Senin, 12 Desember 2016

11 Tips Mengelola Arus Kas Agar Bisnis Makin Trengginas

11 Tips Mengelola Arus Kas Agar Bisnis Makin Trengginas

 0  Selasa, 13 Desember 2016

Ngelmu.com - Roh atau nyawa dari bisnis adalah adanya arus uang (operating cash flow atau OCF) yang terus bertambah atau positif agar bisnis makin trengginas. Hal itu ditekankan betul Coach Galih Pandekar saat berbagi di sesi pelatihan literasi keuangan yang digelar komunitas Genpro Chapter Depok, Jawa Barat.

"Kalau OCF kita positif. Baru bisa dibilang kita punya bisnis. Nah bisnis itu cuma mengakibatkan dua hal bagi kita, miskin atau kaya," tambah Galih. Jadi sarannya adalah jangan bertahan di bisnis yang merugikan karena bisa membuat kita jatuh miskin.

Untuk itu menurut Galih, setiap pebisnis harus menjaga agar tangki uangnya tidak boleh kosong. Bisnis bisa bertahan berbulan-bulan tanpa profit, namun bisnis tidak akan dapat bertahan satu hari tanpaa uang tunai (cash).

"Kalau saya sih mencadangkan minimal dua bulan biaya operasional di tangki uang bisnis saya. Karena cuma ada dua aturan di sini. aturan pertamanever loose money dan aturan kedua never forget the rule number one", jelas Galih.

Oleh karena itu, Galih berdasarkan pengalamannya sebagai pebisnis (owner Lembaga pendidikan Lavender) dan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia memberikan 11 tips umum dalam mengelola arus kas. Di antaranya:

1. Perpanjang periode pembayaran utang.

Ingat bukan kita menghindari untuk membayar utang, tapi pertimbangkan persediaan uang tunai kita. kalau bisa mengatur tempo pembayaran hutang aturlah selega mungkin. Tapi kepercayaan kepada kita jangan sampai berkurang. Hutang harus dibayar tepat waktu sesuai janji.

2. Percepat/perpendek periode pembayaran oleh pelanggan bila perlu cash and carry.

Jangan hambat uang masuk. Kalau perlu gelar karpet merah untuk menyambutnya. Pembayaran cepat dari klien atau customer adalah lebih baik daripada kita memiliki piutang.

3. Pisahkan rekening pribadi dan rekening bisnis.

Lebih baik hitung gaji anda dalam mengelola bisnis anda. Hiduplah dari situ, cukupkan dari situ. Jangan sampai kita mencampuri uang bisnis dengan kepentingan dan kebutuhan pribadi. Jika rekening tercampur seringkali terjadi pengambilan uang yang tidak terukur dan tearah yang sangat membahayakan bisnis.

4. Pisahkan rekening penerimaan dan pengeluaran.

Ini untuk memudahkan pengecekan daftar pengeluaran saat membuat laporan keuangan. Dengan rekening pengeluaran yang terpisah, pengecekan bisa lebih cepat dan mudah. karena tidak tercampur.

5. Memiliki hari khusus untuk pengeluaran uang.

Hari khusus yang dijadikan hari untuk pengeluaran uang oleh Coach Galih adalah Rabu. Jadi jika ada yang harus dicairkan bsia diusahakan formnya sejak Senin. Sementara jika ada problem terkait pembayaran, masih ada hari Kamis atau Jumat untuk eksekusi. Tapi ini bukan acuan baku tergantung pelaku bisnisnya. 

6. Petugas Acc kas keluar dan kasir adalah orang yang berbeda.

Pemisahan fungsi ini juga untuk melakukan cek dan ricek terhadap suatu pengeluaran. Dalam bisnis itu memasukkan uang ke kas adalah sesuatu yang penting tapi menjaga pengeluaran agar tepat sasaran juga sesuatu yang lebih penting.

7. Hitung secara cermat setiap pengeluaran yang ada dan selalu usahakan untuk menguranginya.

Kebocoran itu ada di pengeluaran oleh karena itu perhatikan selalu dengan cermatitem-item pengeluaran. Pastikanitem-item pengeluaran selalu menunjang bisnis yang ada. Jika tidak berdampak pada kemajuan bisnis sebaiknya item pengeluaran itu dicoret. Sementara untuk itempengeluaran lainnya cobalah berhemat dengan mengurangi pengeluaran tapi tidak mengurangi kehandalan bisnis yang dijalankan untuk meraih laba.

8. Fokus pada top client anda jangan habiskan waktu padabad client

Coach Galih mengingatkan hanya cukup satu klien yang buruk (bad client) untuk bisa menghancurkan bisnis kita. Sebaiknya pangkas saja atauterminate. Fokus pada bad client akan menghabiskan banyak waktu dan sumberdaya kita. Lebih baik fokus untuk memberikan yang terbaik buat pelanggan terbaik.

9. Jangan royal pada diskon atau pemberian bonus

Tidak semua pelanggan butuh bonus dan diskon. Jangan umbar di awal. Banyak klien yang lebih butuh layanan prima dan tepat waktu ketimbang bonus dan diskon. Dengan menyimpan diskon dan bonus, pebisnis bisa memiliki cadangan untuk memberikan kejutan pada pelanggan di saat-saat tertentu.

10. Jangan pernah tunda pembayaran gaji/honor SDM

Sumber Daya Manusia adalah orang yang dengan segala kemampuannya berusaha mencapai target perusahaan. Oleh karena itu jangan sampai telat membayar hak mereka. Kalaupun pembayaran gaji jatuh pada hari libur, majukan pembayaran sehari sebelumnya.

11. Jangan mudah tergoda dengan fasilitas-fasilitas kredit dari bank.  

Kalau bisa hindari meminjam di bank karena bunganya besar dan yang lebih utama bagi muslim itu adalah jeratan riba. Bila memerlukan pinjaman uang, usahakan pinjam terlebih dahulu kepada keluarga atau teman dekat.

Sebelum masuk ke tips pengeloaan arus kas CoachGalih menjelaskan tentang bahasa bisnis yang harus dipahami oleh paraentreupreneur. "Ini bukan semata teori akuntansi, tapi ini adalah memahami bahasa bisnis, cerita-cerita di balik angka-angka dan hal-hal penting untuk mendorong kemajuan bisnis kita", jelas Galih.

Ayah dari 3 anak ini juga menjelaskan bahwa kegagalan memahami bahasa bisnis bisa berujung pada kehancuran bisnis. Sementara gagal memahami cerita-cerita di balik angka-angka bisa membawa bisnis menuju kondisi yang membahayakan. Sedangkan kegagalan memahami hal-hal penting yang dapat mendorong kemajuan bisa membuat bisnis kita jalan di tempat alias tidak tumbuh.

Salah satu bentuk memahami bahasa bisnis adalah kemampuan membaca dan memahami laporan bisnis.

"Laporan keuangan wajib itu ada tiga yakni Neraca (balance sheet), Laporan rugi laba (income statement) dan laporan arus kas (cashflow statement). Semua pemilik bisnis harus bisa membaca ini", tegas Galih.

Tapi kita sering terkecoh bahwa laporan keuangan cukup dengan histori transaksi. "Jika anda berpikir bahwa pencatatan histori transaksi adalah laporan keuangan, maka insyaflah", Galih kembali mengingatkan.

Laporan neraca itu akan memberi tahu kita seberapa besar ukuran bisnis yang sedang dijalankan, komposisi aset bisnis, sumber pendanaan untuk aset-aset, jumlah uang tunai yang kita miliki, jumlah kewajiban yang perlu dilunasi dan jumlah tagihan yang belum berhasil dikoleksi.

Sedangkan laporan Laba Rugi bisa menjelaskan apakah posisi bisnis kita saat ini sudah bisa memberikan untung atau masih merugi. Laporan ini juga bisa menjelaskan produk atau jasa apa yang memberikan penjualan tertinggi, berapa biaya operasional bisnis yang dijalankan, berapa biaya pokok produk atau jasa yang dijual serta bisnis apa saja yang paling banyak membebani bisnis kita.

"Sebaiknya kita fokus pada produk atau jasa yang menghasilkan untung. Jangan terjebak pada yang gulma. Jangan lupa menggaji diri sendiri dan menetapkan harga pokok produksi jangan terlalu rendah", kata Galih mewanti-wanti.

Sementara dari laporan arus kas kita bisa mengetahui apakah uang tunai yang kita miliki bertambah atau berkurang. Termasuk bisa mengetahui dari mana saja bisnis kita memperoleh uang, apa saja yang membuat keluarnya uang serta mengetahui apakah ada pengeluaran untuk investasi.

"Profit is important, tapi cash is everything" kata Galih.

Selanjutnya coach Galih memberikan beberapa ilustrasi laporan keuangan dari mengajari hadirin cara mudah membacanya. Dalam sesi itu diberikan contoh bagaimana membaca laporan keuangan yang menujukkan penjualan tunai yang meningkat, pelunasan tagihan atas penjualan dua bulan yang lalu, adanya pinjaman baru atau setoran modal dari pihak lain dan contoh laporan yang menunjukkan jika ada aset persauhaan yang dijual,

Sesi ini juga menjelaskan bagaimana membandingkan laporan neraca dari dua perusahaan yang seakan-akan terlihat sama dari angka total tapi berbeda dari kondisi bisnisnya.

Di sesi ini coach Galih juga menjelaskan secara singkat berbagai rasio-rasio untuk mengetahui apakah bisnis kita memiliki likuiditas yang cukup baik atau membahayakan.

Selanjutnya Galih menjelaskan bahwa aset itu harus berbuah pada sales dan profit serta berujung pada uang tunai aliascash. Kita perlu mengetahui apakah pertambahan aset yang ada mendorong pertambahan sales atau tidak.  Bila ya adalah kabar baik. tapi bila tidak maka perlu diperiksa apakah ada aset yang terbengkalai, atau ada aset yang tidak berkontribusi terhadap peningkatan sales. rasio yang digunakana adalah Sales to Asset Ratio.

Galih juga mengingatkan sebaiknya profit itu 25% untuk menjaga arus kas yang sehat. Profit itu bukan semata laba yang ditahan tapi juga dana untuk operasional buat berikutnya, pajak-pajak dan hak investor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ada yang mau berkomentar