Minggu, 27 Januari 2019

Memaafkan Orang Tua

Memaafkan Orang Tua

"Pak, sepertinya saya stress"

"Stress seperti apa yang ibu rasakan?"

"Rasanya hati saya penuh sekali. Dongkol. Dan setiap kali anak-anak saya melakukan kesalahan, meskipun kecil, saya mudah marah, Pak. Padahal saya ini rajin membaca buku parenting. Pernah ikut seminar juga. Pokoknya saya tahu lah pak bagaimana cara menjadi orang tua yang baik."

"Ah, memang wajar kan kalau kita sekali-sekali marah pada anak-anak." Terapis itu memancing.

"Tidak Pak, ini tidak wajar. Sepertinya saya benci sekali kepada anak saya. Beberapa kali bahkan saya berfikir akan senang sekali kalau anak-anak ini tidak ada. Tapi kemudian cepat-cepat saya tepis pikiran itu. Saya merasa ngeri dengan diri saya sendiri."

"Hmm.. baiklah.. coba ibu mengomel tapi tanpa kata-kata selama 5 menit."

"Yang seperti apa itu, Pak?"

" Contohnya begini: wawawawalalalahohehewala.. begitu saja terus sambil tutup mata ibu selama 5 menit. Kita akan mencoba mengeluarkan "batu" dari hati ibu."

Lalu ibu itupun mengomel. Awalnya pelan, kemudian semakin lama semakin cepat, dan akhirnya ibu itu menangis tersedu-sedu. Menangis histeris tergugu.

Ketika ibu itu sudah tenang, sang terapis bertanya, "siapa yang ada dalam pikiran ibu ketika tadi mengomel?"

"Saya melihat ibu saya, Pak"

Terapis itu menghela nafas. Sepertinya dia tahu apa yang sedang terjadi.

Pasien itu melanjutkan, "Sewaktu kecil, bahkan sampai sekarang, ibu saya sering sekali marah kepada saya untuk hal-hal yang sangat kecil. Saya ingat pernah dimarahi hanya gara-gara menjatuhkan tutup panci di dapur, atau menumpahkan air ke lantai. Kalau ingat wajah ibu saya pada saat marah, saya merasa sakit sekali"

"Apakah ibu merasa marah kepada ibu anda selama ini?"

"Perasaan saya campur aduk pak. Ibu saya orang baik. Segala keinginan saya dituruti. Saya juga merasa bingung dengan sikap ibu saya"

"Baiklah. Sepertinya kita sudah mengetahui pokok permasalahannya. Ijinkan saya menjelaskan sedikit kepada ibu"

"Silakan, Pak"

"Ada luka-luka pengasuhan dari masa kecil ibu, yang secara tidak sadar ibu bawa sampai sekarang. Luka itu mungkin awalnya hanya kecil, tapi karena tidak ditangani dan terus saja ditambahi, akhirnya menjadi besar. Dan Ibu tadi juga mengatakan kalau sudah membaca buku-buku parenting. Kemungkinan besar ibu membandingkan pola pengasuhan orang tua ibu dulu dengan pola pengasuhan yang benar menurut teori pakar parenting. Akhirnya terbentuk citra bahwa dulu ibu diasuh dengan cara yang tidak benar. Lalu ibu berusaha untuk tidak mengulanginya pada anak ibu. Tapi yang terjadi malah ibu mengcopy paste pola pengasuhan ibu anda. Apa ada yang salah dari penjelasan saya?"

"Tidak pak. Sepertinya bapak benar."

"Saya lanjutkan ya. Membaca buku-buku parenting itu tidak salah. Malah bagus karena akhirnya kita punya panduan untuk menjadi orang tua. Tetapi yang salah adalah ketika kita menghakimi masa lalu kita dengan teori-teori itu. Kita sudah bersikap tidak adil terhadap orang tua yang selama ini sudah mendidik dan membesarkan kita."

"Lalu apa yang harus saya lakukan, Pak?"

"Maafkan. Maafkan ibu anda. Meskipun tidak di depan ibu anda, katakanlah dengan jelas bahwa anda memaafkan ibu anda. Memaafkan segala macam tindakan ibu anda di masa lalu. Ubah mindset ibu bahwa itu adalah pengalaman yang mendewasakan ibu hingga sekarang. Orang tua dahulu mendidik kita tanpa panduan. Hanya melihat pengalaman orang lain atau bahkan hanya berdasarkan insting sebagai orang tua. Resapi dalam hati bahwa ibu memaafkan segala kekurangan mereka. Lebih bagus lagi jika ibu juga meminta maaf pada mereka karena selama ini sudah menyimpan dendam."

"Ah, baiklah Pak. Mendengar penjelasan bapak saja saya sudah merasa lega. Terima kasih banyak pak."

"Sama-sama"

Kisah diatas adalah nyata, rangkuman percakapan seorang terapis dan kliennya. Dan saya ( Meda Rosaline) diberi ijin untuk menuliskannya.

Terkait memaafkan orang tua ini saya jadi ingat ada satu ungkapan dalam bahasa Jawa yang bagus sekali ketika hari raya Idul Fitri. Yaitu ketika yang lebih muda mengucapkan

"Pak/Bu ngaturaken sedaya kelepatan (Pak/Bu saya minta maaf atas segala khilaf."

Orang tua akan menjawab, "Iyo nduk/le, wong tuwo akeh lupute. Sing enom gedhe pangapurane. Dosaku lan dosamu dilebur ning dina riyaya iki. (Iya nak, orang tua banyak salahnya. Yang muda besar pengampunannya. Dosa kita habis ya di hari lebaran kali ini)."

Bukankah itu ungkapan yang luar biasa sekali. Yang muda minta maaf, dan yang tua malah mengakui kalau sebenarnya mereka lebih banyak salah dan minta dimaafkan juga. Minta agar anak-anak mereka tidak menyimpan dendam pada orang tuanya agar kehidupannya tidak susah.

Sewaktu mengikuti seminar parenting bersama bunda Kurnia di UB bulan puasa kemarin, saya juga mendapatkan penjelasan yang serupa. Bahkan menurut bunda Kurnia, perkara ini juga menyangkut rejeki sang anak. Ketika anak-anak terjebak pada memori-memori masa lalu, rejekinya akan terhenti sesuai usia yang ada pada ingatannya. Ada anak yang sakit hati pada orang tuanya karena dulu pernah dipukul usia 3 tahun. Dan sampai sekarang masih dia ingat. Ternyata benar, rejekinya juga seret. Setelah diminta untuk memaafkan orang tuanya, alhamdulillah rejekinya jadi lancar. Memang benar lahir, mati, jodoh, rejeki ada di tangan Allah. Tetapi tidak ada salahnya kita melapangkan hati agar rejeki kita tidak sempit.

Selagi masih sempat, peluklah dan maafkan para ibu dan ayah kita. Minta maaflah untuk dendam yang tak pernah terkatakan. Seandainya orang tua sudah meninggal, tetaplah minta maaf dan maafkan segala kesalahan mereka. Kirimkan doa-doa terbaik. Dan kita akan mendapati hati kita menjadi lapang sehingga tidak mudah marah pada anak-anak kita. Sehingga Allah meridhoi hidup kita. Aamiin. Seburuk-buruknya orang tua, atas perantara mereka lah kita ada.

Sering-seringlah minta maaf juga kepada anak, agar mereka tidak menyimpan dendam juga pada kita.

"Ayah Ibu, maafkan anakmu ini...."

"Nak, maafkan ayah ibumu.."

Meda Rosaline

#memaafkan_orang_tua

Mohon maaf kalau masih banyak yang salah 😇, terima kasih untuk kritik dan sarannya

Sabtu, 26 Januari 2019

Ayo Nak, hujan-hujanan…

Ayo Hujan-Hujanan, Nak!
Oleh: Ust. Budi Ashari

Ayo Nak, hujan-hujanan….

Karena ini bukan sekadar sebuah kesenangan bermain dengan rintik dari langit yang memang sangat menyenangkan. Juga bukan sekadar penelitian ilmiah tentang manfaat hujan, yang baru hangat dibahas hari-hari ini.

Hal ‘sepele’ ini perlu dibahas karena anak-anak pasti senang hujan-hujanan. Sementara para orangtua hari ini cenderung berkata: “Jangan, nanti sakit, nanti masuk angin, nanti demam, nanti pilek…” Dst.

Apakah itu konsep parenting yang benar?

Dengarkan kisah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berikut ini:

قَالَ أَنَسٌ: أَصَابَنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَطَرٌ، قَالَ: فَحَسَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَوْبَهُ، حَتَّى أَصَابَهُ مِنَ الْمَطَرِ، فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ لِمَ صَنَعْتَ هَذَا؟ قَالَ: «لِأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى»

Anas berkata, “Kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam kehujanan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyingkap pakaiannya agar terkena air hujan. Kami bertanya, ya Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini?

Beliau menjawab, “Karena ia baru saja datang dari Rabb Ta’ala.” (HR. Muslim)

An-Nawawi menjelaskan hadits ini,

“Maknanya bahwa hujan adalah rahmat, ia baru saja diciptakan Allah Ta’ala. Maka kita ambil keberkahannya. Hadits ini juga menjadi dalil bagi pernyataan sahabat-sahabat kami bahwa dianjurkan saat hujan pertama untuk menyingkap –yang bukan aurat- agar terkena hujan.” (Al Minhaj)

Ibnu Rajab dalam Fathul Bari menyebutkan bahwa para sahabat Nabi pun sengaja hujan-hujanan seperti Utsman bin Affan. Demikian juga Abdullah bin Abbas, jika hujan turun dia berkata, “Wahai Ikrimah keluarkan pelana, keluarkan ini, keluarkan itu agar terkena hujan!”

Ibnu Rajab juga menyebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib jika sedang hujan, keluar untuk hujan-hujanan. Jika hujan mengenai kepalanya yang gundul itu, dia mengusapkan ke seluruh kepala, wajah dan badan kemudian berkata, “Keberkahan turun dari langit yang belum tersentuh tangan dan bejana.”

Abul Abbas Al-Qurthubi juga menjelaskan,

“Ini yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam untuk mencari keberkahan dengan hujan dan mencari obat. Karena Allah ta’ala telah menamainya rahmat, diberkahi, suci, sebab kehidupan dan menjauhkan dari hukuman. Diambil dari hadits tentang penghormatan terhadap hujan dan tidak boleh merendahkannya.” (Al Mufhim)

Bahkan para ulama, seperti Al Bukhari dalam Shahih-nya dan Adabul Mufrod, Muslim dalam Shahih-nya, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf-nya, Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubro. Semuanya menuliskan bab khusus dalam kitab-kitab hadits mereka tentang anjuran hujan-hujanan.

Masihkah ada yang menyangsikan bahwa hujan-hujanan itu dianjurkan?

Mengapa kita menuduh hujan yang berkah sebagai sumber malapetaka?

Kita sebagai orangtua tentu bisa mengamati kondisi anak kita di hari itu, saat hujan turun. Jika mereka tidak terlalu bugar, kita bisa melarangnya. Namun jika mereka sedang sehat dan bugar, mengapa kita larang? Tak usah khawatir. Hujan adalah keberkahan, kesucian, pengirim ketenangan, bahkan penghilang kotornya gangguan syetan.

Selesai hujan-hujanan, suruhlah mereka mandi, mengguyur kepalanya, minum madu, habbatus sauda’ dan lainnya. Agar kekhawatiran itu pergi. Dan keberkahanlah yang telah mengguyur kepala dan sekujur badan mereka.

Jadi, sudah siap hujan-hujanan?

Tips Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget


*Tips Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget*

Pertanyaan :
Bagaimana cara mengatasi anak yang kecanduan gadget? sampai ia menjadi malas sholat berjama'ah di masjid (dia anak laki-laki dan sudah baligh), jika diajak sholat dia tidak segera beranjak karena sedang asik dengan handphonenya.

Jawaban :
Urutan-urutan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Orangtua (Bapak dan Ibu), harus bertaubat kepada Allah.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, termasuk kesalahan kita dalam mendidik anak-anak kita.
Agar Allah mensucikan dan membuka kembali hati kita.

2. Mengilmui Ilmu Pendidikan Anak

Kajian-kajian mengenai pendidikan anak ini banyak, luangkan waktu untuk menuntut ilmu.

3. Lakukan kebaikan sebanyak-banyaknya

Setiap ada suatu keburukan yang menimpa kita, iringilah dengan banyak kebaikan karena kebaikan itu menghapuskan keburukan.

"Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada, iringilah kesalahanmu (keburukan) dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik.” (HR. Tirmidz)

4. Jangan lansung ke teknis

Jangan buru-buru untuk melakukan tindakan yang teknis sekali, karena kemampuan manusia sangat terbatas.
Allah yang memiliki hati anak kita, maka mintalah pada Allah.

Nawwas bin Sam’an Al Kilabi berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْ قَلْبٍ إِلَّا وَهُوَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Tidak ada satu hati pun kecuali ia berada di antara dua jari dari Jari-Jemari Rabb semesta alam.

إِنْ شَاءَ أَنْ يُقِيمَهُ أَقَامَهُ وَإِنْ شَاءَ أَنْ يُزِيغَهُ أَزَاغَهُ

Jika Dia ingin memberikannya keistiqamahan niscaya Ia akan berikan keistiqamahan padanya. Dan jika Dia ingin memalingkannya (dari Islam) niscaya akan dipalingkan-Nya dari Islam.”

Dan beliau berdo’a:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ

“YAA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QULUUBANAA ‘ALAA DIINIK

(Wahai Dzat yang membulak-balikkan hati tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu).

Dan Al Mizan juga berada di Jari Ar Rahman ‘azza wajalla Dia lah yang meringankan dan mengangkatnya.”
(HR. Ahmad; dishahiihkan syaikh muqbil dalam shahiihul musnad)

Maka perbanyaklah membaca doa ini agar Allah membalikkan hati anak kita, karena Allah yang Maha membolak balikkan hati :

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Wahai Robb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

‎اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

“Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubana ‘ala tho’atik.”

[Ya Allah yang memalingkan (membolak-balikkan) hati manusia, palingkanlah hati kami di atas ketaatan kepada-Mu]

5. Tangani sumber Masalahnya

Jika kecanduan gadget ini diibaratkan penyakit, maka untuk menyembuhkannya jauhkan anak dari sumber penyakit yaitu gadget.

Gadget itu alat, ia ibarat pisau
jika belum waktunya memberi gadget tapi sudah kita beri maka seperti kita memberi pisau pada anak bayi.
Gadget hanyalah alat, ia yang tidak menjamin komunikasi kita lancar dan hilang miscom, kita hanya butuh TAWAKAL pada Allah agar Allah menjaga diri dan hati anak kita.

Dua syarat yang harus diperhatikan sebelum memberi anak gadget :
√ Gadget hanya untuk anak yang jiwanya sudah tenang
√ Mengerti manfaat dan mudhorotnya.

6. Lakukan secara bertahap dengan dialog, jika tidak bisa maka ambil paksa gadget itu.
(cari orang yang dikagumi anak untuk melakukan hal ini, misalnya Ibu atau Ayah atau yang lain yang memiliki tempat tersendiri di hati anak. Hal ini untuk memudahkan prosesnya)

7. Keteladanan

8. Sabar, dengan kesabaran yang berlipat-lipat.

(di jawab oleh Ustadz Budi Ashari, Lc)

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Rabu, 16 Januari 2019

100 PERINTAH ALLAH PADA MANUSIA YANG TERCATAT DI DALAM QURAN

.
*100 PERINTAH ALLAH PADA MANUSIA YANG TERCATAT DI DALAM QURAN.*

*1. Jangan berkata kasar.*
(QS 3 – Ali Imran : 159)

*2. Tahanlah marah.*
(QS 3 – Ali Imran : 134)

*3. Berbaiklah kepada orang lain.*
(QS 4 – An Nisaa’ : 36)

*4. Jangan sombong dan congkak.*
(QS 7 – Al A’raaf : 13)

*5. Maafkanlah kesalahan orang lain.*
(QS 7 – Al A’raaf : 199)

*6. Berbicaralah dengan nada halus dan bersopan.*
(QS 20 – Thaahaa : 44)

*7. Rendahkanlah suaramu.*
(QS 31 - Luqman : 19)

*8. Jangan mengejek orang lain.*
(QS 49 – Al Hujuraat : 11)

*9. Berbaktilah pada orang tua (ibu bapa).*
(QS 17 – Al Israa’ : 23)

*10. Jangan mengeluarkan kata yang tidak menghormati orang tua ( ibu bapa).*
(QS 17 – Al Israa’ : 23)

*11. Jangan memasuki kamar peribadi ibu bapa tanpa izin.*
(QS 24 – An Nuur : 58)

*12. Catatlah hutang-hutangmu.*
(QS 2 – Al Baqarah : 282)

*13. Jangan mengikuti orang secara membabi buta.*
(QS 2 – Al Baqarah : 170)

*14. Berikanlah lanjutan waktu bila orang yang berhutang kepadamu dalam kesempitan.*
(QS 2 – Al Baqarah : 280)

*15. Jangan makan riba’/membungakan uang*
(QS 2 – Al Baqarah : l

*16. Jangan melakukan sogok/ raswah*
(QS 2 – Al Baqarah : 188)

*17. Jangan ingkar atau melanggar janji*
(QS 2 – Al Baqarah : 177)

*18. Jagalah kepercayaan orang lain kepadamu*
(QS 2 – Al Baqarah : 283)

*19. Jangan campur adukan kebenaran dengan kebohongan*
(QS 2 – Al Baqarah : 42)

*20. Berlakulah adil terhadap semua orang*
(QS 4 – An Nisaa’ : 58)

*21. Tegakkanlah keadilan dengan tegas*
(QS 4 – An Nisaa’ : 135)

*22. Harta yang meninggal atau waris harus dibagikan kepada anggota keluarga ahli waris*
(QS 4 – An Nisaa’ : 7)

*23. Wanita memiliki hak waris*
(QS 4 – An Nisaa’ : 7)

*24. Jangan memakan harta anak yatim*
(QS 4 – An Nisaa’ : 10)

*25. Lindungi anak yatim*
(QS 2 – Al Baqarah : 220)

*26. Jangan memboroskan harta dengan sewenang-wenang.*
(QS 4 – An Nisaa’ : 29)

*27. Damaikanlah orang yang berselisih*
(QS 49 – Al Hujuraat : 9)

*28. Hindari perasangka buruk*
(QS 49 – Al Hujuraat : 12)

*29. Mencatat perjanjian hutang piutang*
(QS 2 – Al Baqarah : 283)

*30. Jangan memfitnah orang*
(QS 49 – Al Hujuraat : 12)

*31. Gunakan harta untuk kegiatan sosial*(QS 57 – Al Hadid : 7)

*32. Biasakan memberi makan orang miskin*
(QS 107 – Al Maa’uun : 3)

*33. Bantulah orang fakir yang berada di jalan Allah*
(QS 2 – Al Baqarah : 273)

*34. Jangan menghabiskan uang untuk bermegah-megah*
(QS 17 – Al Israa’ : 29)

*35. Jangan menyebut-nyebut tentang sedekahmu*
(QS 2 – Al Baqarah : 264)

*36. Hormatilah tamu anda*
(QS 51 – Adz Dzaariyaat : 26)

*37. Perintahkan kebajikan setelah kita melakukannya sendiri*
(QS 2 – Al Baqarah : 44)

*38. Jangan berbuat kerusakan di muka bumi*
(QS 2 – Al Baqarah : 60)

*39. Jangan menghalangi orang datang ke masjid*
(QS 2 – Al Baqarah : 114)

*40. Perangilah mereka yang memerangi mu*
(QS 2 – Al Baqarah : 190)

*41. Jagalah etika perang*
(QS 2 – Al Baqarah : 191)

*42. Jangan lari dari peperangan*
(QS 8 – Al Anfaal : 15)

*43. Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam*
(QS 2 – Al Baqarah : 256)

*44. Berimanlah kepada para Nabi*
(QS 2 – Al Baqarah : 285)

*45. Jangan melakukan hubungan suami-istri di saat haid*
(QS 2 – Al Baqarah : 222)

*46. Susuilah anak-anakmu selama dua tahun penuh*
(QS 2 – Al Baqarah : 233)

*47. Jauhilah zina di luar nikah*
(QS 17 – Al Israa’ : 32)

*48. Pilihlah pemimpin dari yang bertaqwa. Pilihlah pemimpin berdasarkan ilmu dan jasanya*
(QS 2 – Al Baqarah : 247)

*49. Jangan membebani orang di luar kesanggupannya*
(QS 2 – Al Baqarah : 286)

*50. Jangan mau dipecah belah*
(QS 3 – Ali Imran : 103)

*51. Renungkanlah keajaiban dan penciptaan alam semesta*
(QS 3 – Ali Imran 3 :191)

*52. Lelaki maupun wanita mendapat balasan yang sama sesuai perbuatannya*
(QS 3 – Ali Imran : 195)

*53. Jangan menikahi mereka yang sedarah denganmu*
(QS 4 – An Nisaa’ : 23)

*54. Keluarga harus di-imami oleh seorang lelaki*
(QS 4 – An Nisaa’ : 34)

*55. Jangan pelit atau kikir*
(QS 4 – An Nisaa’ : 37)

*56. Jangan iri hati*
(QS 4 – An Nisaa’ : 54)

*57. Jangan saling membunuh*
(QS 4 – An Nisaa’ : 92)

*58. Jangan membela ketidak jujuran atau kebohongan*
(QS 4 – An Nisaa’ : 105)

*59. Jangan bekerja-sama dalam dosa dan kekerasan*
(QS 5 – Al Maa-idah : 2)

*60. Bekerja samalah dalam kebenaran*
(QS 5 – Al Maa-idah : 2)

*61. Mayoritas bukanlah merupakan kriteria kebenaran*
(QS 6 – Al An’aam : 116)

*62. Berlaku adil*
(QS 5 – Al Maa-idah:8)

*63. Berikan hukuman untuk setiap kejahatan*
(QS 5 – Al Maa-idah : 38)

*64. Berjuanglah melawan perbuatan dosa dan melanggar hukum*
(QS 5 – Al Maa-idah : 63)

*65. Dilarang memakan binatang mati, darah dan daging babi*
(QS 5 – Al Maa-idah : 3)

*66. Hindari minum racun dan alkohol*
(QS 5 – Al Maa-idah : 90)

*67. Jangan berjudi*
(QS 5 – Al Maa-idah : 90)

*68. Jangan menghina keyakinan atau agama orang lain*
(QS 6 – Al An’aam : 108)

*69. Jangan mengurangi timbangan untuk menipu*
(QS 6 – Al An’aam : 152)

*70. Makan dan minumlah secukupnya*
(QS 7 – Al A’raaf : 31)

*71. Kenakanlah pakaian yang bagus di saat sholat*
(QS 7 – Al A’raaf : 31)

*72. Lindungi dan bantulah mereka yang meminta perlindungan*
(QS 9 – At Taubah:6)

*73. Jangan melaksanakan sholat dimasjid yang dibangun dengan kedengkian*
(QS 9 – At Taubah : 108)

*74. Jangan pernah putus asa akan pertolongan Allah*
(QS 12 – Yusuf : 87)

*75. Allah mengampuni orang yang berbuat dosa karena kebodohan*
(QS 16 – An Nahl : 119)

*76. Berserulah/ajaklah  kepada jalan Allah dengan cara yang baik dan bijaksana*
(QS 16 – An Nahl : 125)

*77. Tidak ada seorangpun yang menanggung dosa orang lain*
(QS 17 – Al Israa’ : 15)

*78. Jangan membunuh anak-anakmu kerana takut akan kemiskinan*
(QS 17 – Al Israa’ : 31)

*79. Jangan mengikuti sesuatu yang kamu tidak memiliki pengetahuan hukumnya tentang hal itu*
(QS 17 – Al Israa’ : 36)

*80. Jauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat*
(QS 23 – Al Mu’minuun : 3)

*81. Jangan memasuki rumah orang lain tanpa seizin pemilik rumah*
(QS 24 – An Nuur : 27)

*82. Allah menjamin balasan kebaikan hanya kepada mereka yang percaya kepada Allah*
(QS 24 – An Nuur : 55)

*83. Berjalanlah di muka bumi dengan rendah hati*
(QS 25 – Al Furqaan : 63)

*84. Jangan melupakan kenikmatan dunia yang telah Allah berikan*
(QS 28 – Al Qashash : 77)

*85. Jangan menyembah Tuhan selain Allah*
(QS 28 – Al Qashash:88)

*86. Jangan terlibat dalam perbuatan homosexual dan sejenisnya*
(QS 29 – Al ‘Ankabuut : 29)

*87. Berbuat baik dan cegahlah perbuatan mungkar*
(QS 31 - Luqman : 17)

*88. Janganlah berjalan di muka bumi dengan sombong*
(QS 31 - Luqman : 18)

*89. Wanita dilarang mempamerkan diri*
(QS 33 – Al Ahzab : 33)

*90. Allah berkehendak mengampuni semua dosa-dosa kita*
(QS 39 – Az Zumar : 53)

*91. Jangan berputus asa dari pengampunan Allah*
(QS 39 – Az Zumar : 53)

*92. Balaslah kejahatan dengan kebaikan*
(QS 41 – Fushshilat : 34)

*93. Selesaikan persoalan dengan bermusyawarah*
(QS 42 – Asy Syuura : 38)

*94. Orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang bertaqwa*
(QS 49 – Al Hujuraat : 13)

*95. Agama Islam melarang Rahbaniyyah atau mengkultus individukan para ulama*
(QS 57 – Al Hadid : 27)

*96. Allah akan meninggikan darjat mereka yang berilmu*
(QS 58 – Al Mujaadilah : 11)

*97. Perlakukan terhadap non muslim dengan baik dan adil*
(QS 60 - Al Mumtahanah :

*98. Menginfakkan harta dan Hindari diri dari sifat kikir*
(QS 64 – At Taghaabun : 16)

*99. Mohon ampunan kepada Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang*
(QS 73 – Al Muzzammil : 20)

*100. Jangan menghardik orang yang meminta-minta*
(QS 93 – Adh Dhuhaa : 10)

*101. Berbuat Baiklah, Allah maha pencipta mengetahui setiap perbuatan*
(QS 14 - Ibrahim: 24-26)

*102. Allah memanggil manusia untuk masuk kedalam surgaNya*
(QS 89 - Al Fajr: 27-30)

*103. Allah menghapus kesalahan dan dosa manusia beragama Islam yang beriman dengan ajaran Nabi Muhammad*
(QS 47 - Muhammad: 2)

*
*SHARING IS CARING AND CARING IS LOVING.*
@Sang Musafir

Minggu, 13 Januari 2019

*DAHSYATNYA MENYEBUT NAMA ANAK DALAM DOA*

*DAHSYATNYA MENYEBUT NAMA ANAK DALAM DOA*

*Dr Fauzia Addabbus*, seorang psikolog yang amat populer di Kuwait pernah menulis di Twitter, tentang rahasia-rahasia doa seorang Ibu jika tiap malam ia mendoakan anak-anaknya, dan ternyata efek dari twitter itu telah mengubah jalan hidup banyak orang.

Isi twitternya sebagai berikut :

*"Wahai para ibu agar jangan engkau tidur tiap malam sebelum kau angkat kedua tanganmu sambil menyebut satu persatu nama anak-anakmu dan mengabarkan kepada Nya bahwa engkau ridha atas mereka masing-masing.*

Begini doanya :

*اَللّٰهُمُّ اِنِّی اُشْهِدُكَ اَنِّی رَاضِيَۃٌ عَنْ اِبْنِی/اِبْنَتِی....تَمَامَ الرِّضَی وَكَمَالَ الرِّضَی وَمُنْتَهَی الرِّضَی فَاللّٰهُمَّ اَنْزِلْ رِضْوَانَكَ عَلَيْهِمْ بِرِضَائِى عَنْهُمْ*

_*(Ya allah aku bersaksi kepadaMu bahwa aku ridha kepada anak-anakku (sebutkan nama mereka, satu persatu) dengan ridha paripurna, ridha yang sempurna dan ridha yang paling komplit. Maka turunkanlah Yaa Allah keridhaanMu kepada mereka demi ridhaku kepada mereka).*_

*TESTIMONI PARA IBU YG MENDOAKAN ANAK..*

Seorang ibu yang mendoakan anak laki-lakinya yang berumur 22 tahun. Maka bercerita...

Sejak kelahiran anakku itu aku hidup dalam penderitaan karenanya.

Dia tak pernah shalat dan bahkan jarang mandi , dia sering berdebat panjang denganku, dan tak jarang dia membentakku dan tak menghormatiku, walaupun sudah sering aku mendoakannya.

Maka ketika membaca twittermu aku berkata :

"Mungkinkah omongan ini benar? Tampaknya masuk akal? Dan seterusnya...."

Dan akhirnya kuputuskan untuk mencoba mendoakan.

Lalu...

Setelah seminggu mulai nada suara putraku kepadaku melunak, dan pertama kali dalam hidupku aku tertidur dalam kedamaian.

Dan kemudian kudapati putraku mandi, padahal aku tak menyuruhnya.

Minggu kedua dan aku terus mendoakannya sesuai anjuranmu...

Dia membukakan pintu untukku dan menyapaku _"Apa kabar ibu?"_ dengan suara lembut yang tak pernah kudengar darinya sebelum itu.

Aku gembira tak terkira walaupun aku tak menunjukkan perasaanku kepadanya sama sekali.

4 jam kemudian aku menelponnya di ponselnya, dan ia menjawabku dengan nada yang berbeda dari biasanya : _"Bu, aku disamping masjid dan aku baru akan shalat waktu ibu menelponku._

Maka akupun tak mampu menahan tangisku, bagaimana mungkin ia yang tak pernah shalat bisa mulai shalat dan dengan lembut menanyaiku apa kabar?

Tak sabar aku menanti kedatangannya dan segera kutanyai sejak kapan engkau mulai shalat?

Jawabnya, Aku sendiri tak tahu Bu, waktu aku didekat masjid mendadak hatiku tergerak untuk shalat."

Sejak itu kehidupanku berubah 180 derajat, dan anakku tak pernah lagi berteriak-teriak kepadaku dan sangat menghormatiku.

Tak pernah aku mengalami kebahagiaan seperti ini walaupun aku sebelumnya sering hadir di majelis-majelis zikir dan pengajian-pengajian.

*Doa Ibu itu ampuh*

Karena beratnya kehidupan sehari-hari seringkali seorang ibu melupakan doa untuk anak-anaknya.

Sering juga dia menganggap bahwa pusat-pusat bimbingan psikologi adalah jalan lebih baik untuk perkembangan anak-anaknya.

Padahal justru doa Ibu adalah jalan tersingkat untuk mencapai kebahagiaan anak-anaknya di dunia dan akhirat.

Jangan pernah bilang: _"Ah anakku masih kecil, ngapain didoakan?"_

Jadi doakan mereka mulai sekarang, dan jadilah orang yang bermurah hati dengan doa-doamu untuk mereka.

Allah telah mengkaruniai kita para ibu sebagai wasilah bagi anak-anak kita dalam hubungan mereka dengan Allah melalui doa-doa kita untuk mereka.

*Ya, Kita bisa melakukannya kapanpun kita mau, dan kita bisa mengetuk pintuNya kapanpun kita mau dan Allah tak pernah mengantuk dan tak pernah tidur.*

10 tips mendo'akan agar memiliki anak-anak yang sholeh ..

Mari kita amalkan 10 tips mendo'akan agar memiliki anak-anak yang sholeh .... terutama tips no 6...

1. Kalau tiba-tiba teringat pada anak, kirimkan bacaan Al Fatihah. Sampai ke ayat "Iyyakanakbudu waiyyakanastain" ("Hanya kepada Mu kami menyembah dan hanya kepadaMulah kami mohon  pertolongan."), mintalah apa-apa hajat saat itu yang ada hubungannya dengan anak yang kita ingat saat itu, habiskan bacaan surah Al Fatihah doakan semoga anak kita diberi kepahaman yang sebenarnya dalam urusan agamanya, memiliki ilmu yang bermanfaat dan serahkan urusan anak kepada Allah untuk menjaganya.

2. Pandang wajahnya saat dia tidur, ucapkan...."Ibu mau (nama anak) jadi anak yang sholeh, sayang..."
Coba amalkan (seperti kata Ustadz, kata-kata ini bermakna kita bercakap dengan rohnya)
dan ucapan ini adalah DOA, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

3. Bangun shalat malam, shalat lah disisinya. Maksudnya kita shalat dalam kamar dia dan dekat dengan ananda. Jika Kita sering melakukannya dan kita juga selalu beritahu dia bahwa kita sering doakan dia, dia akan merasakan satu ikatan kasih sayang yang hakiki yang kita sangat sayang pada dia dan mau dia jadi anak yang sholeh. Dia akan tahu kita selalu shalat hajat untuknya.

4. Minta dikasihani. Ucapkan setiap saat bahwa kita ini sedang menunggu panggilan Allah. Jika dia tidak jadi anak sholeh bermakna dia tidak sayang kita dan tentunya kita akan merana di Alam Barzah nanti.

5. Peluklah anak selalu walaupun dia sudah besar, sebagaimana kita sayang dia saat kecilnya. Aura ciuman dan belaian Ibu sambil bisikkan padanya bahwa kita bangga mempunyai anak sepertinya.

6. Maafkan anak kita setiap waktu walaupun perbuatannya amat melukai hati kita. Muhasabbah diri, mungkin kesalahan yang anak kita lakukan itu adalah karena dosa-dosa kita dimasa lalu.

7. Yang paling penting jaga tutur kata kita, jangan sekali-kali ucapkan perkataan yang bisa melukai hatinya. Jika ini terjadi juga karena kita khilaf, cepat-cepat cari waktu yang sesuai untuk kita minta maaf padanya. Mengakulah padanya itu kelemahan kita, kita marah karena dia berbuat salah, bukan bermaksud membenci.

8. Amalkan membaca *ayat 40 Surah Ibrahim (QS 14:40)* supaya kita, anak
kita dan keturunan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang tetap mendirikan sholat. *Robbij'alnii muqiimash shalaati wamin dzurriyatii Robbanaa wataqabbal du'aa*
(Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat,
Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku)

9. Selalu ingatkan anak bahwa tak guna ada pangkat, belajar tinggi, harta, hafal Quran sekalipun...jika tidak mempunyai akhlak yang mulia. Allah tidak melihat wajah yang cantik tapi melihat hati yang cantik.

10. Saat mencuci beras niatkan... "Ya Allah...lembutkanlah hati anak-anakku, sebut nama anak kita.....untuk paham agamanya..... (kenapa kita mau dia paham agama, karena anak yang tak paham agama akan bawa orangtuanya juga ke neraka).... seperti engkau lembutkan beras ini menjadi nasi ".
Cuci beras lawan arah jam (putar kekiri seperti orang thawaf ) sambil sholawat kepada Nabi Muhamad saw.
Hati jangan lalai saat melakukannya, dan ingat kepada Allah selalu.

via : Prof. Dr. Muhaya

Sabtu, 12 Januari 2019

Wiih, ternyata khasiat apel rebus sebanyak ini

🍎 🍎🍎 *Setelah Tahu Segudang Khasiat "Apel Rebus", Saya Tidak Mau Makan Apel Mentah Lagi! Nyesel Baru Tahu Sekarang..* 🍎🍎🍎

Apel adalah salah satu jenis buah yang sangat mudah ditemukan di Indonesia, apel pun tidak ada musim- musimnya, kita bisa menikmati buah apel kapan pun kita mau sepanjang tahun. Namun sayangnya kita semua pasti mengonsumsi apel mentah langsung, padahal khasiat apel rebus itu sangat banyak,lho!


1. Usus menjadi lebih baik dan lancar

Setelah apel dipanaskan, kandungan pektin dalam apel akan melunak, nah, pektin yang sudah lunak ini akan lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia. Pektin apel dapat membantu melancarkan BAB, mencegah infeksi usus dan mengobati diare.

2.Menurunkan gula dan lemak darah

Makan apel yang sudah dimasak mampu membantu tubuh menurunkan gula dan lemak darah, serta meningkatkan antioksidan tubuh agar lebih terlindung dari bakteri kuman penyakit. Apel rebus juga mampu menurunkan kolesterol!

3. Mencegah panas dalam

Rutin mengonsumsi apel rebus dapat mencegah terjadinya gejala- gejala panas dalam seperti sariawan, sakit tenggorokan, gusi bengkak dan lain- lain.

Nah, sudah tahu kan khasiat- khasiatnya yang luar biasa? Mungkin kamu bertanya- tanya, bagaimana yah caranya membuat apel rebus? Simak di bawah ini:

Potong apel menjadi 6-8 bagian, masukan ke dalam panci berisi air, kemudian rebus bersamaan dengan air. Bila airnya sudah mendidik, angkat apelnya dalam sudah boleh dimakan. Makanlah 1 hari sekali, dan rasakan efek- efek ajaibnya!

Apel yang direbus juga cocok sekali untuk beberapa kelompok orang berkebutuhan khusus seperti: orang- orang yang hanya bisa terbaring di ranjang, orang yang lambung dan ususnya tidak bekerja dengan baik, orang yang tidak bisa mengunyah, dll.

Kapan sebaiknya mengonsumsi apel?

Apel sebenarnya paling baik dikonsumsi di pagi hari, mengapa? Apel mengandung banyak gula,cocok sekali dikonsumsi saat lapar di pagi hari. Pagi hari juga merupakan saat- saat lambung manusia bekerja keras, gula baik dalam apel pun akan mudah diserap langsung oleh tubuh. Mengonsumsi apel saat peruh kosong dapat membantu pencernaan dan meningkatkan energi tubuh.

Makan apel sebelum makan makanan berat pun memiliki 1 manfaat, yaitu membantu diet. Memakan apel dapat memberimu rasa kenyang sehingga membuatmu tidak akan mengonsumsi terlalu banyak makanan berat.

*Wiih, ternyata khasiat apel rebus sebanyak ini! Gak pernah tahu kan?*