Kamis, 01 Juni 2017

Hikmah puasa

.السّّلّام عّلّيكم وّرّحمّة اللّّه وّبّرّكّاته
_                              .                                                                                     _*TOPIK : ALHAMDULILLAH  MEMASUKI BULAN  ROMADHON MARHABAN YA ROMADHON*_                                             .                                                                                                                     Saudaraku, Sahabatku yang baik hati & semoga  _*dirahmati Alloh*_  ....... Aamiin,                                                                                                                  
Alhamdulllah Bulan Ramadhan sudah datang menjumpai kita, bulan yang mulia, yang diharapkan oleh orang-orang shalih perjumpaan dengannya. Di bulan tersebut, seseorang bisa mengumpulkan pahala yang banyak dengan waktu yang singkat demi mencapai kedudukan yang mulia di sisi Allah Ta’la.

Sebelumnya marilah kita introspeksi diri masing-masing, kita  sudah berapa kali  mendapati bulan Ramadhan. Dan sudah sampai seberapa baik tingkatan ibadah kita , apakah kita telah meraih pelajaran-pelajaran berharga dari bulan Ramadhan Sebelumya?..........  _*Sudahkah Ramadhan membuahkan perubahan dalam pribadi kita ataukah hanya sekedar rutinitas belaka yang datang dan berlalu begitu saja setiap tahun?!*_

Oleh karenanya, perkenankanlah dalam kajian _*Mutiara Tahajud*_ kali ini untuk menyampaikan beberapa pelajaran Ramadhan, semoga dapat kita pahami, menjadi motivasi, dan dapat kita wujudkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Aamiin.

Bulan Ramadhan _*merupakan sekolah keimanan dan bengkel jiwa raga yang sangat manjur*_ bagi orang yang mengetahuinya. Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil darinya, di antaranya adalah  :.                   
_*ikhlas*_
            
_*Ikhlas merupakan fondasi pertama diterimanya suatu amalan ibadah seorang hamba*_  Dalam ibadah puasa secara khusus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من صام رمضان إيمانا واتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

_*“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala Allah, maka akan diampunilah dosanya yang telah lalu*_.” (HR. bukhori dan Muslim)

Demikian pula dalam setiap amal ibadah kita, marilah kita ikhlaskan murni hanya untuk Allah semata sehingga kita tidak mengharapkan selain Allah. Ingatlah bahwa sebesar apa pun ibadah yang kita lakukan tetapi bila tidak ikhlas dan hanya  mengharapkan Ridlo Allah maka sia-sia belaka tiada berguna.

_*Mengikuti sunah merupakan fondasi kedua untuk diterimanya suatu ibadah*_ Betapa pun ikhlasnya kita dalam beribadah tetapi kalau tidak sesuai dengan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam maka tertolak dan tidak diterima. Oleh karenanya, dalam berpuasa kita meniru bagaimana puasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam _*seperti mengakhirkan sahur dan bersegera dalam berbuka.*_

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

_*“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur.”*_ (HR. Bukhori-Muslim)

Demikian pula dalam setiap ibadah lainnya, marilah kita berusaha untuk meniru agar sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga amal kita tidak sia-sia belaka.

Benarlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa setiap kebaikan dan kejayaan hanyalah dengan mengikuti sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun terkadang akal belum menerima sepenuhnya.

_*Meraih derajat takwa merupakan tujuan pokok ibadah puasa*_. Allah berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

_*“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”*_  (QS. Al-Baqarah: 183)

_*Takwa artinya takut kepada Allah dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya sesuai dengan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam*_. 

Seorang yang berpuasa tidak akan berbuka sekalipun manusia tidak ada yang mengetahuinya karena merasa takut dan merasa diawasi oleh Allah dalam gerak-geriknya. Demikianlah hendaknya kita dalam setiap saat merasa takut dan diawasi oleh Allah di mana pun berada dan kapan pun juga, terlebih ketika kita hanya seorang diri. 

Apalagi pada zaman kita ini, alat-alat kemaksiatan begitu mudah dikonsumsi, maka ingatlah bahwa itu adalah ujian agar Allah mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang takut kepada-Nya.

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran yang berisi petunjuk bagi umat manusia. Allah berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

_*“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil).*_” (QS. Al-Baqarah: 185)

Maka hal ini memberikan pelajaran kepada kita kaum muslimin _*agar kembali kepada ajaran Alquran dengan membacanya, memahami isinya, mengamalkannya, dan menjadikannya sebagai cahaya dalam menapaki kehidupan ini.*_

Kehinaan yang menimpa kaum muslimin pada zaman sekarang tidak lain adalah disebabkan jauhnya mereka dari Alquran dan sunah.

Bulan Ramadhan adalah bulan kasih sayang dan kedermawanan, karena bulan itu adalah bulan yang sangat mulia dan pahalanya berlipat ganda. Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dan lebih dermawan lagi apabila di bulan Ramadhan, sehingga digambarkan bahwa beliau lebih dermawan daripada angin yang kencang.

_*“Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala semisal oran gyan gberpuasa, tanpa dikurangi dari pahala yang orang berpuasa sedikit pun.*_” (HR. Tirmidzi no. 807 dan dishohihkan al-Albani)

_*Akhlak yang Baik*_

Puasa tidak hanya menahan makan dan minum semata, tetapi lebih dari itu, yaitu menahan anggota badan dari bermaksiat kepada Allah. Menahan mata dari melihat yang haram, menjauhkan telinga dari mendengar yang haram, menahan lisan dari mencaci dan menggibah, menjaga kaki untuk tidak melangkah ke tempat maksiat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

_*“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan amalannya serta kebodohan, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya*_.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa juga harus ditanamkan pada anak cucu kita sejak usia dini , sebagaimana Dalam riwayat Bukhari dan Muslim _*Diceritakan bahwa wanita para sahabat menyuruh anak-anak mereka berpuasa, lalu apabila ada seorang anak yang menangis minta makan, maka dibuatkan mainan sehingga lupa hingga datang waktu berbuka.*_

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Marilah kita didik anak kita dengan keimanan, ibadah, dan ketaatan serta hindarkan mereka dari teman-teman jelek yang kerap meracuni anak-anak kita. 

Jadi, persiapkan diri kita dengan sebaik-baiknya menjelang Ramadhan ini. Jangan sampai kita hanya melewatinya sebagai rutinitas tahunan dan membiarnya berlalu tanpa makna yang spesial.                                                         
Saudaraku, Sahabatku yang baik hati & semoga  _*dirahmati Alloh*_  ....... Aamiin,               .                                                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ada yang mau berkomentar