Rabu, 29 November 2017

TAHUN GAJAH (Sambungan....)

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
KISAH HIDUP NABI MUHAMMAD SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

_______________________
0⃣7⃣ TAHUN GAJAH
(Sambungan....)
_______________________

Sejak peristiwa itu, Quraisy dikenal di jazirah Arab sebagai "Keluarga Tuhan", dan mrk semakin dikagumi karena Tuhan mengabulkan doa2 mrk untuk melindungi Ka'bah dari kehancuran. Mrk tetap dihormati, namun lebih dihormati lagi karena peristiwa kedua--yg tak diragukan berkaitan dengan peristiwa yg pertama-- yg terjadi pd saat yg sama, yaitu di Tahun Gajah.

Ketika mukjizat burung itu terjadi, Abd Allah putra Abd al-Muththalib, tidak berada di Mekah. Ia sedang pergi berdagang ke palestina dan Syria bersama suatu kafilah. Dalam perjalanan pulang, ia menginap di rumah keluarga neneknya di Yatsrib dan jatuh sakit di sana. Kafilah itu kembali ke Mekah tanpa Abd Allah. Mendengar putranya sakit, Abd al-Muththalib segera mengutus Harits untuk menemani adiknya pulang setelah keadaannya memungkinkan untuk melakukan perjalanan. Namun, ketika Harits sampai di tempat Abd Allah menginap, sepupu mrk yg tinggal disana menyampaikan ungkapan bela sungkawa, sehingga ia langsung mengerti bahwa adiknya telah meninggal dunia.

Ketika Harits kembali, kota Mekah diselimuti duka yg mendalam. Namun, pelipur lara Aminah adalah putra Abd Allah yg masih dalam kandungannya, dan ia semakin terhibur dengan semakin dekatnya waktu kelahiran sang bayi. Ia menyadari ada suatu cahaya ajaib yg memancar di dalam tubuhnya. Pada suatu hari, cahaya itu bersinar tetang benderang, hingga dengan cahaya itu, ia dapat melihat kastil2 Bostra di Syria. Ia mendengar suara, "Engkau mengandung seorang pemimpin seluruh umat manusia. Jika ia telah lahir, katakanlah, 'aku menyerahkan perlindungan anak ini kepada Tuhan Yang Satu dari segala kejahatan orang2 yg jahat, dan namailah ia Muhammad!'"

Beberapa minggu kemudian, bayi itupun lahir. Saat itu Aminah tinggal di rumah pamannya. Maka, ia mengirimkan kabar kepada Abd al-Muththalib dan memintanya untuk datang menjenguk cucunya yg baru lahir itu. abd al-Muththalib datang dan menggendong sang cucu tersayang. Ia membawanya ke Ka'bah dan masuk bersamanya ke dalam Rumah Suci itu. Ia memanjatkan doa syukur kpd Allah atas karunia-Nya. Setelah itu, ia membawanya kembali ke ibunya. Di perjalanan, ia mampir dulu krmhnya sendiri. Ia sendiri belum lama dikaruniai seorang anak laki2 dari sepupu Aminah. Putra bungsunya itu telah berusia hampir 3 thn yg ketika itu telah menanti di pintu rumahnya. "Hai, ini saudaramu, ciumlah dia!" katanya kepada putra bungsunya itu, sambil mendekatkan sang bayi yg baru lahir itu kepadanya, dan 'Abbas pun menciumnya.

#021#
Bersambung.....

*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ada yang mau berkomentar