Rasa Lelah Sebuah Dimensi
Dikisahkan pada zaman Rasulullah, seorang lelaki berlalu di hadapan Rosulullah. Nampak lelah dan kepayahan. Para sahabat yang melihatnya berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, sekiranya yang ia lakukan itu dinilai berjuang di jalan Allah?"

Maka Rasulullah menjawab: "Kalau ia keluar rumah untuk kerja keras demi anaknya yang masih kecil, maka ia pejuang di jalan Allah. Jika ia keluar demi kedua orang tuanya yang renta, maka ia pejuang di jalan Allah. Jika ia keluar untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan menjaga kehormatan dirinya, maka pejuang di jalan Allah. Tapi jika ia keluar karena mengejar angkuh dan besar diri, maka ia berjuang di jalan setan."
Sahabat yang saya sayangi...Khadis yang diriwayatkan Imam athabrani dengan silsilah perawinya yang shahih menegaskan bahwa rasa lelah bisa bermakna berbeda-beda. Lelah akan mewarnai di setiap aktivitas manusia dengan berbagai kesibukan dan pekerjaannya. Semua meniscayakan rasa lelah. Semua memiliki keserupaan pada rasa lelahnya, namun sangat berbeda pada dimensinya.
Ada tiga dimensi tentang rasa lelah(sumber: Tarbawi edisi 256 Th.13). Yaitu:
1.Dimensi tauhid
2.Dimensi kerasulan Muhammad
3.Dimensi pembalasan di akhirat kelak
1. DIMENSI TAUHID
artinya menghadirkan kesadaran pada diri akan kuasa Allah yang tidak pernah lelah. Allah berfirman,
" Semua yang ada di langit dan bumi selalu minta kepada-Nya. setiap waktu Dia dalam dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman:29-30).
"Dan sesungguhnya telah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang diantara keduanya dalam enam hari, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan."(QS.Qaaf: 38 ).
Jadi bila rasa lelah menyambangi jiwa kita, yang harus kita lakukan adalah menumbuhkan rasa tunduk kita kepada Allah, betapa kita hanya seorang hamba. Betapa kita harus bergantung dan terus memohon kepada Allah yang tak pernah punya rasa lelah. Saat lelah...adalah saat yang sangat tepat untuk bermunahajat kepada Allah. Berdoa, mengaduh, dan memohon.
2. DIMENSI KERASULAN MUHAMMAD SAW
Artinya rasa lelah yang dihadirkan oleh Allah menyapa kita sebagai keniscayaan kerasulan yang diembankan kepada Nabi Muhammad SAW. Beban kenabian memang tidak ringan. Berat dan sangat melelahkan. Setiap rasa lelah yang dialami Rosulullah, adalah hutang kebaikan yang melekat pada setiap muslim karena sepanjang dan semua hidup Rasulullah diberikan untuk kebaikan ummatnya. Hingga akhir masa tugas kerasulan selesai, Rasulullah tetap dengan segala jerih payah dan rasa lelahnya membimbing ummatnya.
Bahkan dikabarkan kepada kita sebuah hadis shahih. "Sesungguhnya orang yang paling berat beban dan ujiannya adalah para nabi"
Karenanyalah, pabila rasa lelah menghampiri kita, mengusik jiwa ketenangan, selayaknya kita menghadirkan dimensi kerasulan. Menyadari betapa kita berhutang sangat tak terbatas , atas rasa lelah Rasulullah
3. DIMENSI PEMBALASAN DI AKHIRAT
Dalam agama Islam rasa lelah menjadi perhatian sangat besar. Seperti yang ketahui, rasa lelah menghampiri setiaap diri manusia, Orang kafir juga mengalami kelelahan. Tetapi sebagai ummat Islam kita punya harapan tersendiri di luar rasa lelah. ".....jika kamu menderita kesakitan (pula0, sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana."(QS. An-Nisa: 104)
Islam menarik rasa lelah lebih jauh ke akhir kehidupan kita di akhirat kelak. Dijelaskan Allah dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur'an.
" (Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera. Dan mereka berkata: " Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; Di dalamnya kami tida merasa lelah dan tiada pula merasa lesu."(QS. Al-Fathir: 33-35)
Jadi, kalau rasa lelah itu datang...lalui aja. karena rasa lelah hanyalah siklus (insyaallah di tulisan berikutnya...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan jika ada yang mau berkomentar