Mengapa Kita Tidak Menangis Ketika Membacanya?
Ilustrasi
MuslimahZone.com – Al Qur’an adalah sebuah kitab suci yang paling banyak dibaca manusia sepanjang sejarah. Ribuan orang di bumi menghafalkan isinya, tanpa bosan. Terus mengulanginya. Bahkan tidak sedikit yang mengkaji makna-makna yang terkandung di dalamnya. Allah telah menjadikan Al Qur’an yang tanpa keraguan sedikitpun atasnya. Dan ia adalah petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
Untuk mencapai proses agar kita mencintai Al Qur’an, mungkin bukan perkara yang semua orang menganggapnya mudah. Mengenal Al Qur’an, pastilah harus mengenal Penciptanya. Maka untuk mencintai Al Qur’an, jelaslah harus diawali dengan mencintai Penciptanya, yaitu Allah subhanahu wa ta’ala.
Sebuah hikmah mungkin dapat kita petik dari kisah Imam Ahmad dan muridnya.
Suatu hari, sampai kabar kepada Imam Ahmad bin Hanbal bahwa salah seorang muridnya selalu bangun malam dan mengkhatamkan Al Qur’an secara sempurna hingga terbit fajar. Kemudian dilanjutkan dengan shalat Subuh.
Imam Ahmad pun ingin mengajarkannya cara mentadabburi Al Qur’an. Datanglah ia kepada muridnya itu kemudian berkata, “Aku dengar kamu melakukan ini dan itu..?” Muridnya menjawab, “Ya.”
“Kalau begitu, coba nanti malam kamu lakukan seperti yang kemarin-kemarin kamu lakukan, tapi saat membaca Al Qur’an, bayangkan kamu membacanya di hadapanku. Atau seakan-akan aku mengawasi bacaanmu,” kata Imam Ahmad kemudian.
Keesokan harinya, datanglah si murid, dan Imam Ahmad pun menanyakan hasilnya. Si murid menjawab: “Aku hanya bisa membaca 10 juz saja.”
Lalu Imam Ahmad berkata kembali pada muridnya, “Coba nanti malam, bacalah Al Qur’an seakan-akan kamu membacanya di hadapan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam.”
Keesokan harinya si murid datang lagi dan berkata, “Ya imam, aku hanya sanggup membaca juz ‘amma saja.”
Dan imam Ahmad pun berkata kembali, “Nah sekarang, cobalah nanti malam kamu baca Al Qur’an seakan-akan di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla.” Si murid pun kaget diperintahkan seperti itu.
Keesokan harinya, si murid datang dengan mata bengkak akibat menangis. Imam Ahmad pun bertanya, “Apa yang kau lakukan anakku?”
Si murid pun menjawab sambil menangis, “Ya imam, demi Allah, sepanjang malam aku tidak bisa menyempurnakan bacaan surat Al Fatihah.”
Demikianlah, Al Qur’an adalah kalam Allah yang suci, maka bacalah ia dengan hati bukan hanya sekedar dengan lisan. Pahamilah maknanya dan terapkanlah dalam setiap nafas kehidupan kita di dunia. In shaa Allah, kita akan dikumpulkan di akhirat kelak bersama orang-orang yang senantiasa mencintai dan memuliakan Al Qur’an dan Penciptanya. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.
(fauziya/muslimahzone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan jika ada yang mau berkomentar