Senin, 30 November 2015

APA ITU " BAROKAH" ?

APA ITU " BAROKAH" ?

Barokah adalah kata yg diinginkan oleh hampir semua hamba yg beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup.

Barokah bukanlah cukup & mencukupi saja, tapi barokah ialah bertambahnya ketaatanmu kepada الله dg segala keadaan yg ada, baik berlimpah atau sebaliknya.

Barokah itu: "albarokatu tuziidukum fi thoah" ~ barokah menambah taatmu kepada الله.

Hidup yg barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub عليه السلام, sakitnya menambah taatnya kepada الله.

Barokah itu tak selalu panjang umur, ada yg umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair.

Tanah yg barokah itu bukan karena subur & panoramanya indah, karena tanah yg tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan الله tiada yg menandingi.

Makanan barokah itu bukan yg komposisi gizinya lengkap, tapi makanan itu mampu mendorong pemakannya menjadi lebih taat setelah makan.

Ilmu yg barokah itu bukan yg banyak riwayat & catatan kakinya, tapi yg barokah ialah yg mampu menjadikan seorang meneteskan keringat & darahnya dalam beramal & berjuang untuk agama الله.

Penghasilan barokah juga bukan gaji yg besar & bertambah, tapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rizqi bagi yg lainnya & semakin banyak orang yg terbantu dg penghasilan tersebut.

Anak² yg barokah bukanlah saat kecil mereka lucu & imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan hebat, tapi anak yg barokah ialah y g senantiasa taat kepada Rabb-Nya & kelak di antara mereka ada yg lebih shalih & tak henti²nya mendo'akan kedua Orang tuanya.

Semoga segala aktifitas kita hari ini barokah بَارَكَ اللهُ فِيْك
Silakan share kepada yg lain jika dirasa ilmu ini bermanfaat.�� Barang siapa yg mengajarkan satu ilmu dan org tsb mengamalkannya maka pahala bagi org yg memberikan ilmu tsb tanpa mengurangi pahala org yg mengamalkan ilmu tsb. (HR.Bukhori Muslim)

Semoga terlimpahkan barokah untuk kita semua.

Minggu, 29 November 2015

MUSAFIR CERDAS

�� MUSAFIR CERDAS ��
 
Seorang musafir lewat di suatu kampung. Ia melihat penduduk kampung lagi berkumpul ramai sekali. Mereka sepertinya lagi mengadakan musyawarah besar.

Setelah mencari tahu, ternyata penduduk kampung itu lagi membicarakan siapa yang mau menjadi ketua kampung. Ia menjadi heran, kenapa orang-orang ini justru mencari siapa yang mau menjadi pemimpin, karena menurut kebiasaan orang malah rebutan untuk jadi pemimpin.

Rupanya ada suatu tradisi aneh di kampung itu. Setiap seorang pemimpin selesai menjalankan tugas, ia akan dibuang ke suatu tempat yang sangat berbahaya. Di padang pasir yang dipenuhi binatang buas dan berbisa. Setiap orang yang masuk ke sana mustahil bisa keluar lagi dengan selamat.

Setelah berpikir sejenak ia menawarkan diri untuk jadi pemimpin di kampung itu. Tentu saja penduduk kampung menjadi heran sekaligus senang. Dengan penuh yakin ia menanda tangani perjanjian untuk menjadi pemimpin dan siap dibuang setelah 10 tahun menjalankan tugas.

Namun musafir ini ternyata seorang yang sangat cerdas. Pantas sekali ia berani menawarkan diri jadi pemimpin negeri itu.

Di tahun pertama dan kedua ia mengumpulkan dana yang sangat besar. Pada tahun ketiga ia menugaskan orang untuk membuat jalan ke padang pasir tempat yang akan dijadikan tempat pembuangannya. Tahun keempat ia membersihkan tempat itu dari binatang buas dan berbisa. Tahun kelima ia memerintahkan orang untuk mengalirkan air dan menanaminya dengan berbagaimacam tumbuh-tumbuhan. Tahun keenam sampai kedelapan ia menyulap daerah itu menjadi kota yang sangat megah dan membuat istana yang indah untuk tempat ia ketika dibuang nanti.

Akhirnya pada tahun kesembilan ia justru merindukan jabatannya segera berakhir, karena ia tidak sabaran lagi untuk menempati rumah masa depannya.

Kisah Musafir tersebut adalah gambaran perjalanan hidup kita di dunia dan akhirat.

Orang yg TERTIPU selalu merasa cemas akan kematian namun ia tetap membiarkan rumah masa depannya dipenuhi binatang buas dan berbisa. Rumahnya hancur berantakan bahkan dipenuhi oleh bara api.

Musafir yang CERDAS  akan persiapkan dengan segala amal shaleh untuk membangun tempat tinggal abadinya, dan bila ini dilakukan, dia tidak takut mati,  justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke sana. Ia malah merasa asing dan tidak betah di dunia yang fana ini, karena berharap menempati kampung nan indah di seberang sana.

Orang yang cerdas adalah yang mempersiapkan diri untuk kehidupan yang tiada berakhir. Dan orang yang teramat bodoh adalah orang yang mengorbankan kehidupan yang abadi demi kesenangan yang hanya sekejap.

Jumat, 27 November 2015

TUJUH INDIKATOR KEBAHAGIAAN DI DUNIA:

TUJUH INDIKATOR KEBAHAGIAAN DI DUNIA:

1. QOLBUN SYAKIRUN
(hati yg selalu bersyukur). Artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.
(QS 13:28, 2:152, 16:18, 34:14, 55:13, 14:7)

2. AL-AZWAJU SHALIHAH (pasangan hidup yang sholeh). Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan, suasana rumah dan keluarga yg sholeh pula
(QS 51:49, 17:32, 24:32, 24:26)

3. AL-AULADUL ABRAR
(anak yg sholeh/sholehah).
Do'a anak yg sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah SWT, berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholeh/sholehah.
(QS 17:23, 31:14, 46:15, 29:8, 25:74)

4. AL-BAIATU SHOLIHAH (lingkungan yg kondusif untuk iman kita).
Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang sholeh yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah.
(QS 4:69, 51:55, 26:214, 5:2)

5. AL-MALUL HALAL
(harta yang halal).
Bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki. Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati. Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup. Berbahagialah orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.
(QS 2:267, 43:36-37, 2:269, 2:155)

6. TAFAKUH FID-DIEN (semangat untuk memahami agama). Dengan belajar ilmu agama, akan. semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada Allah SWT dan Rasulnya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.
(QS 45:20, 3:138, 5:16, 4:174, 2:269)

7. UMUR YANG BAROKAH.
Artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Inilah semangat hidup orang2 yang barokah umurnya. (QS 2:96, 35:37, 36:68, 225).
����������....��

Rabu, 25 November 2015

Nama2 keluarga dan sahabat , tabi tabiin Rasulullah

Istri-istri Rasulullah :

- Khadijah bintu Khuwailid
- Zainab binti Khuzaimah
- ‘Aisyah Binti Abu Bakar
- Maimunah Binti Harits al-Hilaliyah
- Hafshah Binti Umar
- Juwairiah binti Harits bin Abu Dhirar
- Mariyah al-Qibtiyah
- Saudah binti Zam`ah
- Sofiah binti Huyai bin Akhtab
- Ummu Habibah binti Abu Sufyan
- Ummu Salamah
- Zainab binti Jahsy

Putra-putri Rasulullah :

- Al-Qosim bin Muhammad
- Zainab binti Muhammad
- Ruqayyah Binti Rasulullah
- Ummu Kultsum Binti Muhammad
- Fatimah Az Zahra Binti Rasulullah
- 'Abdullah
- Ibrahim

Cucu Rasulullah :

- Hasan bin Ali bin Abu Talib
- Husain bin Ali bin Abu Talib
- Ali bin Al-Husein Zainal Abidin
- Ummi Kultsum binti Ali bin Abu Thalib


Paman Rasulullah :

- 'Abbas bin Abdul Muththalib
- Hamzah bin Abdul Muththalib
- Abu Thalib bin Abdul Muthalib

Khulafaur Rasyidin :

- Abu Bakar Ash Shiddiq
- 'Umar bin Khaththab
- Utsman bin Affan
- Ali bin Abi Thalib

Sahabat Rasulullah :

- Abdullah bin 'Umar
- Abdullah bin 'Abbas
- Abdullah bin Amr bin Al-Ash
- Abdullah bin Khuzafah As Sahmi
- Abdullah bin Mas’ud
- Abdullah bin Rawahah
- Abdullah bin Ummi Maktum
- Abdullah bin Jahsy
- Abdullah bin Zubair
- Abdurrahman bin Auf
- Abu Darda'
- Abu Hurairah
- Abu Musa Asy’ari
- Abul Ash bin Rabi al-Absyami al-Quraisyi
- Abu Sa’id Al-Khudri
- Abu Sufyan Bin Harits
- Abu Thalhah Al-Anshary
- Adi bin Hatim at-Tha’i
- Anas bin Malik
- Bilal bin Rabah Al Habasyi
- Hakim bin Huzam
- Hudzaifah bin Yamman
- Jabir bin Abdillah
- Ja’f’ar bin Abi Thalib
- Muawwiyah bin Abi Sofyan
- Mu’adz bin Jabal
- Rabi’ah bin Ka’ab
- Sa’ad bin Abi Waqqash
- Sa’id bin Amir al-Jumahi
- Sa’id bin Zaid
- Thufeil bin ‘Amr Ad-dausi
- 'Umair Bin Sa’ad
- Usamah bin Zaid
- Uqbah bin ‘Amir Al Juhani
- Zaid al-Khair
- Zaid bin Tsabit
- dan masih byk lg sahabat nabi yg mulia.

Shahabiyah Rasulullah :

- Asma binti Abu Bakar
- Asma Binti Yazid Al-Anshariah
- Asma` Binti ‘Umais
- Asy-Syifa’ binti al-Harits
- Barirah Maulah ‘Aisyah
- Hamnah bintu Jahsyi
- Hindun binti ‘Uthbah
- Khansa binti Amru
- Khaulah binti Tsa’labah
- Rubai binti Ma’udz
- Raihanah binti Zaid Bin Amru
- Shafiyah Binti Abdul Muththalib
- Sumayyah binti Khayyath
- Umamah Bintu Abil ‘Ash
- Ummu Athiyyah Al-Anshariyah
- Ummu Aiman
- Ummu Fadhl
- Ummu Hani’ bintu Abi Thalib Al-Hasyimiyyah
- Ummu Syuraik al-Qurasyiah
- Ummu Haram
- Ummu Hakim binti al-Harits
- Ummu Umarah
- Ummu Ma’bad
- Ummu Waraqah binti Naufal
- Ummu Ruman
- Ummu Sulaim binti Malhan
- dan Shahabiyah Rasulullah Lainnya

Tabi'in :

- Sa’id bin aL-Musayyab
- Urwah bin Az-Zubair
- Sa’id bin Jubair
- Ali bin Al-Husein Zainal Abidin
- Muhammad bin al-Hanafiyyah
- Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utbah bin Mas’ud
- Salim bin Abdullah bin Umar
- Al Qosim bin Muhammad
- Al Hasan Al Bashri
- Muhammad Bin Sirin
- ‘Umar bin ‘Abdul Aziz
- Nafi’ bin Hurmuz
- Muhammad bin Syihab Az-Zuhri
- Ikrimah
- Asy Sya’by
- Ibrahim an Nakha’iy
- Alqamah
- Abu Muslim AL- Khaulani
- Amir Bin Abdillah Attamimi
- ‘Atha` Bin Abi Rabah
- Muhammad Ibn Waasi’ al-Azdiy
- Rabi’ bin Ziad al-Haritsy
- Shilah Bin Asy-Yam Al-‘Adawi
- Syuraih bin al-Harits al-Kindi
- Thaawus Ibn Kaisan
- Abdul Malik bin ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz

Tabi'ut Tabi'in :

- Imam Malik Bin Anas
- Abu Amru Abdurrahman Al-Auza’i
- Sufyan Ats-Tsauri
- Sufyan bin Uyainah
- Al-Laits bin Sa’ad
- Syu’bah bin al Hajjaj
- Abu Hanifah
- Aisyah Binti Thalhah

Atba’ Tabi’it Tabi’in :

- Abdullah Bin Al-Mubarak
- Wakie’ bin al-Jarrah
- Abdurahman bin Mahdy
- Yahya bin Sa’id Qaththan
- Imam Asy-Syafi’i

Ulama Generasi Berikutnya :

- Imam Al-Bukhari
- Imam Muslim
- Ibnu Majah
- Abu Hatim
- Abu Zur’ah
- Imam Abu Dawud
- Imam At-Tirmidzi
- Imam al-Nasa’i
- Ibnu Jarir Ath Thabary
- Ibnu Khuzaimah
- Muhammad bin Sa’ad
- Ad Daraquthny
- Imam ath-Thahawi
- Imam Al Ajurri
- Ibnu Hibban
- Ath-Thabarany
- Al Hakim an-Naisabur
- Manshur At Thobani Al Laalikai
- Imam Al Baihaqi
- Al Khathib Al Baghdadi
- Ibnu Qudamah Al Maqdisi
- Ibnu Daqiq Al-’Ied
- Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah
- Al-Imam Adz-Dzahabi
- Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah
- Ibnu Katsir
- Ibnu Rajab

Ulama Lain yang Masyhur di Zamannya :

- Al-Imam Abu ‘Ubaid Al-Qasim bin Sallam
- Ibnu Abi Syaibah
- Imam Asy Syaukani
- Imam al-Muzanniy
- Imam Al Barbahari
- Abdul Qadir Al Jailani
- Al-Hafidh Al-Mundziri
- Imam An-Nawawi
- Ibnu Hajar Al ‘Asqolani
- Al-Imam as-Suyuthi
- Al-Imam Ibnu Ajurum

Ulama Generasi Akhir :

- Imam Ash Shan’ani
- Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab
- Shiddiq Hasan Khan
- Syaikh Shafiurrahman Al-Mubarakfuris
- Syaikh Abdurahman Nashir As-Sa’diy
- Syaikh Ahmad Syakir
- Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh
- Syaikh Muhammad Al-Amin Asy Syinqithi
- Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
- Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz
- Hammad Al-Anshari
- Syaikh Hamud bin Abdullah At Tuwaijiri
- Syaikh Muhammad Aman Al-Jami
- Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin
- Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i
- Syaikh ‘Abdullaah Ibn Muhammad Ibn Humayd
- Syaikh Muhammad bin Muhammad Dhiya`i

Ulama Sekarang yang Berjalan Mengikuti Mereka :

- Syaikh Shalih ibn Fauzan ibn Abdullah ibn Fauzan
- Syaikh Rabi’ bin Hadi ‘Umair Al-Madkhali
- Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad
- Syaikh Ahmad An-Najmi
- Asy Syaikh Abdullah Al Ghudayyan
- Syaikh Ubaid Al-Jabiri
- Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin
- Syaikh Salim Bin ‘Ied Al Hilali
- Syaikh Ali Hasan Al Halaby
- Syaikh Abu Ubaidah Masyhur Hasan Salman
- Syaikh Ali bin Yahya Al Haddadi
- Asy-Syaikh Abdullah Bin Abdirrahim Al-Bukhari
- Asy-Syaikh Musthofa Al 'Adawi
- Asy-Syaikh Abdullah Bin Mar'i Al 'Adeni

Selasa, 24 November 2015

Seks & Perilaku Pelajar Zaman Sekarang

Catatan penting bagi para orang tua dan guru, dari seminarnya Bunda Elly Risman, dari Yayasan Buah Hati.

Seks & Perilaku Pelajar Zaman Sekarang

Sebelum Anda membaca renungan kali ini, sebaiknya saya mengingatkan:

Warning: Bumpy Road Ahead! 
Awas : Jalan bergelombang di depan !

Tulisan yang akan Anda baca di bawah ini mungkin tidak akan mudah diterima oleh hati karena isinya yang mengejutkan sekaligus menyedihkan.

Saya (yang menshare kisah ini-red) mendapatkannya dari seorang kawan yang mengikuti seminar dengan pembicara Ibu Elly Risman, M.Psi dari Yayasan Buah Hati.

Meskipun cukup panjang, tapi isinya perlu diketahui oleh semua orang tua yang peduli pada anak-anaknya, agar kita semua aware akan apa yang terjadi di sekitar kita.

Dan selanjutnya, kita bisa mengambil langkah preventif agar kejadian yang sama tidak menimpa buah hati kita tercinta.

Kuatkan hati Anda dan silakan menyimak catatan dan sharing yang berharga dari kawan saya:

=============================================
Dari Seminar 30 Oktober 2010 di Kemang Village, Jakarta.
Pembicara: Elly Risman, M.Psi (Yayasan Buah Hati)
Inilah isi Sharing kisah dari salah satu peserta seminar tersebut:

Seminar dibuka dengan layar presentasi yang menayangkan contoh SMS anak sekarang dengan bahasa membingungkan yang kini disebut bahasa ‘alay.

Mungkin Anda berpikir, alaaah…SMS alay kan bisa dibaca, meskipun bikin mata dan otak kerja keras dulu untuk tahu maksudnya. But NO! Tidak satu pun dalam ruangan itu yang bisa membaca SMS di layar.

Ternyata SMS itu harus dibaca harus dengan posisi HP terbalik (bagian atas HP menjadi bagian bawah)!

Dan –siap-siap kaget-- isinya adalah:
”Hai, sayang, aku kangen nih. Udah lama kita GA ML (Making Love, alias bersetubuh-red), Yuk, mumpung bonyok lagi pergi, yuk kita ketemuan...”

Seisi ruangan seminar langsung heboh.

Pembicara pun menjelaskan, “SMS sayang-sayangan anak sekarang sudah bukan lagi ‘I love you’ atau ‘I miss you’, tapi ‘Udah lama GA ML (making love-Red)’.

Ini baru awal seminar, tapi mata semua peserta sudah melotot lebar.
Selanjutnya, pembicara menegaskan bahwa anak-anak kita hidup di era digital. Banyak isi media elektronik dan cetak yang bisa diakses anak-anak, namun sebenarnya mengandung unsur pornografi.

Pornografi bisa ‘mendatangi’ anak-anak kita melalui games, internet, ponsel, TV, DVD, komik maupun majalah:

• Games. Berdasarkan penelitian, games pada abad ke-21 menampilkan gambar yang lebih realistis, pemain bisa memilih karakter apa saja yang tak ada di dunia nyata. Games juga menuntut keterampilan lebih kompleks dan kecekatan lebih tinggi. Ini semua memberikan tingkat kepuasan dan kecanduan yang lebih besar.

Catatan dari pembicara:

Super hati-hati dengan games anak-anak Anda!

a. Ada games action yang berisi permainan tembak-tembakan, namun ternyata jika anak kita berhasil mencapai level akhir, bonus di akhir levelnya adalah ML dengan PSK.

b. Ada games berjenis role playing yang inti permainannya adalah tentang bagaimana ‘memperkosa paling asyik’! Anak bisa memilih perempuan model apa yang diinginkan –si perempuan tidak berbusana—lalu tinggal pilih bagian tubuh mana yang mau dipegang pertama kali. Cursor berbentuk tangan yang digerakkan oleh anak-anak kita.

Seisi ruangan seminar langsung heboh lagi. Gumaman ‘astagfirrullah’ bertebaran di ruangan.

Untuk menghindarinya, pikir baik-baik jika Anda ingin membelikan games untuk anak dan bila anak membeli games sendiri atau meminjam games dari teman. Hati-hati jika di depan sekolah anak-anak atau di sekitar lingkungannya ada warnet! Jenis games yang ada sangat murah dan gampang didapat. Jenisnya sudah di luar perkiraan kita!

• Internet. Situs porno bertebaran di dunia maya. Jangan salah, pembuatnya terkadang anak-anak kita juga! Bahkan untuk mendapatkan uang, mereka menjual video seks mereka sendiri!.

Kami ditunjukkan ribuan video seks yang gampang diperoleh lewat internet.

Catatan dari pembicara:

a. Siapa bilang ML harus telanjang dan harus di tempat tidur/hotel ? –> Kami ditunjukkan sekilas video ABG berseragam SMP, sedang ML di tangga dan berpakaian lengkap!
b. Hamil? Siapa takut? –> Bisa aborsi!

• Ponsel. Video-video seks tersebar dengan mudah melalui ponsel. Kapasitas ponsel yang besar memungkinkan si pemilik menyimpan file-file berukuran besar seperti video dan gambar porno. Anak Anda bersih? Bisa jadi dia medapat kiriman gambar/video dari temannya!
Pembicara kami, Ibu Elly, pernah didatangi seorang ibu yang syok karena menemukan gambar vagina seseorang di BB-nya. Setelah ditelusuri, itu milik temen sekolah (perempuan) putranya, yang sering meminjam BB beliau!

• Televisi. Program TV yang masih pantas ditonton bisa dihitung dengan satu tangan. Lainnya adalah program pembodohan, hantu, kekerasan dan pornografi. Jangan salah, iklan pun bisa menyesatkan. Selain itu, jangan anggap enteng sinteron/film Korea/Jepang! Lama-lama anak bisa ‘tercuci otak’ dan terbiasa dengan kekerasan atau seks bebas!

• Komik. Ya, komik memang bergambar kartun. Tapi soal cerita, ada komik-komik tertentu yang tidak kalah ‘seram’ dari novel porno. Bahkan lebih mengerikan karena didukung dengan gambar. Gambar sampul depan bisa jadi tidak menyiratkan kepornoan apa pun. Tapi di dalamnya, ujung ceritanya ternyata tentang seks bebas.
Dari survei yang telah dilakukan pembicara, salah satu judul games, komik, dan DVD yang masuk dalam kategori ‘bahaya’adalah NAR***. Hati-hati!

Apa tujuan semua ini? Apa yang ‘mereka’ inginkan dari anak-anak kita?

1. Yang mereka inginkan, anak dan remaja kita memiliki mental model porno.

2. Agar anak-anak kita mengalami kerusakan otak permanen, yang hasil akhir yang diincar adalah incest!

3. Sasaran tembak utama adalah anak-anak yang belum baligh. Jika anak-anak ini sudah mengalami 33--36 ejakulasi, mereka akan menjadi pecandu pornografi. Merekalah pasar masa depan bagi industri pornografi: Perfilman, majalah, musik, jaringan TV kabel, pembuat dan pemasar video games.
Proses kecanduan dan akibatnya:

1. Di dalam otak ada bagian yang disebut Pre Frontal Cortex (PFC). PFC adalah tempat dibuatnya moral, nilai-nilai, rasa bertanggung jawab untuk perencanaan masa depan, organisasi, pengaturan emosi, kontrol diri, konsekuensi dan pengambilan keputusan. PFC akan matang pada usia 25 tahun.

2. Sekali anak mencoba kenikmatan semu, maka ia akan kebanjiran hormon dopamin (hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus). Akibatnya ia akan merasa senang, tapi kemudian dalam hatinya timbul perasaan bersalah.

3. Saat anak merasa senang (kebanjiran dopamin), ia akan terganggu dalam: Membuat analisa, penilaian, pemahaman, pengambilan keputusan, makna hubungan, dan hati nurani. Akibatnya, spiritualitas atau imannya akan terkikis. Anak pun ‘tumbang, memilliki mental model porno yang bisa saja berujung pada incest!

4. Narkoba ‘hanya’ akan merusak tiga bagian otak , tetapi pornografi/seks akan merusak lima bagian!

Kelalaian kita sebagai orang tua:
• Selama ini telah terjadi kesalahan budaya karena ada pemahaman bahwa yang mengasuh anak hanya ibu. Ayah mencari nafkah saja. Bila memang perlu, baru lapor ayah. Ini salah besar. Keluarga Indonesia memerlukan revolusi pengasuhan!

• Orang tua kurang menghabiskan waktu dengan anak dan hanya menjadi weekend parent. Anak diikutkan les sana sini. Pertanyaan orang tua ke anak hanya ‘Bagaimana les-nya tadi? Nilaimu berapa, Nak? Kamu nggak bolos, kan?Kamu bisa ngerjain ujian hari ini?’ Akibatnya, anak-anak menjadi BLASTED (Boring–>Lazzy–> Stressed!)

• Orang tua merasa cukup menyekolahkan anak-anak di sekolah berbasis agama. Penerapannya? Nol besar! Orang tua menyuruh anak salat tepat waktu, sementara orang tua salatnya bolong-bolong. Orang tua berbaju tertutup, tapi anaknya main ke mal hanya memakai rok mini dan tanktop. Anak disuruh les mengaji padahal orang tuanya tidak bisa mengaji!

• Orang tua terkadang hanyut dalam tren. Melihat teman-teman anak di sekolah punya iPod, anak buru-buru dibelikan iPod juga. Orang tua malu karena anaknya hanya punya ponsel jadul yang cuma bisa SMS dan telepon? Anak pun dibelikan BB paling mutakhir.

• Orang tua bisanya memfasilitasi anak dengan gadget terkini, tapi gagap teknologi alias gaptek. Buktinya, baca SMS alay saja nggak bisa! Bagaimana mau mengawasi anak? Karena itu, jadi orang tua harus gaul dan pintar.

• Orang tua membelikan anak gadget/perangkat teknologi tanpa tahu akibat negatifnya, tanpa penjelasan dan tanpa persyaratan untuk anak.

• Orang tua sekarang adalah generasi orang tua yang abai, generasi orang tua yang pingsan! Yang penting anak sekolah,les, diam di rumah depan komputer, games, ponsel dan TV. Yakin, anak Anda aman?

• Orang tua jarang bisa berkomunikasi secara baik dan benar dengan anak, tidak memahami perasaan anak dan remaja.

Menjadikan anak tangguh di era digital:

1. Hadirkan Tuhan di dalam diri anak. Ajarkan untuk selalu ingat Tuhan dan taat kepadaNya sejak kecil. Hindari ucapan, ‘Jangan sampai kamu hamil ya! Bikin malu keluarga! Bapak Ibu malu!’ Ini salah besar. Ajarkan bahwa di manapun dia berada, Tuhan tahu apa yang dia perbuat.

2. Perbaiki pola pengasuhan. Libatkan kedua-belah pihak. Jangan jadi orang tua yang abai dan pingsan.

3. Anak perlu mendapat validasi, yaitu ‘penerimaan, pengakuan dan pujian’. Jangan jadikan anak Anda BLASTED alias Boring –> Lazy –> Stressed!

4. Bimbing anak agar bisa mandiri dan bertanggung jawab pada Tuhan, diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

5. Memberikan fasilitas pada anak harus dengan landasan dan persyaratan agama yang jelas.

Kiat menangkal pengaruh negatif yang datang melalui:
1. KOMIK
• Cek bacaan anak.
• Baca dulu sebelum membeli.
• Secara berkala, periksa meja belajar/lemari/kolong tempat tidur anak. Ingat, jangan sampai ketahuan anak!
• Kenalkan anak pada berbagai jenis bacaan.
• Diskusikan bacaan dengan anak.

2. GAMES
• Perhatikan letak komputer/media video games di rumah.
• Buat kesepakatan dengan anak tentang:
o Berapa kali dalam seminggu boleh bermain games.
o Kapan waktu yang tepat untuk main.
o Games apa yang boleh dimainkan
o Sanksi apa yang diberlakukan jika melanggar

• Dampingi anak dalam membeli games dan cek selalu rating games dalam kemasan games.

Banyak video games memiliki rating AO (Adult Only) atau M (mature) yang dibajak oleh ESRB (Entertainment Software Rating Board -- lembaga pemberi rating untuk games hiburan) lalu diubah rating-nya menjadi Teen, seperti GTA San Andreas, Mass Effect, Gta IV dan banyak lagi.

Catatan:
Maraknya games kekerasan yang menampilkan adegan seksual di tengah-tengah permainan seperti ‘GTA: San Andreas’ dan ‘Mass Effect’ mendapat kecaman keras dari banyak kalangan seperti Jack Thompson dan Hillary Clinton. Hal ini memaksa produsennya mengganti rating ESRB-nya menjadi AO (awalnya M <Mature>) dan mengakibatkan profit perusahaannya turun hingga $28.8 juta.

Salah satu peristiwa tragis yang dipicu oleh games kekerasan terjadi pada 20 Oktober 2003. Aaron Hamel dan Kimberly Bede menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh dua remaja, William dan Josh Buckner, karena keduanya terinspirasi setelah memainkan GTA:III. Akibat kejadian itu, Aaron meninggal dunia, sedangkan Kimberley mengalami luka parah.

3. TV
• Atur jam menonton TV
o No TV di bawah umur 2 tahun.
o Anak 5--7 tahun paling lama menonton TV: 2 jam/hari
• Kenalkan dan diskusikan tentang program TV yang baik dan buruk.

4. INTERNET
• Perhatikan letak komputer. Jangan pasang komputer menghadap dinding.
• Lakukan filterisasi terhadap situs porno (pasang alat pemblokir situs porno)
• Buat kesepakatan tentang waktu bermain internet.
• Secara berkala, cek situs apa saja yang telah dibuka anak di komputer.

Ikhtiar terakhir orang tua:
1. Perbanyak mendengarkan perasaan. Gunakan dua telinga lebih sering daripada satu mulut.
2. Orang tua harus TTS (tegas, tegar, sabar).
3. Meningkatkan diri dengan berbagai macam pengetahuan melalui seminar, pelatihan, buku parenting dan ilmu agama)
4. Setelah semua upaya —> DOA

Jujur, ketika saya mengikuti seminar ini, beberapa kali saya menitikkan airmata. Betapa saya merinding hebat dan ingin segera pulang memeluk anak-anak saya.

Semoga kita tidak termasuk jenis orang tua yang pingsan dan abai.
Semoga anak-anak kita menjadi orang saleh yang selalu dilindungi oleh Yang Maha Kuasa.

Note: ===============
Terimakasih kepada ayah/bunda yang telah berkenan menuliskan hasil seminar ini untuk bisa di ketahui oleh lebih banyak orang tua.

Materi Pornografi 2

Materi Pornografi 2(Senin,23 Nov '15,  narsum: Dewi Yulia) -
Korban pornografi yg plg diincar adlh anak laki laki. Baik msh anak2 atw remaja. Pria dewasa pun bisa terpapar pornografi. Knp?
��Fokus
laki-laki bila melakukan/melihat sesuatu hanya fokus pd 1 hal sja. Berbeda dg perempuan yg multitasking, dpt melakukan bnyk hal scr bersamaan

��Visual
Laki2 menyukai hal2 yg menarik scr visual. Mkny. Klo ada gbr sexy atw cwek cakep lwt lsg mlotot.

�� Smart
Yg pintar. Anak pintar ga bisa diam, ingin mencoba sesuatu yg berbeda.

��Sensitif
Yg ga pede. Emosi labil. Menyendiri ga pny teman sgt mudah terpapar pornografi.

��Spiritual
Org yg mengerti agama mmg bisa mbedakan baik buruk, halal haram, rajin sholat, rajin ngaji.  Masalahnya adlh kontrol diri.
Mis. Ah.. gampang nanti tobat. Ah...ortu ga tau ini. Di situlah setan bermain ��.

Apakah korbannya hanya anak laki-laki. Anak perempuan bisa menjadi korban pornografi melalui KATA-KATA, spt di facebook, Line, hang outs, instagram dll.
��Anak perempuan cenderung jijik melihat adegan porno.
��Kelemahan perempuan adlh mudah dirayu dg kata-kata.
��Anak perempuan yg jarang dipuji o/ ayahnya. Mis. " Anak ayah yg cantik...yg shalihah"
Modus pornografi  para predator pelaku porno memakan korbannya melalui chatting pertemanan di fb dll oleh pria tak dikenal.
Cth Amanda Todd, anak amrik usia 10 thn, dr keluarga baik2, anak penurut.
Awalnya, anak perempuan yg labil, jarang dipuji akan mudah dirayu dgn kata-kata. Kmdn disuruh kirim foto mulai dr cma foto buka dada smp foto bagian vulgar. Bila menolak, foto akan disebar. Korban amanda,  akhirnya bunuh diri krn malu dn takut ketahuan orang tuanya.
Modus lainnya adlh anak dibawa kabur u/ diperkosa atw dijadikan psk anak. Dan anak tidak plg k rmh atw tidak bisa ditemukan.

Kulwap Aqil Baligh

kajian parenting

��������������

kajian tgl 23 november 2015, ustadz Harry Santosa
Tema : Aqil Baligh
�� bismillahirrohmaanirrohiim��

Materi pengantar

Salam Pendidikan Peradaban

Banyak orangtua mengeluh, mengapa anaknya yang dulu nampak begitu patuh, shalih bahkan hafal beberapa juz alQuran tiba tiba ketika remaja menjadi susah diatur, sering lari dari rumah, mengikut kelakuan bodoh teman2nya, mencoba merokok dll. Padahal semua tips parenting sudah dijalankan, komunikasi cukup intens, kasih sayang tercurah dstnya.

Masa remaja ini sering disebut dengan masa chaos, masa turbulensi, masa paling kacau sejak 200 tahun terakhir. Bahkan bisa jadi ketika remaja nampak baik baik saja, namun "kenakalannya" seolah terpendam dan baru nampak ketika sudah dewasa dan berkeluarga atau ketika memiliki tanggungjawab sosial.

Ada apa dengan masa Remaja? Lalu apa yang salah?

Sebuah jurnal psikologi tahun 2012, memuat wawancara dengan psikolog Robert Epstein berkenaan dengan bukunya yaitu "The case against adolescence: Rediscovering the adult in every teen".

Epstein mengungkapkan bahwa remaja sebenarnya jauh lebih kompeten daripada yang kita duga, dan sebagian besar dari masalah mereka berasal dari pembatasan penempatan sosial pada mereka

Epstein percaya bahwa remaja itu sendiri akan lebih baik jika kita tidak mengklasifikasikan mereka sebagai remaja.

Epstein menolak bukan keremajaan nya tapi masa remaja sebagai kelas sosial, yaitu konstruksi budaya yang menghasilkan orang-orang yang berusia 13-19 tahun namun banyak masalah seperti minum alkohol, asap rokok, penyalahgunaan berbagai obat-obatan, gangguan makan, kontrak penyakit seksual, dan hamil.

Mereka membawa senjata, bergabung dengan geng, dan komitmen dengan segala macam kejahatan. Mereka mengambil bagian dari budaya teman teman yang ceroboh. Mereka marah, melakukan kekerasan, depresi, dan bunuh diri. Tidak semua dari mereka, tentu saja.

Masalah dengan remaja, dia menegaskan, adalah bahwa mereka adalah orang-orang yang sebenarnya sangat mampu namun diperlakukan seolah-olah mereka anak-anak.

Sejarah telah menganggap remaja sebagai orang dewasa, meskipun mereka adalah orang-orang muda. Dalam Yudaisme, misalnya, Bar Mitzvah selama berabad-abad menandai usia 13 tahun sebagai usia ketika anak laki-laki menjadi seorang pria dewasa, dengan hak dan tanggung jawab penuh.

Islam juga demikian, anak anak yang sudah baligh usia 12-14 tahun, maka dianggap sudah dewasa dan wajib memikul syariah termasuk nafkah dan jihad.

Konsepsi saat ini remaja sebagai perpanjangan dari masa kanak-kanak, konsep ini semakin dipakai dan diterapkan di seluruh dunia, berkembang sejak abad ke-20.

Menurut Dr. Sarlito Wirawan Sarwono “Konsep anak sudah dikenal sejak abad ke-13, Remaja baru dikenal secara meluas dan mendalam pada awal abad ke-20, namun tulisan-tulisan klasik yang menunjukkan indikasi tetantang remaja suda ada sejak jaman filsuf Aristoteles (384-322 SM) dan J.J. Rousseau dalam bukunya Emile (1762)”,

Tren Remaja dimulai seratus tahun yang lalu dan sekarang tren memanjangkan masa kanak-kanak kepada usia 20-an . Usia di mana orang Amerika mencapai dewasa meningkat di usia 30an yaitu baru dimulai pada usia 20an - dan kebanyakan orang Amerika sekarang percaya seseorang tidak dewasa sampai usia 26 . Seluruh budaya bekerja sama dalam "artifisial/buatan" memperpanjang masa kanak-kanak, terutama melalui sistem sekolah dan pembatasan tenaga kerja.

Kedua sistem berkembang bersama di abad ke-19 akhir ; para pendukung hukum "wajib pendidikan" juga mendorong undang-undang pekerja anak, membatasi cara orang-orang muda bisa bekerja, sebagian udengan alasan melindungi mereka dari pelanggaran pabrik-pabrik baru. Sistem peradilan anak muncul tiba-tiba pada waktu yang sama .

Semua sistem ini mengisolasi remaja dari orang dewasa, seringkali dengan cara yang bermasalah. Sistem pendidikan saat ini diciptakan pada 1800-an dan awal 1900-an , dan dimodelkan setelah berdirinya pabrik2 baru revolusi industri.

Sistem telah mencoba mencetak lebih banyak remaja sementara melebarkan masa sekolah sampai usia 24 atau 25 untuk beberapa segmen populasi. Secara umum, pendekatan semacam ini masih mencerminkan pemikiran pabrik.

Mari kita ubah model pendidikan kita sekarang dan lakukan secara efisien (do the right thing), baik di kelas maupun di tradisi dan kebiasaan belajar di komunitas dan di rumah.

Sayangnya kebanyakan orang belajar di ruang ruang kelas persekolahan kemudian mereka membenci pendidikan selama sisa hidup mereka. Skripsi dan thesis adalah karya terakhir dan satu satunya sepanjang hidupnya.

Sekolah negeri (negara), dibentuk untuk memasok pabrik dengan tenaga kerja terampil, dengan pendidikan yang digegas dalam tahun yang relatif pendek .

Sistem sekolah pabrik tidak berjalan di dunia modern, karena dua tahun setelah lulus, apapun yang kita pelajari sudah basi. Kita perlu menyebarkan luaskan pendidikan seumur hidup. Memasuki masa pre aqilbaligh atau pre pemuda di usia 12-14 tahun, pendidikan perlu dikombinasikan dengan cara yang menarik dan kreatif dengan kompetensi professional atau bisnis. Sistem sekolah pabrik tidak lagi masuk akal.

Bayangkan apa yang mereka akan merasa seperti - atau pikirkan kembali bagaimana rasanya ketika - tubuh dan pikiran yang memberitahu anda sudah dewasa, sementara orang dewasa di sekitar anda tetap bersikeras bhw anda seorang anak.

Infantilization (pembocahan) ini membuat banyak orang muda marah atau tertekan, dengan penderitaan mereka membawa lebih ke keluarga mereka dan berkontribusi terhadap tingginya angka perceraian. Sulit untuk menjaga pernikahan bersama-sama ketika ada konflik konstan dengan remaja .

Apa bagian terburuk dari cara kita saat kita memperlakukan remaja ?

Hubungan permusuhan antara orang tua dan anak mengerikan ; sakit kedua orang tua dan orang muda . Ini air mata beberapa orang yang tercabik cabik ; mereka tidak mengerti mengapa itu terjadi dan tidak bisa keluar dari itu.

Mereka tidak menyadari bahwa mereka terjebak dalam mesin yang mendorong mereka terpisah dari anak keturunanannya - dan itu tidak perlu terjadi .

Apa yang bisa dilakukan ?

Epstein percaya bahwa orang-orang muda harus memiliki pilihan - pilihan yang lebih untuk bekerja , menikah , hak milik sendiri , menandatangani kontrak , memulai bisnis , membuat keputusan tentang perawatan kesehatan, hidup sendiri - hak , hak istimewa , atau tanggung jawab yang orang dewasa miliki .

Epstein menganjurkan sistem berbasis kompetensi atau bakat sesungguhnya yang berfokus pada kemampuan individu (bakat). Untuk beberapa hal itu akan berarti lebih banyak waktu di sekolah yang dikombinasikan dengan kerja atau proyek real. Bagi anak lainnya itu akan berarti bahwa pada usia 13 atau 15 mereka bisa mendirikan sebuah bisnis di Internet .

Sebagian yang lain akan memasuki dunia kerja dan menjadi semacam magang . Pabrik-pabrik eksploitatif sudah lama berlalu ; orang-orang muda yang kompeten layak   untuk bersaing di mana itu penting , dan banyak yang akan mengejutkan kita dalam kebaikan.

Sejalan dengan itu Levesque menambahkan bahwa Media lah penyebab agresi, seksualitas, pamer tubuh, merokok dll. Kesimpulannya adalah media mempengaruhi segala sesuatu, tetapi juga bisa menentukan banyak hal hal baik.

Levesque menganjurkan agar remaja diberi ruang dalam kebebasan akses pada media namun untuk berekspresi positif karena ini penting bagi perkembangannya, kemudian kebebasan intelektual dan pengakuan hak cipta pada karya karya remaja, keduanya dibarengi dengan promosi literasi media agar produktif.

Jadikan remaja agen aktif navigasi informasi yang kompleks dan navigasi lingkungan sosial yang baik, bukan penerima pasif dari ide ide buruk. Kita harus membantu remaja agar diakui sebagai orang dewasa dengan penentuan nasib sendiri yang dinamis.

Kita akan melemahkan tujuan menjadikan remaja sebagai pemuda yang mandiri dan dewasa jika membatasi mereka atas dugaan ketidakdewasaan mereka.

Mari selamatkan remaja dengan menghilangkan masa remaja dalam struktur sosial kita, karena sesungguhnya mereka adalah generasi yang sudah aqilbaligh dan mampu memikul tanggungjawab syariah dan sosial.

Sejarah sudah membuktikan selama ribuan tahun bahwa anak anak muda belasan tahun sudah memiliki karya peradaban yang hebat karena sistem sosial dan pendidkkan tidak melambatkan kedewasaan mereka. Jika hari ini banyak pemuda alay, kitalah barangkali yang barangkali membiarkannnya terjadi.

Ķajian ttg AqilBaligh merupakan concern saya dkk selama 5 tahun ini, kami banyak riset literatur dan juga mengumpulkan data di lapangan. Kami merasa Indonesia bahkan dunia banyak dirugikan dengan lost generation diakibatkan sistem sosial dan sistem pendidikan yg melakukan infantization atau pembocahan thd anak anak kita yg sudah baligh sehingga terlambat aqil. Makin didalami maka makin tampak bahwa memang ini adalah rekayasa sosial global memperbudak manusia. Memang bahasannya jadi masuk ke wilayah politik tingkat tinggi, tetapi di era seperti sekarang dimana seharusnya keluarga2 punya pilihan2 kearifan harusnya kenakalan remaja tidak perlu ada jika anak anak yg sudah menjadi pemuda tidak lagi dianggap anak anak.
Kenakalan dan peyimpangan perilaku remaja diakibatkan senjangnya antara usia baligh (kedewasaan biologis atau kemampuan reproduksi) sekitar 12-14 tahun dengan usia aqil (kedewasaan psikologis, emosional, finansial dll) di usia 22-24 tahun. ✅
Sesi Tanya jawab
❓tanya ❓
2 anak sy usia 13 & 12thn,tinggal bersama kakeknya.ke2 nya sangat berbeda karakter.yg perempuan   (12thn)mempunyai sifat yg didambakan semua orang tua.yg laki2 (13) malas belajar dll, & sempat berusaha kabur dr rmh. Anak2 ini sebenarnya ingin dlm asuhan sy tp...kondisi skg,adl suami sy,ayah tiri mereka.

�� Jawab ��
bunda yang baik,
Sebenarnya yang dibutuhkan seorang anak adalah sosok ayah dan sosok ibu yang utuh, tulus, ikhlash mencintai, menerima semua keunikan dan mendorong semangat mereka. Walau bukan orangtua kandung sekalipun. Rasulullah SAW juga sejak lahir dititipkan kepada bunda Halimah dari Bani Sa;diah dan tumbuh fitrahnya dengan baik.
Problematika menitipkan di kakek atau nenek adalah biasanya mereka tidak lagi pada usia yang cukup bugar untuk melakukan peran keayahbundaan seperti yg saya gambarkan di atas, umumnya hanya sayang, sayang dan sayang. Kapasitas mereka menurun untuk melakukan pengamatan dan kelekatan yg mendalam, kecuali jika masih usia 50an.
Setiap anak juga harus dipandang punya keistimewaan masing masing, tidak mungkin Allah menciptakan anak anak yg nakal. Bisa jadi karakter "buruk" yang terlihat adalah karena kita gagal menemukan cahayanya. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh sosok yg benar2 ikhlash.
Saran saya, dimanapun menempatkan anak kita, tempatkanlah mereka bersama keluarga yg punya sosok ayah ibu sejati ✅

❓Tanya ❓
Kaitannya dgn aqil baligh diusia 14. - 15 th
Sy pernah mendengar bahwa kedewasaan itu tercapai seiring dengan kematangan otak bag.depan/Pro Frontal Cortex, yg matang diusia 25 th, bagaimana menurut pendpt pak harry?

��Jawab��
Bunda yang baik,
Tentu kematangan juga memiliki level. Masyarakat barat sering mengukur dari otak untuk hal apapun. Tapi perlu diingat bahwa sample dari populasi yang diambil apakah dari masyarakat yang kedewasaannya sudah terbentuk lamban di usia 25.
Human nature ini amat unik, manusia akan tumbuh mengikuti sistem yang membentuknya. Orang orang yang sejak awal bekerja sebagai buruh kasar dan tidak punya pilihan, maka mereka akan membentuk dirinya benar benar sebagai buruh dengan kecerdasan yang menurun sampai tingkat yang serendah mungkin dari seorang manusia.
Karenanya ada ungkapan bahwa menjadi tua adalah keharusan, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan. Karena kedewasaan memerlukan pendidikan atau dipengaruhi lingkungan (nurture)
Maka panduannya adalah sunnatullah saja, apakah Allah lalai ketika mengizinkan seseorang bisa mengeluarkan sperma atau haidh kemudian syariah mewajibkannya setara orang dewasa, sementara mereka tidak dewasa? Menjadi tidak dewasa adalah pilihannya sendiri. Seharusnya ketika seseorang diberi karunia reproduksi, maka sejatinya mereka mampu menjadi manusia utuh dewasa. Jika kita sulit atau gagal menerima kenyataan ini, karena kita sudah terbiasa hidup pada zaman dimana kedewasaan baru muncul di usia 25 tahunan.
Sebagai catatan Rasulullah SAW pernah menikahkah seorang sahabat muda, Usamah bin Zaid ra pada usia 14 tahun, apakah Rasuluillah SAW lalai? ✅

❓Tanya ❓
bagaimana mengajarkan anak praremaja untuk mengendalikan emosi dan sebagai ortu kami harus bagaimana mengahadapi emosi yg berubah2 terhadap anak ini.

��Jawab��
bunda yang baik,
Anak anak remaja yang emosional adalah wajar, orang dewasa akhir juga banyak yang emosional meletup letup, kalau yang ini tidak wajar. Anak anak remaja yang emosional karena energinya berlebih, mereka baru bergeser dari masa anak ke masa dewasa dimana banyak kebutuhan2 sosial psikologis yang mereka butuhkan dengan status yg baru sbg pemuda.
Maka jangan ditanggapi negatif dan malah dimusuhi yg membuat emosinya semakin memburuk namun bantu mereka, dengarkan mau mereka, lepaskan ego kita, segera disalurkan apa yang mereka butuhkan. Umumnya mereka membutuhkan eksistensi dan pengakuan sosial bahwa mereka sudah dewasa, cuma saja mereka kadang bingung menggambarkan suasana kejiwaannya. Kalau ditanya ya juga susah jawabnya. Tetapi initinya mereka butuh eksistensi dan pengakuan sosial.
Jadi berikan eksistensi dan pengakuan yg mereka butuhkan, misalnya petakan bakat mereka, ajak mereka untuk "magang" informal di perusahaan sesuai bakatnya, libatkan mereka dalam bisnis ayah dan bunda, jangan katakan pd mereka tugas kamu belajar saja jangan cari uang, justru mereka harus mulai mencari makna hidupnya dengan fokus pada kompetensi bakatnya dsbnya. Bukakan rekening, libatkan dalam deal business dsbnya. Mohon maaf, jika bisa kurangi tugas tugas rumahtangga seperti cuci piring dll dan gantikan dengan tugas tugas sosial dsbnya. InshaAllah bunda akan melihat perubahan dalam emosinya, menjadi lebih stabil dalam beberapa tahun ke depan. ✅

❓Tanya ❓
Tanda anak laki2 akhil baliq apakah mimpi basah dahulu baru keluar tanda spt suara jd pecah atau sebaliknya keluar tanda dl baru mimpi basah ?

��Jawab��

bunda yang baik,
Salah satu dari tanda itu berarti sudah Baligh, tidak selalu sama untuk setiap anak. Yang penting adalah upayakan Aqil (kedewasaan psikologis, sosial dll) ketika Baligh (kedewasaan biologis), setidaknya tidak terlalu senjang antara baligh dan aqil ✅.

❓Tanya ❓
Bagaimana caranya supaya kedewasaan psikologis & sosial bisa bareng dgn kedewasaan biologis ? Anak sy usianya 10tahun

��Jawab��
Usia 10 tahun adalah saat yang tepat untuk memulai pendidikan bakat dan akhlak secara fokus. Bisa jadi emosionalnya adalah bakat atau sifat bawaan terkait rasa atau interpersonal, bisa juga karena pengaruh pubertas.
Menjadi baligh adalah nature, namun menjadi aqil adalah nurture, perlu dididik dan dipersiapkan sejak usia 10 tahun, agar setidaknya bila sudah baligh di usia 12 tahun (rata2), maka sudah siap mandiri di usia 15-16 tahun. Anak kita menjelang aqil baligh memerlukan pendamping bakat (maestro) dan pendamping akhlak (chaperon). Kalau mengikut jalur persekolahan formal, dijamin kedewasaannya akan mengikuti selesai paska sarjana di usia 25 tahun ��. formal boleh saja, tetapi para orangtua sebaiknya punya agenda dan kurikulum sendiri untuk anak anaknya.✅

❓tanya❓
Kalau bakatnya dibidang seni tari,sedangkan setahu saya seni tari n suara ada perbedaan pendapat adayg melarang terutama perempuan. Afwan ust.harry mohon  penjelasannya?

��Jawab��
bunda yang baik,
Pada dasarnya seni adalah keindahan dan merupakan fitrah estetika. Allah itu indah dan menyukai keindahan. Perihal keburukan yang ada pada seni, itu adalah perilaku senimannya.
Seni tari dan seni suara tidak harus menari dan menyanyii depan publik kan? Menurut saya jalani saja, nanti anak anak kita akan menemukan jalan terbaiknya sepanjang akhlaknya juga dibina.✅

❓Tanya❓
Ustad anak sy usia 10,5 kls 4..di rmh sdh mulai diajarkan tentang kewajiban dan hak masing2 kluarga..dan mereka mematuhi..tp utk menumbuhkan spy anak lbh inisiatip lg bagaimana caranya y..krna anak sy terkadang rajin tp terkadang itungan..

��Jawab��
bunda yang baik,
Kepatuhan harus dilandasi dengan kesadaran bukan ketakutan atau mengharap balasan. Kesadaran dibangun dengan suasana keteladanan dan atmosfir mencintai kebaikan kebaikan pada setiap aktifitas tanpa memandang hak dan kewajiban.
Barangkali sejak awal, pendekatan bunda dalam kepatuhan adalah pendekatan seperti di kantor, ada hak dan kewajiban, ada reward dan punishment. Maaf kalau salah.
Metode reward and punishment atau stick n carrot, sebenarnya sudah lama ditinggalkan dalam pendekatan pendidikan anak, karena banyak riset membuktikan bahwa itu akan mengurangi bahkan menghambat kreatifitas, menyebabkan kemalasan dan penurunan moral.
Saran saya, jika memungkinkan coba ubah pendekatan reward dan punishment ini menjadi gairah dan kreatifitas disesuaikan dengan karakter produktif anak. Memang perlu waktu lagi untuk membangun budaya yang baru.
Jadikan pekerjaan pekerjaan di rumah sebagai proyek yang menyenangkan karena disesuaikan dengan sifat atau karakter anak dan hanya berharap ridha Allah. Misalnya, jika anak kita berbakat leader, jadikan dia pimpro untuk program green day di rumah, jika bakatnya marketing, jadikan dia untuk mempromosikan penjualan barang bekas di rumah dsbnya Silahkan berkreasi. ✅

❓Tanya❓
Terkait dengan fitrah dan purpose anak dan sistem pendidikan yang tidak mengakomodasi perkembangan anak sesuai fitrah nya. Sehingga seringkali cap "nakal" "bodoh" melekat7 ke anak dikarenakan bidang yg tidak sesuai dgn fitrah dan minat. Apabila pada usia 15 (usia guide) telah diketahui fitrah dan minat anak dan sekolah tidak dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut apakah lebih baik anak tersebut keluar sekolah dan magang atau belajar hanya sesuai minat saja? Pertimbangan banyak kejadian anak drop out malah lebih sukses- misal Steve Job (Apple), terimakasih

��Jawab��
bunda yang baik,
Sekolah umumnya hanya bertanggungjawab pada Skill n Knowledge. Sudah umum dipahami bahkan skill n knowledge tidak relevan dengan bakat. Padahal akhlak adalah manfaat dan kebaikan bagi banyak orang yang dilahirkan dari produktifitas bakat. Memang pilihannya demikian.
Beberapa bidang minat seperti kedokteran dan hukum mensyaratkan ijasah dari sekolah formal, maka jika bakat anak kita nampak cenderung pada bidang2 minat spt itu maka ijasah formal dibutuhkan. Bisa ambil kesetaraan atau ujian cambridge dsbnya.
Tetapi jika bakat anak anak kita tidak cenderung pada bidang2 minat konvensional, tetapi lebih kepada professional masa depan atau entrepreneurship, maka saya sarankan ambil program belajar yang relevan seperti magang atau sertifikasi profesi internasional.
Magang yang dimaksud bukan seperti anak smk magang, tetapi benar benar belajar langsung bersama pakarnya yang sesuai bakatnya dengan dilengkapi skill dan knowledge relevan sbg pendukung.
Untuk sertifikasi professional seperti programmer, arsitektur aplikasi, project management professional dll itu bisa diambil secara online setelah magang jika diperlukan.
Masa depan akan sangat berbeda, saya punya perusahaan IT dan sampai hari ini tidak pernah meminta ijasah kepada karyawan baru, kami hanya melihat kompetensi dan passion.
pak Rhenald Kasali berpesan, bahwa kehebatan ilmu hari ini tidak lagi berada di kampus kampus, tetapi di dunia maya dan di tangan orang orang hebat.
Jadi sepanjang fitrah bakat, fitrah belajar dan fitrah keimanan anak anak kita tumbuh subur, maka mereka akan menjelajahi dunianya dengan mandiri dan sukacita serta akhlak mulia
Memang yang terbaik adalah pengamatan kedua orangtuanya dan didokumentasikan sejak lahir sampai usia 10 , yaitu ketika akan memulai fokus mengembangkan bakat dan akhlak lebih dalam✅

❓Tanya❓
Ust,apa yg perlu ortu siapkan & lakukan utk mengisi kesenjangan masa akil baligh.sehingga masa itu dpt terisi dgn sempurna dan anak2 dpt mjadi remaja yg tangguh iman dan akhlaqnya?..trmksh

��Jawab��
bunda yang baik,
Kehebatan termasuk dalam akhlak, tidak akan pernah bisa diajarkan, tetapi ditularkan. Maka Rasulullah SAW memberikan contoh berarti, yaitu "magang bersama pamannya berdagang ke Syiria ketika berusia 12 tahun". Bayangkan usia 12 sudah magang, levelnya overseas.
Nah kehebatan yang diteladankan itu perlu dua sisi, yaitu bakat dan akhlak. Saran saya mulai berikan keteladanan pada dua sisi itu sejak anak berusia 10 tahun, nanti akan terlihat dan terasa percepatannya kedewasaannya. Selain magang metode lainnya adalah HomeStay atau Project based. Homestay pada keluarga shalih (sosial dan personal) disarankan oleh Rasulullah SAW. Satu hal lagi beri anak anak kita tantangan, jangan manjakan dengan kemudahan. Saya kutip tulisan saya "Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, menulis, "Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan". Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan masalah, sampai kegagalan "membuka pintu", jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda dengan pandangan banyak orangtua yang cepat-cepat ingin mengambil masalah yang dihadapi anak-anaknya karena pandangan bahwa mereka tidak dewasa.

Sejarah sudah membuktikan selama ribuan tahun bahwa anak anak muda belasan tahun sudah memiliki karya peradaban yang hebat karena sistem sosial dan pendidikan mendukung penuh dan tidak melambatkan kedewasaan mereka. Jika hari ini banyak pemuda alay, kitalah barangkali yang membiarkannya terjadi." ✅

❓Tanya❓
apakah berarti ortu cukup sbg maestro & chaperon shg ortu tdk perlu memasukkan anak ke pondok -misalnya?

��Jawab��
semua sangat kondisional tergantung keunikan keluarga, keunikan anak dan problematikanya. Jika orangtua dapat menjadi teladan terbaik dalam bakat dan akhlak lebih bagus, namun tidak semua orangtua punya bakat yang sama dengan anak anaknya. Jika pondok dapat memfasilitasi bakat dan akhlak maka akan sangat baik, artinya di pondok tersedia maestro dan chaperon di pondok.  Sebagai catatan bahwa bakat tidak selalu terkait keistimewaan fisik ya (menari, memasak, olahraga dll) tetapi juga terkait dengan keistimewaan sifat (suka memimpin, suka mengatur, suka meneliti, suka berkomunikasi, suka beres beres, suka waspada, suka berfikir, suka memprediksi, suka mengait ngaitkan, suka menempatkan orang dll ✅

❓Tanya❓
mengenai minat bakat untuk mendeteksi dari dini apakah ada lembaga atau ahli yg bisa melihat nya? Apabila luput dr pengamatan orang tua nya seperti misal nya, syukron jawaban nya

��Jawab��
Memang yang terbaik adalah pengamatan kedua orangtuanya dan didokumentasikan sejak lahir sampai usia 10 , yaitu ketika akan memulai fokus mengembangkan bakat dan akhlak lebih dalam.
Pemetaan bakat sebaiknya di usia 10 tahun, karena di usia ini biasanya wawasan dan aktifitas sudah banyak. DI sisi lain usia 10 adalah start penggemblengan menuju aqilbaligh. Secara syariah usia 10 ini merupakan titik kritis, boleh dipukul jika meninggalkan sholat dan kamar anak lelaki dan wanita dipisahkan. Untuk memantapkan silahkan coba di www.temubakat.com , hasilnya bisa di pdf kan dan jika perlu advise saya silahkan di email ke harrysan05@gmail.com. Dont worry semuanya free ����✅

��Closing Statement��

Ayah Bunda yang baik, mendidik anak sendiri dengan perasaan, fikiran dan tindakan bukanlah sebuah pilihan, tetapi prinsip dan kewajiban. Peran mendidik ini tidak bisa didelegasikan kepada siapapun, karena kitalah yang akan ditanya di akhirat kelak. Jika beribadah adalah the purpose of life, maka mendidik anak bagi orangtua adalah the mission of life. Sampai kapanpun kita tidak akan bisa mencapai the purpose of life jika tidak menjalani the mission of life, yaitu peran sebagai pendidik. Pekerjaan mendidik adalah pekerjaan Nabi sepanjang sejarah, untuk melahirkan generasi yang Allah ridha pada mereka dan mereka ridha pada Allah swt, maka jadikan lah hati anak anak kita ridha dan cinta pada kebenaran, ridha dan cinta pada potensi fitrah keunikan mereka, ridha dan cinta pada kedua orangtuanya. Itu semua akan terjadi jika kita ridha pada fitrah anak anak kita. Semoga kita dimasukkan ke dalam golongan hamba hamba Allah yang ikhlash.
Jazakumullah atas perhatian ayah bunda, mohon maaf jika ada kata yangd tidak berkenan

�� alhamdulillah ��

��������������

Dari bu Elly, tujuan pengasuhan yg sebaiknya dirumuskan

Sedikit sharing dari isi seminar bu Elly Risman yg saya hadiri kemarin ��

Banyak pasangan muda yg akan menikah membicarakan masalah perencanaan keuangan, mau menyekolahkan anak di mana, uang utk sekolah anak nanti dari mana. Atau ketika hamil yg dibicarakan adalah mau melahirkan di mana, dengan dokter siapa, ruang rawat inap nya mau VIP atau VVIP, dll. Tetapi jarang sekali ada pasangan muda yg membicarakan dan merumuskan tujuan pengasuhan utk anaknya �� .
Padahal perencanaan tujuan pengasuhan ini lebih penting dari perencanaan keuangan ��, karena kalau rizki in syaa Allah akan ada selama kita taat di jalan-Nya ��, sambil ikhtiar juga tentunya.

Dari bu Elly, tujuan pengasuhan yg sebaiknya dirumuskan setiap orang tua sebagai berikut ��✏:

1. �� Menjadikan anak hamba Allah yg takwa, yg iman nya benar, ibadahnya baik. Rajin sholat, mengaji, puasa. Akhlaknya juga mulia. Kalau saya menambahkan menjadi hafidz Qur'an di sini, in syaa Allah

2. �� Siapkan untuk menjadi seorang suami utk anak laki2 dan seorang istri untuk anak perempuan.

3. �� Siapkan anak untuk menjadi orangtua, ayah dan ibu yang baik.

4. �� Profesional yg handal. Di sini bisa dibicarakan mengenai sekolah anak ��.

Untuk anak perempuan �� cukup sampai nomor 4, karena kekurangannya nanti bs ditambahkan atau dipoles oleh suami nya. Untuk anak laki2 �� lanjut ke nomor berikutnya,

5. �� Siapkan untuk menjadi pendidik, untuk istri dan anak2nya kelak.

6. �� Sebagai pengayom anda di masa depan. Tugas dan tanggungjawab anak laki2 untuk mengurus org tuanya misal ketika org tuanya sakit, menjadi imam sholat jenazah ketika org tuanya meninggal, dan sebagainya.

7. �� Sebaik-baik manusia adalah yg bermanfaat untuk org banyak, sehingga siapkan anak anda untuk menjadi orang yg dapat memberikan manfaat utk org banyak, berkontribusi di masyarakat. Dan anak laki2 harus menjadi yg paling baik untuk keluarganya.

✏ Tujuan pengasuhan ini sebaiknya ditulis dan dibicarakan bersama pasangan. Untuk yg nenek/kakeknya juga ikut mengasuh anak anda dpt pula di sampaikan kepada mereka (ada cara penyampaiannya), sehingga menjadi mudah dalam pelaksanaan sehari2 nanti.

✏ Rumuskan secara detail bagaimana mencapai tujuan setiap point. Misalkan untuk point pertama menjadi hamba Allah yg baik dan berakhlak mulia, dpt dimulai dari memberi anak rizki yg halal. Makanan yg diberikan pada anak juga harus halal dan thoyib, bila daging pastikan disembelih dengan membaca basmallah (bu Elly sampai sedetail itu karena dulu beliau pernah tinggal di USA dan sulit mencari makanan halal).

✏ Tentukan prioritasnya apa, misalnya prioritas utama menjadi hamba Allah yg takwa sehingga rizki yg diperoleh selain digunakan utk membeli makanan yg halal berikutnya adalah untuk pergi umroh bersama anak2, menghajikan anak sebelum menikah dll.

✏ Evaluasi perencanaan yg sudah dibuat bersama pasangan secara berkala.
Ketika usia anak sudah mencapai 7 tahun dapat pula disampaikan kepada anak tujuan pengasuhan ini, sehingga ketika anak yg sudah SD bertanya akan mengambil ekskul apa dapat disesuaikan. Misal salah satu tujuannya menjadi hafidz Quran maka ekskul yg akan  diambil bukan dancing tapi ekskul tahfidz Qur'an.

Sekian sharing dari saya, in syaa Allah bermanfaat dan selamat berjuang mendidik dan mengasuh anak2 anda. Semoga Allah memberi kemudahan kepada kita semua aamiin ❤��

Manajemen Keuangan Keluarga

MATERI KULWAP

Manajemen Keuangan Keluarga
oleh
Yuria Pratiwhi Cleopatra

Landasan
• Firman Allah: “Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka cakap (dalam mengelola harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya…” (QS. An-Nisa :6)
• “Sebaik-baik harta yang shalih (baik) adalah dikelola oleh orang yang berkepribadian shalih (amanah dan profesional).”
• “Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan beranjak dari tempat kebangkitannya di hari kiamat sebelum ia ditanya tentang empat hal, di antaranya tentang hartanya; dari mana dia memperoleh dan bagaimana ia membelanjakan.” (HR. Tirmidzi).
Beberapa prinsip :
1. HARTA MILIK ALLAH
• (QS. Al-Hadid:7).
• (QS. Maryam: 40).
2. Harta harus Diperlakukan sesuai kehendak Allah- Al Baqarah 262
3. Dalam hal pengelolaan, penanggung jawab harta harus jelas antara  suami atau  istri (kepemilikan terpisah)
• Islam memberikan hak kepada wanita, seperti hak pemilikan, hak untuk usaha dan hak waris. Suami tidak boleh mengambil harta istrinya kecuali dengan cara yang baik. (An-Nisa: 32)
• Harta yang dimilikinya itu tidak menjadikannya durhaka dan akhlaqnya rusak sehingga rumah tangganya hancur
4. Pendapatan Keluarga
• Penanggung jawab pencari nafkah adalah SUAMI
• Harus halal. Rasulullah bersabda: “Barang siapa berusaha dari yang haram kemudian menyedekahkannya, maka ia tidak mempunyai pahala dan dosa tetap di atasnya.”
• Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menikahkan putrinya, Fatimah dengan Ali radhiyallahu 'anhuma beliau berwasiat kepada menantunya: “Engkau berkewajiban bekerja dan berusaha sedangkan ia berkewajiban mengurus (memenej) rumah tangga.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
• Istri boleh membantu ekonomi keluarga (4:2)• Tidak boros (QS. Al-Isra’:16)
• Mengutamakan kebutuhan primer dari kebutuhan sekunder dan tersier
• Tidak bermewahan (QS. Al-Mu’minun:33).
• Pertengahan (QS. Al-Isra:29) , (QS. Al-Furqan:67)
Standar bulanan yang disarankan para ahli manajemen keuangan
• Zakat/shodaqah  : 2% - 10%
• Tabungan : 10% - 15%
• Hutang/cicilan : 0% - 30%
• Kebutuhan rutin : 10% - 20%
• Konsumsi : 20% - 30%
• Pendidikan : 10% - 20%
• Kesehatan : 5 - 10%
• Lain-lain : 5 - 10%

❓Pertanyaan pertama teh betulkah apabila istri bekerja atau istri memiliki harta selain dari pemberian suami dan d belanjakan untuk kepentingan rumah tangga istri tsb telah bersedekah kpd suaminya
✔ iya betul, karena istri tidak wajib menafkahi, maka menjadi sedekah jika membantu suami ✅
❓ Apakah definisi dari riba teh.. Karna dalam kehidupan sehari hari apabila kita mengambil rumah.kendaraan dgn sistem kredit apakah d dalamnya ada unsur riba
✔ riba itu adalah tambahan atas pokok hutang, tanpa ada transaksi penyeimbang ✅
❓ Jika akadnya bgini teh..misalnya kita pinjam dari kas lalu melebihkan untuk kas tsb secara sukarela pakah termasuk riba teh
✔ kalau sukarela dan tidak diakadkan di awal, juga tidak diminta oleh peminjam maka bukan riba. itu hadiah saja dari peminjam ✅
❓ Menurut teteh dahulukan membayar hutang atau bersedekah teh.mhn pencerahannya
✔ membayar hutang hukumnya WAJIB
bersedekah hukumnya SUNNAH
prioritas ibadah tentu yang wajib sebelum melaksanakan sunnah ☺✅
❓ Teh td diatas sudah ada rincian standar keuangan. Klo anggaran bulanan untuk orang tua masuk kemana teh???
✔ tergantung kondisi ortu. Kalau ortu menjadi tanggungan, maka seluruh kebutuhannya termasuk di seluruh pos tadi. tergantung kondisi ortu. Kalau ortu menjadi tanggungan, maka seluruh kebutuhannya termasuk di seluruh pos tadi. kalau hanya memberi biasa saja bisa masuk di dana sdm, kebutuhan rutin, atau lain-lain ✅
❓ Sekarang ini sistem syariah sdh mulai bermunculan dari bank syariah.asuransi syariah sd leasing syariah..apakah perbedaan mendasar dari yg konvensional teh
✔ perbedaannya ada pada akadnya. Seperti orang yang menikah dan tidak menikah itu kan bedanya pada akad ��✅
❓ Apakah dgn itu kita sbagai muslim harus menggunakan nya teh seperti berpindah bank dari yg konvensional ke syariah. Mengambil asuransi yg syariah. Bagaimana jika tidak pindah ke syariah dan masih menggunakan produk2 konvensional teh
✔ MUI sudah menyatakan untuk saat ini tidak ada kondisi darurat yang menyebabkan harus bertransaksi konven, karena semua produknya sudah ada di bank syariah. Jadi demi kehalalan dan kebarakah rizqi, sudah selayaknya kita pindah ke tempat yang tidak melanggar syariah ✅

Kurikulum Homeschooling Keluarga

Kiki Barkiah
Membongkar tulisan yang ditulis 4-5 tahun lalu. Sambil mengevaluasi pencapaian perjuangannya. Alhamdulillah masih keep moving forward sampai saat ini. Walau perjuangannya masih panjang. Kapan kapan insya Allah di share koleksi buku kami yang kami investasikan untuk mewujudkan visi misi dan output homeschooling kami.

Kurikulum Homeschooling Keluarga

Kiki Barkiah dan

Aditya Irawan

Visi: Membangun Generasi Keturunan yang Sholih, Muslih, Hafizh dan Produktif

Misi:
Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam akidah dan ideologi Islam
Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam syariah
Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam berakhlak yang sesuai dengan nilai-nilai islam.
Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dirinya dan orang lain
Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada lingkungan dan alam sekitar
Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dunia islam
Mendidik keturunan yang mengenal potensi dirinya dan mampu memilih peran dalam peradaban
Mendidik keturunan yang dapat mengoptimalkan peran kekhalifahan yang di emban untuk memajukan peradaban

Kualifikasi Anak Yang Ingin Dicapai

1. Mendidik Keturunan yang Berkomitmen Akidah dan Ideologi Islam

1.1 Anak Mengenal Allah
1.1.1 Anak memahami Tauhid Rububiyah
Allah sebagai pencipta
Allah sebagai pemberi rezeki
Allah sebagai Pemilik
OUTPUT:
Anak memiliki kepribadian yang selalu bersyukur kepada Allah
1.1.2 Anak memahami Tauhid Mulkiyah
Allah sebagai pemimpin
Allah sebagai pembuat hukum
Allah sebagai pemerintah
OUTPUT:
Anak selalu berupaya menjalankan seluruh aktifitas yang sejalan dengan hukum Allah
1.1.3 Anak memahami Tauhid Uluhiyah
Allah yang disembah
OUTPUT:
Seluruh amal perbuatan anak-anak tidak sia-sia karena ditujukan kepada Allah

1.2 Anak Mengenal islam
1.2.1 Anak mengenal konsep "Islam The Way of Life"
OUTPUT: Siswa termotivasi untuk belajar Al-Quran sepanjang hayat
1.2.2. Anak mengenal konsep syumuliatul islam dalam sisi ruang, waktu, dan seluruh aktifitas
OUTPUT: Siswa beristiqomah dalam iman islam

1.3 Anak Mengenal konsep hari akhir dan negeri akhirat
1.3.1 Anak mengenal konsep pertanggungjawaban amal perbuatan
OUTPUT:
Anak termotivasi selalu beramal baik
1.4 Anak mengenal malaikat
1.4.1 Menyadari bahwa syaitan adalah musuh nyata baginya
OUTPUT:
Anak selalu berupaya melawan dan menjauhi syaitan serta perbuatan yang akan menjadikan dirinya sebagai teman syaitan

2. Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam syariah

2.1 Anak mengenal konsep “Rasulullah sang Teladan”
OUTPUT:
Anak menjadikan Rasulullah SAW sebagai idolanya
2.2 Anak mengenal konsep bahwa mengaplikasikan islam berarti meneladani/itiba Rasulullah
OUTPUT:
Anak belajar mengaplikasikan sunnah Rasulullah dimulai dari hal-hal sederhana dalam keseharian

3. Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam berakhlak yang sesuai dengan nilai-nilai islam.

3.1 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap Allah

3.1.1 Anak Membangun kedekatan dengan Allah

OUTPUT:
Anak mengaplikasikan doa-doa harian
Anak senantiasa berdoa kepada Allah atas apapun yang diinginkan
Anak terlatih melakukan Qiyamul lail minimal 3x seminggu di usia 14 tahun
Anak tebiasa melakukan dzikir Al-matsurat minimal 1x sehari
Anak terbiasa membaca Al-quran 1 juz per hari di usia 14 tahun
Anak memiliki budaya menghafal Al-Quran setiap hari
3.1.2 Anak beribadah dengan Ikhlas dan ihsan

OUTPUT:
Anak dapat melakukan ibadah mahdoh dengan baik dan benar minimal dalam ibadah wudhu, tayamum, shalat, dan shaum
Anak gemar melakukan sedekah
3.2 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap manusia

3.2.1 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap orang tua

OUTPUT:
Anak memahami dan mengaplikasikan birul walidain
Anak hormat dan patuh pada guru
3.2.2 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap muslim

OUTPUT:
Anak memiliki budaya saling menasihati
Anak memiliki budaya tolong-menolong dalam kebaikan
Anak terlatih melakukan amar ma’ruf nahi mungkar
3.2.3 Anak memiliki akhlak yang tepat terhadap non Muslim

OUTPUT:
Anak bersikap saling menghormati dan menghargai perbedaan agama
Anak mengenal aturan islam yang mengatur hubungan dengan muslim dengan non muslim

3.3 Anak memiliki akhlak yang tepat terhadap lawan jenis

OUTPUT:
Anak mengenal adab-adab pergaulan dengan lawan jenis yang diatur oleh islam
Anak terhindar dari fitnah yang berkaitan dengan kebebasan pergaulan lawan jenis

3.4 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap alam

3.4.1 Anak mengenal konsep khalifah di muka bumi

3.4.2 Anak mengenal beberapa pemanfaatan alam
OUTPUT:
Anak selalu berusaha menjaga alam
Anak memiliki budaya berkarya memanfaatkan alam

3.5 Anak memiliki kepribadian/karakter mulia

OUTPUT:

Anak mengenal konsep, berlatih mengaplikasikan dan senantiasa meningkatkan karakter-karakter berikut
Baik Hati\
Sederhana
Murah Hati
Adil
Ramah
Sopan
Pemaaf
Rendah Hati
Memenuhi Janji
Jujur
Rela Berkorban
Penuh Cinta
Humoris
Pemberani
Bersahaja
Tulus
Bertekad Kuat
Tidak Berlebihan
Gigih
Gemar Menolong
4.

Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dirinya dan orang lain

4.1 Anak mengenal konsep mencintai karena Allah membenci karena Allah
OUTPUT:
Anak memiliki budaya saling tolong menolong dalam kabaikan dan ketaqwaan
Anak menghindari sikap saling tolong-menolong dalam keburukan dan kemaksiatan
4.2 Anak mengenal konsep berkomunikasi efektif dan bekerjasama dalam tim OUTPUT:
Anak memiliki akhlak komunikasi yang baik dengan orang lain
Anak terlatih bekerjasama dalam tim
5. Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada lingkungan dan alam sekitar

5.1 Mengenal konsep amar ma’ruf nahi mungkar
OUTPUT:
Anak memiliki jiwa yang senantiasa melakukan perbaikan (islah) pada lingkungan sekitar
6.

Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dunia islam

6. 1 Anak mengenal konsep muslim itu bersaudara
OUTPUT:
Anak merasa bagian dari ukhuwah islamiyah
memperlakukan sesama muslim layaknya saudara
6.2 Anak mengenal isu-isu global dunia islam khususnya palestina
OUTPUT:
Anak memiliki kepedulian terhadap nasib saudara-saudara muslim di palestina yang diwujudkan dalam hal-hal sederhana seperti doa dan dana
6.3 Anak mengenal konsep khilafah islamiyah
6.4 Anak mengenal sejarah kejayaan islam di masa lalu
6.5 Anak Mengenal sejarah perjuangan islam di masa Rasulullah SAW
6.6 Anak mengenal sejarah dunia dan faktor penyebab kejayaan dan keruntuhan sebuah bangsa
OUTPUT:
Anak memiliki semangat berkarya untuk membangun islam
7. Mendidik keturunan yang mengenal potensi dirinya dan mampu memilih peran dalam peradaban

7.1 Anak

Mengenal Potensi Diri dan Mengenal cara mengembangkan potensi diri
OUTPUT:
Anak m
emiliki budaya belajar dan berkarya sepanjang masa
7.2 Anak

Mengenal konsep jihad secara luas
OUTPUT:
Anak memiliki cita-cita berkontribusi di jalan Allah dan semangat untuk mewujudkannya
7.3 Anak mengenal sebanyak-banyaknya pilihan peran/profesi untuk berkontribusi di jalan Allah
7.3.1 Anak mengenal variasi peran di bidang pemikiran/ilmiah
7.3.2 Anak mengenal variasi peran di bidang kepemimpinan
7.3.3 Anak mengenal variasi peran di bidang keahlian/profesi
7.3.4 Anak mengenal variasi peran di bidang finansial
Output:
Anak telah menentukan spesifikasi ilmu yang akan dipelajari untuk mengemban peran kekhalifahan yang telah dipilihnya di usia 14 tahun
Anak telah mulai menjalankan peran kekhalifahan yang ingin diemban di usia 21 tahun

Senin, 23 November 2015

MUTIARA YANG BERNODA.

MUTIARA YANG BERNODA.
(RENUNGAN QOLBU)

Ada seorang tua yg sangat beruntung. Dia menemukan sebutir mutiara yg besar & sangat indah, namun kebahagiaannya segera berganti menjadi kekecewaan begitu dia mengetahui ada sebuah titik noda hitam kecil di atas mutiara tsb.

Hatinya terus bergumam, kalau lah tidak ada titik noda hitam, mutiara ini akan menjadi yang tercantik dan paling sempurna di dunia

Semakin dia pikirkan semakin kecewa hatinya. Akhirnya, dia memutuskan untuk menghilangkan titik noda dgn menguliti lapisan permukaan mutiara.

Tetapi setelah dia menguliti lapisan pertama, noda tsb msh ada.
Dia pun segera menguliti lapisan kedua dgn keyakinan titik noda itu akan hilang.

Tapi kenyataannya noda tsb msh tetap ada. Lalu dgn tidak sabar, dia mengkuliti selapis demi selapis, sampai lapisan terakhir.

Benar juga noda telah hilang, tapi mutiara tsb ikut hilang...

Begitulah dg kehidupan nyata,
kita selalu suka mempermasalahkan hal yg kecil, yg tidak penting shg akhirnya merusak nilai yang besar

Persahabatan yg indah puluhan tahun  berubah menjadi permusuhan yg hebat hanya krn sepatah kata pedas yg tidak disengaja

Keluarga yg rukun & harmonispun jadi hancur hanya krn perdebatan2 kecil yg tak penting .

Yang remeh kerap di permasalahkan,
Yg lebih penting dan berharga lupa dan terabaikan

Seribu kebaikan sering tak berarti,
Tapi setitik kekurangan diingat seumur hidup

Mari belajar menerima kekurangan apapun yg ada dlm kehidupan kita

Bukankah tak ada yg sempurna di dunia ini                      
SEHATI bukan krn Memberi, tapi sehati krn saling Memahami

CINTA bukan krn Terpesona, tapi cinta krn saling Terbuka

BETAH bukan krn Mewah, tapi betah krn saling Mengalah

BERSAMA bukan karena Dunia, tapi bersama karena SALING MENGISI

INDAH bukan krn selalu Mudah, tetapi indah krn dihadapi kbersamaan setiap Kesusahan

Mudah-mudahan menjadi renungan kita.
Selamat pagi!!

Wassalam

Aqil Baligh

kajian parenting

��������������

kajian tgl 23 november 2015, ustadz Harry Santosa
Tema : Aqil Baligh
�� bismillahirrohmaanirrohiim��

Materi pengantar

Salam Pendidikan Peradaban

Banyak orangtua mengeluh, mengapa anaknya yang dulu nampak begitu patuh, shalih bahkan hafal beberapa juz alQuran tiba tiba ketika remaja menjadi susah diatur, sering lari dari rumah, mengikut kelakuan bodoh teman2nya, mencoba merokok dll. Padahal semua tips parenting sudah dijalankan, komunikasi cukup intens, kasih sayang tercurah dstnya.

Masa remaja ini sering disebut dengan masa chaos, masa turbulensi, masa paling kacau sejak 200 tahun terakhir. Bahkan bisa jadi ketika remaja nampak baik baik saja, namun "kenakalannya" seolah terpendam dan baru nampak ketika sudah dewasa dan berkeluarga atau ketika memiliki tanggungjawab sosial.

Ada apa dengan masa Remaja? Lalu apa yang salah?

Sebuah jurnal psikologi tahun 2012, memuat wawancara dengan psikolog Robert Epstein berkenaan dengan bukunya yaitu "The case against adolescence: Rediscovering the adult in every teen".

Epstein mengungkapkan bahwa remaja sebenarnya jauh lebih kompeten daripada yang kita duga, dan sebagian besar dari masalah mereka berasal dari pembatasan penempatan sosial pada mereka

Epstein percaya bahwa remaja itu sendiri akan lebih baik jika kita tidak mengklasifikasikan mereka sebagai remaja.

Epstein menolak bukan keremajaan nya tapi masa remaja sebagai kelas sosial, yaitu konstruksi budaya yang menghasilkan orang-orang yang berusia 13-19 tahun namun banyak masalah seperti minum alkohol, asap rokok, penyalahgunaan berbagai obat-obatan, gangguan makan, kontrak penyakit seksual, dan hamil.

Mereka membawa senjata, bergabung dengan geng, dan komitmen dengan segala macam kejahatan. Mereka mengambil bagian dari budaya teman teman yang ceroboh. Mereka marah, melakukan kekerasan, depresi, dan bunuh diri. Tidak semua dari mereka, tentu saja.

Masalah dengan remaja, dia menegaskan, adalah bahwa mereka adalah orang-orang yang sebenarnya sangat mampu namun diperlakukan seolah-olah mereka anak-anak.

Sejarah telah menganggap remaja sebagai orang dewasa, meskipun mereka adalah orang-orang muda. Dalam Yudaisme, misalnya, Bar Mitzvah selama berabad-abad menandai usia 13 tahun sebagai usia ketika anak laki-laki menjadi seorang pria dewasa, dengan hak dan tanggung jawab penuh.

Islam juga demikian, anak anak yang sudah baligh usia 12-14 tahun, maka dianggap sudah dewasa dan wajib memikul syariah termasuk nafkah dan jihad.

Konsepsi saat ini remaja sebagai perpanjangan dari masa kanak-kanak, konsep ini semakin dipakai dan diterapkan di seluruh dunia, berkembang sejak abad ke-20.

Menurut Dr. Sarlito Wirawan Sarwono “Konsep anak sudah dikenal sejak abad ke-13, Remaja baru dikenal secara meluas dan mendalam pada awal abad ke-20, namun tulisan-tulisan klasik yang menunjukkan indikasi tetantang remaja suda ada sejak jaman filsuf Aristoteles (384-322 SM) dan J.J. Rousseau dalam bukunya Emile (1762)”,

Tren Remaja dimulai seratus tahun yang lalu dan sekarang tren memanjangkan masa kanak-kanak kepada usia 20-an . Usia di mana orang Amerika mencapai dewasa meningkat di usia 30an yaitu baru dimulai pada usia 20an - dan kebanyakan orang Amerika sekarang percaya seseorang tidak dewasa sampai usia 26 . Seluruh budaya bekerja sama dalam "artifisial/buatan" memperpanjang masa kanak-kanak, terutama melalui sistem sekolah dan pembatasan tenaga kerja.

Kedua sistem berkembang bersama di abad ke-19 akhir ; para pendukung hukum "wajib pendidikan" juga mendorong undang-undang pekerja anak, membatasi cara orang-orang muda bisa bekerja, sebagian udengan alasan melindungi mereka dari pelanggaran pabrik-pabrik baru. Sistem peradilan anak muncul tiba-tiba pada waktu yang sama .

Semua sistem ini mengisolasi remaja dari orang dewasa, seringkali dengan cara yang bermasalah. Sistem pendidikan saat ini diciptakan pada 1800-an dan awal 1900-an , dan dimodelkan setelah berdirinya pabrik2 baru revolusi industri.

Sistem telah mencoba mencetak lebih banyak remaja sementara melebarkan masa sekolah sampai usia 24 atau 25 untuk beberapa segmen populasi. Secara umum, pendekatan semacam ini masih mencerminkan pemikiran pabrik.

Mari kita ubah model pendidikan kita sekarang dan lakukan secara efisien (do the right thing), baik di kelas maupun di tradisi dan kebiasaan belajar di komunitas dan di rumah.

Sayangnya kebanyakan orang belajar di ruang ruang kelas persekolahan kemudian mereka membenci pendidikan selama sisa hidup mereka. Skripsi dan thesis adalah karya terakhir dan satu satunya sepanjang hidupnya.

Sekolah negeri (negara), dibentuk untuk memasok pabrik dengan tenaga kerja terampil, dengan pendidikan yang digegas dalam tahun yang relatif pendek .

Sistem sekolah pabrik tidak berjalan di dunia modern, karena dua tahun setelah lulus, apapun yang kita pelajari sudah basi. Kita perlu menyebarkan luaskan pendidikan seumur hidup. Memasuki masa pre aqilbaligh atau pre pemuda di usia 12-14 tahun, pendidikan perlu dikombinasikan dengan cara yang menarik dan kreatif dengan kompetensi professional atau bisnis. Sistem sekolah pabrik tidak lagi masuk akal.

Bayangkan apa yang mereka akan merasa seperti - atau pikirkan kembali bagaimana rasanya ketika - tubuh dan pikiran yang memberitahu anda sudah dewasa, sementara orang dewasa di sekitar anda tetap bersikeras bhw anda seorang anak.

Infantilization (pembocahan) ini membuat banyak orang muda marah atau tertekan, dengan penderitaan mereka membawa lebih ke keluarga mereka dan berkontribusi terhadap tingginya angka perceraian. Sulit untuk menjaga pernikahan bersama-sama ketika ada konflik konstan dengan remaja .

Apa bagian terburuk dari cara kita saat kita memperlakukan remaja ?

Hubungan permusuhan antara orang tua dan anak mengerikan ; sakit kedua orang tua dan orang muda . Ini air mata beberapa orang yang tercabik cabik ; mereka tidak mengerti mengapa itu terjadi dan tidak bisa keluar dari itu.

Mereka tidak menyadari bahwa mereka terjebak dalam mesin yang mendorong mereka terpisah dari anak keturunanannya - dan itu tidak perlu terjadi .

Apa yang bisa dilakukan ?

Epstein percaya bahwa orang-orang muda harus memiliki pilihan - pilihan yang lebih untuk bekerja , menikah , hak milik sendiri , menandatangani kontrak , memulai bisnis , membuat keputusan tentang perawatan kesehatan, hidup sendiri - hak , hak istimewa , atau tanggung jawab yang orang dewasa miliki .

Epstein menganjurkan sistem berbasis kompetensi atau bakat sesungguhnya yang berfokus pada kemampuan individu (bakat). Untuk beberapa hal itu akan berarti lebih banyak waktu di sekolah yang dikombinasikan dengan kerja atau proyek real. Bagi anak lainnya itu akan berarti bahwa pada usia 13 atau 15 mereka bisa mendirikan sebuah bisnis di Internet .

Sebagian yang lain akan memasuki dunia kerja dan menjadi semacam magang . Pabrik-pabrik eksploitatif sudah lama berlalu ; orang-orang muda yang kompeten layak   untuk bersaing di mana itu penting , dan banyak yang akan mengejutkan kita dalam kebaikan.

Sejalan dengan itu Levesque menambahkan bahwa Media lah penyebab agresi, seksualitas, pamer tubuh, merokok dll. Kesimpulannya adalah media mempengaruhi segala sesuatu, tetapi juga bisa menentukan banyak hal hal baik.

Levesque menganjurkan agar remaja diberi ruang dalam kebebasan akses pada media namun untuk berekspresi positif karena ini penting bagi perkembangannya, kemudian kebebasan intelektual dan pengakuan hak cipta pada karya karya remaja, keduanya dibarengi dengan promosi literasi media agar produktif.

Jadikan remaja agen aktif navigasi informasi yang kompleks dan navigasi lingkungan sosial yang baik, bukan penerima pasif dari ide ide buruk. Kita harus membantu remaja agar diakui sebagai orang dewasa dengan penentuan nasib sendiri yang dinamis.

Kita akan melemahkan tujuan menjadikan remaja sebagai pemuda yang mandiri dan dewasa jika membatasi mereka atas dugaan ketidakdewasaan mereka.

Mari selamatkan remaja dengan menghilangkan masa remaja dalam struktur sosial kita, karena sesungguhnya mereka adalah generasi yang sudah aqilbaligh dan mampu memikul tanggungjawab syariah dan sosial.

Sejarah sudah membuktikan selama ribuan tahun bahwa anak anak muda belasan tahun sudah memiliki karya peradaban yang hebat karena sistem sosial dan pendidkkan tidak melambatkan kedewasaan mereka. Jika hari ini banyak pemuda alay, kitalah barangkali yang barangkali membiarkannnya terjadi.

Ķajian ttg AqilBaligh merupakan concern saya dkk selama 5 tahun ini, kami banyak riset literatur dan juga mengumpulkan data di lapangan. Kami merasa Indonesia bahkan dunia banyak dirugikan dengan lost generation diakibatkan sistem sosial dan sistem pendidikan yg melakukan infantization atau pembocahan thd anak anak kita yg sudah baligh sehingga terlambat aqil. Makin didalami maka makin tampak bahwa memang ini adalah rekayasa sosial global memperbudak manusia. Memang bahasannya jadi masuk ke wilayah politik tingkat tinggi, tetapi di era seperti sekarang dimana seharusnya keluarga2 punya pilihan2 kearifan harusnya kenakalan remaja tidak perlu ada jika anak anak yg sudah menjadi pemuda tidak lagi dianggap anak anak.
Kenakalan dan peyimpangan perilaku remaja diakibatkan senjangnya antara usia baligh (kedewasaan biologis atau kemampuan reproduksi) sekitar 12-14 tahun dengan usia aqil (kedewasaan psikologis, emosional, finansial dll) di usia 22-24 tahun. ✅
Sesi Tanya jawab
❓tanya ❓
2 anak sy usia 13 & 12thn,tinggal bersama kakeknya.ke2 nya sangat berbeda karakter.yg perempuan   (12thn)mempunyai sifat yg didambakan semua orang tua.yg laki2 (13) malas belajar dll, & sempat berusaha kabur dr rmh. Anak2 ini sebenarnya ingin dlm asuhan sy tp...kondisi skg,adl suami sy,ayah tiri mereka.

�� Jawab ��
bunda yang baik,
Sebenarnya yang dibutuhkan seorang anak adalah sosok ayah dan sosok ibu yang utuh, tulus, ikhlash mencintai, menerima semua keunikan dan mendorong semangat mereka. Walau bukan orangtua kandung sekalipun. Rasulullah SAW juga sejak lahir dititipkan kepada bunda Halimah dari Bani Sa;diah dan tumbuh fitrahnya dengan baik.
Problematika menitipkan di kakek atau nenek adalah biasanya mereka tidak lagi pada usia yang cukup bugar untuk melakukan peran keayahbundaan seperti yg saya gambarkan di atas, umumnya hanya sayang, sayang dan sayang. Kapasitas mereka menurun untuk melakukan pengamatan dan kelekatan yg mendalam, kecuali jika masih usia 50an.
Setiap anak juga harus dipandang punya keistimewaan masing masing, tidak mungkin Allah menciptakan anak anak yg nakal. Bisa jadi karakter "buruk" yang terlihat adalah karena kita gagal menemukan cahayanya. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh sosok yg benar2 ikhlash.
Saran saya, dimanapun menempatkan anak kita, tempatkanlah mereka bersama keluarga yg punya sosok ayah ibu sejati ✅

❓Tanya ❓
Kaitannya dgn aqil baligh diusia 14. - 15 th
Sy pernah mendengar bahwa kedewasaan itu tercapai seiring dengan kematangan otak bag.depan/Pro Frontal Cortex, yg matang diusia 25 th, bagaimana menurut pendpt pak harry?

��Jawab��
Bunda yang baik,
Tentu kematangan juga memiliki level. Masyarakat barat sering mengukur dari otak untuk hal apapun. Tapi perlu diingat bahwa sample dari populasi yang diambil apakah dari masyarakat yang kedewasaannya sudah terbentuk lamban di usia 25.
Human nature ini amat unik, manusia akan tumbuh mengikuti sistem yang membentuknya. Orang orang yang sejak awal bekerja sebagai buruh kasar dan tidak punya pilihan, maka mereka akan membentuk dirinya benar benar sebagai buruh dengan kecerdasan yang menurun sampai tingkat yang serendah mungkin dari seorang manusia.
Karenanya ada ungkapan bahwa menjadi tua adalah keharusan, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan. Karena kedewasaan memerlukan pendidikan atau dipengaruhi lingkungan (nurture)
Maka panduannya adalah sunnatullah saja, apakah Allah lalai ketika mengizinkan seseorang bisa mengeluarkan sperma atau haidh kemudian syariah mewajibkannya setara orang dewasa, sementara mereka tidak dewasa? Menjadi tidak dewasa adalah pilihannya sendiri. Seharusnya ketika seseorang diberi karunia reproduksi, maka sejatinya mereka mampu menjadi manusia utuh dewasa. Jika kita sulit atau gagal menerima kenyataan ini, karena kita sudah terbiasa hidup pada zaman dimana kedewasaan baru muncul di usia 25 tahunan.
Sebagai catatan Rasulullah SAW pernah menikahkah seorang sahabat muda, Usamah bin Zaid ra pada usia 14 tahun, apakah Rasuluillah SAW lalai? ✅

❓Tanya ❓
bagaimana mengajarkan anak praremaja untuk mengendalikan emosi dan sebagai ortu kami harus bagaimana mengahadapi emosi yg berubah2 terhadap anak ini.

��Jawab��
bunda yang baik,
Anak anak remaja yang emosional adalah wajar, orang dewasa akhir juga banyak yang emosional meletup letup, kalau yang ini tidak wajar. Anak anak remaja yang emosional karena energinya berlebih, mereka baru bergeser dari masa anak ke masa dewasa dimana banyak kebutuhan2 sosial psikologis yang mereka butuhkan dengan status yg baru sbg pemuda.
Maka jangan ditanggapi negatif dan malah dimusuhi yg membuat emosinya semakin memburuk namun bantu mereka, dengarkan mau mereka, lepaskan ego kita, segera disalurkan apa yang mereka butuhkan. Umumnya mereka membutuhkan eksistensi dan pengakuan sosial bahwa mereka sudah dewasa, cuma saja mereka kadang bingung menggambarkan suasana kejiwaannya. Kalau ditanya ya juga susah jawabnya. Tetapi initinya mereka butuh eksistensi dan pengakuan sosial.
Jadi berikan eksistensi dan pengakuan yg mereka butuhkan, misalnya petakan bakat mereka, ajak mereka untuk "magang" informal di perusahaan sesuai bakatnya, libatkan mereka dalam bisnis ayah dan bunda, jangan katakan pd mereka tugas kamu belajar saja jangan cari uang, justru mereka harus mulai mencari makna hidupnya dengan fokus pada kompetensi bakatnya dsbnya. Bukakan rekening, libatkan dalam deal business dsbnya. Mohon maaf, jika bisa kurangi tugas tugas rumahtangga seperti cuci piring dll dan gantikan dengan tugas tugas sosial dsbnya. InshaAllah bunda akan melihat perubahan dalam emosinya, menjadi lebih stabil dalam beberapa tahun ke depan. ✅

❓Tanya ❓
Tanda anak laki2 akhil baliq apakah mimpi basah dahulu baru keluar tanda spt suara jd pecah atau sebaliknya keluar tanda dl baru mimpi basah ?

��Jawab��

bunda yang baik,
Salah satu dari tanda itu berarti sudah Baligh, tidak selalu sama untuk setiap anak. Yang penting adalah upayakan Aqil (kedewasaan psikologis, sosial dll) ketika Baligh (kedewasaan biologis), setidaknya tidak terlalu senjang antara baligh dan aqil ✅.

❓Tanya ❓
Bagaimana caranya supaya kedewasaan psikologis & sosial bisa bareng dgn kedewasaan biologis ? Anak sy usianya 10tahun

��Jawab��
Usia 10 tahun adalah saat yang tepat untuk memulai pendidikan bakat dan akhlak secara fokus. Bisa jadi emosionalnya adalah bakat atau sifat bawaan terkait rasa atau interpersonal, bisa juga karena pengaruh pubertas.
Menjadi baligh adalah nature, namun menjadi aqil adalah nurture, perlu dididik dan dipersiapkan sejak usia 10 tahun, agar setidaknya bila sudah baligh di usia 12 tahun (rata2), maka sudah siap mandiri di usia 15-16 tahun. Anak kita menjelang aqil baligh memerlukan pendamping bakat (maestro) dan pendamping akhlak (chaperon). Kalau mengikut jalur persekolahan formal, dijamin kedewasaannya akan mengikuti selesai paska sarjana di usia 25 tahun ��. formal boleh saja, tetapi para orangtua sebaiknya punya agenda dan kurikulum sendiri untuk anak anaknya.✅

❓tanya❓
Kalau bakatnya dibidang seni tari,sedangkan setahu saya seni tari n suara ada perbedaan pendapat adayg melarang terutama perempuan. Afwan ust.harry mohon  penjelasannya?

��Jawab��
bunda yang baik,
Pada dasarnya seni adalah keindahan dan merupakan fitrah estetika. Allah itu indah dan menyukai keindahan. Perihal keburukan yang ada pada seni, itu adalah perilaku senimannya.
Seni tari dan seni suara tidak harus menari dan menyanyii depan publik kan? Menurut saya jalani saja, nanti anak anak kita akan menemukan jalan terbaiknya sepanjang akhlaknya juga dibina.✅

❓Tanya❓
Ustad anak sy usia 10,5 kls 4..di rmh sdh mulai diajarkan tentang kewajiban dan hak masing2 kluarga..dan mereka mematuhi..tp utk menumbuhkan spy anak lbh inisiatip lg bagaimana caranya y..krna anak sy terkadang rajin tp terkadang itungan..

��Jawab��
bunda yang baik,
Kepatuhan harus dilandasi dengan kesadaran bukan ketakutan atau mengharap balasan. Kesadaran dibangun dengan suasana keteladanan dan atmosfir mencintai kebaikan kebaikan pada setiap aktifitas tanpa memandang hak dan kewajiban.
Barangkali sejak awal, pendekatan bunda dalam kepatuhan adalah pendekatan seperti di kantor, ada hak dan kewajiban, ada reward dan punishment. Maaf kalau salah.
Metode reward and punishment atau stick n carrot, sebenarnya sudah lama ditinggalkan dalam pendekatan pendidikan anak, karena banyak riset membuktikan bahwa itu akan mengurangi bahkan menghambat kreatifitas, menyebabkan kemalasan dan penurunan moral.
Saran saya, jika memungkinkan coba ubah pendekatan reward dan punishment ini menjadi gairah dan kreatifitas disesuaikan dengan karakter produktif anak. Memang perlu waktu lagi untuk membangun budaya yang baru.
Jadikan pekerjaan pekerjaan di rumah sebagai proyek yang menyenangkan karena disesuaikan dengan sifat atau karakter anak dan hanya berharap ridha Allah. Misalnya, jika anak kita berbakat leader, jadikan dia pimpro untuk program green day di rumah, jika bakatnya marketing, jadikan dia untuk mempromosikan penjualan barang bekas di rumah dsbnya Silahkan berkreasi. ✅

❓Tanya❓
Terkait dengan fitrah dan purpose anak dan sistem pendidikan yang tidak mengakomodasi perkembangan anak sesuai fitrah nya. Sehingga seringkali cap "nakal" "bodoh" melekat7 ke anak dikarenakan bidang yg tidak sesuai dgn fitrah dan minat. Apabila pada usia 15 (usia guide) telah diketahui fitrah dan minat anak dan sekolah tidak dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut apakah lebih baik anak tersebut keluar sekolah dan magang atau belajar hanya sesuai minat saja? Pertimbangan banyak kejadian anak drop out malah lebih sukses- misal Steve Job (Apple), terimakasih

��Jawab��
bunda yang baik,
Sekolah umumnya hanya bertanggungjawab pada Skill n Knowledge. Sudah umum dipahami bahkan skill n knowledge tidak relevan dengan bakat. Padahal akhlak adalah manfaat dan kebaikan bagi banyak orang yang dilahirkan dari produktifitas bakat. Memang pilihannya demikian.
Beberapa bidang minat seperti kedokteran dan hukum mensyaratkan ijasah dari sekolah formal, maka jika bakat anak kita nampak cenderung pada bidang2 minat spt itu maka ijasah formal dibutuhkan. Bisa ambil kesetaraan atau ujian cambridge dsbnya.
Tetapi jika bakat anak anak kita tidak cenderung pada bidang2 minat konvensional, tetapi lebih kepada professional masa depan atau entrepreneurship, maka saya sarankan ambil program belajar yang relevan seperti magang atau sertifikasi profesi internasional.
Magang yang dimaksud bukan seperti anak smk magang, tetapi benar benar belajar langsung bersama pakarnya yang sesuai bakatnya dengan dilengkapi skill dan knowledge relevan sbg pendukung.
Untuk sertifikasi professional seperti programmer, arsitektur aplikasi, project management professional dll itu bisa diambil secara online setelah magang jika diperlukan.
Masa depan akan sangat berbeda, saya punya perusahaan IT dan sampai hari ini tidak pernah meminta ijasah kepada karyawan baru, kami hanya melihat kompetensi dan passion.
pak Rhenald Kasali berpesan, bahwa kehebatan ilmu hari ini tidak lagi berada di kampus kampus, tetapi di dunia maya dan di tangan orang orang hebat.
Jadi sepanjang fitrah bakat, fitrah belajar dan fitrah keimanan anak anak kita tumbuh subur, maka mereka akan menjelajahi dunianya dengan mandiri dan sukacita serta akhlak mulia
Memang yang terbaik adalah pengamatan kedua orangtuanya dan didokumentasikan sejak lahir sampai usia 10 , yaitu ketika akan memulai fokus mengembangkan bakat dan akhlak lebih dalam.
semua sangat kondisional tergantung keunikan keluarga, keunikan anak dan problematikanya. Jika orangtua dapat menjadi teladan terbaik dalam bakat dan akhlak lebih bagus, namun tidak semua orangtua punya bakat yang sama dengan anak anaknya. Jika pondok dapat memfasilitasi bakat dan akhlak maka akan sangat baik, artinya di pondok tersedia maestro dan chaperon di pondok.  Sebagai catatan bakat tidak selalu terkait keistimewaan fisik ya (menari, memasak, olahraga dll) tetapi juga terkait dengan keistimewaan sifat (suka memimpin, suka mengatur, suka meneliti, suka berkomunikasi, suka beres beres, suka waspada, suka berfikir, suka memprediksi, suka mengait ngaitkan, suka menempatkan orang dll ✅

❓Tanya❓
Ust,apa yg perlu ortu siapkan & lakukan utk mengisi kesenjangan masa akil baligh.sehingga masa itu dpt terisi dgn sempurna dan anak2 dpt mjadi remaja yg tangguh iman dan akhlaqnya?..trmksh

��Jawab��
bunda yang baik,
Kehebatan termasuk dalam akhlak, tidak akan pernah bisa diajarkan, tetapi ditularkan. Maka Rasulullah SAW memberikan contoh berarti, yaitu "magang bersama pamannya berdagang ke Syiria ketika berusia 12 tahun". Bayangkan usia 12 sudah magang, levelnya overseas.
Nah kehebatan yang diteladankan itu perlu dua sisi, yaitu bakat dan akhlak. Saran saya mulai berikan keteladanan pada dua sisi itu sejak anak berusia 10 tahun, nanti akan terlihat dan terasa percepatannya kedewasaannya. Selain magang metode lainnya adalah HomeStay atau Project based. Homestay pada keluarga shalih (sosial dan personal) disarankan oleh Rasulullah SAW. Satu hal lagi beri anak anak kita tantangan, jangan manjakan dengan kemudahan. Saya kutip tulisan saya "Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, menulis, "Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan". Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan masalah, sampai kegagalan "membuka pintu", jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda dengan pandangan banyak orangtua yang cepat-cepat ingin mengambil masalah yang dihadapi anak-anaknya karena pandangan bahwa mereka tidak dewasa.

Sejarah sudah membuktikan selama ribuan tahun bahwa anak anak muda belasan tahun sudah memiliki karya peradaban yang hebat karena sistem sosial dan pendidikan mendukung penuh dan tidak melambatkan kedewasaan mereka. Jika hari ini banyak pemuda alay, kitalah barangkali yang membiarkannya terjadi." ✅

❓Tanya❓
apakah berarti ortu cukup sbg maestro & chaperon shg ortu tdk perlu memasukkan anak ke pondok -misalnya?

��Jawab��
semua sangat kondisional tergantung keunikan keluarga, keunikan anak dan problematikanya. Jika orangtua dapat menjadi teladan terbaik dalam bakat dan akhlak lebih bagus, namun tidak semua orangtua punya bakat yang sama dengan anak anaknya. Jika pondok dapat memfasilitasi bakat dan akhlak maka akan sangat baik, artinya di pondok tersedia maestro dan chaperon di pondok.  Sebagai catatan bahwa bakat tidak selalu terkait keistimewaan fisik ya (menari, memasak, olahraga dll) tetapi juga terkait dengan keistimewaan sifat (suka memimpin, suka mengatur, suka meneliti, suka berkomunikasi, suka beres beres, suka waspada, suka berfikir, suka memprediksi, suka mengait ngaitkan, suka menempatkan orang dll ✅

❓Tanya❓
mengenai minat bakat untuk mendeteksi dari dini apakah ada lembaga atau ahli yg bisa melihat nya? Apabila luput dr pengamatan orang tua nya seperti misal nya, syukron jawaban nya

��Jawab��
Memang yang terbaik adalah pengamatan kedua orangtuanya dan didokumentasikan sejak lahir sampai usia 10 , yaitu ketika akan memulai fokus mengembangkan bakat dan akhlak lebih dalam.
Pemetaan bakat sebaiknya di usia 10 tahun, karena di usia ini biasanya wawasan dan aktifitas sudah banyak. DI sisi lain usia 10 adalah start penggemblengan menuju aqilbaligh. Secara syariah usia 10 ini merupakan titik kritis, boleh dipukul jika meninggalkan sholat dan kamar anak lelaki dan wanita dipisahkan. Untuk memantapkan silahkan coba di www.temubakat.com , hasilnya bisa di pdf kan dan jika perlu advise saya silahkan di email ke harrysan05@gmail.com. Dont worry semuanya free ����✅

��Closing Statement��

Ayah Bunda yang baik, mendidik anak sendiri dengan perasaan, fikiran dan tindakan bukanlah sebuah pilihan, tetapi prinsip dan kewajiban. Peran mendidik ini tidak bisa didelegasikan kepada siapapun, karena kitalah yang akan ditanya di akhirat kelak. Jika beribadah adalah the purpose of life, maka mendidik anak bagi orangtua adalah the mission of life. Sampai kapanpun kita tidak akan bisa mencapai the purpose of life jika tidak menjalani the mission of life, yaitu peran sebagai pendidik. Pekerjaan mendidik adalah pekerjaan Nabi sepanjang sejarah, untuk melahirkan generasi yang Allah ridha pada mereka dan mereka ridha pada Allah swt, maka jadikan lah hati anak anak kita ridha dan cinta pada kebenaran, ridha dan cinta pada potensi fitrah keunikan mereka, ridha dan cinta pada kedua orangtuanya. Itu semua akan terjadi jika kita ridha pada fitrah anak anak kita. Semoga kita dimasukkan ke dalam golongan hamba hamba Allah yang ikhlash.
Jazakumullah atas perhatian ayah bunda, mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan

�� alhamdulillah ��

��������������