُ َعَلَيْكُمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

*SUAMI ISTRI  DI USIA SENJA*
         

Yg membaca jangan nangis ya? Saya suka postingan ini, meski sudah berulang kali mbacanya... 😊

❤Di sebuah rumah sederhana yang asri, tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.

💢Sang suami merupakan seorang pensiunan, sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga.
Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah, mereka menolak ketika putra-putri mereka, menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka.

💢Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu, menghabiskan waktu mereka yang tersisa, di rumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa, dalam keluarga itu.

💢Suatu senja ba’da Isya di sebuah masjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang dikenakannya ke masjid tadi.
Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri seraya bertanya mesra : “Kenapa Bu?”
Istrinya menoleh sambil menjawab: “Sandal Ibu tidak ketemu, Pak”.
“Ya sudah pakai ini saja”, kata suaminya, sambil menyodorkan sandal yang dipakainya.
Walau agak ragu, sang istri tetap memakai sandal itu, dengan berat hati.

💢Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya.
Jarang sekali ia membantah, apa yang dikatakan oleh sang suami.
Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya.

💢“Bagaimanapun usahaku untuk ber terima kasih pada kaki istriku, yang telah menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah dilakukannya".

💢Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku, saat aku pulang kerja, 

💢Kaki yang telah mengantar anak-anak-ku ke sekolah tanpa kenal lelah, serta kaki yang menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku”.

💢Sang istri memandang suaminya sambil tersenyum dengan tulus, dan merekapun mengarahkan langkah menuju rumah, tempat bahagia bersama….

💢Karena usia yang telah lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan penglihatan.
Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan lembut, mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.
Jari-jari yang mulai keriput itu, dalam genggamannya mulai dirapikan, dan setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut, dan bergumam :
“Terima kasih ya Bu ”.
“Tidak, Ibu yang seharusnya berterima kasih sama Bapak, telah membantu memotong kuku Ibu”, tukas sang istri tersipu malu. ☺😊

💢“Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa, yang belum tentu sanggup aku lakukan.
Aku takjub, betapa luar biasanya Ibu. Aku tahu semua takkan terbalas sampai kapanpun”, kata suaminya tulus.

💢Dua titik bening menggantung di sudut mata sang istri ......
“Bapak kok bicara begitu?
Ibu senang atas semuanya Pak, apa yang telah kita lalui bersama, adalah sesuatu yang luar biasa.
Ibu selalu bersyukur, atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk.
Semuanya dapat kita hadapi bersama”.

💢Hari Jum’at yang cerah, setelah beberapa hari hujan.
Siang itu, sang suami bersiap hendak menunaikan ibadah Shalat Jum’at,
Setelah berpamitan pada sang istri, ia menoleh sekali lagi pada sang istri, menatap tepat pada matanya, sebelum akhirnya melangkah pergi.
Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri, hingga saat beberapa orang mengetuk pintu, membawa kabar yang tak pernah diduganya.......Ternyata siang itu sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia. ⚰
Ia telah pulang menghadap Sang Penciptanya, ketika sedang menjalankan ibadah Shalat Jum’at, tepatnya saat duduk membaca Tasyahud Akhir.

Masih dalam posisi duduk sempurna, dengan telunjuk ke arah Kiblat, ia menghadap Yang Maha Kuasa.
"Innaa Lillaahi Wainnaa ilaihi Rooji'uun"

💢“Subhanallah.... sungguh akhir perjalanan hidup yang indah”, demikian gumam para jama’ah, setelah menyadari ternyata dia telah tiada, di akhir shalat Jum'at....

Sang istri terbayang, tatapan terakhir suaminya, saat mau berangkat ke masjid.
Terselip tanya dalam hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan, pengganti ucapan "Selamat Tinggal ...".
Ataukah suaminya khawatir, meninggalkannya sen
diri, di dunia ini. Ada gundah menggelayut di hati sang istri, Walau masih ada anak-anak yang akan mengurusnya,

💢Tapi kehilangan suami yang telah didampinginya selama puluhan tahun, cukup membuatnya terguncang. Namun ia tidak mengurangi sedikitpun, keikhlasan dihatinya, yang bisa menghambat perjalanan sang suami, menghadap Sang Khalik.

Dalam do’a, dia selalu memohon kekuatan, agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan, pada tempat yang layak.

💢Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya.
Dengan wajah yang cerah, sang suami menghampiri istrinya dan menyisir rambut sang istri, dengan lembut.
“Apa yang Bapak lakukan?", tanya istrinya senang bercampur bingung.
“Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang...
» Bapak tidak bisa tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan di dunia ini berakhir sekalipun.
» Bapak selalu butuh Ibu.
» Saat disuruh memilih pendamping, Bapak bingung, kemudian bilang "Pendampingnya tertinggal", Bapakpun mohon izin untuk menjemput Ibu”.

💢Istrinya menangis, sebelum akhirnya berkata :
“Ibu ikhlas Bapak pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong, kalau Ibu takut sekali tinggal sendirian....
Kalau ada kesempatan mendampingi Bapak sekali lagi, dan untuk selamanya, tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan."
Sang istri mengakhiri tangisannya, dan menggantinya dengan senyuman.

❤Senyuman indah dalam tidur panjang selamanya….

هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ

*"Istri mu itu adalah 'Bajumu' dan Suamimu itu adalah 'Bajumu' pula"*
QS Al-Baqarah : 187

Semoga bisa mempererat cinta kasih yg sejati pasutri (pasangan suami istri), ... karena Allah... آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين

sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Pernahkan Anda mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini?

يَأْتِي عَلى النَّاسِ زَمَانٌ اَلصَّابِرُ فِيْهِمْ عَلى دِيْنِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

“Akan datang pada manusia suatu zaman,saat orang yang bersabar di antara mereka di atas agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa di suatu masa, orang yang bersabar menjaga agamanya, menegakkan al-Haqq (kebenaran) seperti sabarnya orang yang menggenggam bara api dalam hal kesulitan dan puncak ujian, Mereka akan ditekan, difitnah, diancam bahkan disakiti.

Itulah gambaran orang yang konsekuen dengan ajaran Islam saat ini, yang ingin terus menjalankan agamanya, membela kebenaran dan menumpas kebatilan, begitu sulitnya dan begitu beratnya. Kadang cacian yang mesti diterima. Kadang dikucilkan oleh masyarakat sekitar. Kadang jadi bahan omongan yang tidak enak. Sampai-sampai ada yang nyawanya dan keluarganya terancam. Demikianlah resikonya. Namun nantikan balasannya di sisi Allah yang luar biasa andai mau bersabar.

Ingatlah janji Allah,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10).

Saudara-saudariku,
Menangislah ketika kita tidak bisa menegakkan  kebenaran tapi turut andil membantu kebatilan, karena salah satu tanda hati yang masih diberikan cahaya oleh allah adalah benci kebatilan dan suka kebenaran. Dan hati yang mati pasti tertutup pintu kebenaran darinya, Sungguh celakalah mereka yang tak mampu hatinya menerima kebenaran hingga ajal datang menjemputnya ”
.
Ya Rabb, selamatkan dan lindungilah kaum muslimin dan muslimat.

(Al Habib Quraisy Baharun).

Apa kiranya perasaan....

Apa kiranya perasaan....

Apa kiranya perasaan Ash Shiddiq saat Nabiﷺ bersabda, “Andai kuambil kekasih di antara insan; pasti kujadikan Abu Bakr sebagai Khalilku”?

Apa kiranya perasaan ‘Umar, saat dia berpamit ‘umrah dan Nabi Muhammad ﷺ bersabda padanya, “Jangan lupakan kami dalam doamu duhai saudara tersayang”?

Apa kiranya perasaan ‘Utsman saat membekali pasukan Tabuk dan Nabiﷺ bersabda, “Tiada bahayakan ‘Utsman apapun yang ia lakukan setelah ini”?

Apa kiranya perasaan ‘Ali kala Nabiﷺ bersabda, “Hanyasanya kedudukanmu di sisiku laksana Harun di sisi Musa, tapi tiada Nabi sesudahku”?

Apa kiranya perasaan Thalhah saat Nabiﷺ bersabda, “Siapa yang ingin melihat syahid yang masih berjalan di atas bumi, lihatlah Thalhah”?

Apa kiranya perasaan Az Zubair saat RasuluLlahﷺ bersabda, “Setiap Nabi memiliki Hawari, dan Hawariku adalah Zubair ibn Al ‘Awwam”?

Apa kiranya perasaan Abu ‘Ubaidah saat Nabiﷺ bersabda, “Setiap ummat memiliki Amin, dan orang kepercayaan ummat ini adalah Abu ‘Ubaidah”?

Apa kiranya perasaan ‘Abdurrahman ibn ‘Auf saat dirinyalah dimaksud oleh sabda Nabiﷺ kepada Khalid ibn Al Walid, “Jangan cela sahabatku.. Demi Allah andai kalian berinfak emas seberat gunung Uhud; hal itu takkan menyamai shadaqah segenggam atau setengah genggam tepungnya.”

Apa kiranya perasaan Sa’d ibn Abi Waqqash saat Nabiﷺ bersabda, “Panahlah duhai Sa’d, panahlah! Ayah & Bundaku sebagai tebusan bagimu”?

Apa kiranya perasaan Mu’adz ibn Jabal, di saat RasuluLlahﷺ bersabda padanya, “Wahai Mu’adz, demi Allah, aku benar-benar mencintaimu”?

Apa kiranya perasaan Ibn ‘Abbas, saat Nabiﷺ merengkuh & mencium kepalanya lalu berdoa, “Ya Allah faqihkan dia & ajarkan tafsir padanya”?

Apa kiranya perasaan Ubay ibn Ka’b, saat Nabiﷺ berkata padanya, “Allah memerintahkanku tuk membacakan Surat Al Bayyinah ini kepadamu.. hingga dengan wajah berseri-seri dia bertanya, “Ya RasulaLlah; benarkah Allah menyebut namaku kepadamu?” & Nabiﷺ menjawab, “Benar!”?

Apa kiranya perasaan Abu Musa Al Asy’ari, di saat Nabiﷺ bersabda, “Esok datanglah menjumpaiku, aku ingin mendengarkan bacaan Quran-mu”?

Apa kiranya perasaan ‘Aisyah, saat Nabiﷺ menyebut namanya tanpa ragu di urutan pertama, kala ditanya ‘Amr siapakan yang paling dicintai?

Apa kiranya perasaan Ibn Mas’ud, kala betis kecilnya ditertawakan; maka Nabiﷺ bersabda, “Betis itu di sisi Allah lebih berat dari Uhud”?

Apa kiranya perasaan ‘Ukasyah, saat disebut 70.000 orang masuk ke surga tanpa hisab & Nabiﷺ berkata, “Engkau termasuk di antara mereka”?

Apa kiranya perasaan Bilal ibn Rabah, saat Nabiﷺ bersabda, “Ceritakan padaku hai Bilal, ‘amal apakah yang paling kau jaga dalam Islam. Sebab sungguh aku mendengar bunyi terompahmu di surga?”, lalu dia menjawab tersipu, “Menjaga wudhu’ & dua raka’at syukur atas wudhu'”?

Apa kiranya perasaan orang-orang Anshar, di kala Nabiﷺ bersabda, “Jika manusia memilih jalan melalui sebuah lembah, sedang kaum Anshar mengambil suatu celah, niscaya aku turut serta di celah yang dilalui para Anshar. Ya Allah rahmatilah Anshar & anak-cucu kaum Anshar”?

Apa kiranya perasaan para sahabat semuanya, yang mereka berjumpa Nabiﷺ pada petang dan pagi, berjalan mengiringi, beroleh senyum & doanya?

Yang lebih penting dan jelita dari itu semua; bagaimana dengan kita? Apa kiranya perasaan kita saat kelak bertemu Nabiﷺ & para sahabatnya?

Adakah Nabiﷺ kan bersabda, “Kaliankah orangnya, yang telah membuatku menangis karena rindu, yang telah membuat para sahabatku cemburu”?

“Kaliankah orangnya; yang beriman kepada apa yang kubawa meski kita tak berjumpa; yang mengucap shalawat atas namaku meski tak bertemu?”

Ini kami Ya RasulaLlah; yang rindu tapi malu, membaca shalawat dengan lidah kelu; adakah kami layak jadi ummatmu, dan beroleh syafaa’atmu?

Ya Allah, limpahkan shalawat pada Muhammadﷺ, sampaikan salam kami padanya. Pula ridhaMu atas semua sahabat; jadikan kami bersama mereka.

Ust.Salim A Fillah

RESEP ISLAM DALAM MENJAGA KESEHATAN LAHIR & BATIN*

*RESEP ISLAM DALAM MENJAGA KESEHATAN LAHIR & BATIN*

*YOGA*-nya orang Islam itu dengan gerakan SHOLAT.

*MEDITASI*-nya orang Islam itu duduk tenang sambil berDZIKIR.

*SELF HEALING*-nya orang Islam itu melakukan MUHASSABAH.

*DETOX*-nya orang Islam adalah dengan rajin berPUASA.

*RUWATAN*-nya (buang sial) orang Islam bisa dengan SEDEKAH.

*VITAMIN*-nya orang Islam adalah sikap mudah MEMAAFKAN.

*OBAT AWET MUDA*-nya orang Islam: TIDAK MENCAMPURI urusan yang tidak perlu.

*NUTRISI TERBAIK*-nya orang Islam adalah BERBAIK SANGKA (Huznudzon).

*PEMBERSIH HATI*-nya orang Islam dengan menahan GHIBAH.

*PENYUCI JIWA*-nya orang Islam adalah: Menjauhi sifat IRI DENGKI.

*PENGAWET PAHALA*-nya orang Islam: Tidak RIYA'

*PENCEGAH PRAHARA*-nya orang Islam: Menghindari PERDEBATAN.

*PENGUKUR RENDAH HATI*-nya orang Islam: Tidak menyebut KELEBIHANNYA.

*PENDETEKSI KEIKHLASAN*-nya orang ISLAM: Tidak menyebut KEBAJIKANNYA.

*SARIPATI*-nya dalam beribadah itu adalah DOA, dan RUH-nya dalam beramal itu adalah IKHLAS.

*APOTEK MUSLIM MUSLIMAH*

DAFTAR OBAT:

1. Sering sakit = silahkan puasa.
2. Wajah gelap = sholat Dhluha.
3. Hati sempit = baca alqur'an.
4. Susah bahagia = sholat tepat waktu.
5. Emosi melulu = wudhu dan istigfar.
6. Gelisah = banyak doa dan olahraga.
7. Tertekan = baca "lahaula walaquwwata illa billah".
8. Kurang berkah rezekinya = lirik yang hallal saja.
9. Miskin melulu = muliyakan orang tua & banyak bersedekah.
10. Bingung berbuat baik = BAGIKAN TULISAN INI.😀

Salam Fastabiqul Khoirot...🙏🏻

BERMULA DARI BANGUN PAGI

ANAK SUKSES? BERMULA DARI BANGUN PAGI (TIPS PARENTING)

1| Perbaikan kualitas generasi selayaknya
dimulai dgn kebiasaan bangun di pagi hari. Sebab generasi unggul bermula dari pagi yg masygul (sibuk)

2| Kebiasaan bangun pagi hendaklah dimulai dari usia dini. Peran Ayah amat dinanti. Ayah yg peduli tak abai dalam urusan bangun pagi buah hati

3| Jika anak terbiasa bangun siang. Maka keberkahan hidup melayang. Aktivitas ruhani menjadi jarang. Perilaku menjadi jalang

4| Mulailah dengan malam yang berkualitas. Anak tidak terjaga di ambang batas. Harus buat peraturan tegas. Kapan terjaga dan kapan pulas.

5| Sehabis isya jangan ada aktivitas fisik berlebihan. Upayakan aktivitas yang
menenangkan. Membaca atau bercerita yg berkesan

6| Biasakan berbagi perasaan. Mulai dengan cerita aktivitas harian. Evaluasi jika ada yang
tidak berkenan. Sekaligus sarana pengajaran

7| Buat kesepakatan bangun jam berapa. Lantas anak mau dibangunkan bagaimana. Jadikan ini sebagai modal membangunkan di pagi harinya Tutuplah aktivitas malam dengan dengarkan
tilawah. Agar anak tidur membawa kalimat Allah
Pemberi Rahmah. Terekam dalam memorinya

9| Pagi pun datang. Jalankan kesepakatan yang dibuat sebelum tidur menjelang. Bangunkan anak penuh kasih sayang. Bangunkan dengan
cara yg ia bilang

10| Jika anak menolak tuk beranjak, ingatkan akan kesepakatan semalam. Anak siap terima konsekuensi tanpa diancam. Batasi kesenangan yg ia idam

11| Bangunkan anak dengan kalimat Ilahi. Agar paginya diberkahi. Jika perlu adzan di telinga kanan dan kiri. Bisikan dengan lembut tembus
ke hati

12| Jika ia segera bangun, jangan lupa apresiasi. Hadiahi dengan doa dan kecupan di pipi. Tak lupa bertanya tentang mimpi. Anak butuh
transisi

13| Jika anak telah terjaga, siapkan aktivitas olah jiwa dan raga. Agar fisik anak bergerak tak kembali ke kasur yg menggoda. Mudah-
mudahan jadi pola

14| Jalankan pola ini minimal 2 pekan. Agar lama-lama jadi kebiasaan. InsyaAllah anak
bangun pagi dengan kesadaran. Sebab tubuhnya
telah menyesuaikan

15| Jika ayah tak sempat membangunkan, karena harus segera ke kantor kejar setoran, mintalah ibu berganti peran. Agar anak tak
merasa diabaikan

16| Jangan sampai anak tumbuh remaja, punya kebiasaan yang tidak mulia. Bangun pagi selalu tertunda. Sholat shubuh di waktu dhuha. Banyak melamun tak ada guna

17| Jika terlanjur anak bangun kesiangan. Buatlah rencana bersama pasangan. Konsisten dan tidak saling menyalahkan. Fokus kepada
upaya perbaikan

18| Sebelum terlambat, segera bertindak cepat. Agar masa depan anak selamat. Fokuslah kepada perbaikan pola tidur yg sehat

19| Jika anak terbiasa bangun pagi sedari dini, itu ciri anak berprestasi. Tak mudah dipengaruhi berbagai pergaulan yg tidak islami

20| So, tunggu apalagi. Jangan cuma bisa marah dan mencaci. Segera bertindak untuk buah hati. Fokuslah kepada bangun pagi. Selamat beraksi.

(Yuk Menjadi Lebih Baik)

Lpdp

Menginfokan saja yg ingin sekolah lg gratis di LN, bhw tgl 31 Jan bsk ada LPDP edufair di Ged Dhanapala Kemenkeu...buat yg ingin cari info ttg hal2 tsb dpt dtg di acara tsb...free...daftar dl online di eventbrite  👇

Halo teman-teman!
Ingin mendapatkan informasi terkini mengenai beasiswa pendidikan Indonesia dari LPDP?
Mau berkonsultasi langsung dengan perwakilan universitas terbaik di dunia?
Atau kamu ingin mencari informasi beasiswa lainnya dari lembaga penyedia layanan beasiswa yang oke punya?

LPDP RI mempersembahkan: “LPDP EduFair 2017”

Dalam pameran ini, kamu bisa bertemu langsung dengan berbagai perwakilan universitas terbaik dari dalam maupun luar negeri yang bermitra dengan LPDP. Kamu juga berkesempatan mendapatkan informasi beasiswa dari lembaga penyedia layanan beasiswa yang berasal dari negara-negara dengan tujuan destinasi studi terfavorit. Dan yang tidak kalah penting kamu juga akan memperoleh informasi mengenai tata cara pendaftaran, biaya perkuliahan, cara mendapatkan visa studi, memperoleh izin tinggal, dan lain sebagainya.

Dengan ikut berpartisipasi dalam LPDP EduFair 2017 kamu juga akan mendapat sajian program bermanfaat lainnya, seperti adanya Inspiring Talkshow yang akan mengupas segala hal tentang beasiswa dan dunia studi S2-S3 didalam maupun diluar negeri, TOEFL-IELTS-TOEIC Prediction/Simulation Test yang diselenggarakan secara gratis, dan yang tidak kalah menarik nantinya kamu juga bisa menikmati Art Performances dari artis yang tentunya kamu akan sangat suka.

Jadikan pameran ini sebagai jalan untuk memperoleh kesempatan dan mewujudkan impian belajar di universitas-universitas terbaik di seluruh dunia.

Ayo hadir dan ajak teman-temanmu untuk registrasi online secara gratis di lpdpedufair.com sekarang juga! :)

Visit LPDP EduFair 2017 and make your dreams come true!!

4 hal yang menarik rizki

*Tiga hal yang membawa penyakit :*
1) ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ
* Banyak bicara
2) ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ
* Banyak tidur
3) ﺍﻷﻛﻞ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ
* Banyak makan
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ ﺗﻬﺪﻡ ﺍﻟﺒﺪﻥ :

*Empat hal yang merusak badan :*
1) ﺍﻟﻬﻢ
* Duka
2) ﺍﻟﺤﺰﻥ
* Sedih
3) ﺍﻟﺠﻮﻉ
* Lapar
4) ﺍﻟﺴﻬﺮ
* Tidak Tidur Malam
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺗﺰﻳﺪ ﻓﻲ ﻣﺎﺀ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺑﻬﺠﺘﻪ :

*Empat hal yang menambah cerah wajah :*
1) ﺍﻟﺘﻘﻮﻯ
* Taqwa
2) ﺍﻟﻮﻓﺎﺀ
* Jujur
3) ﺍﻟﻜﺮﻡ .
* Pemurah
4) ﺍﻟﻤﺮﻭﺀﺓ
* Jaga Kehormatan
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺗﺠﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ :

*Empat hal yang menarik rezeki :*
1) ﻗﻴﺎﻡ ﺍﻟﻠﻴﻞ
* Qiyamul Lail
2) ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﺑﺎﻷﺳﺤﺎﺭ
* Banyak istighfar waktu 2/3 malam
3) ﺗﻌﺎﻫﺪ ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ
* Biasa Bersedeqah
4) ﺍﻟﺬﻛﺮ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻭﺁﺧﺮﻩ
* Berdzikr waktu awal pagi dan petang
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭثلاثة ﺗﻤﻨﻊ ﺍﻟﺮﺯﻕ

*Tiga hal yang menjauhkan rezeki :*
1) ﻧﻮﻡ ﺍﻟﺼﺒﺢ
* Tidur waktu pagi
2) ﻗﻠﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ
* Sedikit sholat
3) ﺍﻟﻜﺴﻞ
* Malas
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻛﻠﻤﺎ ﻫﻤﻤﺖ ﺑﻔﻌﻞ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﺗﺬﻛﺮ ﺛﻼﺙ ﺁﻳﺎﺕ :

*Setiap kali ingin membuat maksiat* *ingat*
*tiga ayat :*
1-" ﺃﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ ﺑﺄﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺮﻯ "
"Tidakkah dia mengetahui bahwa Allah
sedang melihat"
2-" ﻭﻟﻤﻦ ﺧﺎﻑ ﻣﻘﺎﻡ ﺭﺑﻪ ﺟﻨﺘﺎﻥ "
"Siapa yang takut kepada kedudukan
Tuhannya baginya dua syurga"
3-" ﻭﻣﻦ ﻳﺘﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺠﻌﻞ ﻟﻪ ﻣﺨﺮﺟﺂ “
"Siapa yang bertaqwa kepada Allah. Dia
jadikan baginya jalan penyelesaian"
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻻ ﺗﺒﺨﻞ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﺍﺻﺤﺎﺑﻚ ﻭﺍﺣﺒﺎﺑﻚ .. !!

*Jangan pelit membagikan tulisan ini kepada teman-teman kita ..... !!!!!*
semoga bermanfaat💌Aamiin🙏🏼

IBU RATA-RATA

IBU RATA-RATA

Pernah kepikiran ga, kalau kita ini sepertinya kok jadi ibu yang biasa-biasa saja ya. Ibu dengan kemampuan rata-rata, bukan ibu luar biasa. Ngga ada satu bidang khusus yang kita kuasai dan membuat kita istimewa di mata suami dan anak-anak.

Masak ngga jago. Udah yang dimasak itu-itu aja, rasanya juga ngga konsisten. Hari ini enak, besok kurang asin, lusa hambar, minggu depan mutung ngga masak. Padahal itu masaknya juga udah penuh perjuangan. Beda banget sama ibu-ibu di grup masak itu. Yang bikin sambel aja kayanya menggoda banget, apalagi bikin masakan berat. Beralih ke bikin kue, malah lebih parah. Resep bolu ngakak jadi bolu mingkep dan resep bolu mingkep jadi ngakak kalau kita yang bikin. Belum lagi soal kue bantet dan gosong. Beda sama tetangga sebelah yang jago bikin kue, bahkan sampai terima pesanan, order memanjang menjelang lebaran.

Okelah dapur mungkin memang bukan keahlian kita, tapi soal beres-beres rumah, kita ahlinya kan? Ngga juga ternyata. Lha wong rumah juga ngga pernah rapi, bisa rapi hanya dalam hitungan menit. Setrikaan ngga pernah bisa memenuhi jadwal, hanya menumpuk di keranjang-keranjang cantik. Cucian juga sama. Jarang on time. Hari ini nyuci, besok bahkan bisa jadi lusa baru keluar dari mesin cuci untuk dijemur.

Di dapur ngga ahli, beres-beres rumah juga bukan pakarnya. Jadi, dimana kira-kira keahlian sempurna kita? Sabar menghadapi anak-anak yang kreatif banget itu? Bukan. Cubitan masih suka mendarat di tubuh anak-anak ketika level stress meninggi.  Punya bisnis rumahan yang beromzet puluhan juta? Belum juga. Insya Alloh otw. Aktif di organisasi sekolah atau kemanusiaan? Ngga juga. Jadi bidang apa donk yang bisa bikin kita jadi ibu luar biasa?

Kalau mau dilihat satu-satu, sepertinya memang tidak ada satu bidang khusus  yang saya kuasai dengan sempurna yang bisa membuat suami dan anak-anak bangga dengan hal itu. Saya ibu biasa saja, dengan kemampuan rata-rata bahkan dibawah rata-rata untuk hal-hal tertentu. Tapi, sebutan ibu luar biasa itu ada karena ada pembandingnya kan? Pembandingnya ya ibu dengan kemampuan rata-rata macam saya ini (dilempar bolu bantet).

First of all, love yourself moms. Mau ibu luar biasa atau ibu rata-rata, cintai diri sendiri mak, dalam porsi yang seharusnya, jangan sampai bablas ke narsistic. Besarnya cinta kita ke suami dan anak-anak seringkali membuat kita lupa mencintai diri sendiri. Terlalu banyak target yang kita bebankan ke diri sendiri demi menjadi ibu yang sempurna, meskipun hanya di satu bidang saja.

Percayalah, anak-anak yang manis itu akan menganggap kita ibu luar biasa, meskipun kita hanya bisa memasak telur dadar. Karena telur dadar buatan ibu tiada duanya. Kita adalah ibu luar biasa karena ketika mereka menyebut sebuah barang, kita tahu persis dimana letaknya (kecuali sedang lupa). Kita adalah ibu luar biasa  karena kita bisa memahami dengan tepat apa yang diinginkan bayi umur dua tahun bahkan hanya melalui gerakan tangannya. Kita adalah ibu luar biasa  karena kita paham benar ayam goreng macam apa yang jadi kesukaan anak-anak. Kita adalah ibu luar biasa karena kita yang terakhir tidur di malam hari dan yang pertama bangun di pagi hari. Kita adalah ibu luar biasa karena kita bisa memasak sambil menggendong bayi sekaligus ngitung pesanan customer dan masukin baju kotor ke mesin cuci. Kita adalah ibu luar biasa.

Kita tetap ibu luar biasa meskipun kemampuan kita hanya rata-rata. Kalau sekarang kita belum bisa menjadi luar biasa seperti standar umum yang berlaku, kita akan menjadi luar biasa ketika anak-anak kita sudah dewasa dan berkeluarga. Kita mengalami sendiri bukan? Betapa bersyukurnya kita mempunyai ibu yang luar biasa, yang sering ngomel hanya untuk mengingatkan tentang cuci piring setelah makan, tentang menyapa kepada orang yang lebih tua, tentang berterima kasih, tentang tidak menyakiti orang lain, tentang menghargai orang lain, dan masih banyak lagi.

Teruslah berusaha menjadi luar biasa dengan kemampuan rata-rata kita. Jangan lelah mengajarkan iqra' meskipun satu bulan hanya satu huruf yang dikuasai anak kita. Jangan lelah mengingatkan soal kata maaf, tolong, dan terima kasih. Jangan lelah mengingatkan sholat lima waktu meskipun membutuhkan energi yang luar biasa. Jangan lelah moms, jangan lelah...

Kita mungkin ibu rata-rata saat ini, tapi cinta dan usaha akan menjadikan kita ibu luar biasa suatu saat nanti.

***
Menulis, memotivasi diri sendiri untuk trio eRdhiya

Tips menjadi ibu tangguh paska melahirkan

Tips menjadi ibu tangguh paska melahirkan
oleh Kiki Barkiah

Dalami ilmu seputar apa yang terjadi di fasa 0-6 bulan

Pertumbuhan Fisik
          Bertambah berat badan 8-10 lbs
          Hanya butuh ASI atau susu formula untuk semua kebutuhan gizinya
          Tidur 14-16 jam per hari; waktu bangun semakin bisa diperkirakan
          Fokus penglihatan ke satu benda; menguasai kontrol otot mata sepenuhnya
          Dapat membedakan suara orang berbicara dari bunyi lainnya
          Mengembangkan sensitifitas sentuhan
          Lebih menyukai bau dan rasa manis
     Kemampuan dan keahlian
          Mengangkat kepalanya sendiri, berguling, dan duduk
          Menggunakan tangisan yang berbeda untuk berkomunikasi; mulai mengoceh
          Meraih, mengambil, dan menggenggam benda
          Meneliti benda-benda dengan cara memasukkannya ke dalam mulut
     Pola Pikir dan pemahaman
          Membedakan warna dan menunjukkan kesukaan pada warna tertentu
          Tertarik pada wajah
          Dapat mengenali suara orang tua nya
          Merespons kata-kata dan gerakan yang sering digunakan
          Menyukai gerakan; menjadi perhatian terhadap gerakan
          Belajar membedakan siang hari dari malam hari
          Mulai menyadari dirinya sebagai pribadi yang berbeda
     Kepribadian dan perilaku
          Gerakan refleks seperti menghisap, menangis, dan tersenyum menjadi perilaku sukarela
          Perilaku mencerminkan karakter alami
          Menyukai kegiatan rutin; sensitif terhadap gangguan dan perubahan
          Lebih menyukai berinteraksi dengan orang dibandingkan dengan benda
          Membentuk ikatan utama dengan orang tua, terutama sangat dekat dengan ibu

Kenali tantangan yang mungkin terjadi pada tahapan usia anak 0-6 bulan

1. kesulitan menyusui di awal
2. pemenuhan ASI ekslusif  dimana frekuensi menyusui yang luar biasa
3. Ibu kurang istirahat untuk memenuhi kebutuhan bayi
4. Baby blues akibat kelehan yang sangat karena dipengaruhi oleh penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang sangat drastis. Pada kondisi ini ibu biasnya mudah emosi, galau dan gelisah, kehilangan gairah, mudah cemas dan takut, bahkan kehilangan percaya diri
5. Pekerjaan rumah terbengkalai
6. Kakak mengalami cemburu
7. Bayi sensitif terhadap suara
8. Anak mulai aktif, rawan kecelakaan
9. Rawan Tersedak
10. Fasa membangun kepercayaan terhadap dunia

Kunci Tangguh Tahapan 0-6 bulan

1. Ingatlah bahwa bersama kesulitan ada kemudahan, badai insya Allah berlalu
“Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” Al Insyiroh ayat 5

2. Ingatlah bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan perjuangan hamba-Nya sekecil apapun itu
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.”

3. Ingatlah bahwa kerepotan ini adalah sebuah kenicayaan namun ikhlas masih menjadi pilihan. Allah menolong hamba-Nya yang ikhlas
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذِهِ الأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا : بِدَعْوَتِهِمْ وَ صَلاَتِهِمْ وَ إِخْلاَصِهِمْ

Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan orang-orang yang lemah dengan do’a, shalat dan keikhlasan mereka. [HSR Nasa-i, 6/45]

4. Ingatlah bahwa Allah selalu dekat, Selalu siap setiap saat mendengar keluh kesah kita
“Dan Apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka katakanlah sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang memohon apabila ia memohon kepadaKu. Maka hendaklah mereka memenuhi (panggilan/perintah)Ku, dan beriman kepadaKu agar mereka mendapat petunjuk (bimbingan)”. (Al-Baqarah: 186)

5. ingatlah bahwa pemenuhan ASI ekslusif adalah investasi masa depan anak kita

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan” [QS al-Baqoroh : 233]
Dalam pandangan islam Asi sangatlah penting, bahkan Rasulullah SAW sampai menunda merajam wanita yang berzinah hanya karena menunggu sampai bayi lahir dan selesai disapih. Dalam islam juga dikenal istilah ibu sesusuan. Oang tua dapat bersepakat memenuhi kebutuhan ASI anaknya dengan disusukan oleh ibu lain, hal ini menunjukan pentingnya pemenuhan ASI bawalu tidak dilakukan oleh ibunda langsung

6. Tidak ada yang melarangmu untuk menangis, menangislah jika itu menguatkamu
"Dan Sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis" Q.S An-Najm 43
7. Tidak ada yang melarangmu untuk sejenak beristirahat, biarlah sesekali orang lain mengambiol ladang amal ini
"Dan kami jadikan tidur kamu untuk istirahat. Dan kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan." Q.S An-Naba 9-11

Ilmu tangguh Tahapan 0-6 bulan

1. Pelajari cara menempelkan mulut bayi yang tepat, kesalahan posisi menempel dapat menyebabkan ibu mengalami kesakitan nahkan luka pada puting susu. Jika terasa nyeri berarti posisinya tidak tepat
2. atur posisi menyusui dan buat diri senyaman mungkin
3. Jika mengalami ketidaknyamanan menyusui terus menerus segera hubungi tenaga medis
4. Yakin, optimis dengan bantuan Allah kita semua bisa menyusui. Jangan pantang menyerah, terus mencoba samapai ibu dan bayi menemukam pola terbaiknya
5. Jika karena alasan tertentu ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan sang bayi secara langusng, maka upayakanlah terlebih dahulu pemenuhan ASI dengan cara lain sebelum menggunakan susu formula
6. JIka karena alasan tertentu ibu terpaksa harus memberi tambahan susu formula, maka tidak perlu galau berlebihan. Percayalah bahwa Allah Maha Mengetahui Ikhtiar terbaik kita sebagai seorang ibu
7. Perhatikan asupan nutrisi yang berguna untuk memperlancar ASI
8. TIngkatkan produksi ASI dengan sering menyusi, memompa atau memerah ASI
9. Hindari stress berlebihan yang dapat mempengaruhi jumlah produksi ASI. Upayaka ibu dalam keadaan tenang dan rileks
10. Rawat payudara dengan memberikan pijatan dan menjaga kebersiohan payudara
11. Saat anak tidur usahakan ibu juga tidur,ingatlah bahwa jika ibu sangat kelelahan bahkan sampai sakit maka siapa yang akan mengurus bayi. sederhanakanlah hidup. dan atur pendelesagian pekerjaan
12. Peran suami atau kerabat untuk "turun gunung" sangat diperlukan baik memberikan dukungan moril maupun bantuan secara langsung
13. Miliki teman berbagi yang dipercaya, jangan pendam perasaan lelah sendirian.
14. banyak berbagi pengalaman dengan para ibu untuk menguatkan perasaan bahwa yang kita alami adalah normal dan juga dialami oleh ibu lainnya, sehingga kita pun semakin optimis dapat melauinya
15. Tingkatkan tawakal dan kekuatan ruhiyah
16. Menangislah kepada Allah jika sesekali merasa sudah sangat lelah
17. Take it easy untuk urusan pekerjaan rumah yang terbengkalai, percayalah bahwa hampir semua orang dalam kondisi dan posisi kita juga harus terpaksa menyederhanakan target dalam urusan pekerjaan rumah
18. Persiapkan mental kakak sebelum adik lahir, jauh sebelum kelahiran adik bayi, kabarkan tentang apa yang akan mungkin terjadi saat hari-hari pertama kelahiran bayi
19. Libatkan kakak dalam mengurus adik sesuai dengan kemampuannya agar ia merasa diakui. beri apresiasi positif setiap kali ia bersikap naik terhadap sang adik
20. usahakan ayah dan ibu bekerja secara tim untuk tetap memperhatikan kakaknya. Jangan biarkan apa yang biasa dialamainya menjadi hilang atau berubah setelah kelahiran adik bayi
21. buat suasana ruangan yang nyaman untuk bayi beristirahat. Ajak kakak membantu menciptakan suasana yang nyaman seperti tidak menimbulkan suara yang gaduh saat adik bayi tidur. Beri kakak reward saat ia mau bekerjasama tentang hal ini
22. Hindari kecelakaan bayi dengan menempatkannya di tempat yang aman. Seperti tidur di crib, tidak meninggalkan bayi dengan baoita anda sendirian, usahakan tempat tidur bayi terpisah dari orang tua atau kakaknya untuk memgindari kematian mendadak saat tidur, jauhkan benda yang berbahaya dari jangkauan bayi
23. Pastikan ada orang dewasa yang siap dan sigap memenuhi panggilan bayi berupa tangisan. Tangisan adalah satu satunya cara berkomuikasi sang bayi saat ia merasa tidak nyaman. Jangan biarkan bayi merasa tidak aman dan nyaman yang membuatnya tidak peecaya pada dunia.
24. Kenalkan Allah di tahap ini dengan memperdengarkan ayat-ayat qurannya

referensi:
1. The Good Housekeeping Book of Child Care: Including Parenting Advice, Health Care & Child Development for Newborns to Preteens; From the Editors of Good Housekeeping; Hearst Book, 2004
2. www.bidanku.com
3. www.theurbanmama.com

Mengelola Emosi

Bismillahirrahmanirrahim

🎀 Resume Kulwap Parenting KOBAR ke 9 🎀

{ Komunitas Ibu Belajar }

📅 Rabu, 25 Januari 2017
⏰ 09.30

Tema: Mengelola Emosi

Nara Sumber: Yeti Widiati, S

Profil Nara Sumber:
Ibu Yeti Widiati,S adalah Seorang Psikolog, yaitu  Beliau lulus dari Fakultas Psikologi Unpad Bandung, Jurusan Psikologi Perkembangan, angkatan tahun 1985.

Menganut pandangan "Golden Age" sehingga pada 5 tahun pertama anak memilih untuk fokus pada pengasuhan dan pendidikan 3 orang anaknya.

Anak kedua menyandang kekhususan karena menyandang Crouzon Syndrome (perkembangan tulang kepala yang tidak sempurna), sehingga membutuhkan perhatian khusus, berupa penanganan medis (operasi rekonstruksi tulang kepala 3 kali), terapi wicara dan juga pengembangan konsep diri.

Saat anak ke 3 berusia 3 tahun, bergabung dengan DD sebagai Psikolog dan bekerja part time 3 hari seminggu.

Setelah 6 tahun bergabung dengan DD, saya bekerja sebagai psikolog privat di rumah.

Saat ini aktivitas saya adalah:
- Konsultasi masalah anak dan remaja
- Psikoterapi masalah emosi dan trauma
- Menjadi pembicara untuk seminar parenting dan psikologi perkembangan.
- Penyelenggara training psikoterapi
- Menulis artikel dan buku parenting dan psikologi perkembangan

Fb : Yeti widiati

Moderator: Cut Rafiqa Majid
Co-Moderator: Cut Syarifah Aini Majid
Peresume: Hasfiani

📖📖 Materi 📖📖

"AKU LAGI MARAH" - yws
(Konteks Pengelolaan Emosi)

Mengelola emosi tidak sama dengan menahan emosi. Oleh karena itu mengajarkan pengelolaan emosi pada anak bukanlah menyuruh anak untuk menahan emosi, melarang anak mengekspresikan emosinya atau sebaliknya mengizinkan anak untuk melepaskan emosinya sambil mengamuk dan merusak barang.

Tidak boleh marah, tidak boleh menangis, bukanlah cara alamiah untuk mengelola emosi. Karena emosi adalah dorongan perasaan yang alamiah yang dianugrahkan Allah kepada manusia untuk mempertahankan hidupnya.

Apakah bila kita mengajarkan anak mengelola emosi maka anak akan selalu senang, bahagia, tidak pernah sedih atau marah? Tidak juga. Pengelolaan emosi bukan dimaksudkan untuk itu. Pengelolaan emosi lebih kepada bagaimana seseorang mengenali dan jujur terhadap emosinya sendiri. Sehingga ia dapat mengekspresikan dengan cara yang adaptif. Cara yang adaptif adalah cara sehingga pesan emosi itu bisa tersampaikan dan kebutuhan emosinya sedapat mungkin bisa terpenuhi.

Misalnya,
Anak berteriak (ekspresi emosi) ketika adik merusak mainannya
- Emosinya adalah marah, dan
- Kebutuhan emosi marah adalah terpenuhi rasa keadilan dan haknya diperoleh

Pada usia bayi hingga 1 tahun, maka kebutuhan emosi anak dipenuhi oleh orang dewasa. Bayi tidak nyaman karena bajunya basah, orangtua/pengasuh yang harus segera mengganti pakaiannya dan membuat bayi nyaman. Bayi kaget karena mendengar suara keras, orangtua yang menenangkan, dst. 

Semakin anak bertambah usianya, maka porsi orangtua dalam memenuhi kebutuhan emosi anak semakin berkurang, karena anak (seharusnya) sudah belajar bagaimana memenuhi kebutuhan emosinya sendiri. Anak balita masih memiliki kebergantungan besar pada orang dewasa dalam pemenuhan kebutuhan emosinya. Sementara remaja (15 - 17 tahun), seharusnya sudah memiliki kemampuan pengelolaan emosi yang mendekati usia orang dewasa.

Apa saja tahapan yang dibutuhkan agar anak dapat mengelola emosinya sendiri?
1. MENGENAL DAN MEMBERI NAMA EMOSI
Di tahap ini, maka anak diharapkan bisa mengenali emosinya sendiri melalui sinyal yang diberikan tubuhnya. Misal, tubuh gemetar berarti takut, sesak di dada itu kesal, jantung berdebar adalah kecemasan, dll.

Anak juga perlu memberi nama emosinya, sehingga ia dapat membedakan ragam emosi terutama emosi dasar, marah, sedih, senang, takut.

Bagi bayi dan balita yang belum memiliki pemahaman mengenai emosinya sendiri, maka kepekaan orangtua/pengasuh menjadi penting untuk membedakan dan memberi nama emosi2 tersebut.

Ketika ada suara geledek lalu bayi/balita kita badannya melonjak, dan wajahnya pucat, orangtua/pengasuh perlu langsung memberikan asosiasi dengan berkata, "Oh ada geledek suaranya keras sekali, Adek KAGET ya ...."

Sejak bayi masih belum berbicara, pola seperti itu sudah bisa dilakukan, sekalipun bayi belum bisa berbicara. Di titik ini, maka "kecerewetan" seorang perempuan menjadi penting dan bermanfaat. Ketika ia mendeskripsikan apapun yang terjadi melalui kata, kepada bayinya, dan bayi menyerapnya secara perlahan.

2. BERI ANAK KESEMPATAN MENGEKSPRESIKAN EMOSI
Kalaulah emosi itu adalah aliran air sungai, maka biarkan ia mengalir dengan tenang. Menghalangi atau membendungnya berpeluang menyebabkan aliran yang tak terkendali ketika penghalangnya jebol.

Penting untuk menjaga, agar anak tetap aman dan tidak menyakiti dirinya saat ia mengalirkan emosinya.
Misalnya, saat balita marah, maka beri ruang agar ia dapat menendang dengan aman. Ketika anak sudah agak besar, izinkan ia untuk memukul bantal atau kasur, tapi tak boleh merusak barang atau menyakiti diri dan orang lain. Masuk usia remaja, izinkan anak untuk menyendiri di kamarnya saat sedih, kesal atau marah. Dst.

Dalam kondisi seperti ini, hindari tergesa-gesa menasihati, memberi hadiah agar segera berhenti, menggoda dan mengolok-olok, meremehkan perasaan anak, dan semua hal (perkataan atau tindakan) yang kontra produktif dengan pembelajaran pengelolaan emosi.

Sangat baik bila anak ditanya (kalau sudah bisa bicara), cara apa yang diinginkan untuk mengekspresikan emosinya.

Bila anak dapat peka terhadap sensasi tubuhnya dan mampu memberi nama perasaan/emosi tersebut, maka hal ini akan membantunya untuk dapat mengelola emosinya dengan lebih efektif. 

3. MEMAHAMI PESAN DAN KEBUTUHAN EMOSI
Bersabarlah, tunggu saat emosi sudah reda untuk mengajak anak berbicara. Otak berpikir tidak bisa bekerja optimal saat otak emosi sedang bekerja.

Berapa lama? Tidak bisa ditentukan, bervariasi tergantung sensitivitas anak dan juga sebesar apa stimulus yang memicu emosinya. Anak yang menangis karena jatuh, boleh jadi lebih cepat reda emosinya daripada anak yang cemas karena memasuki situasi baru. Orangtua yang terbiasa mengamati, biasanya akan tahu berapa waktu yang dibutuhkan anak untuk reda emosinya.

Ketika anak sudah agak besar, mulai usia 6 atau 7 tahun, biasanya saya memberikan batas waktu, "Mama kasih kamu waktu 10 menit, nanti sesudah 10 menit kita ngobrol ya."

Saat anak sudah tenang, ajaklah anak untuk berbicara mengenai apa yang dirasakan (FEEL), dipikirkan (THINK), dibutuhkan (NEED), dan yang akan dilakukan (ACTION) baik saat itu maupun di kemudian hari ketika kondisi itu terjadi lagi. Bertanya lebih banyak daripada menasihati membuat anak dapat melihat peta masalahnya sendiri bahkan hingga ke pemecahan masalahnya.

Proses ini bila dituliskan memang terkesan panjang, tapi dalam pelaksanaan, proses bisa berlangsung lebih cepat. Bukan cepat atau lamanya yang penting, tapi pencapaian setiap tahap yang perlu dicapai.

Bila anak dapat mengelola emosinya dengan baik, maka
- ia berpeluang lebih sehat fisik maupun psikologis.
- Ia juga akan lebih mengenal dirinya sendiri, yang merupakan dasar dari pembentukan konsep diri dan optimalisasi potensi.
- Dan yang juga penting serta hampir selalu dikaitkan dengan perkembangan emosi adalah berkembangnya kemampuan bergaul dengan orang2 di sekitarnya.

Mengajarkan Empati

Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan orang lain. Sehingga dapat berespon dengan tepat terhadap perasaan orang lain tersebut. Ini termasuk kemampuan pengelolaan emosi yang lebih tinggi, karena bukan hanya berkait dengan perasaan sendiri, namun juga perasaan orang lain.

Anak tidak serta merta memiliki kemampuan empati ini. Perlu proses belajar  baik dari sisi mengembangkan kepekaan perasaan/emosi sendiri maupun juga menunjukkan respon kepada orang lain.

1. TAHAP PENGELOLAAN EMOSI 1 s/d 3
Sebelum memahami perasaan/emosi orang lain, maka anak perlu bisa memahami perasaan/emosinya sendiri. Oleh karena itu tahapan2 pengelolaan emosi yang saya uraikan di tulisan sebelumnya juga perlu dilakukan. Anak yang peka dengan perasaannya sendiri, bisa mengidentifikasi dan memberi nama perasaanya serta tahu apa yang dibutuhkan perasaannya, memiliki fondasi yang cukup kuat untuk bisa berempati pada perasaan orang lain.

2. KEMBANGKAN KEMAMPUAN IDENTIFIKASI PERASAAN/EMOSI ORANG LAIN
Setelah anak memahami perasaannya sendiri, maka bimbing anak untuk mengenali dan memahami perasaan orang lain dari orang terdekat anak terlebih dahulu. Ibu, ayah, kakak/adik, pembantu, tetangga, dll. Bahkan juga bisa melalui film, dengan mengidentifikasi perasaan melalui ekspresi wajah para aktor/aktrisnya. Film kartun atau animasi masih dapat digunakan untuk balita apalagi sekarang semakin halus penggambaran emosinya. Namun untuk anak yang lebih besar, lebih baik menggunakan film real (bukan animasi).

- "Tuh adek nangis soalnya jarinya kejepit pintu. Gimana ya rasanya kejepit pintu?"
- "Papa baru pulang kantor, badannya lemas, Papa capek tuh ..."
- "Mama agak kesal nih, soalnya cabe mahal bener harganya ..."
- "Peter Parker-nya kayaknya sedih ya waktu pamannya meninggal." (dari film Spiderman). Dll.

Meskipun tidak mudah, terutama untuk para orangtua yang terbiasa menutupi perasaannya, usahakan menghindari sedapat mungkin menampilkan ekspresi emosi yang tidak kongruen antara apa yang dirasakan dan diperlihatkan dengan apa yang dikatakan.
- "Bagus, Mama senang ..." tapi suara Mamanya datar atau berkata sambil melihat gadget.
- "Bapak itu sayang sama kamu ...!" tapi diungkapkan dengan suara keras dan tajam, dan mata melotot. 
- "Aduh kasihan anak Mama ..." ketika anak kesal dan cemberut, tapi ibu mengatakan sambil tersenyum geli.

3. MEMBIMBING MEMAHAMI KEBUTUHAN EMOSI ORANG LAIN
Setiap emosi ada pesan yang disampaikan dan kebutuhan yang ingin dipenuhi. Karena anak berpikir konkrit, maka jelaskan dengan konkrit pula dan apa adanya. Saya gunakan contoh di atas.
- "Tuh adek nangis soalnya jarinya kejepit pintu. Gimana ya rasanya kejepit pintu? Bantu mama tiupin jari adek yuk ..." (Kalau tidak parah)
- "Papa baru pulang kantor, badannya lemas, Papa capek tuh. Kalau Papa diambilin minum teh hangat, kayaknya lebih enak"
- "Mama agak kesal nih, soalnya cabe mahal bener harganya. Mama mau duduk dulu 5 menit ya ... "
- "Peter Parker nya kayaknya sedih ya waktu pamannya meninggal. Kalau ada orang sedih karena ditinggal meninggal. Kira-kira dia maunya diapain ya?"

4. MENCONTOHKAN DAN MEMBERI PENGUATAN TERHADAP PERILAKU EMPATI
Nah, bagian ini yang saya anggap cukup menantang. Karena sangat mungkin orangtua (termasuk saya) belum memadai menunjukkan kemampuan respon empati yang baik kepada orang lain.

Misalnya, boleh jadi saya terbiasa berkata, "Sabar aja, itu kan takdir Tuhan" ketika melihat orang bersedih. Padahal ternyata ketika saya sendiri yang sedih, bukan respon itu yang saya butuhkan pertama kali. 

Bagaimanapun sambil kita belajar dan menemukan model-model perilaku empati yang baik, kita sebagai orangtua tetap perlu mencontohkan sesuai kemampuan kita.
- Contoh yang pertama adalah dengan menunjukkan empati kita pada perasaan anak. Tanya apa yang diinginkan anak, dan berikan. 

- Berikutnya adalah meminta anak memenuhi kebutuhan perasaan kita. "Mama sedang capek, Mama mau istirahat dulu. Tolong jangan ganggu Mama 30 menit." 

- Berikan penguatan atau reinforcement ketika anak menunjukkan perbuata empatik. Kita perlu lebih cermat menemukan dan berfokus pada kebaikan anak daripada mencari-cari kesalahan anak.
Segera puji ketika anak menolong adiknya yang menangis, membawakan air minum ketika ayahnya kepanasan dan perilaku empatik lainnya.

- Menengok dan menghibur orang sakit, takziah saat ada yang meninggal, membantu korban bencana alam, dlsb, adalah beberapa perbuatan empatik yang perlu ditunjukkan pada anak untuk menjadi contoh. Kebaikan memang ada yang perlu ditutupi namun juga ada yang perlu diperlihatkan.

*Orang tidak bisa memberikan apa yang tidak dimilikinya.
Oleh karena itu bila orangtua atau orang2 di sekitar anak tidak/kurang berempati kepada perasaan anak, maka anak juga tidak/sulit berempati pada perasaan orang lain.

Yeti Widiati 04-100117
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

🤗🤗 Sambutan 🤗🤗

🎙 Moderator

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته bu yeti
Terimakasih bu yeti atas kehadiran dan waktu luang nya..

🎙 Ibu Yeti Widiati

Assalamu'alaikum semuanya, senang bisa hadir di sini. Semoga majlis kita berkah dan manfaat. 😊

🎙 Moderator

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته .. Aamiin..

Bismillaahirrahmaanirrahiim... 

Alhamdulillaahi rabbil ‘alamiin, wassalaatu wassalaamu’alaa asrafil anbiyaa ii wal mursaliin Muhammadin, wa’ala alihi wa'ashahbihi ajma’in,

Rabbis shrahli shodri wa ya shirli amri wahlul uqdatammil lisaani yafkahu kauli, amma ba’du.

Sebelum nya , perkenalkan saya Cut Rafiqa Majid, Moderator Kulwap KoBar
Sebelumnya Co.moderator Bu Cut Syarifah Aini Majid  telah bertugas membagikan materi dan menampung pertanyaan, dan nanti setelah kulwap selesai akan kita bagikan resume yang akan di kerjakan oleh peresume handal kita bu hasfiani. Jazaakunnallah khairan.

Selanjutnya...
Yang saya hormati , Narasumber yang telah hadir dan meluangkan waktu nya di dalam aktivitas nya yang begitu padat, dan pada pagi ini bersedia hadir berbagi ilmu bersama kami disini.. Bu Yeti widiati.

Yang saya cintai , hormati Dan muliakan kepada para  ibu yang yang sudi kira nya meluangkan waktu untuk ikut belajar bersama di dalam Kuliah Whatsaap (KulWap) KoBar ini, semoga Rahmat tercurah kepada kita semua,

Puji syukur Al-hamdulillah marilah kita senantiasa panjatkan kehadirat Allah سبحانه و تعالى 
Atas limpahan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayyah-Nya pada kita semua, 
Yang mana sampai saat ini kita masih diberikan Iman, Islam dan kesehatan,
sehingga pada malam hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam Majelis yang mudah mudahan di Ridhai Allah سبحانه و تعالى

Sholawat dan Salam, semoga Allah senantiasa mencurahkan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad صلى الله عليه وسلم    , beserta Keluarga dan Para Sahabatnya, dan orang orang istiqamah berjuang dan mengikuti sunnah Rasulullah hingga akhir zaman.

Baik, Insya allah kita akan memulai KulWap kita dengan menampilkan pertanyaan yang telah masuk, untuk nanti nya akan di jawab oleh NaraSumber.
_____________

Sesi Tanya Jawab

🎙 Moderator
1⃣ Assalamu'alaikum wr wb.. Bagaimana menjawab pertanyaan dari anak remaja perempuan yang dia tanyakan kepada saya soal mama nya dulu lakukan (contoh kenapa mama dulu pakai jilbab usia 20thn sedangkan dia sudah harus pakai usia 15) jadi bisa di katakan apa yang dulu mamanya tidak pakai/kerjakan tapi dia harus kerjakan. Terima kasih
-NN, Jakarta-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 1

Wa’alaikum salam.
Salam kenal juga.

Saya lebih menyukai kejujuran. Jelaskan saja bahwa memang anda baru tahu mengenai perintah jilbab itu pada usia 20 tahun. Sementara anak anda beruntung karena sudah mengetahui perintah jilbab sejak usia yang lebih muda. Kebaikan yang dilakukan segera lebih baik daripada ditunda.

Tapi bagaimana pun jangan memaksakan kehendak kepada anak. Lakukan tahapan-tahapan pembiasaan sehingga anak siap dan ikhlas melakukannya. ✅

Tanggapan:
Ibu Ayu ▶ Berarti tidak bolehkah kita memaksa anak berjilbab jika dia sudah baligh dan pembiasaan yang dimaksud bagaimana bu? Terimakasih
Ibu Yeti ↪ Yang paling penting adalah contoh.

Anak perempuan biasanya mencontoh dari ibunya atau dari orang yang menjadi idolanya. Oleh karena itu kita sebagai ibu perlu berusaha menjadi "idola" anak sehingga anak mencontoh apa yang kita lakukan, termasuk value yang kita miliki.

Pembiasaan itu dengan membiasakan anak memakai pakaian yang kita anggap layak.

Ajak anak juga untuk mengamati bagaimana lingkungan memperlakukan orang yang tidak menutup auratnya dengan baik. Hal ini agar anak memperoleh kesimpulannya sendiri. Sehingga ketika ia memutuskan mengenakan betul2 atas keinginannya sendiri.

Bila kita memaksa, silakan saja. Tapi tidak ada jaminan bahwa anak akan tetap mengenakan saat kita tidak ada. ✅
Moderator ⏩ Bagaimana bu ayu? Bu yeti menjelaskan bahwa di mulai dari pembiasaan dan ketika usia baligh di saat telah di wajibkan maka anak akan menerima aturan syariat dengan penuh kesiapan, begitu ya bu yeti?
Ibu Yeti ↪ Ya, demikian. Pembiasaan bisa dari balita.

🎙 Moderator
2⃣ Assallamualaikum wr wb. Barakallah bu yeti, apakah cara penanganan emosi anak umur 11 thn 7 thn sama? Seperti apa awal sikap dan komunikasi seorang ibu jika melihat anaknya marah? Dipeluk juga dulukah si anak? Cara apakah yang kita lakukan jika sudah terlalu banyak kemarahan kita yang buat kesal anak2 agar tidak selalu diingat anak? Makasih bu..
-Nurkomaladewi, TangSel-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 2

Wa’alaikum salam wr.wb.

Ini ada dua pertanyaan ya 😉

Prinsip penanganan emosi usia berapa pun adalah T (Thinking) – F (Feeling) – AT (Action Tendency) –N (Need).

Artinya bila anak sedang emosi karena suatu hal, saya ambil contoh konkret ya, misalnya anak takut karena badut, maka tanyakan
apa yang dipikirkannya (Thinking),
apa yang dirasakannya (Feeling),
apa yang ingin dilakukan (Action Tendency),
dan apa yang dibutuhkannya (Need).

Perbedaan usia biasanya hanya pada konten emosinya saja. Anak kecil takut pada badut, anak yang besar takut pada ujian. Tapi keduanya sama-sama tentang emosi takut.

Dipeluk atau tidak, tergantung anak memerlukan atau tidak (Need), tanyakan saja pada anaknya. Kadang mungkin yang dibutuhkan anak bukan dipeluk, tapi misalnya ingin minum. Biasanya untuk anak kecil karena belum selalu bisa mengungkapkan keinginannya, boleh saja kita memeluknya, tapi kalau dia tidak suka, maka lepaskan saja.

Kalau ibunya terlalu sering marah, jangan sungkan untuk minta maaf. ✅

Tanggapan:
NN ▶ Jika ketakutan terhadap anak usia 11 thn terlalu berlebihan, contoh pada kecoa padahal metode TFATN sudah dilakukan tidak berhasil. Bagaimana bu? Yang ada malah ibu jadi terpancing kesel karena dengan binatang tersebut terlalu takut
Ibu Yeti ↪ Wah, ini agak teknis pertanyaannya. Maksudnya jawabannya agak panjang, prosesnya juga agak panjang. Karena sudah termasuk phobia, bukan masalah emosi biasa.
Saya jelaskan sedikit, ada yang namanya Takut, Cemas dan Phobia
Takut itu adalah pada obyek yang secara logis memang menimbulkan rasa takut, misalnya pada singa atau ular.

Cemas, adalah takut pada obyek yang tidak jelas, misalnya pada ujian, pada kemiskinan, masa depan, dll.

Phobia adalah takut pada obyek yang tidak logis atau pada umumnya tidak menimbulkan rasa takut. Misalnya tikus, kecoa, tahu, dll.

Phobia itu perlu terapi khusus. ✅

🎙 Moderator
3⃣ Assalammu'alaikum. Bu, anak perempuan pertama saya 13 thn, sampai saat ini sangat emosional. Kalau ada yang tidak ada suka atau tidak setuju cenderung marah2 dan merambat memarahi adik2nya.
Kalau saya lihat ada beberapa kemungkinan penyebabnya:
- Berpisah dari ayahnya sejak umur 2 thn (ayahnya tugas belajar), lalu ditinggal lagi usia 8 tahun karena tugas belajar lagi selama 4 thn (bertemu tidak tentu).
- Saya ketika ayahnya bertugas pertama kali masih kerja.
- Saya sempat juga berlaku emosional ketika dia umur 3 thn. on off on off. Saya sendiri alhamdulillah sudah mulai belajar mengendalikan emosi dan merasa sangat jauh dari kondisi dulu.
- Saya merasa kalau menasihati dengan mengenalkan lagi bermacam rasa yang dia rasakan, dan bagaimana mengatasinya. Dia kelihatan males dengerinnya, dan tidak masuk sama sekali atau terkadang dia merasa selalu salah, sehingga yang ada dia menyalahkan diri sendiri, tapi hanya sampai situ saja.

Apa yang harus saya perbaiki dari diri saya dan suami dan apa yang harus saya lakukan untuk mengajarinya memahami dirinya, dan mengndalikan emosi.
-Ocke, Bandung-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 3.

Wa’alaikum salam

Bagi anak, orangtua adalah pelindung, tempat bersandar dan sumber rasa aman. Maka jika orangtua sering pergi, ia merasa kurang aman dan akan “menuntut” rasa aman tersebut melalui perilaku yang sering kali dinilai sebagai “Caper”.
Maka berikan apa yang dibutuhkan anak, yaitu perhatian dan rasa aman.

Pada saat anak stabil (bukan saat anak sedang marah)
- Sampaikan maaf orangtua pada anak, “Kakak, maafkan ayah/bunda ya,”
- Katakan bahwa orangtua sayang pada anak, “Bunda sayang banget sama kakak ...”
- Puji anak, sebut kebaikannya, “Kakak, anak bunda yang baik/rajin belajar/rajin membantu, dll”
- Berikan jaminan akan rasa aman, “Bunda ada di sini kok. Kalau kakak sedih, kakak bisa cerita sama bunda.”

Hindari menasihati pada saat anak sedang emosi. Sia-sia. Karena saat emosi, otak korteks (otak berpikir) tidak bekerja optimal. Yang sedang bekerja aktif saat itu adalah otak limbik (otak emosi). Saat anak emosi, terima emosi anak dengan memberikannya kesempatan untuk mengekspresikannya. Orangtua perlu berada dalam kondisi stabil saat anak emosi, tapi bukan acuh tak acuh. ✅
Ibu Ocke ▶ terima kasih bu jawabannya. Betul sepertinya saya dan ayahnya memang benar2 harus meluangkan waktu dan menjadwalkan untuk bisa bonding lagi.

🎙 Moderator
4⃣ Assalamualaikum Wr Wb.
- Kalau suasana pagi hari berjalan dengan emosi baik, biasanya semangat bahagia menjalani hari sampai malam. Nah ini pagi2 emosi sudah naik gara2 ngebangunin anak2 yang butuh perjuangan. Itu tiap hari lagi. Saya sering membangunkan anak2 dengan cara menghitung dari 1 sd 5. Kalau ngga bangun di pukul pakai sapu lidi, sebagai ancaman (tapi saya tidak sampai pukul anak saya). Mereka pada bangun walau dengan perasaan kesal. Cara ini terpaksa saya lakukan karena saya emosian mengingat mereka tidak boleh terlambat sekolah, karena kan mereka harus melakukan kegiatan pagi seperti beberes kamar, murojaah dan mengaji, makan buah, mandi, sarapan dll. Pertanyaannya, apakah betul cara membangunkan anak2 yang baik, yang ngga bikin saya emosi, dan tidak membuat luka di hati anak seperti itu. Jika tidak, apa cara baik dan ampuh? Koq saya emosian gitu ya kalau anak ngga mau segera bangun?
-Atik, Batam-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 4

Wa’alaikum salam.

Mempersiapkan anak bangun dengan senang di pagi hari itu di mulai dari malam hari. Bukan saat pagi. Jadi sebelum tidur lakukan kegiatan yang menyenangkan. Membacakan buku cerita, membaca doa bersama. Minum susu hangat. Tidak terlalu kenyang. Tidur tidak terlalu malam, sehingga anak memang sudah cukup tidur saat dibangunkan. Lalu sebelum tidur bisikkan dengan lembut. “Adek/kakak besok pagi bangun jam 5 dengan senang ya ...”

Dan lebih penting lagi adalah ibunya sendiri juga perlu melakukan cara yang sama tidur malam dengan tenang dan bangun pagi dengan senang dan bersemangat. Kalau ibunya saja moodnya sudah gak enak, kesal dan marah, maka anak pun akan terbawa seperti itu.

Bila anak nampak masih mengantuk saat dibangunkan, yang biasanya saya lakukan adalah memeluk dan membuat anak duduk lalu berbisik di telinganya untuk membangunkan. Kadang saya pijit-pijit jempol kakinya. Saya tidak akan meninggalkan anak sebelum anak benar-benar bangun dan berdiri. Karena biasanya kalau ditinggalkan maka anak akan tidur lagi. Berdiri dan berjalan sempoyongan biarkan saja, karena anak perlu proses sampai benar-benar terbangun.

Saya menghindari membangunkan anak dengan mendadak apalagi sambil marah. Dalam kondisi mengantuk baik sebelum tidur maupun saat bangun tidur itu adalah kondisi hipnosis alami (hipnagogic dan hipnopompic). Maka ini adalah kesempatan yang baik untuk memasukkan sugesti positif. Jadi bila anda justru marah-marah, maka yang masuk adalah sugesti negatif. Anak akan tidak nyaman, hari akan diawali dengan mood negatif yang bisa berlangsung sepanjang hari. ✅

Tanggapan:
Ibu Atik ▶ Mesti praktek ini ya?
Ibu Yeti ↪ Iya tentu, semua perlu dipraktekkan. 😁
▶ Jam brp ya yang pas untuk tidur? Untuk bangun pas jam subuh, karena mereka tidak tidur siang. Full day.
↪ Observasi anaknya, setiap anak punya jam biologisnya sendiri. tapi cukupkan tidur anak antara 8-9 jam (untuk anak usia SD)
▶ Lalu untuk membuat emosi ceria diawal hari yang bisa langgeng sampai akhir hari bagi anak2 adakah saran? Ini tentang stimulasi emosi positif pada anak.
↪ Hehehe para ibu yang bersemangat. Bangun pagi dengan senang itu sudah satu hal positif. Bahwa sepanjang hari dia akan terus senang rasanya kita perlu realistis bahwa selalu mungkin ada hal-hal yang terjadi yang tidak mengenakkan. Oleh karena itu yang kita ajarkan tentang pengelolaan emosi salah satunya adalah bagaimana agar anak lebih siap menghadapi situasi yang tidak selalu bisa diprediksi. Anak yang bangun dengan emosi positif, relatif lebih siap menghadapinya. Insya Allah. ✅
▶ Baik, makasih.

🎙 Moderator
5⃣ Assalamu'alaikum wr wb bu Yeti. Saya mau tanya. Bagaimana baiknya mengelola emosi? Mengendalilan emosi.
Dahulu awal nikah saya kalau marah sering di pendam. Diam.
Tapi akhirnya suami bilang kalau marah baiknya di sampaikan. Supaya dpt di selesaikan masalahnya. Dan jadi di ketahui alasan marahnya kenapa.
Akhirnya setelah saya berubah.  Setiap kalau marah atau ada hal yg saya tdk suka/ tidak setuju saya ungkapkan ke suami. Tapi kok Jadi malah dengan keterus terangan mengungapkan yang saya rasa malah jadi boomerang. Jadi memperkeruh masalah.
Akhirnya saya memutuskan utk kembali Diam kalau marah.
Dan menyelesaikan masalah itu sendiri.
Bagaimana cara menjalin komunikasi yang baik ya bu yeti? Terus terang kadang2 marah/kecewa/tdk setuju saya telan sendiri. Karena khawatir suami jadi marah atau lainnya.
Karena sebenarnya suami emosinya gampang sekali tersulut.
Mohon pencerahannya bu yeti. Wassalam.
-NN, Jakarta-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 5

Wa’alaikum salam

Kapan mengekspresikan emosi itu adalah seperti menarik dan mengulur layangan. Kadang ditarik kadang diulur. Tak bisa ditarik terus, tak bisa juga diulur terus.

Kapan ia ditarik dan diulur? Pikiran dan sensitivitas anda yang menentukan, bukan saya. Ukurannya adalah pada perasaan anda dan kemanfaatan bagi orang lain. Misalnya, kalau anda menahan tapi akibatnya anda sakit hati, maka ekspresikan perasaan anda dengan cara yang tidak membuat masalah baru. Tunggu waktu yang tepat (setelah tenang) lalu bicarakan apa yang anda inginkan. Apakah akan tercapai yang anda inginkan? Bisa ya bisa tidak. Bukan tercapainya yang penting, tapi tersampaikan keinginannya yang lebih penting.

Kalau anda melihat bahwa ketika anda mengekspresikan membuat orang lain tidak nyaman, maka berusahalah untuk mencari cara lain untuk menyampaikan.

Sekali lagi dalam hal ini poin utamanya adalah bagaimana anda saling memahami pesan yang disampaikan dengan cara yang tepat.

Jujurlah pada diri sendiri, apa pesan yang sebetulnya ingin disampaikan melalui emosi itu. Kalau marah karena tidak setuju. Maka sampaikan ketidak setujuannya, bukan mendahulukan marahnya. ✅

Tanggapan:
Ibu Maharani ▶ Untuk anak2 (8th) pola apa yang perlu kita ajarkan ke anak supaya mampu terampil tarik ulur dalam sensitivitasnya ini, bu yeti?
Ibu Yeti ↪ Sensitivitas untuk tarik ulur itu akan terbentuk sepanjang kita mengajarkan tahapan-tahapan pengelolaan emosi.

Coba dilakukan dulu tahapan-tahapan tersebut. (Seperti yang saya uraikan dalam tulisan saya).

Tapi sekali lagi saya garis bawahi, bagi anak yang masih berpikir konkrit dan praktis, maka CONTOH, CONTOH dan CONTOH itu adalah hal mendasar. ✅

🎙 Moderator
6⃣ Bagaimana membentuk anak yang cerdas emosi dan bisa mengelola emosi dengan baik? Anak2 saya mudah sensitif, mudah marah, mudah menangis dan mudah menyerah, bagaimana agar anak2 saya bisa lebih kuat secara mental. Terima kasih.
-NN, Lombok-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 6

Silakan dibaca kembali tulisan saya. Itu adalah tahapan-tahapan untuk membentuk anak yang cerdas emosi. Intinya
- Buat anak mengenali emosinya sendiri, melalui body sensingnya.
- Buat anak berempati pada orang lain, melalui pengamatannya terhadap emosi orang lain.

Cara yang paling sederhana untuk membentuk anak cerdas emosi, adalah dengan mencontohkan pada anak. Bila orangtua berempati terhadap emosi anak, dan bila orangtua menunjukkan kemampuan pengelolaan emosi yang baik, maka anak akan menirunya. ✅

🎙 Moderator
7⃣ Assalamualaikum.. Saya punya balita 4,5 tahun laki2. Sejak adiknya lahir (13 bulan laki2) kelakiannya lebih sering mengundang emosi. Mainan apapun yang dipegang adik, diambil abangnya, trus adik nangis. Setiap adik mau tidur abang mesti gangguin. Saya sadar ini bentuk dari minta perhatian. Saya udah berusaha merespon dengan positif, tapi ga bertahan. Gimana sebaiknya sikap saya? Terima kasih.
-Nuraqmayani, Aceh Tamiang-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 7

Wa’alaikum salam

Apa yang terjadi kalau tiba-tiba pada suatu hari suami anda membawa seorang perempuan yang lebih cantik, lebih menarik ke rumah anda? Bagaimana perasaan anda? Kesal, cemburu, marah? Itu yang terjadi pada anak anda. Berempatilah pada perasaan anak.

Awalnya anak menjadi pusat perhatian di rumah. Semua kasih sayang tertumpah padanya. Anak merasa aman dan nyaman. Sampai tiba-tiba ada seorang “makhluk” lucu bernama “adik” yang merebut semua perhatian itu. Si kakak pun menjadi frustrasi.

Apa yang perlu dilakukan? Berikan apa yang dibutuhkan si kakak. Perhatian yang berkurang, kasih sayang disangka hilang. Buat waktu “We Time” hanya berdua saja dengan si kakak. Titipkan dulu adik pada seseorang yang dipercaya. Saat We Time itu fokuslah pada si kakak, jangan masih sibuk dengan adik, menelpon bolak-balik dan lain-lain. Bermain, jalan-jalan atau aktivitas lain yang pokoknya dilakukan bersama. Ingat selalu untuk meyakinkan kakak dengan mengatakan “Bunda sayang sama kakak”. ✅

Tanggapan:
Ibu Maharani ▶ Saat we time, anak mengeluarkan sampah emosi yang selama ini dipendam. Awalnya saya bersyukur dia mau bercerita tapi disisi lain saya shock dengar cerita tersebut. Dan perasaan ini kemudian buat saya down, dan yang disayangkan beberapa hari kemudian saya malah berbalik menyalahkan anak. Bagaimana cara supaya saya mampu menerima sampah anak dengan bijak?
Ibu Yeti ↪ Mbak Maharani, itu memang yang perlu disiapkan untuk menerima anak apa adanya. Dan juga perlu diingat bahwa ini adalah fondasi dan tabungan hubungan anda di masa depan. Kalau anda sekarang menyalahkan atau memarahi anak saat ia menceritakan hal yang shocking, maka sangat masuk akal bila di kemudian hari dia tidak mau bercerita lagi karena enggan menerima reaksi anda. Dan ini adalah kerugian yang sangat besar. Terutama saat remaja, saat mereka sudah lebih banyak masuk ke lingkungan sosial.
▶ Hal yang saya lakukan ini terkait innerchild ya bu Yeti?
↪ Bisa jadi mbak Mbak Maharani
▶ Dengan saya meminta maaf ke anak kemudian buat skema komunikasi baru yang lebih positif, bisa jadi solusi kesalahan yang lalu kah bu yeti?
↪ Insya Allah

🎙 Moderator
8⃣ Assalamu'alaikum Wr.Wb. Bagaimana  mengendalikan emosi ketika suami terlihat cuek ketika melihat anak menangis sedangkan istri sedang disibukkan dengan pekerjaan rumah yang lain tapi suami malah asik dengan hobby nya
-Zaa, Jakarta-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 8

Tinggal ngomong aja mbak. “Mas tolong dong si adek nangis nih, saya lagi nanggung.” Nggak usah “ngegas” juga ngomongnya. Terima kenyataan bahwa laki-laki memang nature/sifatnya memang seperti itu. Mereka tidak memiliki kepekaan seperti perempuan. Kalau kita menegur sambil marah-marah, laki-laki akan menjadi bingung dan akhirnya ikut marah. Jadi tambah ribet malah. 😉 ✅

Moderator ▶ Hehe.. apa ini terkait perbedaan otak nya ya bu yeti... jadi siapa yang harus menyesuaikan siapa ni? Mungkin bu zaa mau menanggapi
Ibu Yeti ↪ Iya memang terkait perbedaan laki-laki dan perempuan. Kalau kita paham, biasanya tidak akan terlalu emosi. Mengira suami kita sengaja tidak peduli, padahal memang dia "gak nyadar" 😁
Moderator ▶ Iya ketidaksadaran nya malah membuat istri merasa di cuekin, jadi point nya pahami perbedaan otak nya, jadi kita lebih bisa menerima ya bu..

Tanggapan:
Ibu Yudith ▶ Terimakasih, BuCut. Bu Yeti, apa ini terkait schema yg ditanamkan orang tua suami, bahwa segala urusan anak adalah urusan istri? Apa kita menanam schema baru di otak suami bahwa anak adalah urusannya juga?
Ibu Yeti ↪ Bisa juga demikian mbak Yudith. Tapi kan skema bisa diubah dan dipelajari.

🎙 Moderator
9⃣ Assalamualaikum, bu yetti. Bagaimana bila kita emosi terhadap orang lain dan kebetulan kita di depan anak kita,, Misal tiba tiba suami marahin kita depan anak atau orang lain bikin kita nangis dan depan anak, apakah kita boleh menunjukan tangisan kita dpn anak kita? Bagaimana mengelolanya, sedangkan hal itu diluar kendali kita (orang bikin kita emosi, marah atau sedih).
Saya juga baru tau kita ga boleh pakai muka datar sama anak kita yaaa,,, Kalau sesekali kita bercanda dengan kita diam aja dan membuat anak panik itu sudah kejadian, apa itu bikin traumatik ke dia.
-Rita, Bekasi-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 9

Kalau memang emosi itu tidak bisa ditahan, dan muncul spontan, ya ekspresikan saja sekalipun ada anak. Anda manusia juga yang punya emosi kan. Tapi, setelah anda tenang, panggil anak dan sampaikan apa yang terjadi. Mengapa anda menangis. Tak perlu menyalahkan orang lain atas emosi anda. Tanya juga anak T-F-AT-N (lihat penjelasan saya di atas tentang ini). Yang perlu disadari betul adalah bahwa apa pun yang terjadi itu adalah kesempatan baik untuk mengajari anak mengelola emosi.

Kalau anda sebagai ibu bisa menjelaskan perasaan dan emosi anda dengan jelas kepada anak, maka anak pun akan meniru hal tersebut.

Satu hal juga yang perlu digaris bawahi adalah, bahwa masalah anda dengan suami misalnya, sama sekali tidak ada hubungannya dengan anak. Jadi anak perlu diyakinkan bahwa ia tetap aman meskipun ayah dan ibunya bertengkar di depannya. Karena anak sering kali mengira ayah ibunya bertengkar adalah disebabkan mereka, sehingga anak merasa bersalah. 

Trauma terjadi bila kejadian buruk yang terjadi, tidak segera dihandle oleh orangtua. Handle kejadian buruk salah satunya dengan rumus T-F-AT-N* tadi. ✅
*Thinking, Feeling, Action Tendency dan Need

Tanggapan:
Ibu Wina ▶ Putri saya usia 3.5 tahun, ketika merengek saya tidak tanggapi permintaannya. dan saya ajak untuk bicara baik, seperti yang sudah diajarkan. Tapi dia seringnya menjawab, "ade maunya merengek saja". Sudah berjalan cukup lama seperti ini, padahal sudah diajarkan.
Bagaimana ya bu yeti?
Ibu Yeti ↪ Konsisten dan konsekuen, itu salah satu kuncinya.

Berapa kali sudah dilakukan?

Lakukan minimal 21 hari, karena pembentukan sinaps syaraf di otak membutuhkan waktu 21 hari.

Lakukan juga hypnagogic, hypnopompic dan hypnosleep. Memasukkan sugesti saat anak akan tidur, sedang tidur dan saat bangun tidur.
▶ Sudah lebih dari 21 hari bu
Saya belum bisa melakukan hypnagogic, hypnopompic, dan memberikan sugesti dengan cara yang benar.

Ibu Rita ▶ Selama ini anak saya ikut nangis kalau liat ayahnya marahi saya akhirnya saya yang harus tenangin dia 3y7m, itu jadi traumakah?
Ibu Yeti ↪ Trauma baru ketahuan kalau sudah lewat waktunya.
Maka lakukan yang saya sampaikan di atas untuk menghindari trauma. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.

Mengenai sikap sy yg kdg suka bercanda pasang muka datar ke dia itu gmn
▶ Msh mencerna mengenai thingking feeling actionnyaaa,,,
Sudah cukup bu yeti dan bucut. Terima kasih banyak🙏🏼

🎙 Moderator
🔟 Assalamualaikum.. Bagaimana mengatasi anak yang ketika meminta sesuatu cenderung dengan cara merengek (seperti menangis tapi tidak menangis), saya sudah sering mengatakan "abang ngomong yang bagus tidak merengek seperti itu" dia mengerti & mengulang bicara dengan cara yang baik tapi itu terus berulang & terus saya ingatkan, bagaimana memutus kebiasaannya tersebut agar tidak berulang lagi?
-Devi Yanti, Banda aceh-

1⃣1⃣ Assalamu'alaikum.. Bu Yeti, bagaimana menangani anak (laki-laki usia 3.5th) yang sering merengek jika tidak suka sesuatu atau menginginkan sesuatu? Selama ini saya berusaha tidak mengabulkan keinginannya sampai dia memintanya dengan berbicara biasa.
-Ina, Ambon-

1⃣2⃣ Assalamualaikum, anak saya usia 3 tahun, setiap menginginkan sesuatu hal apapun selalu menyampaikannya dengan rengekan, sudah sering saya ajarkan kalau minta sesuatu bilang bagus" dan saya contohkan masih saja seperti itu setiap menyampaikan sesuatu dengan merengek, sebaiknya apa  yg saya lakukan agar anak saya tidak seperti itu lagi. Syukron jazakallah khoir
-Zeri artini, Banda Aceh-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 10-12

Katakan, “Abang ngomongnya seperti ini .... (contohkan).” Kalau dia meniru maka berikan apa yang diminta. Tapi kalau anak tetap merengek maka JANGAN BERIKAN.

Anak belajar dengan konkret dan melakukan secara langsung. Jadi kalau anda hanya mengatakan “Jangan merengek” tapi tetap memberikan apa yang diminta, maka yang anda lakukan tidak sinkron antara perkataan dan perbuatan. Contohkan yang benar, lalu konsisten tidak memberikan kalau ia melakukan yang salah. Ini perlu perjuangan dan kesabaran, karena anda perlu bertahan mendengarkan rengekannya. Bila anda kalah dengan rengekan seperti itu, maka anak tahu sampai batas mana anda akan menyerah.

Btw, merengek adalah ekspresi emosi instrumental, yaitu ekspresi emosi yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. ✅

Tanggapan:
Ibu Ina ▶ Saya biasanya mengabulkan keinginan anak saya jika dia sudah memintanya dengan cara bicara biasa. Misalnya begini bu.. anak saya merengek. Lalu saya bilang kalau mau sesuatu bilangnya gimana? Baru saya kasih. Tapi lain hari begitu lagi... Merengek dulu. Cara saya masih salah ya bu?
Ibu Yeti ↪ Kata anak, "Namanya juga usaha" ... mbak Ina konsisten saja terus. Anak ya kadang seperti itu, coba-coba dan ingin dimanja 😉
▶ Apakah karena anak saya anak bungsu bu? Apakah berpengaruh? Saya tidak begitu mengalami fase ini berlama2 dengan anak pertama saya.
↪ Bisa jadi 😊
▶ Baiklah... Lebih kuat lagi ya....😊 Terimakasih buYeti atas penjelasannya

🎙 Moderator
1⃣3⃣ Assalamualaikum wr. wb.. Anak saya laki" 16 bln, sepertinya mengalami keterlambatan berbicara, jadi kalau berkomunikasi masih pakai bahasa bayi ah eh oh..
Dan ketika gemas, kesal atw marah suka pukul" atw jambak..
Jika diberi tahu kalau pukul" atw jambak itu sakit, anak saya malah suka pukul atw jambak diri sendiri.. Wajarkah ini buwid?
Sudah di sounding dan ingatkan berkali" tetap seperti itu.. Bagaimana seharus nya saya bersikap ketika dia mulai gemas, kesal atau marah sama teman nya dan terapi apa yang dilakukan untuk melatih bicara nya agar kosa kata nya bertambah..
Terimakasih..
-Nurul, Bandung-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 13

Wa’alaikum salam

Coba dibawa ke dokter tumbuh kembang, THT dan psikolog. Usia 16 bulan biasanya sudah memiliki Kosa kata sekitar 20-50 kata sekalipun belum lengkap pengucapannya. Keterlambatan bicara bisa disebabkan beberapa hal:
- Organis, gangguan di alat bicara. Ini harus dicek oleh dokter
- Kecerdasan, diperiksa oleh psikolog
- Stimulasi, diperiksa oleh psikolog juga.

Adalah wajar bagi anak yang belum bisa bicara untuk mengekspresikan perasaannya dengan fisik/motorik, karena ia kesulitan mengungkapkan dengan kata-kata. Ia frustrasi karena tidak bisa menyampaikan dan juga karena tidak ada orang yang paham.

Sebetulnya memukul dan menjambak adalah juga bentuk komunikasi. Boleh jadi ia frustrasi karena anda tidak paham juga apa yang ia inginkan. Maka melarangnya hanya menyebabkan ia menjadi bertambah kesal. Coba anda perhatikan kembali dengan lebih tenang dan seksama. Apa yang terjadi sebelum anak mengamuk. Kita memang tidak bisa langsung paham apa yang dimaksud/diinginkan anak. Tapi anda bisa mencoba-coba. Bila tetap kurang berhasil, maka peluk anak dan minta maaflah pada anak karena anda tidak mengerti apa yang dia inginkan. ✅

Tambahan:
Anak saya yang kedua mengalami gangguan pendengaran. Baru diketahui setelah usia 1,5 tahun. Setelah saya tahu, maka saya mengubah pendekatan saya, berbicara lebih keras, lebih lambat, ada jeda dan melakukan recheck. Anak saya juga mengikuti terapi bicara pada usia 2 tahun. Selain itu saya mencari cara bagaimana anak bisa mengekspresikan emosinya dengan cara lain selain bicara, karena dia belum bisa bicara. Dan saya menemukan caranya adalah melalui menggambar.

Jadi saya bisa memperkirakan emosi anak saya melalui gambar yang dibuat anak saya. Dan ini sangat membantu saya untuk memahami anak saya lebih mudah. Dan akhirnya anak saya berkurang tantrumnya juga lebih kooperatif. ✅
Moderator ▶ Maa sya Allah.. betapa butuh nya ilmu bagaimana cara mengasuh anak ya bu? Kalau tidak mungkin kita akan stress sendiri.. dan jika Allah amanahkan anak yang special pun kita bisa mengasuh nya dengan baik dan jadi berkembang.. terimakasih buyeti..

🎙 Moderator
1⃣4⃣ Assalamualaikum Bu Yeti,
1. Apakah semua prilaku merujuk ke emosi?
Misal anak nangis ingin mainan sama ibunya padahal sudah si ibu sudah ijin utk menemui tamu & beri pengertian sedang ada tamu. Tapi anak tetap nangis. Ini bentuk emosi juga kah? Apa hanya strategi supaya dia bisa kuasai ibunya/keadaan?
2. Anak saya (4thn, laki) pernah nanya klo lagi kesel & marah harusnya ngapain. Saya udah pernah tawarkan pukul & teriak pake bantal  tapi menurut dia kurang asik. Pukul samsak, dia bilang sakit. Apakah ada cara lain utk membantu mengalirkan emosi anak?
Mengerjakan yang kita sukai itu termasuk mengalirkan atau menahan emosi?
-Aero, Bogor-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 14

Wa’alaikum salam
Ekspresi emosi itu ada 3 macam
1. Ekspresi emosi primer
Ekspresi emosi ini jelas stimulusnya, misalnya, anak kehilangan mainan lalu menangis. Menangis ini adalah ekspresi emosi primer.
- Ekspresi emosi primer adaptif, yang bisa diterima oleh lingkungan, sehingga pesannya sampai
- Ekspresi emosi primer maladaptif, biasanya kurang diterima lingkungan karena menimbulkan masalah baru dan menyebabkan orang lain ikut kesal. Misalnya, marah sambil mengamuk dan melempar barang-barang

2. Ekspresi emosi sekunder
Ekspresi emosi ini adalah “turunan” dari emosi primer. Jadi misalnya, anak laki-laki yang sering dinasihati untuk tidak menangis, maka saat ia kehilangan mainan, ia malah menjadi marah karena merasa sedih. Marah ini adalah ekspresi emosi sekunder

3. Ekspresi emosi instrumental
Ekspresi emosi ini dilakukan untuk mencapai tujuan. Misalnya, menangis saat ada tamu. Anak belajar bahwa kalau ada tamu, ibunya akan menjadi kagok dan mengabulkan permintaan anak. Maka saat ada tamu adalah saat yang tepat untuk meminta sesuatu.

Detail tentang ragam ekspresi emosi ini dapat dibaca di http://yws-paradigma.blogspot.co.id/2016/06/mengenal-emosi-dan-reaksinya-dasar-dari.html

Jadi terkait dengan pertanyaan anda, memang perlu disampaikan sebelumnya pada anak, bahwa orangtua tidak akan memberikan apa yang diinginkan anak ketika ada tamu, sekalipun anak merengek atau menangis. Katakan dengan jelas dan tegas. Lakukan dengan konsisten. Yang membuat orangtua kesulitan dan ragu, adalah karena tidak dilakukan secara konsisten. Kalau dari sudut pandang anak sih ya ini usaha mereka saja untuk mendapatkan hasil termudah.

Mengenai cara mengalirkan emosi, tanya saja pada anak, dia maunya bagaimana. Kalau saya, biasanya hanya memberikan batasannya. Misalnya, “Kamu boleh menangis, berteriak di dalam kamar, memukul bantal, atau melakukan yang lain asalkan tidak merusak barang atau menyakiti diri sendiri yang akan menimbulkan masalah lain. ✅

Tanggapan:
Ibu Aero ▶ Selain konsisten, untuk menanggapi emosi anak berarti kita harus tau detail dulu ya jenis2 emosi nya?
Ibu Yeti ↪ Betul ibu, ini berangkat dari kepekaan dan observasi kita sebagai orangtua.
Prinsipnya semua respon selalu diawali stimulus. Kapan anak marah, kesal, senang, selalu ada alasannya.
▶ Apakah semua tahapan emosi anak harus diterima ortu? Kalau misalkan contoh ada tamu, kita terima emosi anak, nanti dia akan ngerasa "ditanggepin" ga?
Dia akan ngulang2 ga klo misal ngerasa ditanggepin?
Atau ada tahapan emosi yg...."yasudah abaikan aja"
↪ Kita tahu dan paham itu satu hal. Tapi pilihan tindakan kita harus mengacu pada target perilaku yang kita harapkan.

Jadi apakah perlu ditanggapi atau tidak silakan lihat situasinya dan kembali pada bagaimana perjanjian mengenai aturan yang sudah dibuat dan diketahui anak.
▶ Insya Allah. Alhamdulillah cukup bu yeti & bucut makasih banyak jawabannya.
Intinya jd ortu melatih kepekaan rasa ya 🙂
↪ Betul, itu salah satunya 😊

🎙 Moderator
1⃣5⃣ Assalamualaikum...
Bagaimana cara kita menghadapi & mengendalikan emosi anak temperamen?
Anak saya cewek berusia 10 tahun. Selama ini gampang kali marah, merajuk & kesel sendiri. Yang terkadang saya ga tau penyebabnya apa. Saat kita tanya jawabannya selalu ga ada.
-Aan Hanifa, Aceh-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 15

Wa’alaikum salam
Anak tidak akan bisa menjawab mengenai emosi kalau selama ini memang tidak diajarkan menamai emosinya dan tidak dicontohkan oleh orang di sekitarnya.

Orangtua dulu yang perlu menunjukkan dengan contoh, apa yang perlu dilakukan bila sedang emosi. Misalnya, “Bunda sedang sedih sekarang, rasanya lemes badan bunda, bunda mau duduk dulu, bunda ingin gak diganggu dulu sebentar”.

Btw, silakan dibaca kembali tulisan saya, dan dilakukan tahapan-tahapannya mulai dari no. 1. Kalau anak belum mau bicara ya nggak apa. Contohkan lebih dulu oleh orangtuanya. ✅

🎙 Moderator
1⃣6⃣Assalamualaikum Bu Yeti,
1. Kedua anak saya perempuan usia 7thn dan 3thn, sangat mudah kesal ketika kesulitan melakukan sesuatu.
Bagaimana cara saya membantu anak saya supaya dapat mengendalikan emosinya jika menemui kesulitan?
2⃣Anak pertama saya perempuan usia 7thn, kalau baru pertama kali bertemu orang lain atau datang ke acara rame2 atau ketempat baru ekspresi yang ditunjukan suka berlebihan, bukan bersembunyi atau tersipu,  ekspresinya dia suka tiba2 marah2 salah tingkah (malu tapi yang keluar ekspresi marah) atau peluk2 cium saya sambil narik2 saya. Kalau saya berusaha mengajak ngobrol saat itu apa yang dia rasa suka jadi balik ngambek.
Bagaimana ya bu supaya saya dapat mengarahkannya?
-Wina, Jaksel-

🎙 Ibu Yeti Widiati
Jawaban 16
Wa’alaikum salam

1. Ketika anak kesal karena kesulitan mengerjakan sesuatu, maka yang dibantu bukan mengendalikan emosinya. Melainkan bantu anak meningkatkan ketrampilannya dalam menyelesaikan tugas yang sulit tersebut. Kesal karena tidak bisa itu wajar. Ia akan hilang kalau ia bisa mengerjakan tugas yang sulit tersebut.

2. Itu ekspresi emosi primer maladaptif (cek uraian saya mengenai hal ini di atas).
Sebagai orangtua, tangkap dulu pesan dari emosinya tersebut. Setiap emosi adalah bentuk komunikasi, maka ada pesannya yang perlu kita tangkap. Apakah pesannya adalah, “Saya tidak suka berada di tempat ramai” atau “Saya kesal karena tidak tahu harus melakukan apa”, atau “Saya kesal kalau tidak ditemani”. Bicarakan itu saat pulang dari acara rame2 itu. Supaya pada kesempatan lainnya situasi tersebut bisa diantisipasi.

Saya biasanya melakukan persiapan bila mengetahui bahwa suatu situasi akan menimbulkan ketidak nyamanan pada anak. Menjelaskan situasinya, menggambarkan kemungkinan2nya, apa yang bisa dilakukan anak, dll. Lalu batasi waktunya sesuai dengan kemampuan anak bertahan. Kalau anak hanya tahan 30 menit, maka minta anak bertahan 25 menit. Supaya peluang anak berhasil, lebih besar. Ajarkan juga menghandle kebosanan atau rasa tidak nyaman, misalnya. Izinkan ia mencari tempat yang lebih nyaman buat dia.

Semakin bertambah usia anak, kita boleh menambah waktu tersebut. ✅

Tanggapan:
Ibu Wina ▶ Untuk pertanyaan 1, anak cukup sering menolak bantuan/ saya tawari untuk diajari. tetep keukeuh mau melakukan sendiri, tapi sambil marah atau ngedumel (kedua anak sama begitu).
untuk anak yang usia 3, kalau akhirnya tidak bisa dia lempar.
Ibu Yeti ↪ Anak 1. Dampingi di sebelahnya kalau begitu. Ibunya perlu tenang, kerjakan hal yang lain juga. Ini cara ibu mencontohkan pada anak bagaimana seharusnya menghadapi situasi tidak nyaman. Kalau ibunya juga gelisah karena dia marah-marah terus, maka itulah yang dicontohkan pada anak.

Anak 3, kalau dilempar, ajarkan dia bahwa ada konsekuensi dari perbuatannya. Dia yang harus ambil. Kalau barangnya rusak, dia yang memperbaiki atau menanggung akibatnya.
↪ aaa noted bu, hehehe saya suka gelisah greget pengen langsung bantu.
▶ 😁 ibu yang baik memang selalu ingin membantu.
Tinggal cara membantunya saja yang perlu cari strategi
▶ Pertanyaan 2, apakah betul jika saya langsung peluk untuk menenangkan sebelum mengajak berbicara perasaannya? untuk kondisi yg sdh terlanjur kejadian.
kedepannya saya sesuai saran ibu saya usahakan untuk melakukan persiapan, ngajak anak ngobrol dulu sebelum berangkat.
↪ Tentang "memeluk". Itu adalah contoh saya yang biasa saya lakukan pada anak saya. Tidak harus demikian. Setiap anak punya cara sendiri yang  dibutuhkan untuk ditenangkan. Paling baik adalah tanya anak, cara apa yang dia inginkan saat ia sedang emosi, ini adalah pertanyaan Needs
▶ Baik bu

🎙 Moderator
1⃣7⃣ Assalamualaykum Anak ke2 sy perempuan 5th11bln. Jika ada tamu yg datang kerumah,  dan kami orangtuanya ngobrol2 sambil tertawa,  anak sy ini suka marah sambil berteriak, "diiaaamm,  jangaan berisik" Nampaknya anak saya ini mencari perhatian karena "dicuekin"  oleh kami orangtuanya
- Kira2 apa yang sebaiknya kami lakukan terhadap anak kami ini
- Apakah perkembangan emosinya normal pada usia 5th 11bln
- Bagaimana sikap terbaik kami ketika anak kami sedang mencari perhatian seperti ini
Terimakasih
-Ria, Bekasi-

🎙 *Ibu Yeti Widiati*
Jawaban 17
Biasakan mengajarkan anak melakukan antisipasi terhadap suatu situasi.
- Sampaikan dengan jelas apa yang boleh dan tak boleh dilakukan bila ada tamu. Dan apa konsekuensi dari ketentuan tersebut. 
- Yakinkan pada anak bahwa ia tetap diperhatikan sekalipun ada tamu/orang lain. Jadi ajak anak berkenalan dengan tamunya. Bila tamunya tidak bertanya tentang anak, anda bisa menjelaskan sedikit tentang anak agar anak merasa bahwa ia berarti, misalnya, “Oom kenalkan ini adek. Adek sudah sekolah sekarang. Senang belajar, menggambar dan main sepeda.”
- Setelah itu sampaikan pada anak bahwa orangtua ada pembicaraan dengan tamu dan meminta waktu untuk tidak diganggu selama ... (sebutkan waktunya). Ini juga isyarat pada tamu bahwa anda seberapa lama boleh ngobrol. 

Perkembangan emosinya masih dalam batas wajar untuk anak usia 5,11 tahun. Namun tetap perlu menjadi concern untuk bisa lebih adaptif dalam mengekspresikan emosi, karena anak akan masuk sekolah dasar dan berinteraksi dengan anak lain. Bila ia masih seperti itu, maka sosialisasinya akan terpengaruh.✅

🎙 *Moderator*
1⃣8⃣ Assalamu'alaikum..bun. Maaf mau tanya.. Bagaimana cara ampun untuk anak usia 1y7m yang sering tantrum?
Nangis kenceng plus teriak2. Terutama saat di tinggal ke kamar mandi atau saat minta sesuatu harus saat itu juga..
Wassalamu'alaikum...
-Tyas, Cibubur-

🎙 *Ibu Yeti Widiati*
Jawaban 18
Saya lebih suka tindakan preventif daripada menunggu sampai anak tantrum. Tantrum menunjukkan anak tidak bisa menunda dorongan dalam dirinya, tidak tahu cara yang tepat untuk menyampaikan keinginan, tidak terpenuhi pesan emosinya, minimalnya konsistensi penerapan aturan dari orangtua dan yang jelas, anak beranggapan bahwa kalau tantrum maka keinginannya pasti tercapai.

Saya ambil contoh anda, anak ditinggal ke kamar mandi. Apakah anda suka pergi meninggalkan anak diam-diam? Kalau ya, berarti anak ada perasaan insecure/tidak aman dan Trust/perasaan percaya pada orangtua berkurang. Sehingga ia merasa cemas bila ditinggalkan. Maka yang perlu anda lakukan adalah, tidak lagi pernah meninggalkan anak diam-diam, sekalipun itu membuat anak menangis, anda harus jujur pada anak.
- Jelaskan pada anak, bahwa anda akan pergi dalam waktu tertentu (perlihatkan jam, tunjukkan jamnya sampai angka berapa). Mengatakan “sebentar” atau “lama” itu tidak jelas. Sehingga anak tidak bisa mengantisipasi.
- Jelaskan apa yang anda lakukan saat pergi. “Bunda sakit perut, bunda mau ke kamar mandi dulu”
- Jangan terpengaruh saat anak tantrum. Tetap stabil dan konsisten dengan apa yang perlu dilakukan. Fokus pada tujuan. Bila anda mengalah, maka anak selanjutnya akan tantrum dengan lebih kuat. 

Hal ini juga berlaku saat anak meminta sesuatu dan kemudian meminta saat itu juga harus dipenuhi. Konsisten saja. Oh ya, ingat untuk memuji/mengapresiasi ketika anak bisa melakukan pengendalian yang lebih baik. ✅

🎙 *Moderator*
1⃣9⃣ Assalamu'alaikum. Saya mau bertanya bagaimana cara mensikapi anak yang mudah marah, bahkan tiba2 ketika sedang ngobrol atau setelah sampai disekolah. Anak saya usianya 7thn perempuan. Jadi kdang2 saya sampai ikutan kebawa emosi ngehadapinya. Dan bagaimana caranya menahan emosi menghadapi anak saya tersebut. Makasih.
-Diana, Bogor-

🎙 *Ibu Yeti Widiati*
Jawaban 19
Wa’alaikum salam
Perhatikan, observasi kapan biasanya anak marah. Karena selalu ada penyebab/stimulusnya anak emosi, entah itu marah, sedih, bahkan senang sekalipun. Saya tahu bahwa menahan emosi saat anak marah itu bukan hal yang mudah. Tapi emosi itu dipengaruhi cara berpikir. Ingatlah bahwa cara anda merespon anak, itulah yang akan diikuti oleh anak.

Untuk berusaha tidak ikut marah,
- Tarik nafas dalam-dalam,
- Palingkan muka, jangan melihat ekspresi wajah anak
- Diam tidak bicara.

Saat keadaan tenang, maka sampaikan pada anak bagaimana perasaan anda saat melihat anak marah. Bahwa anda juga terpicu ingin marah. Tanya pada anak apa pendapatnya ketika melihat anda ikut marah. Diskusikan dengan anak apa yang bisa dilakukan agar tidak saling marah, karena itu juga akan membuatnya tidak nyaman. ✅

🎙 *Moderator*
2⃣0⃣ Bagaimana mengajar anak mengelola emosi saat anak diajak bertamu ke rumah kawan saya, tapi anak tidak mau tenang mau buru buru pulang. Dan membuat tuan rumah jadi sungkan dan saya sendiri jadi serba salah. Padahal sudah dikasih mainan atau alat2 yang bisa buat anak sibuk. Usia anak 7.5thn laki2
-Nungki, Magelang-

🎙 *Ibu Yeti Widiati*
Jawaban 20
- Perhatikan berapa lama anak anda bisa bertahan kalau bertamu. Bila hanya 30 menit, maka bertamulah selama 25 menit untuk meningkatkan keberhasilan. Bila berhasil maka waktu bisa ditambah di kemudian hari (bukan saat itu).
- Lakukan antisipasi sebelumnya dengan menjelaskan tujuan, situasi yang dihadapi, perilaku apa yang diharapkan, penyelesaian masalah bila ia bosan, dan konsekuensi apa yang diperoleh bila ia berhasil melakukan hal yang diharapkan.
- Lakukan dengan tanya jawab, bukan dengan nasihat. Agar anak benar-benar lebih paham

Intinya adalah lakukan pencegahan. Hindari melakukan sesuatu mendadak. ✅

🎙 *Moderator*
2⃣1⃣ السلامعليكمورحمةاللهوبركاته
Bu ada 2 pertanyaan yg ingin saya tanyakan:
1. Saya sering mengalamai kesulitan bertanya kepada anak saya (laki2 usia 7th) untuk dapat menceritakan emosi yang dia rasakan seperti ketika dia marah akan sesuatu.. Sering kali ketika saya bertanya, dia hanya tersenyum tanpa mau menceritakan apa yang dia rasakan.. Mohon bimbingan bagaimana caranya agar anak bisa percaya & menceritakan setiap emosi / hal yang dia rasakan?
2. Untuk anak laki2 menceritakan setiap emosi yang dia rasakan sebaiknya ke ibu atau ke ayahnya ya bu?
Terimakasih
-Silvi, Bekasi-

🎙 *Ibu Yeti Widiati*
Jawaban 21
1. Membicarakan emosi bukanlah hal yang mudah. Jangankan anak kecil usia 7 tahun, laki-laki pula. Bahkan orang dewasa pun banyak yang kesulitan melakukannya. Apalagi bila memang anak tidak pernah diajari untuk menamai perasaannya. Oleh karena itu, bila kesulitan menanyakan apa yang dirasakan, anda bisa berfokus pada apa yang dirasakan oleh tubuhnya, misalnya, “Deg-degan nggak?” atau, “Perutnya sakit? Di mana sakitnya?” dst. Tidak harus dipaksakan. Belum tentu anak tidak mau menceritakan, tapi boleh jadi dia tidak tahu bagaimana menceritakannya. Semakin dipaksa, maka dia semakin bingung. Ada baiknya anda yang mencontohkan, misalnya “Aduh bunda kaget nih, tadi ada tikus lewat tiba-tiba, bunda jadi deg-degan. Coba kamu rasakan ini. Kerasakandek-degannya keras. Tangan bunda juga jadi basah keringetan nih ...”
2. Sama saja. Boleh pada ayah atau ibu. Dia nyamannya ke mana. Biasanya sih, respon ayah dan ibu akan berbeda. ✅

🎙 *Moderator*
2⃣2⃣ Asslm... Bu Yet, bagaimana caranya mengelola emosi (khususnya para orang tua), yang terkadang seketika mudah marah atau mengeluarkan nada yang cukup tinggi karena efek kelelahan. (Ex : saat pulang kerja, anak ingin bermain dg saya namun karena kelelahan saya mengatakan " sebentar mama ingin istirahat sejenak ", namun tetap saja sang anak memaksa hingga akhirnya sedikit mengeluarkan nada yang cukup tinggi )
Terima Kasih
-Nita, Pamulang-

🎙 *Ibu Yeti Widiati*
Jawaban 22
Wah, ini boleh jadi ibunya perlu membereskan dulu unfinishedbussinessnya. Karena sering kali emosi orangtua yang mudah meledak didasari oleh masalah di masa lalu yang belum tuntas.
Orangtua memang kelelahan, tapi anak juga kangen karena sudah ditinggalkan seharian. Boleh saja anak diajarkan untuk berempati pada orangtua karena orangtua sedang lelah, namun hal ini kurang adil bagi anak, karena anak juga berharap orangtua berempati pada mereka yang sudah ditinggalkan seharian. Anak ingin bermain sebetulnya kan menunjukkan bahwa mereka ingin dekat dengan orangtuanya. Akan jauh lebih menyedihkan bagi orangtua bila saat orangtua pulang, anak tidak peduli dengan kehadiran orangtuanya. Tidak mau menyapa, mengajak bicara ataupun bermain.

Saya lebih menyarankan bila anda lelah pulang dari bekerja, maka cari waktu untuk beristirahat dulu di tempat lain sebentar saja untuk menyiapkan diri, hati, dan pikiran sebelum sampai di rumah. Jadi saat di rumah anda siap untuk bermain dengan anak. ✅

🎙 *Moderator*
2⃣3⃣ Assalamualaikum Bu Yeti. Saya ada beberapa pertanyaan
- Sejak usia berapa anak bisa mengenal & menamai emosinya?
- Untuk mengelola emosi pada orang dewasa, bagaimana cara mengelola emosi kita saat marah pada anak supaya tidak meledak2?
- Tantrum pada balita apakah termasuk emosi?
Terimakasih
-Verly, Pekanbaru-                       

🎙 *Ibu Yeti Widiati*
Jawaban
Wa’alaikum salam
- Tidak akan pernah anak mengenal dan menamai emosinya kalau tidak diajari. Orangtua yang harus mengajari. Bila anak diajari, maka sejak balita dia sudah bisa mengidentifikasi 5 emosi primer, marah, sedih, senang, takut, jijik.
- Bereskan unfinishedbussinessnya. Emosi orangtua yang labil biasanya berkait dengan pengalaman masa lalu yang belum beres
- Tantrum adalah ekspresi emosi maladaptif, bisa berupa emosi primer, bisa juga instrumen. Cek bahasan saya mengenai ini di atas.

🎙 *Moderator*
2⃣4⃣ Assalamualaikum, apakah ada korelasinya antara orang yang marahnya dengan diam seribu bahasa cenderung tidak mau didekati dengan sifat pendiam dan tidak ekspresif? Apakah karena masa kecilnya tidak terbiasa ada saluran got perasaan makanya cenderung pendiam?
-Syifa, Jakarta-                       

🎙 *Ibu Yeti Widiati*
Jawaban 24
Wa’alaikum salam
Orang yang diam seribu bahasa saat marah dengan orang pendiam itu berbeda.
Orang yang diam seribu bahasa itu adalah ekspresi emosi instrumental. Orang seperti ini tidak bermaksud ingin menyelesaikan masalah, ia hanya senang bila orang lain kebingungan saat melihatnya diam/ngambek.

Ia perlu belajar cara mengekspresikan kemarahan dengan cara yang adaptif.

🎙 *Moderator*
2⃣5⃣ Bismillaah.
Baarokallaahufiyk, bu Yeti. Bagaimana praktek pengelolaan emosi yang diselaraskan dengan:
1. Hadist : 'Jangan marah, maka bagimu surga'
2. Perintah untuk bersabar
Jazaakillaahkhayran
-Dini ummu Ibrahim, Ksa-

🎙 *Ibu Yeti Widiati*
Jawaban 25
Apa yang anda maksud dengan marah? Apakah marah yang dimaksud adalah mengumpat, berteriak, memukul, mengamuk dan reaksi agresi lainnya?
Apa yang anda maksud dengan sabar? Apakah sabar itu adalah diam?

Rasulullah pernah marah, yaitu ketika hukum Allah tidak ditegakkan dengan adil.

Semua emosi adalah Allah juga yang menciptakan, dan itu dimaksudkan untuk kita mempertahankan diri. Setiap emosi memiliki pesan. Ia adalah ekspresi dari suatu keinginan tertentu dalam diri kita. Dalam konteks emosi marah, maka pesannya adalah perasaan tidak setuju atau perasaan hak yang terlanggar.

Bila milik kita diambil orang dan kita marah, maka itu adalah hal yang wajar dan bahkan harus dilakukan. Karena bila kita tidak marah maka orang lain tidak tahu apa perasaan kita dan bisa bertindak semena-mena.

Coba cek di atas, ulasan saya tentang ekspresi emosi adaptif dan maladaptif. Yang kita harapkan dan usahakan dan juga kita latihkan adalah bagaimana kita menunjukkan ekspresi emosi marah (dan juga emosi lainnya) dengan cara yang adaptif. Pesannya sampai tapi tidak harus dengan cara yang merusak diri sendiri juga orang lain.

Dan usaha kita untuk mengelola kemarahan sehingga menjadi bentuk yang adaptif, itu adalah salah satu bentuk kesabaran. Karena kesabaran bukanlah berdiam diri dan pasrah diperlakukan apapun oleh orang lain. Bila kesabaran model itu yang kita lakukan, maka kita membiarkan orang lain berbuat dzholim kepada diri kita, dan kita sendiri pun mendzholimi diri sendiri dengan “menyimpan” kemarahan di dalam hati. ✅