Jumat, 05 Juni 2015

Kekerasan pada Anak dan Mengatasi Refleks Negatif saat Marah

Rabu, 27 Mei 2015
Jam 21.00-22.20 wita

Narasumber : Mba Innu Virgiani
Tema : Kekerasan pada Anak dan Mengatasi Refleks Negatif saat Marah

Host: Mba Nia
Co host & admin : Mba Siti

Profil Narasumber:

Innu Virgiani,

Psikolog Klinis lulusan UI, saat ini berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga

Admin Grup FB FOCER dan Bunda Belajar dan Bermain

Pernah bekerja di RSIJ Cempaka Putih sebelum akhirnya pindah ke Newark, DE, USA, 3 tahun terakhir ini.

Materi :

Part.1

Kekerasan terhadap Anak; Definisi dan Macam-Macamnya
Oleh: Innu Virgiani Agustya
Definisi Kekerasan

Menurut Salim dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) istilah “kekerasan” berasal dari kata “keras” yang berarti kuat, padat dan tidak mudah hancur, sedangkan bila diberi imbuhan “ke” maka akan menjadi kata “kekerasan” yang berarti: (1) perihal/sifat keras, (2) paksaan, dan (3) suatu perbuatan yang menimbulkankerusakan fisik atau non fisik/psikis pada orang lain.

Menurut UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, nomor 23 tahun 2004 pasal 1 ayat (1), kekerasan adalah perbuatan terhadap seseorang yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkungan rumah tangga.

Menurut KUHP pasal 89, kekerasan adalah mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani yang tidak kecil atau sekuat mungkin secara tidak sah sehingga orang yang terkena tindakan itu merasakan sakit yang sangat.

Definisi Kekerasan terhadap anak
Segala bentuk perbuatan atau tindakan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikis/mental/emosional dan penelantaran termasuk pemaksaan dan merendahkan martabat (Komnas PA, 2005; Komnas PA 2008)

Macam-macam Kekerasan

Pengabaian/ Kekerasan Psikis
Orang tua yang seharusnya bertanggung jawab terhadap anak, gagal menyediakan kebutuhan emosi anak secara tepat. Kebutuhan emosi anak misalnya sentuhan, cinta dan pengasuhan.

contoh:
meninggalkan anak sehari-hari dengan pengasuh tanpa pengawasan
memberikan time out tidak mengenal batas usia
meninggalkan/membiarkan anak bermain sendiri dalam waktu yang cukup lama bagi anak
tidak memperhatikan kebutuhan bermain anak sesuai perkembangan usia
memaksa anak belajar tanpa memperhatikan kemampuan kognitifnya
mengatur 'ini itu' untuk anak tanpa mempedulikan keinginannya sendiri, dll

Kekerasan fisikPerlakukan kasar orang tua secara fisik terhadap anak, seperti mencubit, menendang, memukul atau mengguncang. Kekerasan fisik seringkali tidak memiliki batas yang jelas antara menyiksa dan mendisiplinkan. Fetal alcohol syndrome, atau konsumsi alkohol berlebihan, merokok, dll saat hamil hingga mengakibatkan bayi lahir cacat, digolongkan sebagai kekerasan fisik terhadap anak.

contoh: menghukum "kenakalan" anak seperti menuang sabun di kamar mandi, tidak mau makan, mengotori jemuran dan menganggu adik dengan memukul. Kalau nakalnya di kamar mandi, dipukul dengan gayung. Kalau tidak mau makan, dipukul dengan sendok atau piring. Kalau menggangu adik, dipukul dengan mainan, dll.

Kekerasan Emosi/Verbal.

Kekerasan yang ditujukan untuk mengendalikan secara verbal dengan cara menakut-nakuti, mengancam, menumbuhkan rasa bersalah, menghina/mencemooh, memaksa dan lain sebagainya.contoh:
menakut-nakuti: “Jangan main di kamar mandi, nanti digigit kecoa. Jangan keluar rumah sendirian, nanti diculik nenek grandong.

membodohkan anak: “Aduh, dasar bego! Sudah ratusan kali ibu bilang, taruh mainan di tempat semula! Bikin ibu darah tinggi.”

melabel negatif: mengatakan anak pemalas, pelupa, jorok, dll.

motivasi yang salah: “Memangnya kamu bisa? Ini nggak bisa, itu nggak bisa! Paling pintar nangis.

dll

Kekerasan Seksual.

Kekerasan secara seksual yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak. Antara lain menyentuh bagian tubuh anak, anak disuruh memegang alat kelamin hingga pemaksaan hubungan seksual.contoh: anak dipaksa melakukan hubungan seksual dengan tukang kebun rumah anak diajarkan memegang alat kelamin paman, dll

---------------------------------------------------------------------------------------

Sekarang, teman-teman sudah paham ya, apa itu kekerasan dan macam-macamnya. Silakan melakukan refleksi diri kekerasan apa saja yang biasanya teman-teman lakukan terhadap anak. Semoga dengan mengetahui macam-macam kekerasan dan melakukan refleksi, teman-teman dapat lebih meningkatkan kesadaran diri dalam mendidik anak-anak kita. Semoga teman-teman juga dapat menghindari melakukannya. Bagi yang telah terbiasa melakukan kekerasan terhadap anak, ayo distop dari sekarang..!

Sulit?

Part.2

Refleks Memukul, Mengomel, Berteriak, dll Ketika Marah?
Oleh: Innu Virgiani Agustya

Kami pernah mendapatkan pertanyaan seperti ini dari salah seorang Ummi..

Aku mau tanya tuk menghilangkan kebiasaan refleks memukul anak bgmn ya mba ...itu ssh bngt di hilangkan =(

Ternyata, memang sebagian besar dari kita, sudah paham kalau memukul itu tidak baik, namun belum mampu mengendalikan refleks tersebut.

Hmm, sepertinya banyak dari kita, sebagai ibu, yang masih sering melakukan kekerasan kepada anak-anak dan merasa kesulitan untuk menghentikannya.

Merasa bersalah?

Iya

Mari kita 'stop' hari ini, insya Allah.. !

Susah Mba..

Saya 'korban kekerasan' orang tua Mba..

atau respon penyangkalan lain..

Wajar =)

tapi, mari teman-teman tersayang, kita mulai hari ini..

bismilaah..

Mari teman-teman, kita niatkan dalam hati, setelah ini tidak akan lagi melakukan pemukulan terhadap anak.. setidaknya, niatkan dulu..! niatkan dulu..! niatkan dulu..!
dan berdoa.. Ya Allah, tolong mudahkan hambamu ini.. aamiin..

Mengapa mari kita STOP hari ini?

Karena semakin cepat semakin baik, untuk kita dan anak-anak kita..!

Tolong dibaca baik-baik.
Meski hanya sedikit, semoga bermakna..

------------------------------------------------------------------------------------------------

Gerak refleks adalah gerakan yang terjadi tanpa diperintah oleh otak.

Gerak reflek merupakan gerakan yang tidak disengaja dan tidak disadari yang terjadi secara otomatis karena adanya rangsangan dari syaraf tanpa melalui kontrol dari otak (melalui sumsum tulang belakang)

Gerak refleks, bermacam-macam, salah satunya adalah gerak refleks yang dipelajari.

Pernah menyetir motor? Kalau ada kendaraan lain yang tiba-tiba hendak menyerempet, biasanya seorang pengemudi akan refleks membanting stir atau membunyikan klakson.

Nah, apa maksudnya refleks yang dipelajari?

Itu adalah gerakan yang 'dibiasakan' sehingga semakin lama akan semakin "mudah" untuk dilakukan tanpa harus menunggu perintah dari otak.

Karena, setiap kali ada stimulus, kita selalu memberikan respon yang sama. Yang itu-itu aja. Sehingga di tubuh kita terjadi mekanisme.. "Yah, kalo itu-itu doang, buat apa lewat otak segala" langsung aja dah.. jebrettt.. refleks, selesai urusan, yeeeaaay..!

Kita, dari kecil mungkin sudah terbiasa menerima program pukul memukul atau kekerasan lain, sehingga terbentuklah refleks yang seperti itu.. dan sulit untuk dihentikan.. wallohu a'lam.

Masalahnya, kalau di otak kita sudah diprogram 'sulit' duluan untuk menghentikan refleks kekerasan.. kapan kita mulainya?
Pasti teman-teman sebelumnya juga sudah pernah mencoba dan belum berhasil hingga saat ini..

tidak apa

semuanya butuh proses

dan sekarang,

mari kita mulai lagi

Cara kerja otak

Otak adalah organ yang sangat vital bagi manusia. Kalau saya tuliskan fungsinya, tentu banyak sekali. Namun ada 1 fungsi otak yang akan saya bahas sedikit. Yaitu tentang cara memproses informasi.

Singkatnya, kita menerima rangsangan dari luar (ada seleksi atensi) dan diterima oleh syaraf sensori (indra).. lalu akan masuk ke ingatan jangka pendek.. lalu akan diproses menjadi ingatan jangka panjang.

Tentunya semuanya ada proses detailnya.

Namun, yang perlu dipahami adalah 2 hal:

Semakin dalam 'emosi' (baik positif ataupun negatif: marah, sedih, senang, bahagia, kesal, benci, cinta, dll) yang terlibat, semakin dalam dan baik pula ingatan tersimpan
dan
Semakin sering dilakukan pengulangan, semakin baik pula ingatan tersebut.

Dan

pengalaman kekerasan yang tentunya penuh muatan emosi (negatif) dan dilakukan pula berulang2.. direkam dengan sangat baik oleh otak.. dan tubuh kita pun menghafalnya.. menjadi refleks yang dipelajari.

wallohu a'lam

---------------------------------------------------------------------------------------------------

bagian otak lain

Salah satu bagian otak yang disebut amygdala, merupakan "tempat ingatan" yang bertanggung jawab pada emosi. Amygdala berkembang pada usia anak-anak, sekitar usia 3 tahun.
Jadi anak-anak yang tidak terbentuk emosinya dengan baik pada usia itu biasanya akan memiliki kendala kematangan emosional saat dewasa.

Inilah mengapa, pentingnya mendidik anak-anak dengan baik..!

>ini baru dari segi otak =) 

Ada juga batang otak yang seringkali disebut otak reptil atau otak primitif pada manusia. Fungsinya? menyampaikan informasi antara otak dan tubuh, memasok beberapa saraf kranial (informasi dari otak) ke wajah dan kepala dan melakukan fungsi penting dalam mengendalikan jantung, pernapasan dan kesadaran. Refleks ada disini..

Batang otak inilah yang mengendalikan reflek tubuh pada saat kita merasa tegang, terancam dan waspada. Perintah dasarnya ”lari atau lawan”. Jadi saat kita merasa terancam, kelelahan, tegang dan jenuh, maka yang dominan berfungsi adalah otak reptile sehingga kita tidak bisa berfikir jernih.

Tolong, STOP mengaktifkan berlebih batang otak kita dan anak-anak kita..

Semakin terpapar 'ancaman' kekerasan dari kita, akan semakin aktif bagian ini.. dan semakin sulit dihentikan..

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Caranya?

Latihan..

Rileksasikan tubuh kita..

Kontrol diri agar tidak MARAH...

caranya?

kenali situasi mau marah.. >harusnya teman2 tau

lalu

segera kabuuuuuuuuur.. tinggalkan situasi..!

anak ngeselin? bangun tidur ga jelas maunya apa.? ga mau ditinggal ke kamar mandi..? berantakin rumah? makan2 daun, dll yang kotor2.. nangis2 kenceng minta permen? dll dll

bodo amat...!

emang gw pikirin

yang penting gw ga marah dulu

yang pentingg gw tenang dulu

tenang tenang tenang

langsung liat hp kek, chat ke teman, ketik aja icon smile
atau liat kaca..! tertawakan wajah jelekmu saat itu..

tarik nafas panjaaang...

hembuskan perlahan.. setiap menghembuskan ucapkan 'astaghfirullohaladzim'/ audzubillaahiminassyaithonirrojiim' atau apapun yang menenangkan..

3 - 7 kali atau senyamannya seperti itu

Mungkin untuk sekarang, caranya segini dulu.. Insya Allah, akan ada materi selanjutnya lagi.. yang lebih jelas, yang lebih detail tentang cara Rileksasi dan manajemen marah.. Insya Allah..

Untuk sekarang,

Mari teman-teman tersayang, kita mulai hari ini..

Mari teman-teman, kita niatkan dalam hati, setelah ini tidak akan lagi melakukan pemukulan, omelan, bentakan, dll yang kasar2.. terhadap anak.. setidaknya, niatkan dulu..! niatkan dulu..! niatkan dulu..!
usaha duluuuu...

dan berdoa.. Ya Allah, tolong mudahkan hambamu ini.. aamiin..

doakan juga teman-teman kita, semoga juga Allah mudahkan..

mari saling menguatkan, mari saling mendoakan..

Bismillah

Pertanyaan dan Jawaban:

1⃣A. Bun,bagaimana meminimalisr atau menghilangkan kekerasan yg kita lakukan?misalnya mengomeli anak2 atau saat kita kurang sabar tak jarang mencubit atau memukul anak
1⃣B. Bila pasangan kita suka mengancam anak misal : kalo g bobo g di ajak jalan...cara kita mengkomunikasikan spt apa?
1⃣A.Pelajari tentang relaksasi dan manajemen marah ya bun =))

Untuk lebih lengjapnya ada di jendelaummahat.blogspot.com
1⃣B. Bunda lebih tau bagaimana suami, jadi cari waktu ketika suami relaks, santai, ajak bicara perlahan2, dg pujian dulu, terimakasih dll.. Baru sampaikan apa yang buda inginkan

Atau biasakan waktu diskusi dimana bunda menyiapkan materi2 parenting (biasanya istri lebih rajin) dan bunda cukup ambil poin2nya

Sambil berdoa bersama semoga bisa menjadi orang tua yang baik dan anak2 pun tumbuh dengan baik

Semangat bunda ��

2⃣ Anak saya itu bila nangis sudah dibujuk,diberi apa maunya,tetap aja nangis, kadang saya pukul dikaki.tolong dikasi masukan mengatasi masalah saya.
Saya juga minta maaf kalau setelah dia selesai nangis.
2⃣ Mengatasi anak memang bukan dengan membujuk, kecuali untuk anak2 tertentu yang mau dibujuk, namun itu juga sedikit sepertinya.. Karena anak2 cenderung persisten dengan keinginannya bila fokus perhatiannya hanya itu2 saja.

Oleh karena itu, bisa gunakan

Pengalihan perhatian 

Atau berikan pilihan,

Bila sudah lebih besar (30-36 bulan ke atas), gunakan penundaan waktu..

Bunda pelajari lagi bagaimana berkomunikasi dg anak ya.. Pelajari tentang empati, penerimaan, dan unconditional love (cinta tidak bersyarat)

Untuk metode punishment pun ada caranya

Bisa gunakan konsekuensi logis, natural, time out, reward punishment, dll.. Dg prinsip empati, penerimaan dan unconditional love. Mungkin bunda bisa cari informasi lebih detail lagi dengan kata kunci itu..

Apapun, intinya memang sabar..

Marahlah hanya pada hal2 yang membuat Allah marah.. Kalau tidak melanggar hak Allah, tidak membuat Allah marah.. Tidak.. Wallohu alam..

Mungkin bunda bisa pelajari tentang relaksasi dan manajemen marah di blog jendelaummahat.blogspot.com

Semoga Allah mudahkan ya bunda

3⃣A. Solusi lainnya yg bisa meredamkam marah ortu apa saja lagi? Agar tips mana yg bisa kita lakukan.
3⃣B.Mohon diperjelas lagi penyebab ortu yg sgt sensitif marah pd anak2nya dikarenakan apa? Agar ortu bs evaluasi diri dan benar2 serius mnghilangkan rasa sensitif marahnya.
3⃣A. Untuk solusi, bisa dilihat di materi relaksasi dan materi manajemen marah di jendelaummahat.blogspot.com ya bunda

In syaa Allah sudah cukup lengkap

=))

3⃣B. Kondisi2 yang cenderung membuat ortu lebih sensitif, misalnya ngantuk, lelah/capek habis bepergian, sakit, lapar, anak lain menangis, sedang ngambek dengan suami/suami marah, tidak perhatian dlsb, ada masalah dengan keluarga/teman, dll

Coba bunda rasakan, apakah pada saat2 tersebut bunda biasanya menjadi lebih mudah marah? Jika ya, mungkin sudah saatnya untuk lebih peka terhadap kondisi diri sehingga ketika menghadapi anak kita dalam keadaan yang terkontrol =))

4⃣A.Sepertinya seorang ibu hrs pandai juga ya bermain peran. Adakah trik jitu hal apa saja agar anak mengetahui bahwa ibunya marah krn kekeliruan anak yg berulang kali?
4⃣B.Apa dampak yg mendasar bagi anak yg sll dibesarkan dg suasana 'marah'..mgkn bisa dr ayah/ibu/keduanya.
4⃣C.Meluapkan rasa marah.
Melihat fenomena bahwa menyampaikan sesuatu hendaknya pada tempatnya dan dg cara yg paling baik.
Apakah karena budaya hal diatas tidak teraplikasi di rumah shg sekarang banyak terjadi anarkis dlm segala lini kehidupan? khususnya negeri Indonesia.
4⃣A. Biasakan bersikap konsisten pada anak, ketika bereaksi pada anak.. agar anak tau mana yang boleh mana yang tidak boleh

Mana yang aman mana yang tidak aman

Mana yang benar mana yang salah

Anak belajar dari pola2 yang dilakukan orang tua (oleh karena itu namanya disebut pola asuh =))

Kalau polanya salah atau malah tidak ada polanya/ inkonsisten, anak akan bingung untuk memahaminya.

Jika anak paham dg pola2 tersebut, melihat ortu diammm saja, anak sudah tau kalau ortu tidak suka

Atau sedikit meninggikan nada suara, dll. Usia 4 tahun anak akan lebih mulai paham tentang emosi..

4⃣B. Dampaknya adalah anak mengikuti pola2 tersebut: marah, yang membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang pemarah, emosi tidak stabil, menyelesaikan masalah dg marah, dll karena anak mempelajari hal2 tersebut

Marah yang bisa menjadi 2 macam, marah yang agresif, atau marah yang pasif (ngambek, cenderung pendendam, sulit memaafkan, dll)

Selain itu, anak cenderung tumbuh dengan konsep diri yang negatif, tidak PD, merasa diri tidak berharga

Atau bisa juga anak akan cenderung sulit diatur, semau2nya dlsb sebagai bentuk mempelajari kemarahan tsb

4⃣C. Perkembangan manusia dipengaruhi oleh banyak hal dan terjadi terus menerus/ berkesinambungan

Selain ortu yang menerapkan pola asuh yang salah, dg emosi yang tidak stabil, marah2.. Anarkis sangat mungkin disebabkan oleh penanaman nilai2, akhlak, karakter baik, kepribadian yang tidak begitu diperhatikan.

Yah, kalau ortu marah2 terus sedangkan amygdala mulai terbentuk usia 4 tahun.. Bagaimana pusat emosi tsb bisa berkembang optimal?? Menyerap input nilai2 baik.. Kesehariannya saja diisi dg emosi yang cenderung negatif.Bukan yang stabil.

5⃣A. Mba, kapankah seorang ibu boleh marah?, dan bagaimana menunjukkan kita marah tanpa kekerasan?
5⃣B.Umar bin Khattab itu sangat ditakuti kalau sedang marah, tapi beliau diam, tidak membalas ketika istrinya ngomel2, bagaimana ya mba melatih agar ada rem seperti itu?
5⃣A.  Ketika anak melanggar hak Allah, membuat Allah marah.

Caranya agar tidak menggunakan kekerasan? Sejak awal biasakan berlemah lembut sehingga anak terbiasa dengan kelembutan tersebut.. Sehingga kalau anak macam2, tanpa perlu marah2 anak sudah dapat paham kalau ortunya diammm arau meninggikan nada suara sedikit saja berarti sudah marah.

Cari pola komunikasi yang nyambung dengan anak karena kekerasan bukanlah cara menyelesaikab masalah.. Namun justru menambah masalah.

5⃣B. Karena in syaa Allah pemahaman agama Umar yang lurus dengan pengaplikasiannya..

Umar paham, dan fokus pada kelebihan, kebaikan2 istrinya, bukan fokus pada kekurangan2nya.. Wallohu a'lam

6⃣ Mba, apakah bekas didikan dengan marah dan kekerasan di masa balita bisa hilang, adakah cara menyembuhkan?, apakah dgn minta maaf, memeluk cukup?
6⃣In syaa Allah bisa

Tentunya tidak sekedar dengan minta maaf atau memeluk..

Ortu perlu konsisten, memulai dari awal mengajarkan nilai2, akhlak, adab, memperkuat hubungan baik dengan anak, mempersering menghabiskan waktu bersama dengan berkualitas, berbagi harapan, cita2, keinginan, ide, atau hal2 keseharian.. Memberikan emosi positif pada anak, dukungan, pujian dll. Membiasakan anak menyampaikan keinginan/ pendapatnya dan berkomunikasi yang baik, dll. Yang juga utama,
Mengajarkan agama dg kesabaran agar anak paham bagaimana pengaplikasiannya, dll. Wallohu a'lam.

7⃣Mba, saya perfeksionis, jika ada suatu hal yg tidak saya sukai terjadi, saya bisa bete dan marah2 seharian, suami dan anak2 jadi korban, salah terus di mata saya, bagaimana menyembuhkan sifat saya ini ya mba?
7⃣Jika sedang marah, sadari hal tersebut dan alihkan perhatian

Tulis besar2 di kertas dan tempel di dinding, jangan marah, ingat Allah...!

Dekati suami, mohon untuk ingatkan kalau perfeksionis, marah2nya kambuh dengan menggunakan kata kunci, misalna 'bunda sabar, udahan marah2nya'

Tentunya niatkan sungguh2 kalau bunda mau berubah.. Kalau tidak bersungguh2, akan sulit

Ingatkan diri: stop untuk lebay, membesar2an masalah, mencari2 perhatian dlsb

Permudah urusan, marah hanya pada hal2 yang melanggar hak Allah

Ingt, anak belajar marah2 juga dan mungkin bisa 'membenci' ibunya

Suami tentu tidak suka melihat istri yang 'cerewet'nya kebangetan.. Sekali dua kali mungkin manis, kalau terlalu sering.. Subhaanallah..

Pelan2 saja, buat target harian, sediiiikit saja kemajuan, apresiasi

Semoga Allah mudahkan �� barokalloohu fiik

8⃣Putri pertama saya skrg usia 2y9m. Sedang masa masa nya 'keakuan'/egosentris yg tinggi. Akibatnya jika ada brg miliknya yg diusik jd marah2. Anak saya marahnya unik. Jd dia akan bilang ''saya marah'', ''saya mau nangis aja'',dan kalo marah dia jg akan bilang''saya mau buang2 mainan aja ah'' Nah, yg jd mslh it adl nangisnya itu lho, lamaa dan keras, kalo marahnya berlanjut tantrum, dia akan nangis sambil mondar mandir, dan ga mau dipeluk. Saya jd susah buat menenangkan nya. Saya biasanya hanya diam, ngliatin aja sambil nahan emosi dan berusaha menenangkan nya. Jd gimana ya caranya 'masuk' ke dunia anak yg lg dlm kndisi seperti itu? Agar nangisnya ga terlalu lama, gak enak jg dg tetangga ��
Terimakasih
8⃣Sepertinya anak sudah belajar kalau bundanya tidak suka kalau anak menangis, buang2 mainan (sering dilarang) sehingga anak malah menjadi2?

Usia anak masih 2 tahun 9 bulan.. Sebisa mungkin langsung alihkan perhatiannya

Kalau sulit, ya sudah, biarkan menangis, buang mainan atau apapun, tinggalkan saja dengan senyum, tidak perlu dibujuk2

Maaf ya nak bunda tinggal dulu, bunda sayang kamu, bunda tnggubdisana.. Kalau sudah selesai, ke bunda saja ya..

Biarkan saja.. Dengan tetangga juga 'cuek' dulu saja, yg penting anak mendapat tretment yang tepat.

Setelah itu, baru bunda peluk, ucapkan terimakasih anak penyabar mau berhenti menangis, bunda sayang kamu dan ajak komunikasi dlsb

Agar anak belajar, tyata aku nangis2 ngga ngaruh ke bundaku.. Sehingga harapannya ke depannya kalau nangis 'seperlunya' saja, in syaa Allah

Semangat bunda ��

9⃣ Bagaimana mendisiplinkan anak tanpa harus dgn kata2 keras?
ini sya ada keponakan yg sangat berani dgn ibunya.sampai berani menyebut ibunya (maaf) bego,bodoh,dan berharap ibunya cpt mati.astagfirullah ... itu bagaimana cara menanganinya hingga tidak lagi seperti itu?
mohon penjelasannya
9⃣Kalau anak sudah begitu, orang tua harus tegas, tidak perlu dg kekerasan namun tunjukan power dg sikap yang dingin, nada lebih tinggi, kalau perlu hukuman yang mendidik, misalnya potong uang jajan, tidak nobton tv dlsb

Karena nilai berbakti oada orang tua sangat penting..! Anak perlu diberikan pemahaman yang tidak hanya sekedar teori, namun pengaplikasiannya juga.  Dan untuk pengaplikasian, anak juga masih terus belajar, dri contoh, peristiwa sehari2, dlsb.

Namun intinya pintar2 ortu berkomunikasi, bernegosiasi dg anak dan jika anak sudah melangar batas, cut..!

Tidak dapat dibiarkan

��A. Gadis kecil kelas 1, susah bangun, suka ngamuk, klo ngamuk terdengar nenek, nenek ngomong siapa yg ngamuk nanti diantar ke tanah, diceburin ke air samping rmh: langsung diam n bangun. Sudah dibanguni pelan2 kd mempan, sdh diajak bicara sblm tidur tetap ngamuk ; kebiasaan turunan ayahnya. Faktanya nenek ngga pernah benar-benar nyeburin.
Hal2 lain begitu jg, klo sdh nenek ngomong langsung takluk, tapi sayang bgt sama nenek.
��B. Kedua kakak yg kd sekolah SD, klo lagi asyik dgn sesuatu atau untuk melakukan yg kd hobi, selalu susah diarahkan, klo sdh belasan kali berbagai cara ngga laku, saya ngomong gini: umi hitung sampai 3, klo sampai tidak dilakukan umi kd cuekin seharian (awal2 beneran saya cuekin ketika sampai 3 tetap tidak ada perubahan).
��A. Menghadapi anak yang sulit bangun, perlu disemangati sejak malam sebelumnya, menjelang tidur

Dan dapat membuat kesepakatan bersama

Misalnya dengan sistem reward,

Tentunya dg konsekuensinya juga, misalnya, maaf ya nak, kalau nanti pagi bangunnya sulit, langsung dimandikan di kamar mandi ya...

Atau lakukan aktivitas sebelum mandi.. Misalnya berikan air putih segelas untuk diminun anak, atau anak anak boleh baca buku dulu, mewarnai, memilih baju seragam dulu, baru mandi

Yang juga penting adalah kecukupan tidur anak.. Mungkin anak memang butuh waktu tidur lebih lama sehingga diajak tidur lebih awal.. Atur ulang lagi jadwal tidur anak.

Menghadapi nenek, bicarakan pelan2 hati ke hati,

Nenek sayaaang, memangnya nenek mau beneran nyeburin.. Rasanya sedih kalo dengar nenek bilang begitu.. Ga mungkin kan nenek kesayanganku bakal seperti itu (ajak ngobrol dg santai saja) tanya pandangan nenek, perasaan nenek, pahami jalan pikirannya (empati)

Kalau memang sulit, untuk mengubah, ya sudah..

Yang penting fokus perhatian pada anak saja sambil pelan2 diarahkan.. Yang penting selain nenek di rumah tidak ada lgi yang seperti itu
Bagaimanapun pola asuh, kedekatan ortu dan anak adalah hal yang paaaling berpengaruh pada anak dan penting untuk dimanfaatkan sebaik2nya
Dengan demikian meskipun tinggal serumah dengan keluarga besar, upayakan kompak dengan suami kalau tentang pengasuhan anak, ortu lah yang harus dominan, agar anak jelas.. Aturan ortuku yang no 1 berlaku...!

beri pemahaman pelan2 juga peda keluarga yang lain untuk menyamakan metode pengasuhan..

Barokalloohu fiikum ��
��B. Membujuk anak, mengarahkan anak memang lebih sulit

Oleh karena itu lakukan pengalihan perhatian terlebih dahulu

Bantu anak bergerak, beranjak dari aktivitasnya, tidaknsekedar dengan kata2

Kalo hanya dengan kata2 sepertinya memang butuh waktu yang lamaaaaa ��

Berikan anak kesempatan untuk memilih

Atau lakukan kesepakatan penundaan waktu dg pilihan juga

Misalnya

Kk mau ini dulu atau itu dulu?

Kk mau melakukan ini 5 menit lagi atau 10 menit lagi?

Setelah anak memilih baru lakukan dengan konsisten

Dan tegas, sambil menyemangati juga tentunya

Ayoooi anak bunda yang menepati janji, semangt2 sudah 10 meniiit, waktunya..........

Sambil dielus, ditepuk punggung dg pujian kamu bisa...! Dlsb

Mendiamkan anak ada batasnya, tidak seharian.. Karena kalau ortu seperti itu anak bisa belajr untuk agresif yang pasif

Tidak belajar bagaimana priblem solving/ menyelesaikan masalah

Semoga Allah mudahkan, bunda...

1⃣1⃣A. Apa yg sebaiknya kita lakukan saat kelepasan melakukan reflek negatif (memukul,membentak,dsb) ke anak? Apakah cukup dgn minta maaf saja dan berjanji tdk mengulangi? Atau ada konsekuensi yg sebaiknya dilakukan?
1⃣1⃣B. Dan bagaimana kalau yg kelepasan adlh pasangan kita. Apakah kita diam saja dan mengingatkan tanpa diketahui anak? Atau harus membela di tempat? Efek psikologisnya lebih baik yg mana?
1⃣1⃣A. Minta maaf saja tidak cukup.. Yang utama adalah perubahan perilaku, pelan2 saja.. Niatkan sungguh2, tulis besar2 di dinding, berdoa mohon kemudahan dari Allah.. Dll bisa dilihat di pertanyaan yang hampir serupa sebelumnya =))

Perbanyak sentuhan pada anak, ciuman, belaian, ingat dan maknai betapa kita sangat menyayangi anak dan tidak sampai hati membuatnya

1⃣1⃣B.Kalau pasangan yang kelepasan, tetap hargai pasangan di depan anak

Ambilkan air minum, buda cuci tangan, pakai parfum, dan sentuh tangan suami dg tangab bunda yang dingin.. Ajak suami pindah tempat ke tempat yang tidak ada anak.. Baru ingatkan suami suami.. Tentunya dg cara yang baik.. Biasanya suami kalau disalahkan malah akan marah..

1⃣2⃣ Adakah dampak psikologis pada anak jika saat menangis untuk suatu hal yg tak jelas (krn cerewet, dll), sikap kita mengunci diri kita di dalam kamar, sementara membiarkannya menangis di luar kamar?
Apakah itu termasuk tindak kekerasan pd anak?
1⃣2⃣Wallohu a'lam.. Masih sangt mungkin termasuk kekerasan jika tyata anak merasa tersakiti
Sebisa mungkin menjauh di tempat yang dapat dilihat dan dijangkau anak.

Dan ada batas waktunya

Misalnya 1 menit untuk usia 1 tahun..

1⃣3⃣ Apakah termasuk kekerasan terhadap anak kalau menggigit tangan atau mencium anak keras2 krn gregetan gemes (sayang).
1⃣3⃣ Kalau anak menangkap itu sebagai bentuk ekspresi yang positif dan merasa nyaman, bisa saja tidak masalah

Namun jika anak menangkap sebaliknya, bisa termasuk kekerasan.. Wallohu a'lam

Mungkin untuk tambahan info, menggelitik anak, ngambek yang keseringan atau lama, termasuk salah satu bentuk agresi yang pasif... Jadi ketika bunda2 melakukan hal tersebut silakan melakukan refleksi.. Dan terus mencari cara bagaimana mengekspresikan emosi dengan tepat.

Cinta dengan menunjukkan verbal sebisa mungkin perilaku yang menunjukkan hal tersebut.

Cemas dengan mengatakan cemas bukan marah2

Takut bilang takut, bukan marah

Sayang, dengan sayang, bukan marah2

Malu dengan malu, bukan marah2 juga

Misalnya suami pulang malam, bunda cemas

Katakan cemas

Bukannya ngambek

Kalau syang anak dengan sayang, kok malah menggigit ☺

Agar apa? Agar selaras, konsisten antara perasaan, pikiran, dan perilaku, anak akan meniru..

Kesimpulan: kita harus terus belajar mengelola emosi dan mengekspresikannya dengan cara yang tepat.

@IIP Kalimantan#2

1 komentar:

  1. Cara mengatasi kekerasan pada anak nya cukup bermanfaat. Terimakasih. Ijinkan saya menambah tips-tips lain agar kekerasan anak tidak terjadi lagi, masuk sini yah - http://goo.gl/8eA0sY

    BalasHapus

silakan jika ada yang mau berkomentar