8 Prinsip Pengusaha
Tahun lalu resign dari pegawai tetap sebuah bank, mungkin salah satu keputusan yang cukup berani dalam hidup saya. Bukan mengundurkan diri, tapi menurut saya istilah yang tepat adalah memajukan diri. Yup memajukan diri untuk menjemput rezeki lebih banyak dari Allah dan memajukan diri untuk lebih bermanfaat dengan membuka lapangan kerja bagi banyak orang :)
Karena pilihan jatuh pada wirausaha, kondisinya jelas berbeda ketika masih kerja ikut orang.
Karena ketika masih bekerja, setiap bulan hampir dipastikan menerima gaji yang bisa diandalkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan dalam dunia usaha, penghasilan kadang nggak menentu. Pilihannya hanya dua : kadang banyak, kadang banyak bangeeeet. #lhoh
Sedihnya, sudah nggak pernah digaji orang. Tapi, Alhamdulillah kini senengnya malah bisa menggaji banyak orang ^^
Semangat untuk berwirausaha sudah mulai muncul semenjak kuliah, semangat untuk punya penghasilan sendiri semangat meringankan beban orang tua. Saat itu ada beberapa usaha yang saya jalani, mulai bisnis aksesoris hp, usaha susu kambing, beternak kelinci, usaha celengan karakter, hingga usaha tela-tela dan jagung manis. Alhamdulillaah semuanya berhasil, berhasil ditutup.hehehe
Tapi itu semua memberikan pengalaman yang sangat berharga dalam perjalanan hidup selanjutnya.
Lulus kuliah pun saya nggak langsung terjun ke dunia usaha, saya memilih untuk bekerja dulu. Melatih otot kerja, melatih otot disiplin, melatih public speaking, melatih kepemimpinan dsb yang bisa saya terapkan untuk usaha yang kini sudah berjalan di almumtaz group.
Oya, dulu walau masih berstatus karyawan, saya sudah mulai mengikuti beberapa komunitas dan buku-buku bisnis. Ada salah satu buku pernah saya baca yang mau saya share, judulnya "Semua Bisa Jadi Pengusaha", karya UYM.
Dalam isi bukunya ada 8 prinsip, yang mungkin bisa bermanfaat untuk kita renungkan bersama ketika kita ingin menjadi seorang pengusaha
8 prinsip pengusaha adalah pilar-pilar yang sebaiknya kita pegang untuk menjadi spiritual entrepreneur.
8 prinsip tersebut di ekstrak oleh Ust Yusuf M dari Q.S. Ali Imran ayat 14-17.
8 prinsip itu membentuk mozaik postur pengusaha yang selalu diliputi pertolongan Sang Pemilik Modal Utama.
Prinsip pertama : Aamanna, YAKIN hanya ALLAH yang berkehendak. Inilah titik zero yang justru jadi pelipat ganda kekuatan.
Prinsip kedua : Faghfirlana, minta ampunan Allah SWT atas dosa masa lalu yang kerap menghalangi pertolonganNya.
Prinsip ketiga : Waqina ‘adzabannaar, jaga diri dari neraka. Inilah prinsip yang membangun komitmen selalu bersih.
Jika prinsip pertama adalah pondasi, prinsip kedua, ketiga adalah “pembersihan” atas segala penghalang pertolongan-Nya.
Prinsip selanjutnya, prinsip keempat : Ash-Shobiriina. SABAR. Baik dalam amaliyah, menahan diri dari maksiat atau ketika mengelola nafsu.
Prinsip kelima : Ash-Shodiqiina. Lurus dan jujur selalu baik hati, pikiran maupun tindakan.
Prinsip keenam, Al-Qonitiina. TAAT selalu. Perintah Allah adalah prioritas di atas segala aktivitas.
Ketika prinsip kedua, ketiga telah membersihkan diri kita, prinsip keempat, kelima, keenam menjadi pagar penjagaan.
Dua prinsip berikutnya adalah roket pendorong untuk bergerak lebih cepat, yaitu prinsip ketujuh, Al-Munfiqiina, menafkahkan harta di jalan Allah. Baik lapang maupun sempit.
Prinsip kedelapan, Mustaghfiriina bil ashhaar, beristighfar di waktu sahur, berdiri hidupkan malam dengan tahajud.
Prinsip ketujuh, kedelapan adalah tradisi para kekasih Allah, prinsip yang akan jadi “pesawat jet” bagi para pengusaha.
Itulah ilmu langit yang bisa kita terapkan sebelum menerapkan ilmu bumi lebih jauh lagi, semoga kita tak hanya jadi pengusaha yang bersemangat untuk dunia saja, tapi juga mempunyai semangat akhirat yang bisa menjadi wasilah kita menuju ke surgaNya. Aamiin
#copas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan jika ada yang mau berkomentar