Minggu, 24 Desember 2017

Sharing bisnis by kang Rendy dikopdar genpro

Sharing k Rendy dikopdar genpro (copas dr grup sebelah)

📌Bisnis pasti akan di TARIK dan BERKONTRAKSI dengan 4 hal (dan itu PASTI), apa  saja kah itu :
1. Customer
Seorang pebisnis pasti akan BERHADAPAN & PASTI dengan Customer, dimana Customer yg merupakan DEMAND. Yg menggangap dirinya raja, pasti akan selalu minta di layani dengan baik.
Contoh :
- Customer akan meminta Harga Murah
- Customer akan meminta Diskon
- Customer akan meminta Free ongkir
- Garansi
- Retur
- dll
2. Supplier
Seorang Pebisnis juga pasti akan BERHADAPAN & PASTI dengan Supplier. Baik itu yg Bisnisnya PRODUSEN, DISTRIBUTOR , AGEN , RESELLER. Karena kita mendapatkan barang, pasti selalu dari Supplier.
Posisi Supplier juga Pebisnis, dimana mereka juga mempunya Target, butuh peremajaan mesin, punya bisnis plan juga, ingin berkembang juga.
Contoh :
- Jika bisnis kita berada pada posisi Distributor/Agen/Reseller, pasti akan meminta ke Supplier untuk mengunci barang yg di supply hanya untuk kita sebagai Distributor (Contoh : Barang A, hanya di jual untuk Kita ; Warna X, hanya di siapkan untuk kita). Sehingga kesannya EKSKLUSIF untuk kita.
Supplier pasti akan menyanggupi, dengan Syarat membeli dgn jumlah tertentu.  Jika tidak menyanggupi, Supplier akan mencari customer yg lain, yg mungkin bisa memenuhi kebutuhan target penjualan mereka. Sehingga kita akan di coret dari daftar list customer nya.
Barang EKSKLUSIF tadi, tidak akan bisa di tangan kita, karena supplier telah menemukan customer yg berani membeli dengan jumlah tertentu tadi (Target penjualan Supplier tercapai)
3. Kompetitor
Pebisnis yg sudah berjalan, juga pasti akan BERHADAPAN & PASTI dengan competitor. Kompetitor bisa menjual lebih murah, lebih cepat, lebih banyak diskon, dll. Sehingga kita perlu melakukan inovasi agar bisnis kita bisa tetap eksis.
4. New Entrance
Pebisnis yg sudah berjalan, juga pasti akan BERHADAPAN & PASTI dengan Pendatang Baru (New Entrance/Start up). Dengan makin mudahnya Ilmu, akan semakin banyak New Entrance memulai bisnis. Dengan ilmu ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) , makin memudahkan mereka untuk Berjualan sebagai New Entrance
🔻Tidak mudah untuk menjadi PEBISNIS, karena akan ada tantangan dari 4 “Penjuru Mata Angin”.
🔻Untuk itu, di perlukan Energi Besar (BUESAR ), bahkan SANGAT BESAAAAR, agar bisnis kita terus berjalan & berkembang.
Caranya Bagaimana :🤔
1. Temukan WHY .
Kenapa Anda harus ber bisnis ? Kenapa anda harus bertahan ? Kenapa ? Kenapa ?
Harus di cari, sehingga akan terus memotivasi kita agar terus berbisnis & berkembang.
2. Membangun Komunitas. Dengan terdapat komunitas, kita akan selalu dalam gelombang & frekuensi yg sama & Selaras. Sehingga kita bisa terus berinovasi , up date ilmu ilmu baru, sharing atas permasalahan. Insha Allah Group Genpro adalah salah satu Komunitas yg bisa terus update & berkembang
3. Menggali Ilmu tiada Henti. Makin mudah & banyaknya Ilmu di dapatkan, di cari, dari berbagai sumber (Youtube, google , dll). Kita bisa terus belajar, tak kenal henti.
4. KOPDAR. Kadang- kadang, di perlukan Tatap Muka untuk bisa melakukan Bisnis Sharing dengan ketemu langsung, tatap muka. Bisa jadi tempat curhat, mencari solusi, atau sekedar wisata bisnis. Karena bisnis itu adalah unik.

Demikian sharing yg bisa di sampaikan, semoga bermanfaat & selamat berhadapan dari 4 Penjuru Mata Angin (Customer, Supplier, Competitor & New Entrance). Semoga kita semua mempunyai Energi besar (Bahkan cukup besar), sehingga tidak kehabisan Energi di tengah jalan.  Selamat & Sukses untuk para pebisnis. 💪💪💪
Allahu Akbar..✊✊✊

Amalan setalah tahajjud

Amalan Setelah Tahajjud..
1. Perbanyak Istighfar..
أستغفر الله العظيم الذي لا إله إلا هو الحي القيوم و أتوب إليه.
Atau Sayyidul Istighfar.

Doa Sayyidul Istighfar

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"

Artinya : “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yg kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau”

2 . Tasbih...
سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله اكبر ولا حول ولا قوة الا بالله العلي القدير

3. Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

4. Doa.

اَللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ 

ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA QAYYIMUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA MALIKUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTAL HAQQU, WA WA’DUKAL HAQQU, WA LIQAA’UKA HAQQUN, WA QAULUKA HAQQUN, WAL JANNATU HAQQUN, WANNAARU HAQQUN, WANNABIYYUUNA HAQQUN, WA MUHAMMADUN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAMA HAQQUN WASSAA’ATU HAQQUN. ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU, WA BIKA AAMANTU, WA ‘ALAIKA TAWAKKALTU, WA ILAIKA ANABTU, WA BIKA KHAASHAMTU, WA ILAIKA HAAKAMTU, FAGHFIRLII MAA QADDAMTU, WA MAA AKH-KHARTU, WA MAA ASRARTU, WA MAA A’LANTU, WA MAA ANTA A’LAMU BIHIMINNII. ANTAL MUQADDIMU, WA ANTAL MU’AKHKHIRU, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH

 Artinya :

“Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari kiamat itu benar(ada). Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

Dan doa masing2 apa saja yang di hajatkan..

Rabu, 13 Desember 2017

TENTANG SAKIT*

*TENTANG SAKIT*

Suatu hari Rasulullah  SAW kedatangan seorang bapak dan anak gadisnya. Bapak tersebut meminta Rasulullah SAW untuk menikahi anak gadisnya dan mengatakan bahwa anak gadisnya merupakan anak yang sangat luar biasa dimana anaknya *sejak kecil sampai sekarang tidak pernah sakit*

Rasulullah SAW tersenyum dan beliau diberitahu oleh Malaikat Jibril untuk menolaknya karena *tidak ada kebaikan* dalam diri anak gadis itu.

Sungguh luar biasa makna dari sakit, ternyata dengan datangnya penyakit pada diri kita itu mendatangkan berbagai kebaikan.
Bahkan sebagian ulama mengatakan orang yang sedang sakit dipastikan orang tersebut sedang dicintai Allah...

Sakit kalau kita sikapi dengan positif:

*Sakit itu "Zikrullah"*

Orang yang sedang sakit akan lebih sering menyebut Asma Allah dibandingkan ketika dalam sehatnya.

*Sakit itu "Istighfar"*

Orang yang sedang sakit akan teringat dosa-dosa yang pernah diperbuat, sehingga lisan akan terbimbing untuk selalu beristigfar dan memohon ampunan kepada Allah.

*Sakit itu "Tauhid"*

Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibah yang akan terus digetar?

*Sakit itu "Muhasabah"*

Orang yang sedang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri, menghitung-hitung bekal apa yang telah dikumpulkan untuk kembali menghadap Illahi.

*Sakit itu "Jihad"*

Orang yang sedang sakit tidak diperbolehkan hanya pasrah akan tetapi diwajibkan terus berusaha dan berikhtiar untuk mencapai kesembuhan.

*Sakit itu "Ilmu"*

Bukankah ketika sakit, kita akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri utk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit.

*Sakit itu "Nasihat"*

Orang sakit mengingatkan yang sehat untuk jaga diri. Yang sehat menghibur yang sakit agar mau bersabar.
Allah cinta dan sayang keduanya.

*Sakit itu "Silaturrahim"*

Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang bertemu akhirnya datang membesuk, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.

*Sakit itu "Penggugur Dosa"*

Orang yang sedang sakit sesungguhnya dia sedang dicintai sang Pencipta sekaligus sedang diberi ujian..tentu kalau diterima dengan sabar dan tawaqal akan merontokan dosa-dosa.

*Sakit itu "Mustajab Do'a"*

Sesungguhnya doa orang yang sedang sakit mustajab, maka saat kita menengok yang sakit disamping kita mendoakan maka mintalah doanya.
Imam As-Suyuthi  selalu keliling kota mencari orang sakit lalu beliau minta dido'akan.

*Sakit itu salah satu keadaan yang "Menyulitkan Syaitan"*

Orang yang sedang sakit diajak maksiat tak mampu dan tak mau. Dosa yang lalu disesali dan mohon ampunan.

*Sakit itu membuat "Sedikit tertawa dan banyak menangis"*

Satu sikap ke-Insyaf-an yang disukai Nabi dan para makhluk langit.

*Sakit meningkatkan kualitas "Ibadah"*

Rukuk - Sujud lebih khusyuk,
Tasbih - Istighfar lebih sering,
Bermunajat - Do'a jadi lebih lama.

*Sakit itu memperbaiki "Akhlak"*

Kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan tawadhu'.

Dan pada akhirnya *"SAKIT"* membawa kita untuk selalu ingat akan *"KEMATIAN"*

*Allahumma Rabbannas az hibil ba'tsa... Isyfii wa anta syaafii', Laa syifaa a illa syifaa uka,  syifaa an laa yughadiru saqamaa....*

Minggu, 10 Desember 2017

PRINSIP 90/10 STEPHEN J. COVEY

PRINSIP 90/10 STEPHEN J. COVEY

Bagaimana prinsip 90/10 itu ?
- 10% dari hidup kita terjadi karena apa yg langsung kita alami.
- 90% dari hidup kita ditentukan dari cara kita bereaksi.

Apa maksudnya?
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yg terjadi pada diri anda.

Contoh kasus :
 
*Kasus 1*
Anda makan pagi dengan keluarga anda. Anak anda secara tak sengaja menyenggol cangkir kopi minuman anda sehingga pakaian kerja anda tersiram. Anda tidak dapat mengendalikan apa yg baru saja terjadi.

*Reaksi anda*
Anda bentak anak anda karena telah menjatuhkan kopi ke pakaian anda. Anak anda akhirnya menangis. Setelah membentak, anda menoleh ke istri anda & mengkritik karena telah menaruh cangkir pada posisi terlalu pinggir di ujung meja.
 
Akhirnya terjadi pertengkaran mulut. Anda lari ke kamar & cepat2 ganti baju. Kembali ke ruang makan, anak anda masih menangis sambil menghabiskan makan paginya.

Akhirnya (1) anak anda ketinggalan bis. (2) Istri anda harus secepatnya pergi kerja. (3) Anda buru2 ke mobil & mengantar anak anda ke sekolah. Karena anda telat, anda laju mobil dengan kecepatan 70 km/jam, padahal batas kecepatan hanya boleh 60 km/jam.

Setelah terlambat 15 menit & terpaksa *mengeluarkan kocek Rp 600.000,- karena melanggar lalu lintas*, akhirnya anda juga sampai di sekolah. Anak anda secepatnya keluar dari mobil *tanpa pamit*
 
Setiba di kantor *anda telat 20 menit, anda baru ingat kalau tas anda tertinggal di rumah*
 
Hari kerja anda *dimulai dengan situasi buruk* Jika diteruskan maka akan semakin buruk. Pikiran anda terganggu karena kondisi di rumah.  *Saat tiba di rumah, anda menjumpai beberapa gangguan hubungan dengan istri & anak anda*
 
Mengapa? *Karena cara anda bereaksi pada pagi hari* Mengapa anda mengalami hari yg buruk?

1. Apakah penyebabnya *karena kejatuhan kopi?*
2. Apakah penyebabnya *karena anak anda?*
3. Apakah penyebabnya *karena polisi lalu lintas?*
4. Apakah *anda penyebabnya?*

Jawabannya adalah *No. 4 yaitu Anda sendiri !*

Anda tidak dapat mengendalikan diri setelah apa yg terjadi pada cangkir kopi yang tumpah. *Cara anda bereaksi dlm 5 detik itu yang menentukan*

*Kasus 2*
Cairan kopi menyiram baju anda. Begitu anak anda akan menangis, anda berkata lembut:
*Tidak apa2 sayang, lain kali hati2 ya.*

Anda ambil handuk kecil & lari ke kamar. Setelah mengganti pakaian & mengambil tas, *secepatnya anda menuju jendela ruang depan & melihat anak anda sedang naik bis sambil melambaikan tangan ke anda*

Anda kemudian mengecup lembut pipi istri anda & mengatakan:
*Sampai jumpa makan malam nanti.*

Anda datang ke kantor 5 menit lebih cepat & *dengan muka cerah menyapa staff anda*. Bos anda mengomentari semangat & kecerahan hari anda di kantor.

Apakah anda melihat *perbedaan dua kondisi tersebut?*

*Dua skenario berbeda, dimulai dengan kondisi yg sama, diakhiri dengan kondisi berbeda*

Mengapa?
Ternyata penyebabnya adalah dari cara anda bereaksi!  *Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari yg sudah terjadi yg 90% adalah akibat dari reaksi anda sendiri*

Sekarang anda sudah tahu *prinsip 90/10* Gunakanlah dalam aktivitas harian anda & anda akan kagum atas hasilnya. Tdk ada yg hilang & hasilnya sangat menakjubkan.....

Semoga bermanfaat 🙏

Kamis, 07 Desember 2017

Tidak akan masuk surga pemutus silaturahmi

Syeikh Ibn Hajar ra mengisahkan sebuah kisah nyata:

"Ada seorang yang kaya raya berangkat haji. Sebelum berangkat, ia menitipkan uangnya sebesar 10.000 Dinar kepada seseorang yang sudah terbiasa dipercaya utk menitipkan barang atau uang.

Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tsb telah wafat.

Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yg disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?

Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tsb.

Orang alim itu berkata : "Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu".

Pada akhir malam, orang kaya itupun pergi mendatangi Sumur Zam-Zam. Di bibir Sumur ia memanggil nama temannya yang ia titipi uang, hingga 3 kali ia panggil, namun tidak ada jawaban sama sekali.

Orang kaya itu pun kembali mendatangi orang Alim tsb, lalu menceritakannya. Orang Alim itu kaget dan berkata : "Innaa Lillahi Wa Inna ilaihi Rooji'uun", jika memang temanmu tidak menjawab, aku takut dia termasuk golongan Ahli Neraka.

Jika memang demikian pergilah kamu ke Yaman, disana ada sebuah Sumur yang bernama "Barhut", dikatakan bahwa Sumur itu adalah bibir dari Neraka Jahannam...Datangilah di sepertiga malam akhir, dan panggillah nama temanmu itu".

Orang kaya itu pun pergi ke Yaman, lalu mendatangi Sumur Barhut di sepertiga malam akhir. Ia pun memanggil nama temannya yg ia titipi uang: "Yaa Fulan !" Baru sekali panggilan, tiba-tiba terdengar jawaban dari dalam Sumur.

Orang kaya itu pun merasa prihatin dengan keadaan temannya tersebut, lalu bertanya : "Dimanakah engkau menyimpan uangku?".

Dari dalam Sumur terdengar jawaban : "Aku menyimpan uangmu di sini dan di sini, di dalam rumahku, pergilah dan katakan kepada anak-anakku. Kamu akan mendapati uangmu kembali".

Orang kaya itupun bertanya : "Bagaimana bisa engkau tergolong sebagai orang yang ahli Neraka? Bukankah kau adalah orang yang baik dan memiliki sifat amanah?".

Orang itupun bercerita : "Sesungguhnya aku mempunyai seorang saudari perempuan yang faqir, lama kami tidak saling tegur sapa, sampai aku meninggal. Inilah yang menyebabkan aku tergolong sebagai ahli Neraka.

JIka kau mau menolongku, datangilah saudariku tsb, dan mintakan maaf kepadanya, dan ceritakan padanya, bagaimana keadaanku sekarang ini yang merasakan siksaan, karena putus tali silaturrahmi dengannya".

Orang kaya itupun segera pergi ke rumah ahli waris temannya itu, lalu menceritakan dimana ayahnya meletakkan harta titipannya. Dan ternyata memang benar, uang tersebut masih utuh. Setelah itu, ia bertanya kepada anak-anak temannya itu, dimanakah rumah bibi mereka? 

Setelah tahu alamatnya, iapun segera pergi ke rumah saudari perempuan temennya tsb. Setelah bertemu, ia pun menceritakan apa yang di alami saudaranya di Alam Kubur.

Mendengar cerita orang kaya itu, perempuan itupun menangis dan memaafkan saudaranya, lalu ia memohon ampun dan mulai menyambung tali silaturrahmi dengan anak-anak saudaranya".

_Catatan_ :

Rosulullah Saw bersabda : "Tidak akan masuk Surga orang yang putus tali silaturrahmi ".

Diriwayat yg lain : "Orang yang putus tali silaturrahmi akan mendapat laknat dari Allah , walaupun dia mati didepan Ka'bah".

Rosulullah Saw bersabda : "Tidak akan turun Rahmat Allah, kepada satu kaum, jika didalam kaum tersebut terdapat satu saja orang yang putus tali silaturrahmi".

Orang yang putus tali silaturrahmi, berarti telah putus hubungan dengan Alloh Swt...Berarti shalatnya bukan untuk Allah, puasanya bukan untuk Allah, dzikirnya, dan ibadah-ibadah lainnya bukan untuk Allah Swt.

Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad.

Walaupun di grup ini kita byk perbedaan bahkan perselisihan tp jgn jadikan itu semua mnjadi pemicu putusnya tali SILATURAHMI kita semua.
Smga dg sllu menjaga silaturahmi kita semua dan juga di dlm grup ini bs mendatangkan ilmu yg bermanfaat, saudara/tmn yg bertambah jg rizki yg halal & berlimpah bagi kita semua Aamiin YRA 🙏

Rabu, 06 Desember 2017

Kalimat mahkota

Ku awali pagi ini dengan "Bismillahiirramanirahim
*1. Mahkota Dzikir :*
Laa ilaaha illAllahu wahdahu laa syarikalah lahul mulku wallahul hamdu wahuwa 'alaa kulli sya'in qadiir.

*2. Mahkota Tasbih :*
Subhanallah wabihamdihi 'adada khalqihii waridha nafsihii wa zinata 'arsyihii wa midaada kalimaatihi

*3. Mahkota Doa :*
Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wafil 'aakhirati hasanatau waqinaa 'adzaa bannaar

*4. Mahkota Istighfar :*
Allahumma Anta rabbii Laa ilaaha illaa anta, khalaktani wa anaa abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wawa'dika mas tatha'tu, a' uudzubika min
syarri maa shana'tu, wa abuu'u laka bini'matika 'alayya wa abuu'u bidzanmbii faghfirlii fa innahu laa yaghfirufz
dzunuuba illaa anta.

*5. Mahkota Perlindungan :*
Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma'asmihi syai'un fil Ardhi walaa fis-samaa-i wahuwas samii'ul 'aliim.

*6. Mahkota Pelepas Bencana :*
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadzh-dzhalimiin.

*7. Mahkota Penenang Hati :*
Laa haula walau quwwata illaa bilaahil 'aliyyil 'adzhiim.

Saudaraku...
-Jadikanlah Mahkota-mahkota ini menghiasi kepalamu dan membasahi Lisanmu.

-Bagikan Doa-doa ini dengan niat baik mudah-mudahan Allah

mengangkat segala Cobaan dan Musibah kita di dunia dan di akhirat.

_*Mari amalkan dan bagikan karena engkau tidak tahu pahala mana yang akan memasukkanmu ke dalam Surga Allah..*_ Subhanalloh semoga bermanfaat. Aamiin...
Selamat beraktivitas sahabat sholeh sholehahku.. semoga lancar dan penuh keberkahan dihari ini 🙏🙏🙏🙏

10 lebeling yang baik untuk menambah rasa percaya diri pada anak

K10 kata positif yang menjadikan anak-anak kita percaya diri sehingga pantai dan sholeh dan sholehah
1. Aku cinta kepadamu
Ummi cinta  padamu Sayang, Kamu cinta Umi juga kan. Itu tidak boleh .

karena  cinta adalah memberi bukan menerima.

Cinta dengan negara,  para pahlawan terdahulu memberikan jiwa raganya karena cinta terhadap negeri.

Suami2 memberikan nafkahnya hartanya jiwanya kepada istri dan anak-anaknya karena suami suami cinta kepada istri dan anak-anaknya serta seluruh keluarganya.

Seorang fans yang mencintai idolanya akan memberikan karangan bunga hadiah dan lain-lain dengan tulus tanpa pamrih kepada sang idola.

Jangan kita berharap setelah kita mengatakan umi sayang kamu cinta kamu.

Kalau kita berharap dia juga mengatakan bahwa aku cinta Umi
Karena jika dan dia tidak mengatakannya maka akan kecewakan  kita.

"Yaa kamu gimana sih .... kok gak sayang sama umi yaa ?"

Cinta itu memberi bukan menerima
Kita ikhlas memberikan cinta kepada anak kita

2. Kami bahagia punya anak  seperti kamu.

Cari kelebihan dia cari kemampuan dia apa buat kita bahagia oleh anak kita tersebut.

Walaupun mungkin ada kita banyak yang jeleknya atau membuat kita kita kesal.

3. Kamu cerdas, kamu pinter, dan  Umi suka sama kamu

Tapi Bukan Aku suka  sama kamu karena sudah kena jika begitu Jika dia tidak cerdas kita tidak suka sama si anak.

4. Kamu manis, kamu cantik, dan suara kamu indah.

Rekam suara nya jadikan ring tones.

5. Kamu anak Hebat dan bagi umi dan abi kamu sangat berguna bagi kita semua,

Kita menanamkan anak untuk dia menjadi leader atau pemimpin
Membersihkan dia kepercayaan diri untuk bisa melakukan sesuatu untuk bisa menjadi pemimpin.  Memberikan kepercayaan diri pada anak bahwa dia bisa diandalkan dan penuh tanggung jawab.

6. Kamu punya kemampuan yang tidak ada batasnya.
Ini akan menanamkan rasa kepercayaan diri kepada anak bahwa dia bisa melakukan apapun yang dia mau dengan batas-batas atau norma-norma agama yang tetap diperhatikan.

Percaya diri untuk menggapai apa yang diinginkan menggapai cita-citanya. Berikan mereka mimpi-mimpi yang tinggi jangan takut membuat mimpi.

Cerita seorang anak yang menjadi cita-cita menjadi seorang presiden kasih gambaran tentang apa yang dicita-citakannya  dan bantu dia untuk menggapai itu.

7. Ajak musyawarah anak-anak kita
Jika kita ingin pergi bersama-sama atau di hari minggu atau weekend kita utamakan musyawarah terutama anak-anak di atas 7 tahun

Bisa memberi TV membeli barang-barang yang kira-kira akan digunakan bersama.

Sehingga kita tahu apa yang diinginkan anak kita dan keluarga yang lain.

Ini juga melatih anak untuk berpikir kreatif untuk memecahkan sebuah masalah.

Terutama hal-hal yang terkait dengan dirinya biarkan dia mengambil keputusan nya sendiri dia akan merasa bangga kepada dirinya dia kan berasal senang jika dia diberikan kepercayaan itu.

8. Puji anak kita di hadapan teman-temannya.
Contoh syeh hasan.

Contoh.
Sebuah sekolah  mendata seluruh cita-cita anak di sekolah tersebut
Suatu ketika mereka menerima surat yang isinya untuk mereka dengan gelar masing-masing misalnya anak yang bercita-cita menjadi dokter maka di situ akan mendapat gelar dokter contoh anaknya namanya Avisena mendapat gelar atau dipanggil dokter Avisena

Itu di Cina loh bu.
Yang notabene non muslim padahal Islam itu sendiri mengajarkan kita sangat menghargai jiwa manusia

Jangankan manusia hewan saja dihormati tumbuhan saja dihormati dan dihargai apalagi jiwa manusia apalagi ini jiwa anak-anak kita sendiri.

Jadi kita perlu memuji anak. Meskipun kadang lebay atau berlebihan. Ga pp
Demi untuk menanamkan rasa percaya diri anak-anak.
Agar dia lebih pandai.

9. Doakan yang baik.
Tapi ini bukan doakan dibelakang tapi mendoakan jika kita sedang bersama anak itu. Doanya bukan langsung ke anak.

Semoga kamu pintar yaa nak.
Tapi mohon pada Allah.
" Yaa Allah semoga kamu jaga anak ku si A dalam lindungi, menjadi anak yang sholeh , dll..

Walaupun kita tidak.langsung mengucapkannya pada si anak.
Mohon maaf  manusia itu bukan baja, dari besi  atau  batu. Tapi manusia punya perasaan. dia pasti mendengar dna memperhatikan.

Seperti Rosul yang selalu mendoakan anak anak kecil yang dia jumpai. Perbanyak dg doa.

Jika kita di beri kebajikan oleh orang lain balas juga dg kebajikan tapi kalau tidak bisa balas dg doa.
Tidak hanya terima kasih.

10. Saya sangat percaya padamu apapun yang saya tegaskan kamu pasti melakukannya dengan yang terbaik.
Bukan hanya perkataan Tapi Berikan dia kesempatan secara real Apa yang dia lakukan.

Semoga apa yang telah sampaikan bermanfaat dan memotivasi kita untuk terus berusaha menjadikan anak-anak kita.







10 lebeling yang baik untuk menambah rasa percaya diri pada anak

10 kata positif yang menjadikan anak-anak kita percaya diri sehingga pantai dan sholeh dan sholehah
1. Aku cinta kepadamu
Ummi cinta  padamu Sayang, Kamu cinta Umi juga kan. Itu tidak boleh .

karena  cinta adalah memberi bukan menerima.

Cinta dengan negara,  para pahlawan terdahulu memberikan jiwa raganya karena cinta terhadap negeri.

Suami2 memberikan nafkahnya hartanya jiwanya kepada istri dan anak-anaknya karena suami suami cinta kepada istri dan anak-anaknya serta seluruh keluarganya.

Seorang fans yang mencintai idolanya akan memberikan karangan bunga hadiah dan lain-lain dengan tulus tanpa pamrih kepada sang idola.

Jangan kita berharap setelah kita mengatakan umi sayang kamu cinta kamu.

Kalau kita berharap dia juga mengatakan bahwa aku cinta Umi
Karena jika dan dia tidak mengatakannya maka akan kecewakan  kita.

"Yaa kamu gimana sih .... kok gak sayang sama umi yaa ?"

Cinta itu memberi bukan menerima
Kita ikhlas memberikan cinta kepada anak kita

2. Kami bahagia punya anak  seperti kamu.

Cari kelebihan dia cari kemampuan dia apa buat kita bahagia oleh anak kita tersebut.

Walaupun mungkin ada kita banyak yang jeleknya atau membuat kita kita kesal.

3. Kamu cerdas, kamu pinter, dan  Umi suka sama kamu

Tapi Bukan Aku suka  sama kamu karena sudah kena jika begitu Jika dia tidak cerdas kita tidak suka sama si anak.

4. Kamu manis, kamu cantik, dan suara kamu indah.

Rekam suara nya jadikan ring tones.

5. Kamu anak Hebat dan bagi umi dan abi kamu sangat berguna bagi kita semua,

Kita menanamkan anak untuk dia menjadi leader atau pemimpin
Membersihkan dia kepercayaan diri untuk bisa melakukan sesuatu untuk bisa menjadi pemimpin.  Memberikan kepercayaan diri pada anak bahwa dia bisa diandalkan dan penuh tanggung jawab.

6. Kamu punya kemampuan yang tidak ada batasnya.
Ini akan menanamkan rasa kepercayaan diri kepada anak bahwa dia bisa melakukan apapun yang dia mau dengan batas-batas atau norma-norma agama yang tetap diperhatikan.

Percaya diri untuk menggapai apa yang diinginkan menggapai cita-citanya. Berikan mereka mimpi-mimpi yang tinggi jangan takut membuat mimpi.

Cerita seorang anak yang menjadi cita-cita menjadi seorang presiden kasih gambaran tentang apa yang dicita-citakannya  dan bantu dia untuk menggapai itu.

7. Ajak musyawarah anak-anak kita
Jika kita ingin pergi bersama-sama atau di hari minggu atau weekend kita utamakan musyawarah terutama anak-anak di atas 7 tahun

Bisa memberi TV membeli barang-barang yang kira-kira akan digunakan bersama.

Sehingga kita tahu apa yang diinginkan anak kita dan keluarga yang lain.

Ini juga melatih anak untuk berpikir kreatif untuk memecahkan sebuah masalah.

Terutama hal-hal yang terkait dengan dirinya biarkan dia mengambil keputusan nya sendiri dia akan merasa bangga kepada dirinya dia kan berasal senang jika dia diberikan kepercayaan itu.

8. Puji anak kita di hadapan teman-temannya.






Senin, 04 Desember 2017

12 gaya populer lengkap

Tulisan ini adalah lanjutan dari Bag 1 : 12 Gaya Komunikasi Parentogenik .Tulisan ini dan tulisan-tulisan berikutnya adalah versi pemahaman saya atas materi 12 Gaya Komunikasi Parentogenik. Saya menuliskannya berdasarkan ingatan saya ketika ikut Pelatihan Komunikasi Baik Benar dan Menyenangkan (KBBM) tahun 2014 dan seminar seminar Bu Elly Risman.…

Poin no 1 : Memerintah.

Maksudnya menggunakan perintah untuk memaksakan keinginan kita, dan tidak peduli perasaan dan pemikiran anak.Keyword yang khas :“Pokoknya harus …”“Mama ga mau tahu …”“Kalau Mama bilang begini, berarti harus begini …”Biasanya ini terjadi otomatis ketika anak ga mau nurut. Bagi anak, kita ini adalah pegangan mereka, jadi kalau anak melihat kita menekan dengan perintah, maka mereka akan merasa :  perasaan saya tidak penting, pikiran saya tidak diapresiasi, dst.Daripada memerintah, yang kita pilih sebaiknya adalah memberi instruksi. Ini beda, baik dari niat,kata maupun nada bicara.Ketika memberi instruksi, niat kita adalah mengarahkan perilaku anak, pilihan katanya netral, nada bicaranya juga netral. Kalaupun perlu penekanan, ya berikan nada lebih tinggi juga boleh. Tapi bukan membentak.Misalnya anak ga mau beresin mainan.Daripada bilang “Mama ga mau tahu pokoknya beresin !“, mendingan kita bilang :“Nak, mainannya dibereskan ya. Sebentar lagi mau magrib”Bisa juga tambahkan tolong.“Nak, tolong mainannya dibereskan ya. Boleh minta bantu kakak juga untuk beresin.”Terkait dengan instruksi. Izin mengutip kalimat suami :“Anak itu tidak punya kapasitas menampung keluhan kita. Jadi berikan instruksi, bukan mengeluh atau memerintah dengan kesal.”…..

Poin no 2 : Menyalahkan.

Maksudnya menimpakan beban perasaan atas suatu kejadian ke si anak. Biasanya terjadi otomatis ketika anak melakukan kesalahan.Keyword yg khas :“Tuh kan, apa Mama bilang …”“Kamu sih tadi malah …”“Kamu tuh ya …”Kalimat-kalimat seperti ini membuat self worth anak jatuh.To them, we are their universe. How does it feel when your world tells you “You are guilty !”.Nah kira-kira sebegitu sedihnya anak kalau kita menyalahkan anak.Kalau terjadi perilaku yang salah dari anak, tentu anak perlu tahu bahwa kita tidak berkenan. Maka kunci dialognya ada di :bahas perasaan anak ketika melakukan kesalahan. Perhatikan bahwa bisa saja anak ga merasa bersalah, karena tidak tahu bahwa itu salah. Jadi apresiasi batas pemahamannya.bahas pemikirannya.sampaikan pesan saya.Misalnya : Anak menghilangkan barang berharga. Dan memang jelas salah anaknya,maka :“Apa yang kamu rasakan ketika barang itu hilang ?”“Menghilangkan barang ini, besar konsekuensinya Nak. Kita akan kesulitan melakukan bla bla bla …”“Mama merasa sedih melihatmu tidak hati-hati terhadap barang ini. Mama minta kamu belajar menjaga barangmu. Tolong simpan dengan baik setiap kali kamu selesai memakai barang”.Biasanya ini nyambung dengan anak minta maaf, lalu kita maafkan, lalu kita peluk, lalu kita tanya dukungan apa yang dia perlukan dari kita.“Apa yang bisa Mama bantu supaya kamu bisa lebih apik menjaga barang ?”.So it’s a home team. We fix mistakes together,and work forward together.……

Poin no 3 : Meremehkan.

Maksudnya menganggap enteng pencapaian anak. Yang penting adalah standar yg ortu buat.Keyword yang khas :“Masa begini aja kamu ga bisa ?”“Kamu bisanya apa sih ?”Kalimat ini membuat anak merasa nilai diri nya rendah di mata orangtuanya.Ini bisa berlanjut ke “Oh kayaknya aku harus berprestasi supaya bisa dianggap sama ortuku” atau malah lebih parah “Ah, ngapain di rumah juga ga pernah dihargai. Begini salah, begitu salah.”Kalau anak melakukan hal yang di bawah ekspektasi kita,kita perlu menyelidiki apa penyebabnya. Penyebabnya bisa 2 hal berbeda :Memang dia mampunya segitu. Cara memotivasi nya adalah di-encourage. Berikan dorongan dengan penuh kepercayaan bahwa dia bisa lebih dari ini.Malas memberikan yang terbaik untuk hal itu. Maka cari tahu kenapa dia malas. Bisa karena ga minat, atau sedang banyak pikiran, dll.Dalam hal ini, memang orangtua perlu bersedia menerima anak apa adanya. Termasuk menerima dia sedang mengalami episode apa dalam hidupnya.…..

Poin No 4 : Membandingkan

Maksudnya membandingkan antara anak kita dengan orang lain, bisa saudara, bisa tetangga, bisa artis (ada lho yang begini), bisa siapa aja. Tanpa pernah memperhatikan dan mengapresiasi keunikan anak kita sendiri.Misalnya : “Tuh anak tetangga bisa nilai 9, masa kamu ga bisa”.Membandingkan seperti di atas, tanpa kita sadari adalah : Pushing back.Ada nada menyalahkan, meremehkan, menganggap enteng. Ada kesan anak ga worth enough di hadapan kita.Kalau kita ingin memotivasi anak, fokuskan pada afirmasi positif pada anak. Misalnya : “Yuk anak saleh, pasti bisa rajin shalat. Bla bla bla …”Kalau misalnya, untuk memotivasi anak, kita masih perlu membandingkan, maka bandingkan diri anak dengan diri anak itu sendiri, dengan pencapaiannya di masa lalu. Misalnya “Yuk anak saleh, rajin shalat ya. Kemarin aja adek bisa shalat 4 rakaat, ikutin imam dari awal sampai akhir. Horee …pasti sekarang juga bisa ya”Dengan kalimat ini, ada antusiasme, ada membangun self worth pada anak, juga ada ajakan dari ortu ke anak untuk maju setiap hari. Jadi bukan pushing back tapi encourage. Iklan

Poin 5 : Memberi cap

Maksudnya mengasosiasikan anak dengan sifat tertentu, dengan cara memberi label biasanya negatif. Seringnya, ini otomatis terjadi ketika kita kesal anak mengulang kesalahan yang sama.Keywords yg khas :“Dasar kamu anak bodoh/kata sifat lainnya”“Ah memang kamu tuh pemalas/kata sifat lainnya”“Hei gendut, …”Secara tidak sadar sebenarnya ini juga bentuk bully verbal. Anak jadi direduksi nilainya menjadi hanya orang yang seperti label itu. Anak bisa selamanya berpikir bahwa dia ya memang begitu adanya, self worth rendah,dan juga mudah jadi objek bully dalam jangka waktu lama.…..Di sisi lain, label positif yang berlebihan juga ga bagus. Karena anak bisa jadi narsis Apresiasi yang paling pas yang bisa kita berikan adalah sesuai situasi.Misalnya : anak beresin mainan. “Wah, anak rajin. Mama senang kamu rajin beresin mainan sendiri”Contoh lain : anak menyapu lantai. “Kamu penuh inisiatif ya. Terimakasih Nak atas inisiatifmu”……

Poin no 6 : Mengancam

Maksudnya, memaksa anak kita mengikuti keinginan kita dengan cara menyatakan hak anak akan diambil kalau keinginan kita ga diikuti.Misalnya : “Kalau mainannya ga diberesin sekarang, Mama buang ke tempat sampah.”Ini memang cara cepat, tapi di sisi lain cepat juga membuat anak berpikir oportunis. Jika tidak ada ancaman,maka saya aman, ga mengerjakan kewajiban juga gapapa kok.Atau kalau diminta melakukan sesuatu, akan cenderung berpikir “What’s in it for me ?” . “Apa untungnya buat saya kalau saya melakukan itu ?”Kalau mau meminta anak melakukan sesuatu, kenalkan konsep konsekuensi logis dan konsekuensi alami. (Ini saya sendiri masih belajar apa maksudnya dan apa bedanya).Misalnya :“Kalau mainannya ga diberesin sekarang, nanti adek malah repot merapikan pas sore, nanti malah ga sempat main keluar”(konsekuensi alami)Atau pakai kalimat positif :“Kalau mainannya diberesin sekarang, adek bisa jalan jalan nanti sore”……

Poin no 7 : Menasehati

Maksudnya menasehati yang timing dan cara nya sama sekali tidak pas.Biasanya terjadi otomatis ketika anak melakukan sesuatu yang salah atau merugikan.Keywords yang khas :“mestinya kamu ….”“makanya …”Respon pertama kita yang baik adalah : bertanya perasaannya, dan membahas jadi apa pemikiran dia terkait kejadian itu,serta apa perasaan ortu terkait kejadian itu.Kalau kita mau memberi nasehat, pakai konteks seperti Luqmanul Hakim.Momen tenang, bukan ketika ada masalah. Masalah sudah dibahas tuntas duluan.Cara bahas masalah, misalnya dengan :–  bahas perasaan anak (Kamu tadi kaget ya waktu gelas pecah ?),– pemikiran anak (Menurut kamu bagaimana sebaiknya cara kamu memegang gelas ?),– sampai ke ortu memberikan “pesan saya” (Bunda merasa khawatir kalau kamu ceroboh menggunakan barang. Bunda minta kamu hati-hati dalam menggunakan barang)Nah, pas momen tenang, baru kasih nasehat.Oh iya, referensi nasehat adalah ahlak Rasulullaah saw, bukan selera ortu.Misalnya : “Anakku sayang, Rasulullaah saw mengajarkan kita apik menjaga barang. Itu adalah adab kita sebagai muslim, dan bentuk rasa syukur atas adanya barang tersebut.”……

Poin no 8 : Membohongi

Maksudnya menyatakan sesuatu yang tidak jujur atau bukan sebenarnya, hanya supaya anak bisa ikut keinginan kita atau supaya dia tidak tantrum.Keywords yang khas :“Nggak kok, disuntik ga sakit” (padahal sakit)“Iya, nanti kita beli mainan se-toko ya. Cup cup jangan nangis” (padahal tidak akan beli)Anak pada dasarnya percaya pada kita. Jika sekali, dua kali, lalu berkali-kali dia dibohongi terus oleh orang tuanya, maka lama-lama anak akan belajar polanya “Jika orang tuaku bilang sesuatu belum tentu itu yang akan dilakukannya, seringkali tidak pernah terjadi”.Bayangkan bagaimana kita akan mendidik anak seputar aqidah dan ahlak, jika kata-kata kita sudah tidak dipercaya ?Bayangkan bagaimana kita mau meminta anak percaya dan mau cerita apa saja ke kita, kalau kita-nya saja tidak bisa dipercaya ?Lebih jauh lagi, persepsi anak tentang dunia juga jadi skeptis namun tak bisa percaya pada peganagan apapun, bahkan mungkin pada Tuhan.Jika anak sedang menghadapi situasi yang berat, kita sampaikan saja situasi tersebut apa adanya. Ajak anak untuk menguatkan diri menghadapi hal tersebut. Misalnya anak mau disuntik, kita bisa menyampaikan :“Nak, disuntik memang sakit. Kira-kira sakitnya seperti : kalau dari skala 1 – 10, dan skala 1 itu kalau kejedot pelan, skala 10 itu kalau kena air mendidih, maka disuntik di bagian ini kira-kira sakitnya skala 8.”“Yang perlu Adek tahu, disuntik adalah cara tercepat supaya obatnya bekerja dalam tubuh Adek. Jadi Adek akan sembuh lebih cepat”Jika perlu, tambahkan dengan penjelasan atas orang-orang yang terlibat.“Mama juga dulu pernah disuntik. Awalnya memang takut, dan itu wajar. Setelah disuntik, rasa sakitnya segera hilang, dan tubuh kita sembuh lebih cepat.” Iklan

Poin no 9 : Menghibur

Maksudnya, ketika anak gagal, kita langsung menghibur supaya dia tidak sedih, semata karena kita yang tidak tega-an melihat anak.Misalnya anak jatuh. Terus langsung kita datangi, dan bilang“cup cup cup, adek kuat ya, hebat ga sakit“Padahal mestinya anak merasakan dulu, kegagalan ini bisa menimbulkan perasaan apa dalam dirinya.Misalnya anak jatuh, kita datangi dan tanya dengan netral : “Ada yang sakit nak ?”Anak menunjuk bagian yang sakit. Kita usap dan bilang dengan empatik “Sakit ya nak ?”Kalau anak sudah jelas merasakan apa dalam dirinya, barulah kita bisa menyampaikan sesuatu untuk menguatkan dia, misalnya :“Sabar ya Nak, sakitnya diterima ya, nanti juga akan hilang”.Ini melatih anak deal with his/her emotions. Melatih anak tahu bahwa akan ada ups and downs dalam hidup. Untuk itu, dia perlu tangguh, dengan cara mengenali dan menerima apa perasaan yang muncul ketika gagal. Kalau kita langsung datang dan menghibur, semua momen belajar itu bisa hilang.Wallaahu alam.………

Poin No 10 : Menyindir

Maksudnya mau melarang anak, tapi dengan cara menyatakan perilaku yang salah.Misalnya anak ngoprek barang. Terus kita bilang :“Sok berantakin. Pinter ya kamu berantakin barang”Ini pasti membuat anak bingung. Kalimatnya menyuruh untuk berantakin. Tapi nada bicaranya dengan marah dan mengejek. Antara perintah dengan nada bicara tidak sinkron, tidak adekuat (adequate), tidak nyambung.Ini berpotensi membuat anak bingung dengan pola perasaan manusia. Dia bisa kebingungan memasangkan antara ekspresi, intonasi, dan emosi.Kebingungan ini dalam jangka waktu lama akan membuat harga diri serta self worth nya jatuh, karena dia sulit memahami dunia.Menariknya, khusus poin yang ini, masih sering terjadi di perempuan ketika dewasa, hehehe.Misalnya kita ingin suami melakukan sesuatu, tapi kita tidak mau bilang (alias gengsi ). Lalu kita malah bilang “masa gitu aja kamu ga ngerti sih” atau “iya deh kamu memang selalu bener”Kalau perempuan dewasa masih sering mengalami ini, artinya perempuan tersebut masih sulit memilah perasaan, sehingga berharap orang lain paham perasaannya dengan cara melempar kebingungan dari dalam dirinya sendiri.Ternyata, kebingungan seperti ini di masa kecil bisa berdampak panjang ya, hehe.Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita benar-benar perlu menghindari gaya bahasa menyindir seperti ini. Menyindir tidak pernah membuat orang jadi sadar dengan senang hati. Jika kita ingin anak sadar atas tindakannya, maka yang bisa dilakukan adalah memberi instruksi dulu untuk menghentikan aktivitasnya, baru beri penjelasan ketika suasana sudah tenang.Misalnya : anak membuat rumah berantakan dengan mainan yang tersebar dimana-mana. Kita bisa menyampaikan instruksi dengan singkat dan jelas.“Nak, tolong berhenti dulu mainnya. Mainan yang sedang dipegang itu, simpan dulu.”Tunggu sampai anak menyimpan mainan. Lalu lanjutkan, panggil anak untuk duduk bersama kita, atau kita yang menghampiri anak, dan duduk di sebelah anak.“Nak, mainannya tersebar dimana-mana ya ?” (Fakta).“Bunda merasa tidak nyaman dengan kondisi berantakan ini.”(perasaan saya)“Bunda minta ini dibereskan dalam 15 menit ke depan ya, karena ruangannya mau dipakai untuk yang lain” (pesan saya)………

Poin No 11 : Mengeritik

Maksudnya adalah menyoroti kesalahan anak dan membahas kesalahan sebagai fokus utama dengan nada merendahkan.Biasanya otomatis terjadi ketika anak melakukan hal yang jauh dari ekspektasi kita.Keyword yang khas :“Lihat tuh … Masa begini ….”“Gimana sih kamu ...”(dan ekspresi yang lain yang merendahkan.)Misalnya : anak sedang mencuci piring. Lalu kita lihat hasilnya, ternyata masih berminyak. Lalu kita merasa ini mestinya tidak kotor begini, dan kita ekspresikan ketidaksukaan kita saat itu juga, ke anak kita yang sedang mencuci piring.“Hei, gimana sih kamu ? Lihat ini piring masih banyak minyaknya.”Ini akan membuat anak merasa apa yang sudah dilakukannya jadi sia-sia dan tidak ada nilainya. Lambat laun, jika ini sering terjadi, self worth anak akan jatuh, karena merasa apapun yang dilakukannya selalu tidak bagus hasilnya. Harga diri juga jatuh karena merasa tidak pernah dihargai orang lain.Dalam konteks mencuci piring tadi, anak akan merasa bahwa piring itu lebih berharga daripada dirinya. Karena orangtuanya memilih fokus pada piring yang harus bersih, ketimbang perasaan anaknya ketika usahanya masih tertatih karena belajar.Jika kita ingin memberi masukan ke anak, maka fokus kita adalah mengarahkan perilaku anak, namun dengan terlebih dahulu mengapresiasi inisiatifnya dan kemajuannya. Kita perlu ingat bahwa self worth anak tumbuh dengan apresiasi terus menerus.Misalnya : “Wah, anak Mama rajin sekali mau cuci piring. Terimakasih ya Nak. Nah, kamu pasti bisa bersihkan yang ini lebih teliti lagi. Ada yang terlewat, hehehe. Semangat ya Nak, pasti makin lama makin jago cuci piringnya.”Dengan kalimat ini, anak merasa usahanya dihargai, merasa dirinya dianggap penting, dan lebih penting daripada piring. Anak juga merasa bahwa orangtuanya selalu siap sedia mendukung dirinya, sekecil apapun kemajuan dari usahanya.………

Poin No 12 : Menganalisa

Maksudnya, ketika anak curhat dengan emosi yang penuh, respon pertama kita malah menganalisa kejadian.Misalnya anak curhat “tadi aku diejek sama temanku, bla bla bla”. Terus kita malah merespon “Kayaknya anak itu lagi kesel, terus kamu juga ga bisa melawan,jadinya bla bla bla.”Padahal ketika anak curhat pada kita, sesungguhnya dia sedang mengalirkan emosi. Emosi ini perlu diterima dulu. Jadi apresiasi dulu emosinya.Kita bisa menyampaikan :“Kamu sedih ya diejek ?” atau“Kamu malu ya diperlakukan begitu?”Atau kalau bahasa tubuh anak ga bisa dibaca, kita bisa tanya :“Apa yang kamu rasakan ketika kamu diejek ?”Kalau anak sudah jelas merasakan emosi apa, baru bahas pemikiran dan langkah ke depannya. Disini baru bisa pakai analisa. Ingat untuk selalu pelan-pelan menganalisa sesuatu. Sampaikan bertahap, sehingga anak akan paham bagaimana memilah situasi dan paham bagaimana struktur berpikir kita atas situasi ini.Misalnya :“Oh, jadi kamu merasa malu ketika diejek ya.”“Kamu ingin temanmu itu berhenti mengejekmu.”“Kamu lihat dia mulai mengejek sejak orang tuanya bercerai ya ?”“Mungkin dia sedang marah dengan situasi keluarganya, tapi tidak bisa menyatakan kemarahannya di keluarganya, jadi terlampiaskan kepada orang lain.”“Kalau benar begitu, maka sebenarnya dia hanya sedang bingung, dia tidak benar-benar membencimu.”………Alhamdulillaah, tuntas memaparkan 12 Gaya Komunikasi Parentogenik versi pemahaman saya. Yang benar dari Allah SWT, dan semua yang keliru berasal dari saya. Semoga semua ilmu ini menjadi amal jariyah bagi para guru parenting semua orang tua muda seperti saya (Bu  dll). Aamiin.Semoga bermanfaat  Iklan

12 gaya populer

Corat Coretku

"Beberapa buku harus kita coba, beberapa bisa ditelan, namun hanya sedikit yang bisa kita kunyah lalu cerna dengan sempurna" Cornelia Funke - Tintenherz

Selasa, Mei 06, 2008

12 Gaya Populer

Saya ingin berbagi sedikit hasil yang saya dapatkan dalam suatu pelatihan komunikasi orang tua pada bulan Juli 2007. Berhubung ada dua sub topik yang saling berhubungan maka saya bagi sharing saya ini dalam dua bagian juga. Semoga bermanfaat….

Tahun ajaran 2007/2008 saya mendaftarkan dua anak saya ke taman kanak-kanak. Anak pertama masuk ke TK A, sedangkan anak kedua di kelompok bermain. Pada saat membereskan urusan administrasi, saya diberitahu mengenai kewajiban orang tua murid untuk mengikuti pelatihan komunikasi. Alasan utama disebutkan bahwa agar pendidikan dan metode komunikasi yang diterapkan di rumah sama dengan yang diterapkan di TK tersebut.Jangan sampai apa yang diatur di sekolah tidak dilaksanakan di rumah sehingga hasil akhir yang diharapkan dari si murid menjadi tidak konsisten. Pertimbangan saya waktu itu sih karena wajib yasudah saya laksanakan demi anak-anak saya (Tapi akhirnya, justru saya sangat bersyukur mengikuti pelatihan ini).

Pelatihan dilaksanakan 2 hari dari pukul 09.00 – 15.00, lumayan lama berarti saya harus izin atasan karena harus meninggalkan pekerjaan. Saya pikir sebagian besar rumah tangga Indonesia menyerahkan urusan sekolah anak-anaknya kepada Sang Ibu terutama ketika menghadapi pertemuan-pertemuan sekolah seperti ini. Dan tebakan saya benar bahwa sebagian besar peserta pelatihan adalah si Ibu, ada beberapa Bapak (kurang dari 5 termasuk 2 guru dari TK tersebut) dan ada juga satu pasangan yang datang.

Sesi pembukaan masih merupakan perkenalan dari pembicaranya. Namun dari cara sang pembicara mengenalkan diri dan materinya, saya tahu bahwa pelatihan ini akan menarik.Pembicara berasal dari Yayasan Kita & Buah Hati, yayasan yang mengkhususkan diri di bidang parenting, namanya Ibu Rani.Sebenarnya banyak pembicara dari yayasan tersebut, namun Ibu Rani lah yang menjadi favorit sehingga TK itu selalu minta Ibu Rani sebagai pembicara. Apa yang dipaparkan dalam pelatihan ini benar-benar membuat pikiran saya terbuka bahwa apa yang selama ini saya lakukan justru dapat mematikan perasaan anak (sehingga akhirnya saya meminta suami untuk bisa mengikuti pelatihan ini juga). Seharusnya kita dapat mengajari anak untuk dapat mengenali perasaan yang sedang dialaminya. Namun seringkali kita menjawab dan menerangkan dengan apa yang menjadi pikiran kita bukan berdasarkan sudut pandang si anak.

Pada dasarnya kebutuhan manuasia yang paling dalam adalah keinginan agar perasaannya didengar, diterima, dimengerti dan dihargai. Jadi dalam komunikasi, kita perlu meningkatkan kemampuan kita dalam mencoba memahami perasaan orang lain, apakah itu teman, pasangan hidup, rekan kerja, atasan, anak atau siapapun juga yang menjadi lawan bicara kita. Untuk anak-anak, seringkali mereka belum mampu untuk mengatakan apa yang mereka rasakan, bisa jadi karena perbendaharaan kata mereka yang belum banyak. Maka mereka akan menggunakan bahasa tubuh bahkan jauh ketika mereka belum pandai berbicara.Sebagai orang tua maka kita harus meningkatkan kepekaan kita dalam menangkap makna dibalik bahasa tubuh dan perasaan apa yang mendasari sehingga kita bisa memahami perasaan yang ingin disampaikan si anak. Rasa kurang percaya diri biasanya muncul karena kita “menidakkan perasaan” sehingga lawan bicara menjadi bingung, kesal, tidak mengenali perasaannya sendiri akhirnya tidak percaya pada perasaannya sendiri.Misalkan dialog dibawah ini:

Anak : “Ma, aku benci sama Bu Guru. Tadi aku dimarahi di depan kelas”

Mama : “Pasti kamu melakukan kesalahan makanya Bu Guru marah sama kamu. Tidak mungkin kan Bu Guru tiba-tiba marah”

Rasanya otomatis kita akan menyalahkan anak tanpa berusaha memahami lebih dahulu perasaan si anak dibalik kata-kata “benci” itu. Nah disinilah kami diterangkan mengenai 12 Gaya Populer yang biasa dilakukan orang tua ketika menghadapi anak.12 gaya inilah yang merupakan penghalang bagi orang tua untuk dapat memahami si anak. Sebelum ada yang protes, tulisan ini selain dari ingatan saya juga sambil buka-buka lagi modul yang dulu diberikan.

12 Gaya Populer

1. Memerintah

Tujuan orang tua adalah untuk mengendalikan situasi dan menyelesaikan masalah dengan cepat, sedangkan pesan yang ditangkap anak adalah mereka harus patuh dan tidak punya pilihan

Anak:”Pa, aku engga mau berangkat sekolah”

Papa:”Apa-apaan sih, engga boleh malas ah. Pokoknya besok harus sekolah”.

2. Menyalahkan

Orang tua ingin menunjukkan kesalahan si anak, sedangkan tanggapan si anak adalah mereka tidak pernah benar/baik.

Anak: “Ma, kakiku luka nih…sakit sekali. Tadi habis jatuh..”

Mama: “Nah, kan? Dari tadi Mama bilang jangan lari-lari, makanya jatuh.. Ga pernah mau dengerin Mama sih”

3. Meremehkan

Tujuan orang tua menunjukkan ketidakmampuan anak dan orang tua lebih tahu, anak menangkap bahwa dirinya tidak berharga/merasa tidak mampu

Anak:”Ayah, aku tidak bisa mewarnai gambar yang ini..”

Ayah: “Masa mewarnai begini saja ga bisa. Bisanya apa dong?”

4. Membandingkan

Orang tua ingin memberi motivasi dengan memberi contoh tentang orang lain, tapi anak menanggapi bahwa dia tidak disayang, pilih kasih dan merasa dirinya memang selalu jelek.

Anak:”Aku mau digosokin gigiku sama Bunda..”

Bunda : “ Iih, masak sudah besar masih dibantu..lihat adikmu sudah bisa gosok gigi sendiri”

5. Mencap

Maksud orang tua ingin memberitahu kekurangan agar anak berubah, anak menanggapi dengan merasa itulah saya

Anak: “Ayah, gendong Yah…aku ga mau jalan..dengkulku sakit nih”

Ayah : “Kamu ini memang anak cengeng, begini saja minta gendong. Jalan sendiri..!”

6. Mengancam

Orang tua melakukan agar anak menurut/patuh dengan cepat, tapi anak akan merasa cemas dan takut

Anak : “Bunda, tungguin…bantuin aku pakai sepatu dulu..”

Bunda : “Pakai sendiri ah. Cepetan, ntar Bunda tinggal lo..Biar kamu pulang sendiri”

7. Menasehati

Maksudnya agar anak tahu mana yang baik dan mana yang buruk, namun anak menganggap bahwa orang tuanya sok tau, bawel dan membosankan

Anak: “Ma, tadi Rahma ngetawain aku..”

Mama: “Makanya kamu jangan suka ngetawain orang, kalau dibalas begitu baru tahu rasanya kan? Lain kali sama teman yang baik, jangan maumu sendiri”

8. Membohongi

Maksudnya agar urusan menjadi gampang, namun anak akan menilai bahwa orang dewasa tidak dapat dipercaya

Anak:”Ayah, kenapa sih kok bulannya cuma kelihatan setengah…?”

Ayah:”Iya, kan setengahnya dimakan Buto Ijo…..”

9. Menghibur

Tujuan orang tua adalah agar anak tidak sedih/kecewa, sehingga anak jadi senang dan tidak larut dalam kesedihan, namun anak akhirnya akan lupa dan melarikan diri dari masalah

Anak:”Pa, aku ngga mau temenan sama Ruri…dia suka nakalinaku…”

Papa:”Ya sudah…berteman sama yang lain saja. Kan masih banyak temen yang lain”

10. Mengkritik

Orang tua menginginkan agar anak memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kemampuan diri, namun anak akan merasa bahwa dirinya selalu kurang dan salah

Anak:”Ayah, nih aku sudah selesai mewarnai..”

Ayah:”Masak begini dibilang selesai, coba lihat masih banyak yang belum diwarnai”

11. Menyindir

Memotivasi, mengingatkan agar tidak selalu melakukan seperti itu dengan cara menyatakan yang sebaliknya, anak akan menganggap hal ini menyakiti hati

Anak:”Aku ga mau minum vitaminnya..rasanya ga enak”

Ayah:”Ooo..kakak suka ya kalau sakit..vitamin kan membuat badan jadi ga gampang sakit..kalau ngga mau berarti kakak emang seneng sakit ya..”

12. Menganalisa

Orang tua ingin mencari penyebab positif/negative anak atau kesalahannya dan berupaya mencegah agar tidak melakukan kesalahan yang sama lagi, namun anak akan menganggap orang tua sok pintar

Anak:”Ayah, aku ngga mau belajar sepeda lagi..”

Ayah:”Itu karena cara belajarmu yang salah. Mestinya tanganmu jangan kaku dan pandangan harus ke depan. Kamu kan selalu melihat ke bawah. Terus rambutmu itu mestinya dikuncir biar kamu bisa leluasa bergerak ngga bingung ajasama rambut.”

Ketika mendengarkan penjelasan mengenai 12 gaya popular ini saya pun menjadi bingung, bukankan ini sudah wajar dilakukan? Kalau tidak boleh dilakukan lalu kita harus berbicara bagaimana agar anak menjadi mengerti apa yang baik dan benar? Saat itu saya benar-benar tidak habis pikir, namun Ibu Rani kembali menerangkan mengenai “penentuan masalah siapakah ini”. Dari penjelasan ini saya jadi paham bahwa benar 12 gaya tersebut merupakan penghalang dari komunikasi orang tua dan anak, terutama ketika anak dalam posisi labil (marah, sedih, jengkel, kecewa dsb) maka system limbic (penyimpan perasaan) dalam otak akan tertutup sehingga apapun yang dibicarakan orang lain tidak akan masuk dalam pemikiran anak. Jadi agar komunikasi berlanjut maka yang harus dilakukan adalah mendengarkan dengan hati, memperhatikan bahasa tubuh anak, memahami perasaannya dan menerima. Hal ini akan membuat anak merasa perasaannya penting dan perlu mendapat perhatian sehingga dia merasa nyaman yang membuat dia cenderung untuk berkomunikasi lebih lanjut.

Misalkan anak menangis menjerit-jerit tidak jelas apa yang diinginkan. Apabila kita bereaksi langsung dengan marah dan menyuruh dia diam, maka hal sebaliknya yang akan dia lakukan.Bahkan jika hukuman fisik diberikan, dia akan tetap menjerit-jerit.Tentu semua orang tua pernah mengalami ini, hal ini karena saat dia labil, system limbic-nya tertutup. Maka yang dapat kita lakukan adalah menunggu saat yang tepat ketika system limbic-nya terbuka, misalkan saat dia mengambil nafas, tentu tangisannya saat itu berkurang sehingga kita bisa merespon dengan “Kakak marah ya…?” Jika ini bukan perasaan yang dia rasakan tentu dia akan membetulkan sendiri…”Nggaaaa, kakak nggak marah…huhuhuhu” tangisannya masih berlanjut. Kita tunggu sampai dia menarik nafas lagi “oooo, kakak sedih ya?”

Disinilah pentingnya kita memahami bahasa tubuh anak, jadi kita bisa menebak suasana hati anak. Kalaupun kita salah menebaknya, anak akan memberikan petunjuk sampai kita bisa tahu apa yang sebenarnya dirasakan anak dan anak sendiri akhirnya mengenali perasaan apa yang dia rasakan.

Mungkin cara ini akan makan waktu lama, namun demi terjalin komunikasi antara anak dan orang tua maka tetap harus dilakukan. Bisa dibayangkan jika anak menangis menjerit-jerit di Mall, betapa malunya kita jadi tontonan orang lain. Biar saja ditonton orang, daripada kita melakukan 12 gaya popular di atas namun akibatnya masalah yang sebenarnya terjadi tidak terselesaikan. Bahkan mungkin anak akan diam hanya karena takut kepada kita. Selanjutnya mandeglah komunikasi antara orang tua dan anak. Anak akan mempelajari untuk menidakkan perasaannya daripada dia mendapat hukuman. Lalu akan terciptalah seorang anak yang kebal perasaannya dan siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada orang yang tidak punya perasaan.bersambung..........

Sabtu, 02 Desember 2017

Apakah Aksi 212 berbau politis.

*Apakah Aksi 212 berbau politis..??*

Jawaban saya.. *IYA* memangnya kenapa?

Kita ini umat islam selalu menghindari politis, akhirnya semua aturan malah menyudutkan umat islam.

Tidak ingatkah baru-baru ini bendera tauhid dianggap sebagai bendera teroris?

Tidak ingatkah ada UU ormas yang mengancam pembubaran ormas islam?

Tidak ingatkah pengajian dibubarkan??

Kenapa??
Karena kita tak kuat secara politis.

Bedakan antara politis dengan PARTAI POLITIK

Aksi 212 dan reuni 212 adalah momentum bersatunya umat.

Kalau kita bersatu, suara umat islam bersatu. Kita bisa milih bupati yang sesuai syariat islam, memilih gubernur yang seiman, memilih pemimpin yang berakhlak mulia.

Kalau umat ini bersatu, kita akan kuat, kita punya suara untuk menentukan kebijakan. Mencegah negeri ini jadi sekuler, liberal dan komunis.

Jangan anti dengan politik tapi cerdaslah memilih PARTAI POLITIK.

Selain itu, ilmu fiqh juga harus diketahui.
Ada banyak macamnya.
1. Fiqh syariah yang mengatur bab ibadah
2. Fiqh muamalah yang mengatur perdagangan jual beli
3. Fiqh munakahah tentang bab pernikahan, cerai dan rujuk
4. Dan fiqh siasah, tentang pemerintahan, kepemimpinan dan politik

*Islam sangatlah lengkap*. Jangan sempit pikir.

Jangan mau dibodohi agar menjauhi politik tapi jadi terzolimi di kemudian hari.

Siap siaga

DO'A DAN MUNAJATKU HARI INI*

*💐 DO'A DAN MUNAJATKU  HARI INI* 😊

*Mari Kita Do'a bersama secara Istiqomah cukup di aamiinkan di dalam hati.*

_*Bismillahirrohmanirrohiim....*_

  *_" Yaa ALLAH,,_*
_• " Sesungguhnya kami *'Memohon* kepada-Mu *ilmu* yang bermanfaat,,"_
• " *Rizqi* yang Halal,,"
• " *Amal* yang Diterima.,,"

  *_"Yaa Allah ..._*
_"Kami *Bersyukur* kepadaMu karena telah *Menjaga* tidur kami,,"_
_,,dan *Membangunkan* kami kembali di hari ini._
_" Engkau telah *ijinkan* kami *kembali* memulai hari yang indah ini._
  _*" Kami mohon Pagi ini* untuk *'Berbagi* dengan orang-orang di sekeliling kami."_
  _"Jadikanlah mereka *Nyaman* berada didekat kami."_
  _*"Jadikanlah* hari ini penuh *Keindahan,,* Keindahan dengan *rahmatMu* yang *Berlimpah."*_
  _" *Berikanlah* Hati kami *Kedamaian,,, Ketenangan dan.. Keikhlasan."*_
  _"Berikanlah kami *Kejernihan pikiran,,* sehingga dapat dengan *bijak dan sabar* menyikapi segala *UjianMu.,"*_

  *_" Yaa Rabbana ..._*
_" *Jadikanlah* apa yang kami lakukan hari ini sebagai *amalan untuk bekal* kami *menghadapMu kelak.,"*_

  *_"Yaa Rabbana ..._*
_" *Tegarkanlah Hati dan badan* ini untuk tetap berjalan dalam naungan *CahayaMu*.,"_

  _" Hilangkan *Kelelahan Kejenuhan* dalam diri kami sehingga kami bisa memberi yang terindah bagi *Keluarga,, Sahabat,, dan Saudara kami semua.  ,"*_

  *_" Yaa Allah ..._*
_'Berikanlah,,_
*'KasihMu,,*
*'Rahmat* Mu,, *'PerlindunganMu*,, *'CahayaMu* untuk ,, *'Saudara-saudara* kami Tersayang yang *Membaca untaian do'a ini.,,"*_

  _" *Berkahilah* umurnya ..._
_'Berilah *kesehatan* padanya,.._
_" Angkatlah *Penyakitnya*.,,_
_'Murahkanlah *Rizqi* padanya,,._"

            *_"Selamat Beraktivitas"_*
_*"Semoga*_ _apa yang kita kerjakan hari Ini mendapat *Ridha* dan *Berkah* dari *Allah SWT..."*_

*Aamiin ya robbal 'aalamiin.*

Jumat, 01 Desember 2017

Obat agar jangan cepat cape dan marah pada anak

Obat agar jangan cepat cape dan marah pada anak
by Umm Marwan ( Nia Nuraeni Gustini LC. MA)

Marah dan hilang kesabaran ? cape ketika mengurus anak anak?itu adalah hal biasa tapi kita bisa melawannya dan meminimalkannya:
secara agama
kesehatan
dari diri anaknya sendiri.

1. Setiap seminggu sekali usahkan menyetel surah Albaqarah dan Ali Imran agar suasana dirumah tidak dipengaruhi syetan dan juga berwudhu.

Dari Abdullan bin Mas'ud ra, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah salah seorang dari kalian menggemari perbuatan tumpang kaki, sambil bernyanyi dan meninggalkan bacaan surat Al Baqarah. Karena sesungguhnya setan akan lari dari satu rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al Baqarah. Dan sesungguhnya rumah-rumah yang paling sepi adalah yang kosong dari kitab Allah (bacaan Al Qur'an)" (HR Imam An Nasa'i dalam As Sunan Kubra no 10799, dengan sanad sahih).

RASULULLAH SAW bersabda: "Marah itu datangnya daripada syaitan dan syaitan itu diciptakan daripada api, sedangkan api itu hanya dipadamkan dengan air. Oleh itu apabila salah seorang di antara kamu marah, maka hendaklah ia berwudu" (Hadis Riwayat Abi Daud) .

2.Cape dan Marah adalah seperti adik dan kakak, apabila cape melanda maka seorang ibu akan cepat emosian pada anaknya. Zat besi dan Vitamin B1-B12 sangat penting untuk di konsumsi bila kurang salah satu akan menyebabkan cepat cape dan marah marah.

Mengapa kita cape? cape disebakan oleh kurangnya sel darah merah dalam tubuh.

Kalau saya sangat cape mengurus 5 anak ,saya akan meminum madu memakan telur rebus, kurma , jus beet,pisang, chocolate. kadang juga dibantu supplement B12 dan zat besi. In syaa Allah rasa cape langsung lenyap

Vitamin B 12 adalah vitamin B kompleks yang penting untuk sintesis DNA dan produksi sel darah merah di dalam sumsum tulang. Rendahnya tingkat Vitamin B 12 bisa menyebabkan pembelahan sel yang abnormal dalam sumsum tulang yang menghasilkan sel darah merah yang belum matang dan dikenal sebagai megaloblas. Vitamin B 12 alami dapat ditemukan dalam berbagai macam makanan dari hewan. Sumber vitamin B 12 diantaranya hati sapi, ikan, tuna, daging merah, telur, susu, keju, yoghurt dan sereal.

Makanan adalah obat usahakan ibu ibu yang sibuk dengan anak anak memakan makanan yang bergizi yang berkualitas / thoyyib.

Banyak memakan protein seperti ikan , daging lebih banyak dari karbohidrat.
sayuran mengandung zat besi : bayam,kangkung, jagung
kacang kacangan : Almond,pistachio dll

Kalau saya ada kalanya ketika saya sangat cape dan emosian dan keadaan tidak bisa saya kontrol selama sekeliling aman tidak ada benda benda tajam maka saya akan biarkan ke 6 anak anak ribut dan saya akan menikmati makanan dan merecharge energi baru setelah saya pulih dan tenang saya akan mengontrol keadaan. Tetap tenang disaat suasana perang :D

3. Aroma terapi minyak kesturi,  aroma terapi bumbu dapur penenang jiwa
Ketika rumah menjadi kancah perang, anak anak berantem yang bayi mau dicebookin, anak lain kotorin lantai ,sang ibu sedang masak ditungguin anak anak yang kelaparan ada kalanya sang ibu agar tetap tenang dan tidak terpacu suasana yang tegang baik juga menghirup aroma minyak kesturi sambil membaca auzubillahi minasyaitannirajim. Atau bisa juga menggunakan kayu manis dan bumbu lainnya yang disukai baunya.

4. Gula adalah musuh bagi anak anak, jangan berikan banyak peremen dan yang manis manis agar tidak hyperaktif dan susah diatur. Anak anak yang banyak mengkonsumsi manis akan susah diatur dan menyebabkan sang ibu sangat emosi dengan ulahnya.

5. Jauhkan anak dari tontonan perang perangan dan perkelahian, anak yang banyak menonton film kekerasan akan membuat sang ibu cape dan marah karena akan membuat tingkah keonaran yang menantang kesabaran ibundanya.

Allahu a'lamu bishowab