Senin, 22 Februari 2016

Kedudukan para sahabat ( contoh nyata yg menjalankan wahyu

[13:53 22/02/2016] Zee Hazizah Hs Depok: Resume Kulwap HSMN Kalimantan

Tema :  "Kedudukan para sahabat ( contoh nyata yg menjalankan wahyu)

Narasumber : Abu Abbas

Hari/Tanggal : Kamis, 18 Februari 2016

Pukul : 21.00-23.00 WITA

Moderator :  Renny Aidatul azfah

Notulen : Alfa adistia

Profil Singkat  Narsum
Nama lengkap : Beta Andri (Abu Abbas)
Aktivitas : berTugas di Pusdiklat KNPK dan mengajar akuntansi di STAN. 
Anak : 3 org anak: 11, 8 dan 4 thn

PENGANTAR

Setelah mempelajari Kedudukan Wahyu (Quran dan Hadits) pada  kulwap yang lalu, selanjutnya kita akan mempelajari kedudukan Shahabat dalam Islam. Perlu diketahui, topik mengenai kedudukan dan keutamaan shahabat, adalah topik yang banyak diangkat oleh para ulama. Seluruh ulama mengakui keutamaan para shahabat. Bahkan mereka loyal dan mengikuti para shahabat. Sayangnya, karena keterbatasan informasi yang kita miliki, kita mungkin belum menyadari hal ini. Bahkan bisa saja tertipu dengan kisah-kisah yang tidak valid yang merendahkan para shahabat Nabi. Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar kisah Handzolah dan Tsa'labah. Beberapa kisah tentang mereka beredar di masyarakat luas. Padahal mereka berdua adalah sosok yang benar adanya, dan termasuk dalam jajaran shahabat Nabi.

Mengapa kita mempelajari tentang kedudukan shahabat? Selain dalam rangka membela kehormatan para shahabat Rasul dari fitnah-fitnah palsu, mempelajari kedudukan shahabat Nabi akan membantu kita mempelajari dan mengamalkan Islam sesuai ketika diturunkan kepada Nabi Muhammad shalallahu alayhi wa sallam. Karena Islam sampai ke kita melalui perantara Shahabat. Tentu kita memerlukan untuk mengenal dari siapa kita mendapatkan agama yang mulia ini.

Jika sekarang kita sholat, maka orang pertama yang melaksanakan sholat adalah para shahabat. Kita bisa melaksanakan sholat juga dengan belajar tata cara sholat dari shahabat. Demikian juga dengan amal ibadah lainnya: puasa, sedekah, haji, jihad. Semua yg melaksanakan pertama kali adalah shahabat. Merekalah kaum pertama yang melakukan kebaikan dalam Islam.

Jika kita sekarang membaca Al-Quran, maka ketahuilah bahwa mushaf Al-Quran yang kita baca itu adalah hasil usaha para shahabat yang membukukannya dari yang tadinya tersebar di tulang-tulang, pelepah daun kurma, batu, hafalan dan lain-lain.

Materi kita malam ini adalah:

1. Siapakah yang disebut Sahabat Nabi?
2. Apa prestasi yang diraih para sahabat? 
3. Apa sifat istimewa para shahabat?
4. Mengapa harus mengikuti para sahabat dalam hal beragama?
5. Bagaimana kedudukan shahabat dalam hukum Islam?
6. Bagaimana adab kita kepada shahabat?
7. Apanya yang diikuti dari para shahabat? 
8. Apa manfaatnya mengikuti para shahabat?

Meskipun materinya banyak, insya Allah isinya poin-poin ringkas agar kulwap tidak terlalu panjang.

1. Siapakah yang disebut Sahabat Nabi?
Dari sekian banyak ulama yang mendefinisikan para Sahabat, maka definisi yang paling mewakili adalah:  ialah orang yang bertemu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beriman kepadanya, dan meninggal (wafat) dalam keadaan muslim.

2. Apa prestasi yang diraih para sahabat?
Sahabat adalah satu-satunya golongan yang dipuji dalam Al-Quran dalam keadaan masih hidup. Allah banyak memuji dalam Al-Quran: Para Nabi dan Rasul, para orang shalih yang bukan Nabi (Imran, Ashabul Kahfi, Ashabul Ukhdud). Mereka ini sudah wafat ketika Al-Quran turun, kecuali Nabi Isa yang diangkat Allah ke langit. Sahabat masih hidup ketika Allah puji mereka.

Ayat-ayat yang memuji para shahabat amatlah banyak, baik secara langsung maupun dengan isyarat/perumpamaan. Salah satu ayat ttg shahabat yang paling gamblang adalah:
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS Attaubah ayat 100)

Silakan dibuka mushafnya ibu2, dicek apakah benar di mushaf kita ada kata Muhajirin dan Anshar di ayat tersebut.

Capaian tertinggi makhluk adalah keridhoan Rabb-nya, Dzat yang dicintainya. Berdaarkan ayat tersebut, para sahabat sudah mendapatkannya. Secara tegas Allah nyatakan, Allah ridho kepada mereka.

3. Apa sifat istimewa para shahabat?
Jika kita mempelajari kehidupan para shahabat, maka kita akan menemui mereka diliputi oleh berbagai sifat mulia, seperti jujur, berani, amanah, itsar (mengutamakan orang lain), dll. Sampai-sampai karena banyaknya sifat baik mereka, kadang kita sulit mempercayai bahwa kisah-kisah tentang mereka adalah kisah nyata. Mirip seperti dongeng (saking tidak mungkinnya terjadi di jaman ini).

Adapun sifat paling istimewa dari para shahabat adalah ketaatannya. Ketika turun larangan khamr, mereka memecahkan kendi-kendi khamr mereka. Padahal itu adalah harta berharga bagi mereka. Ketika turun batasan menikah dengan 4 orang wanita, ada di antara mereka yang punya 10 istri, maka ia menceraikan 6 di antaranya. Padahal kita tahu bagaimana cintanya seorang suami kepada istrinya. Ketika turun perintah hijab, maka mereka menggunakan kain-kain yang ada untuk hijab mereka. Tidak ada yang menunda melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Sementara kita, ada yang sulit meninggalkan riba dengan banyak alasan. Ada yang sulit berhijab dengan berbagai argumen. Ada yang sulit menerima hukum Islam, karena malu dan takut dicap kolot dan terbelakang, dll.

4. Mengapa harus mengikuti para sahabat dalam hal beragama?
Pertanyaan ini bisa terjawab dari dua sisi: Pertama, apakah Allah dan Rasul-Nya memerintahkan agar kita mengikuti shahabat. Kedua, apakah para shahabat adalah sosok yang pantas utk diikuti?

Pertanyaan kedua, sudah kita ulas sedikit di atas. Jika mereka adalah generasi yang sukses, terbaik, memiliki sifat-sifat istimewa dan keutamaan-keutamaan, apakah ada kualitas generasi yang lebih baik dari mereka yang lebih pantas utk diikuti? Terlebih lagi, jika ada perintah Allah dan Rasul-Nya utk mengikuti mereka, maka tentu hal ini akan kita jalankan dengan penuh keimanan dan harapan mendapat pahala dan keridhoan Allah.

Ada sedikitnya 23 ayat, 20 hadits, puluhan atsar shahabat, dan ratusan pendapat ulama yang kerap digunakan dalam kitab-kitab untuk menjelaskan wajibnya mengikuti para shahabat. Saya akan bawakan 1 contoh dari masing-masing sumber tersebut.

A. Dari Ayat Al-Quran, selain QS Attaubah ayat 100 yang sudah dibawakan tadi, berikut ini adalah ayat lainnya:

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS Al-Fath ayat 29)

B. Dari hadits Nabi:

Dari Al-‘Irbadh bin Sariyah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menasehati kami dengan nasehat yang menyentuh, meneteslah air mata dan bergetarlah hati-hati. Maka ada seseorang yang berkata: “Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasehat perpisahan. Maka apa yang akan engkau wasiatkan pada kami?” Beliau bersabda: “Aku wasiatkan pada kalian untuk bertakwa kepada Allah serta mendengarkan dan mentaati (pemerintah Islam), meskipun yang memerintah kalian seorang budak Habsyi. Dan sesungguhnya orang yang hidup sesudahku di antara kalian akan melihat banyak perselisihan. Wajib kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin Mahdiyyin (para pemimpin yang menggantikan Rasulullah, yang berada di atas jalan yang lurus, dan mendapatkan petunjuk). Berpegang teguhlah kalian padanya dan gigitlah ia
[13:53 22/02/2016] Zee Hazizah Hs Depok: Peperangan, memang secara naluri dibenci oleh manusia.
Dan ini sudah Allah jawab dalam Al Baqoroh ayat 216 "diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Perang yg dilakukan para sahabat adalah perang yg mulia, karena bertujuan menegakkan kalimat Allah. Bahkan, dalam praktik nya pun, akhlak para sahabat dalam perang, sangat2 luhur.

Singkat kata, perang yg dilakukan para sahabat adalah suri tauladan yg baik. Silakan dilihat kisah2 peperangan mereka dari sumber2 yg shahih. Tidak ada yg menghalangi kita utk menceritakan nya pada anak2.

Untuk umur 4th , cocok utk diceritakan akhlak, tauhid. Ketika anak sudah paham ttg benar dan salah, maka menceritakan usaha membela kebenaran, bagus utk disampaikan. Ketika anak senang dgn kejantanan (mungkin sudah meniru superhero, meniru gerak berkelahi), sudah bisa menangkap faidah kisah peperangan insya Allah

4⃣ Bolehkah kita lebih memuliakan sahabat yg 1 dibandingkan dg sahabat yg lainnya..(tanpa tidak memuliakan sahabat yang lain)? Misalnya menganggap Abu Bakr Ash-Shiddiq lebih mulia drpd sahabat2 yg lain dkarenakan merupakan khalifah pertama sepeninggal Rasulullah saw..?
(Bunda Elin)

Jawab
Yg mencontohkan utk mengutamakan sahabat yg satu dari yg lain adalah Nabi sendiri.

Org yg ditunjuk utk jadi imam sholat ketika Nabi masih hidup, hanya satu yaitu Abu Bakar.

Ada pula hadits ttg siapa yg paling dicintai Nabi dari kalangan pria dan wanita. Nabi menjawab, dari kalangan wanita adalah Aisyah dan dari laki2 adalah Abu Bakar.
Istilah yg kerap digunakan adalah mengutamakan, tapi mungkin maksudnya sama dgn yg ibu maksud dgn memuliakan.

5⃣
1.  Selain dibacakan cerita tentang sahabat nabi, bagaimana cara menanamkan kecintaan anak2 kpd para sahabat nabi ?
(Pipin Syarifah)

2. Jika kita berkisah tentang sahabat pada anak2 kita mana baiknya, kita menghubungkan pada realita juga kah kondisi terkini..mengingat kondisi keimanan para sahabat adalah bak dongeng seperti yang disampaikan dipengantar tadi? Terutama kondisi masa2 kepemimpinan, terimakasih.
(Endah-balikpapan.)

Jawab
Bismillah.
1. Mempelajari bgmn perjuangan para Sahabat dlm menegakkan islam. Berikan buku2 ttg sahabat, kalau sudah mampu, bisa menyediakan kitab2 hadits.
Afwan, saya sewaktu kecil dulu senang baca kitab hadits, terjemahan tentunya. Karena secara naluri, saya ingin tahu ttg bgmn kehidupan di masa Nabi.

2. Saya rasa sulit utk menghubungkan. Utk menghubungkan, atau dalam bhs agamanya meng-qiyaskan, membandingkan dua kejadian, perlu pemahaman yg sangat2 baik. Saya khawatir kita jatuh dalam cara menghubungkan yg kurang pas. Lebih aman, kita ceritakan saja sebagai hal yg terpisah.

6⃣ Assalamualaikum, pertanyaan saya bgm tips agar kita bisa beriman kpda Alloh Subhanallohu wa ta'ala dan Rasululloh Sholallohu alaihi wa salam sbgmna para sahabat Rodhiallohu anhum? Karena zaman skrg sepertinya cukup berat utk menapaki jalan mereka tanpa diembeli gelar2an yg menyudutkan atau jg stigma2 buruk. Jazaakillah khoir 
Bunda Audrey

Jawab
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Para sahabat bersedia mengorbankan apa saja utk mempertahankan keimanan mereka, Sedangkan kita mungkin belum sampai pada tahap berkorban harta dan jiwa.
Maka jangan khawatir dgn hanya sekedar cibiran dan julukan, bully. Blm sampai melukai kita. Belum sampai membuat harta kita berkurang. Cobaan tsb bisa diperingan dgn mengingat balasan apa yg akan Allah berikan nanti di akhirat. Bisa juga dgn bergaul di lingkaran org2 yg sama2 mencintai sunnah.

7⃣ Assalammu'alaikum..Spt yg disampaikan pd materi tambahan td, Maka ibnu katsir menafsirkan siapa org yg diberi nikmat merujuk pada Annissa ayat 69 mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh."
Dan para ulama menafsirkan ayat ini,  shiddiiqiin adalah Abu Bakar, org yg mati syahid adalah Umar bin Khatab, dan orang-orang yg saleh adalah Ustman/Ali. 
Yg sy tanyakan,  kita mengenal Aisyah Radhiallahuanhu jg termasuk sahabat Rasulullah.. makanya berdasarkan tafsir annisaa 69 td, dmanakah kedudukan Aisyah ? Shiiddiiqiin, syahhiidin atau sholihin ?
Echi Ummu Haziq

Jawab
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Kedudukan beliau adalah ummahatul mukminin. Kedudukan ummahatul mukminin tidak diceritakan dlm ayat tsb, tetapi di ayat lain.

Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka...( Al-Ahzab ayat 6)"

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
hsmn
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
facebook.com/hsmuslimnusantara
FB: HSMuslimNusantara pusat
instagram: @hsmuslimnusantara
twitter: @hs_muslim_n
web: hsmuslimnusantara.org
[13:53 22/02/2016] Zee Hazizah Hs Depok: dengan geraham-geraham kalian. Serta jauhilah perkara-perkara yang baru. Karena setiap perkara yang baru adalah bid’ah. Dan setiap bid’ah adalah sesat.“ (HR Abu Dawud)

Rasul memerintahkan kita mengikuti sunnahnya para Khulafaur Rasyidun (Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali), dlm penggalan hadits di atas: "Wajib kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin Mahdiyyin. Berpegang teguhlah kalian padanya dan gigitlah ia dengan geraham-geraham kalian."

C. Dari atsar shahabat
Dari Hudaifah ibnul Yaman, ia berkata, "Wahai para pembaca Al-Quran! Ikutilah jalan orang-orang sebelum kalian. Demi Allah! Jika kalian istiqomah, maka kalian telah jauh didahului (oleh orang-orang yang mendahului kalian), dan jika kalian meninggalkannya (jalan mereka) ke kanan dan ke kiri maka kalian telah tersesat dengan kesesatan yang jauh." (Diriwayatkan oleh Bukhari, Fathul Bari XIII/250 no. 7282)

D. Dari kalangan ulama, Imam Asy-Syafii berkata:
"Ilmu itu memiliki beberapa tingkatan:
Pertama, Al-Kitab dan As-Sunnah.
Kedua, Ijma' (terhadap perkara) yang tidak ada dalam Al-Kitab dan As-Sunnah.
Ketiga, perkataan seorang Shahabat yang tidak diketahui tidak adanya Shahabat lain yang menentangnya (berbeda pendapat darinya).
Keempat, perbedaan pendapat para Shahabat.
Kelima, qiyas." 
(perkataan ini dikutip dalam Kitab Al-Madkhal I/44 karya Imam Al-Baihaqi)

5. Bagaimana kedudukan shahabat dalam hukum Islam?

Shahabat memiliki kedudukan yang tinggi dan istimewa dalam hukum Islam. Kedudukan ini tidak dimiliki oleh selain shahabat. Beberapa di antaranya adalah:

A. Kesepakatan shahabat adalah sumber hukum Islam setelah Quran dan Sunnah (sebagaimana perkataan Imam Syafii di atas). Contohnya: sholat tarawih berjamaah, pembukuan Al-Quran, dll. Adapun utk ada beberapa hal yang mereka tidak sepakat, maka tidak menjadi hukum. Misalnya: adzan dua kali di hari Jumat yang diperintahkan Utsman bin Affan, hal ini diingkari oleh shahabat yang lain.

B. Dalam ilmu sanad hadits, setiap perawi dalam suatu rantai hadits, akan ditimbang tingkat kevalidannya dengan sebuah ilmu yang bernama Jarh wa Ta'dil. Namun, ketika sanad tersebut sudah sampai pada Shahabat, maka tidak ada seleksi/pertimbangan Jarh wa Ta'dil untuk para Shahabat.

Privilege ini adalah rekomendasi dari Nabi sendiri. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Bersabda: 
"Artinya: Hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir". (Nabi berkata demikian kepada para Shahabat)
Kata Ibnu Hibban, "Hadits ini sebesar-besar dalil yang menunjukkan bahwa semua shahabat adil dan tidak satupun diantara mereka yang tercela dan lemah. [Al-Jarh wat Ta'dil oleh Abi Lubabah ; Ibnu Hibban 1:123].

6. Bagaimana adab kita kepada shahabat?
A. Tidak mencela mereka, dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu 'ahnu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda,”Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas seperti Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya.

B. Tidak berkomentar yang tidak pantas atas perselisihan yang terjadi di antara para shahabat
Para shahabat adalah manusia juga. Dalam hal-hal tertentu, mereka tidak selamanya selalu sepakat satu sama lain. Mulai dari persoalan pribadi, sampai persoalan yang pelik. Nasehat para ulama ahlussunnah dalam menyikap masalah fitnah yang terjadi di antara para sahabat Nabi adalah diam dan tidak mengungkit-ungkitnya. Salah satu alasannya, karena kedua belah pihak yang berselisih adalah orang-orang yang memiliki keutamaan. Dan di antara mereka sendiri dalam berselisih sangat beradab dan menghormati satu sama lain.

7. Apanya yang diikuti dari para shahabat?
Yang perlu diikuti dari para sahabat adalah pemahaman mereka terhadap Quran dan Sunnah. Sehingga sering kita temui para ulama berkata: Quran dan Sunnah di atas pemahaman para shahabat.

8. Apa manfaatnya mengikuti para shahabat?
Manfaat mengikuti para shahabat: kaum muslimin akan bersatu di atas akidah yang shahih, dan meraih kembali kejayaan Islam. Sebagaimana perkataan Imam Malik rahimahullah, “Tidak akan baik generasi akhir umat ini kecuali dengan sesuatu yang memperbaiki generasi awalnya.”

Dari materi di atas, kita dapat mengetahui kedudukan tingginya sahabat nabi. Serta adanya perintah utk mengikuti mereka dalam beragama.

Menariknya, dalam tafsir ibnu katsir, ketika beliau menafsirkan ayat 7 dari alfatihah, yaitu, penggalan ayat "Tunjukilah kami jalan yg lurus, jalannya orang2 yg kau beri nikmat." Maka ibnu katsir menafsirkan siapa org yg diberi nikmat merujuk pada Annissa ayat 69, "mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh."

Dan para ulama menafsirkan ayat ini,  shiddiiqiin adalah Abu Bakar, org yg mati syahid adalah Umar bin Khatab, dan orang-orang yg saleh adalah Ustman/Ali, berdasarkan hadits ketika Nabi naik ke gunung Uhud, lalu Uhud berguncang. Nabi lalu menenangkan Uhud sambil berkata, tenanglah Uhud, yg sedang mendaki mu adalah Nabi, shidiqin, syahidin, dan Sholihin. Sedangkan Nabi saat itu bersama Abu Bakar, Umar dan Utsman/Ali.

Jadi, ketika kita sholat dan membaca Alfatihah. Sesungguhnya kita sedang meminta kepada Allah, agar kita menunjuki kita kepada jalan yg benar, yaitu jalannya para sahabat.

Demikian materi kulwap kita malam ini. Semoga dapat dipahami dengan baik, untuk selanjutnya diamalkan oleh kita semua.

DISKUSI

1⃣ Assalammualaikum
kenapa sahabat Rasulullah ali menjadi nabi org syi'ah dan sahabat Rasulullah yang lain jadi musuhnya .
Apakah ali memiliki byk kelebihan dari yang lain?
(Risda)

Jawab
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Ali tidak bermusuhan dgn sahabat lain. Khususnya dgn Abu bakar, umar dan Utsman. Ali memberi nama anaknya dgn nama Abu bakar dan umar. Apakah mungkin seseorang memberi nama anak dgn nama org yg dibencinya? Bahkan kebaikannya, anak diberi nama dgn nama org yg kita cintai.

Sejatinya, syiah bisa dikatakan mengkafirkan Ali, karena org yg mengaku nabi setelah Nabi Muhammad dihukumi kafir. Jadi, pujian dan sanjungan itu belum tentu maksudnya mengangkat, tapi bisa juga menjatuhkan.

Ali adalah sahabat yg mulia. Tidak ada muslimin yg tidak mencintai Ali. Sementara Syiah banyak mendasarkan ajarannya berdasarkan riwayat2 yg dusta, bahkan kontradiktif. Mudah2an kita dan keluarga dijaga dari syubhat Syiah ini.

Saya tidak tahu persis ya bu. Saya hanya bisa menjawab sesuai persepsi saya. Syiah adalah gerakan yg sarat dgn hasutan. Ali dipandang cocok sbg bahan hasutan, karena banyak hal. 
1. Ali adalah menantu Nabi. Maka mudah menghasut org dgn memanfaatkan kecintaan kaum muslimin kepada ahlul bait. 
2. Salah satu keturunan Ali menikah dgn putri Persia. Maka mudah menggalang dukungan bagi syiah dari kalangan org Persia, memanfaatkan kecintaan  mereka thd Persia.
Polanya mirip2 dgn politik saat ini. Isu apa saja yg bisa dimanfaatkan utk mendukung dirinya, akan disambar.

2⃣ Assalamu'alaikum, saya mau menanyakan bawa zaman sekarang ini sush skli menemui orng yg bsa itsar, apakh ini dlm hal ibadah (amal sholeh) ato hal dunia ato keduanya.
mis,meminjam uang untk tambhn membli rumh dng jaminn mobil bsa dipinjm untk usaha,tp pemilik uang blm memiliki rmh bhkan mobil,yg rncnanya uang pemilik mau diblikn mobil, tp krn ada yg pnjm mka dipinjmkn, apa it jg disebut itsar...terkadang pemilik uang mnjdi sush jk swktu2 mobil it mau diperlukn scra bersamaan.
mohon penjelasnnya, jazakalloh...
(Rini ummu rosyid)

Jawab
Sesuai materi, maka itsar yg benar adalah itsarnya para sahabat. Silakan dipelajari bagaimana sahabat menjalankan itsar. Detil nya bisa ditanyakan ke ustadz yg paham ya bu.. Afwan saya tidak bisa memberikan contoh itsar para sahabat.

3⃣ Assalamualaikum,
Bagaimana cara kita menceritakan sahabat nabi buat anak dibawah 5 tahun. Karena beberapa buku tentang sahabat nabi bercerita tentang peperangan. Jadi terkadang anak sy tidak mau mendengarkan cerita yg saya bacakan. Terimakasih 
(Vita-Balikpapan)

Jawab
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Dalam kisah peperangan para sahabat, banyak faidah yg bisa diambil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ada yang mau berkomentar