Minggu, 07 Januari 2018

Empat Rahasia Kesuksesan

Masih dalam suasana tahun baru. Materi dari Kajian Muslimah di Wisma Antara oleh Ibu Sitaresmi Soekanto. Semoga bermanfaat 🌸🌼🌻🌺🌹🌷💐

🌞Empat Rahasia Kesuksesan🌞

Alhamdulillah, kita telah mengawali tahun 2018. Setiap orang mestinya mengevaluasi sejauh mana capaian yang telah didapat pada tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya berdasarkan rencana yang telah dibuat.

Evaluasi ini penting untuk menata kehidupan yang lebih baik pada tahun ini, insya Allah. Bagi yang memiliki visi dalam hidup akan mengukur capaian itu dengan _'kesuksesan'._ Kesuksesan adalah kata yang dirindukan oleh hati dan jiwa. Sukses adalah simbol yang tertera di kening orang-orang bahagia.

Empat rahasia kesuksesan*

*1. Keridhaan*

Apakah perhatian dan pelayanan kepada ruhmu meningkat dari tahun ke tahun? Ruh ini yang menjadikan seseorang sempurna. Sebagaimana jasad, ruh butuh makan dan minum. Jasad membutuhkan makanan dan minuman yang baik dan halal. Demikian pula ruh membutuhkan makanan dan minuman yang halal dan baik.

Makanan dan minuman ruh adalah kedekatan dengan Allah. Kedekatan ini dilakukan dengan melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. MengingatNya siang dan malam. MenjadikanNya sebagai tempat bergantung dan tujuan hidup. Tanpa batas.. _'Unlimited'._

Pertanyaan tersulit untuk dijawab manusia adalah saat ia menyendiri dengan dirinya dan memperhatikan keadaan sekitarnya. Kemudian ia bertanya sendiri, _"Apakah saya bahagia?"_

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

_"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram"_ (QS Ar-Ra'du 28).

Imam Ibnu Qayyim mengatakan, rahasia kesuksesan adalah ketenangan dan ketenteraman hati yang mampu membuat manusia menikmati kehidupannya.

*2. Keharmonisan Sosial*

Kita adalah manusia yang hidup dengan sekumpulan peran; sebagai diri sendiri, anggota keluarga, teman, sahabat, tetangga, profesional, dan juga sebagai orang tua.

Lima sendi kekuatan sosial;

a). Cinta tanpa syarat

Ibarat bentangan tali yang amat lembut, cinta tanpa syarat akan menarik dari depan dan jadikan seseorang menuruti apa yang kita inginkan. Terimalah ia apa adanya.

b). Dorongan dari dalam

Kita tidak mungkin menguasai manusia. Ini adalah kenyataan yang tidak disadari oleh sebagian besar orang. Kita hanya memiliki cinta mereka dengan upaya. Kita akan mampu membakar semangat yang ada dalam diri seseorang ketika kita memiliki cintanya. Semangat ini menjadi daya dorong seseorang kembali menemukan makna hidup.

c). Berikan sentuhan hati

- Dengarkan pendapatnya.
- Pahami dan hormati perasaannya.
- Dorong semangatnya.
- Hargai usahanya.
- Beritakan dan ceritakan tentangnya.
- Latihlah ia.
- Buka pandangan dan wawasannya.
- Pahami keunikannya.
- Jalin komunikasi dengannya.
- Hormati ia.

d). Mutiara hubungan

Peliharalah relasi sosial yang harmonis.

_"Dalam kehidupan ini Anda mampu menjadi seperti apapun yang Anda inginkan, selama Anda membantu orang banyak dalam mencapai keinginan-keinginan mereka"_(An-Najah lil Mubtadi'in, halaman18 -19)

e). Bangkitkan potensi

- Potensi diri.
- Potensi imajinatif dan inovatif yang melibatkan orang lain.

Yang Maha Pengasih belum pernah menciptakan pemandangan lebih indah dari kebersamaan kaum muslimin. Saling menasihati dengan ridha, saling bersandar, dan membantu sesuai peran masing-masing. Andai semua hati telah menyatu dalam keridaan, maka manusia mampu membentuk besi walau tanpa dipanaskan.

*3. Karya Nyata*

a). Memasang harapan setinggi bintang di langit.

b). Bangun imajinasi masa depan.

_"Jika Anda tidak mendirikan layar kapal Anda di atas angin, maka Anda tidak akan pernah mendirikannya di tempat lain"._ (Thariqu An-Najah, halaman 19).

c). Impian besar orang-orang sukses selalu diawali dengan cerita.

d). Lakukan pengembangan diri.

Dan jadilah seseorang, dan siapa saja yang datang setelahnya akan mengatakan _"berjalanlah dan inilah jejaknya"._

*4. Kesuksesan Akhirat*

Tidak ada tempat tinggal bagi seseorang setelah kematian, kecuali apa yang telah dia bangun selama hidupnya. Jika dibangun dengan kebaikan, tempat tinggalnya juga baik. Jika dibangun dengan keburukan, maka hancurlah bangunannya.

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

_"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa."_ (QS Ali 'Imran 133).

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى

_"Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal"_ (QS Al-A'la 17).

Wallahu a'lam bishshawwab

*Disadur dari buku *"Sukses Tanpa Batas"* (Shina'atu An-Najah), karya Dr. Thariq Muhammad As-Suwaidan.

-----
Semoga Allah menjadikan siapa saja yang membaca tulisan ini menjadi orang-orang yang sukses di dunia dan akhirat.

💝💖♥💖💝♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ada yang mau berkomentar