Jumat, 26 Oktober 2018

My story tentang renang today

Ceritanya hari ini mau coba nulis my story  ah...yang sedikit agak panjang gitu. Seperti orang orang.  Gak penting sih emang tapi nggak papa ya teman-teman hehehe

Lucu nggak sih emak emak belajar berenang awalnya Diajakin sama mak Fudi karena dia dan beberapa teman sepakat belajar berenang dg seorang coach  renang mantan atlit katanya.
Awalnya waktu aku di tawarin ikutan aku  mikir kan aku sebenernya sudah bisa berenang, tapi rasanya gak ada salahnya juga yaa kalo aku ikut karena sudah beberpa bulan gak olahraga rutin juga,  yaa biasanya cuma senam aja atau bellydance.   Kadang kalau  berenang yaa cuma main air aja sama anak2. Bisa berenang kok b tapi pake gaya katak yang seenaknya aja  yang tanpa teori gitu toh pernah tahu teori pun tidak pernah belajar untuk menggunakan teori renang itu jadi walhasil ya Berenang ya gitu-gitu aja seperti anak anak sekolahan  yang  sebenarnya  mereka dari sekolah sering banget berenang seminggu sekali bahkan berenang, tapi mereka itu sebenernya latihan berenang atau hanya sekedar main aja yaa ? Coz sebagian yang lain akhirnya bisa tapi sebagian yang lain pun bertahun-tahun berenang nggak bisa berenang juga hehehe. 

Yaa ku ambil hikmahnya dengan ikutan les kan berarti aku ada aktivitas rutin berenang bersama teman-teman ya me time walaupun cuma sekitar sejam atau 2 jam gitu lumayanlah bisa bikin refresh.

Kamis, 11 Oktober 2018

Tidak Fasih

  Ahmad Sarwat (Pendiri Rumah Fiqih Indonesia) tentang tingkat kefasihan membaca Quran umumnya orang Indonesia ini sangat mencerahkan!

Tidak Fasih

Dulu awal-awal saya termasuk orang yang fanatik dengan kefasihan baca Quran. Kalau ada orang baca Quran dengan makharijul huruf rusak, pasti saya marahi habis-habisan. Kalau perlu kepalanya saya pentogin ke tembok.

Bukan apa-apa, sebab dari kecil saya mengalami ngaji baca Quran sama Bapak sendiri yang pakai digebuk kalau salah. Bapak saya galak banget kalau ngajar bacaan Quran. Banyak teman ngaji saya yang pulang nangis kalau baca Quran gak benar.

Begitu kuliah di LIPIA, dosen Quran saya ternyata galak sekali dalam masalah kefasihan kami. Syeikh Al-Qori, asli Pakistan lulusan Madinah. Semua bacaan Quran kita, tidak ada yang benar di depan beliau. Padahal di kelas banyak yang sudah hafal 30 juz sejak masih di pesantren.

Satu ayat yang kita baca bisa sampai 10 kesalahan di telinga Beliau. Maka 10 kali pula harus kita ulangi ayat yang sama. Raqqiqir-ra', khas beliau menegur kalau salah ngucapin huruf ro'. Itu saya hafal sekali.

Hasilnya kita jadi 'extrimis' dalam urusan kefasihan. Kefasihan level dewa, kata teman-teman. Kuping kita jadi sakit kalau dengar siapa saja baca Quran di hadapan kami. Koreksian-koreksian beliau itu terus terngiang puluhan tahun di benak saya. Bahkan selevel Syeikh As-Sudais pun masih banyak kurang sempurna bacaannya di telinga kami saat itu.

Hehe gawat juga ya.

Apalagi kalau denger bacaan imam masjid dekat rumah, bawaannya saya pengen timpuk aja tuh imam. Sering kali saya merasa wajib ngebatalin shalat. Bukan apa-apa, istilahnya khatha' fahisy jiddan (kesalahan fatal sekali).

Sayangnya imam masjid itu gak tahu semua kesalahannya. Malah dia merasa paling bagus dan paling merdu suaranya. Maka makin sakit hatilah saya kalau dia jadi imam.

Parahnya imam lainnya justru jauh lebih parah bacaannya. So, yang tadi itu malah sudah paling baik semesjid itu. Dan jamaahnya tak satu pun yang komplain. Sebab bacaaan jamaah jauh lebih ancur.

Tapi apa daya, saya bukan siapa-siapa di situ. Masak saya mau bilang, bacaan Quran ente banyak salahnya tuh. Sini gue aja yang jadi imam. Ya nggak bisa gitu juga lah.

Tapi lama-lama saya jadi terbiasa mendengar semua kesalahan bacaan banyak imam di masjid itu. Saya sakit kuping dan sakit hati. Betapa amat tersiksa tapi apa daya.

Sampai saya kuliah S3 ketemu dengan para guru Al-Quran lulusan Madinah juga. Ada Kyai Dr. Ahsin Sakho, ada Kyai Dr. Ahmad Fathoni dan lainnya.

Mereka inilah yang memberi saya wawasan dan kesadaran dengan amat bijaknya. Bahwa orang Indonesia itu susah kalau mau dibuat sefasih orang Arab. Lidah kita memang bukan lidah Arab. Tapi lidah orang Jepang dan Cina, jauh lebih parah.

Banyak nasihat beliau saya resapi. Salah satunya dulu ketika wahyu masih turun, banyak orang non-Arab yang susah melafazkan Al-Quran, turunlah ayat yang memberi kemudahan.

Selain ayat yang memerintahkan baca Quran dengan tartil, ternyata ada wahyu turun yang memberi keringanan.

Perintah baca tartil itu ada ayatnya, yaitu Al-Muzzammil ayat 4:

ورتل القرآن ترتيلا

Tapi ayat yang memberi keringanan baca Quran juga ada, yaitu Surat Al-Muzzammil ayat 20:

فاقرؤوا ما تيسر من القرآن

Maka sikap galak saya pun perlahan sirna. Saya nggak lagi marah-marah kalau ada orang Jawa, Sunda, Betawi atau suku mana saja kurang fasih baca Quran. Saya bisa maklum, karena tahu realitas. Saya sudah mengaji kepada ulama Quran yang punya ilmu jauh lebih tinggi.

Hari ini kalau ketemu sama adik-adik yang galak-galak urusan kefasihan gitu, saya cuma bisa senyum-senyum saja. Saya sudah pernah kayak gitu 30 tahun yang lalu. Malah dulu saya lebih galak dari mereka sekarang.

Seorang jamaah pengajian ada yang komen ke saya, bahwa orang yang baca Quran tidak fasih, berarti shalatnya tidak sah.

Waduh, kurang ngajar nih orang. Perlu dikasih pelajaran. Maka saya jawab begini: Coba ente baca bismillahirrahmanirrahim dengan fasih, saya ingin tahu apakah bacaan ente sendiri sudah fasih apa belon?

Selesai dia baca, saya jawab: Afwan, saya menemukan ada 12 kesalahan dari lafafz bismillah yang ente baca barusan. Itu baru bismillah doang, belon nyampe satu surat Al-Fatihah. Menurut ente, apakah shalat yang ente kerjakan selama ini sudah sah apa belum?

Dia diam seribu bahasa tidak komen-komen lagi.

https://www.facebook.com/ustsarwat/posts/2390732354277406

Senin, 08 Oktober 2018

Pernah merasa seolah keinginanmu mustahil (gak mungkin) tercapai?

Pernah merasa seolah keinginanmu mustahil (gak mungkin) tercapai?

Misal, punya keinginan untuk memiliki mobil dan rumah tanpa riba, sementara penghasilan per bulan gak seberapa.

Atau, punya keingnan untuk melunasi semua kerugian dan hutang miliaran, sementara penghasilan masih pas-pasan.

Alhamdulillah, Saya pernah mengalami kondisi seperti itu. Berat, sungguh berat.

Sampai akhirnya Saya benar-benar sadar,  Allah benar-benar Maha Besar, bukan hanya sebatas pada ungkapan lisan, tapi bukti iman.

3 episode kemustahilan yang terjadi pada Saya, setidaknya menjadi bukti bahwa Allah Maha Berkehendak atas segala hal.

Pertama, Bangkrut. Rugi miliaran. Nanggung hutang hampir 8 miliar.

Saya pun bingung dan frustasi menghadapinya. Terlebih penghasilan setiap bualn gak jelas berapa jumlahnya. Ahh.

Tapi sekarang, Saya berhasil menyelesaikan episode ini. Izin Allah.

Allah Maha Besar.

Kedua, Sakit. Kritis dan koma. Divonis akan meninggal.

Saya pun berada di ambang kematian. Semua keluarga prihatin dan bersedih. Dokter pun memprediksi 80% akan lewat.

Tapi sekarang, Saya berhasil melewati episode ini. Izin Allah.

Allah Maha Besar.

Ketiga, Sembuh. Kembali pulih. 100%.

Disaat dokter memprediksi proses pemulihan akan berlangsung 2-3 tahun, tapi sekarang, kurang dari 2 tahun, Saya bisa kembali sehat 100%. Gak harus menunggu waktu selama itu. Izin Allah.

Allah Maha Besar.

Setidaknya, itulah 3 episode kemutatahilan yang Saya lewati.

Menguatkan keimanan.
Mengokohkan tauhid.
Mendekekatkan diri pada-Nya.

Kawan,

Tidak sulit bagi Allah untuk mengabulkan semua inginmu.

Tidak mustahil bagi Allah untuk membolak-balikkan hidupmu.

Tidak jadi soal bagi Allah untuk menghadirkan impian terhidang dalam kenyataan.

Sebab tidak ada yang mustahil bagi Allah untuk dilakukan.

Jika Allah berkehendak untuk terjadi, maka terjadilah. Kun Fayakun...

Masa depan bukan hanya milik mereka yang kaya harta.

Masa depan bukan hanya milik mereka yang keluarganya baik-baik saja.

Masa depan bukan hanya milik mereka yang tak pernah berbuat dosa.

Masa depan adalah milik kita semua, selama nafas masih ada dan jiwa masih menempel pada raga, serta yakin akan kuasa-Nya.

Ya, masa depan itu milik mereka yang percaya penuh kepada Tuhannya.

Karena kepercayaan itulah yang akan menggerakkan kita untuk berdoa segenap jiwa raga, beribadah tanpa tunduk pada dunia, dan berusaha dengan sekuat tenaga.

Buatlah Allah mencintaimu dan mengistimewakanmu, karena Engkau pun melakukan hal yang sama pada-Nya.

Engkau meletakkan-Nya diatas segalanya.

Buatlah penduduk langit ikut mencintaimu karena Rabb pun mencintaimu.

Buatlah malaikat berdoa segala hal yang baik untukmu agar Allah kabulkan semua inginmu.

Percayalah Allah akan mengabulkan semua inginmu asalkan itu semua tak bertentangan dengan aturan-Nya.

Kuncinya?
Sabar, tawakkal, dan istiqomah.

Tidak sulit bagi Allah untuk mengabulkan semua inginmu.

Percayalah, semua yang baik akan datang pada waktunya.

Tak pernah lebih cepat atau lebih lama.

Tak pernah berbalik arah untuk menjauhi.

Allahku Maha Baik. ✍️

*Dewa Eka Prayoga*
Penulis Buku *Main Facebook*

Jumat, 05 Oktober 2018

10 tips mendo'akan agar memiliki anak-anak yang sholeh

Mari kita amalkan 10 tips mendo'akan agar memiliki anak-anak yang sholeh .... terutama tips no 6...

1. Kalau tiba-tiba teringat pada anak, kirimkan bacaan Al Fatihah. Sampai ke ayat "Iyyakanakbudu waiyyakanastain" ("Hanya kepada Mu kami menyembah dan hanya kepadaMU kami memohon pertolongan."), mintalah apa-apa hajat saat itu yang ada hubungannya dengan anak yang kita ingat saat itu, habiskan bacaan surah Al Fatihah doakan semoga anak kita diberi kepahaman yang sebenarnya dalam urusan agamanya, memiliki ilmu yang bermanfaat dan serahkan urusan anak kepada Allah untuk menjaganya.

2. Pandang wajahnya saat dia tidur, ucapkan...."Ibu mau (nama anak) jadi anak yang sholeh, sayang..."
Coba amalkan (seperti kata Ustadz, kata-kata ini bermakna kita bercakap dengan rohnya)
dan ucapan ini adalah DOA, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

3. Bangun shalat malam, shalat lah disisinya. Maksudnya kita shalat dalam kamar dia dan dekat dengan ananda. Jika Kita sering melakukannya dan kita juga selalu beritahu dia bahwa kita sering doakan dia, dia akan merasakan satu ikatan kasih sayang yang hakiki yang kita sangat sayang pada dia dan mau dia jadi anak yang sholeh. Dia akan tahu kita selalu shalat hajat untuknya.

4. Minta dikasihani. Ucapkan setiap saat bahwa kita ini sedang menunggu panggilan Allah. Jika dia tidak jadi anak sholeh bermakna dia tidak sayang kita dan tentunya kita akan merana di Alam Barzah nanti.

5. Peluklah anak selalu walaupun dia sudah besar, sebagaimana kita sayang dia saat kecilnya. Aura ciuman dan belaian Ibu sambil bisikkan padanya bahwa kita bangga mempunyai anak sepertinya.

6. Maafkan anak kita setiap waktu walaupun perbuatannya amat melukai hati kita. Muhasabbah diri, mungkin kesalahan yang anak kita lakukan itu adalah karena dosa-dosa kita dimasa lalu.

7. Yang paling penting jaga tutur kata kita, jangan sekali-kali ucapkan perkataan yang bisa melukai hatinya. Jika ini terjadi juga karena kita khilaf, cepat-cepat cari waktu yang sesuai untuk kita minta maaf padanya. Mengakulah padanya itu kelemahan kita, kita marah karena dia berbuat salah, bukan bermaksud membenci.

8. Amalkan membaca ayat 40 Surah Ibrahim supaya kita, anak kita dan keturunan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang tetap mendirikan sholat.
(Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat,
Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku)

9. Selalu ingatkan anak bahwa tak guna ada pangkat, belajar tinggi, harta, hafal Quran sekalipun...jika tidak mempunyai akhlak yang mulia. Allah tidak melihat wajah yang cantik tapi melihat hati yang cantik.

10. Saat mencuci beras niatkan... "Ya Allah...lembutkanlah hati anak-anakku, sebut nama anak kita.....untuk paham agamanya..... (kenapa kita mau dia paham agama, karena anak yang tak paham agama akan bawa orangtuanya juga ke neraka).... seperti engkau lembutkan beras ini menjadi nasi ".
Cuci beras lawan arah jam (putar kekiri seperti orang thawaf ) sambil sholawat kepada Nabi Muhamad saw.
Hati jangan lalai saat melakukannya, dan ingat kepada Allah selalu.

via : Prof. Dr. Muhaya

- Tausiah ini tidak hanya untuk diri kami saja, maka saya share untuk manfaat kita bersama...✍🙏