Mandiri dan Bertanggung Jawab Sejak Kecil
Semua orangtua tentu mengatakan kalau mereka ingin anaknya berkembang. Tetapi tidak sedikit perilaku kita yang ternyata malah membuat anak-anak menempel erat dan sangat bergantung pada orangtuanya.
Ya, misi hidup anak-anak adalah memperoleh kemandirian. Jadi, kalau ia sudah mampu menata mainannya, meletakkan piring makannya di tempat cuci piring, dan pakai baju sendiri, biarkanlah mereka melakukannya. Memberi anak tanggung jawab sangat baik untuk mengembangkan rasa percaya dirinya - dan sekaligus membuat Anda tidak kewalahan mengurus semua hal.
Langkah awal mengajarkan kemandirian pada si kecil adalah: beri anak kesempatan! Biarkan ia melakukan berbagai hal yang ingin dan boleh (secara normatif) dilakukan anak-anak.
Coba Anda ingat saat si kecil berusia 6 bulan. Ketika itu, Anda perhatikan tangan si kecil berusaha untuk menggapai-gapai sesuatu. Nah, sebenarnya pada usia tersebut, ia sudah ‘belajar’ mandiri. Namun masalahnya, Anda mendukung atau malah menghambatnya? Karena kadangkala yang menghambat kemandirian si kecil justru orangtuanya, yang sering merasa tak ‘tega’ membiarkan anaknya berusaha sendiri. Mungkin dalam pikiran Anda bersemayam rasa kasihan atau menganggap si anak masih terlalu kecil untuk melakukan hal tersebut. Padahal, memberikan sedikit kesempatan kepadanya memungkinkan ia untuk belajar berusaha sendiri.
Awali dengan hal sederhana. Mengajarkan anak agar menjadi pribadi yang mandiri dapat dimulai dengan hal sederhana. Coba biasakan si kecil melakukan hal-hal berikut ini!
Latih anak untuk makan sendiri, walaupun masih belepotan. Usia boleh masih sangat kecil namun belajar makan sendiri tidak ada salahnya dilakukan sedini mungkin.
Biarkan anak mandi sendiri. Tapi jangan lupa setelah itu dicek kembali kebersihannya. Kalau masih ragu, boleh sambil diawasi.
Ajarkan pakai baju dan celana sendiri setelah mandi. Keringkan badannya dengan handuk, setelah itu biarkan ia mengenakan pakaian sendiri. Ajarkan si kecil untuk menaruh kembali handuk di gantungan handuk agar mudah kering dan tak repot mencarinya bila hendak mandi.
Merapikan mainan setelah selesai bermain. Walaupun keadaannya seperti kapal pecah biarkan saja. Terapkan rasa tanggung jawab, seiring waktu berjalan anak akan terbiasa membereskan segala sesuatu miliknya.
Membereskan buku dan meja belajar sendiri. Usai belajar jangan lupa merapikan buku, tata kembali di tempat semula dan matikan lampu belajar setelahnya. Sebelum berangkat ke sekolah esok paginya, biarkan ia menyiapkan buku-buku dan alat tulisnya ke dalam tas sekolah. Jangan lupa untuk mencek kembali kelengkapannya.
Jangan biasakan anak berteriak tiap kali membutuhkan sesuatu. Contohnya “Mbak... minum!” Kalaupun harus meminta bantuan, ajarkan padanya untuk mengucapkan kata tolong. ‘Tolong ambilkan minum Mbak...”
Memakai kaus kaki dan sepatu sendiri. Terapkan hal ini secara rutin ketika si kecil hendak pergi ke luar rumah, baik ke sekolah ataupun pergi ke tempat lain.
Merapikan sepatu. Selesai bepergian jangan lupa katakan pada buah hati Anda agar tak lupa untuk menaruh sepatu di tempat yang sudah disediakan.
Menaruh pakaian kotor di tempat cucian setelah dipakai. Ibu dan Ayah dapat mencontohkan hal ini kepada anak. Semakin sering ia melihat perilaku baik orangtua maka anak akan mendapatkan teladan baik.
Tidak ditunggui di sekolah. Biasakan tidak menunggui anak ketika bersekolah, kecuali pada masa penyesuaian sekitar dua minggu pertama di sekolah baru.
Membantu pekerjaan rumah tangga. Bila sudah agak besar, latih ia untuk membantu Ayah dan Ibu di rumah. Tak ada salahnya ia belajar untuk mencuci piring, sendok dan gelas setelah selesai makan. DB
#SelfReliance #Responsibility
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan jika ada yang mau berkomentar