BismiLlaah..
Perselisihan dalam rumah tangga adalah bumbu cinta.
Namun, ketika berselisih, Rasulullah tidak pernah melibatkan emosi.
Ketika sedang marah kepada Aisyah, beliau berkata, “Tutuplah matamu!”
Kemudian Aisyah menutup matanya dengan perasaan cemas, khawatir dimarahi Rasulullah.
Nabi berkata, “Mendekatlah!” Tatkala Aisyah mendekat, Rasulullah kemudian memeluk Aisyah sambil berkata,
“Humairahku, telah pergi marahku setelah memelukmu.”
Tidak pernah ada kalimat kasar dan menyakitkan dalam rumah tangga Rasulullah.
Bahkan, beliau biasa memijit hidung Aisyah jika dia marah, sambil berkata,
"Wahai Aisyah, bacalah do’a, ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan’.” (HR Ibnu Sunni).
Semua kita pasti berharap memiliki rumah tangga yang sakinah dan penuh berkah.
Rasulullah telah mengajarkan suami bagaimana memuliakan istri.
Seperti sabda beliau,
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Lelaki yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
BaarakaLlaahu fiykum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan jika ada yang mau berkomentar