Selasa, 29 Agustus 2017

7 Tahapan Dakwah Fardiyah

Tidak mudah untuk memasuki hati manusia. Karena ia adalah ruang yang sangat luas. Ruang itu punya pintu dan pintu tersebut ada kuncinya. Kunci itu juga punya mata kunci. Untuk menebarkan hidayah dan cahaya Ilahi ke dalam hati manusia bukanlah pekerjaan mudah.

Itulah rahasianya mengapa Rasulullah SAW mengatakan, “Bila ada orang yang melalui perantara dirimu Allah SWT memberinya hidayah, maka itu jauh lebih baik daripada dunia dan seisinya”.

Buku “7 Tahapan Dakwah Fardiyah” ini menceritakan kepada kita bagaimana kiat dan langkah-langkah memasuki hati, dalam sebuah amal yang unik. Terkadang mudah, namun di lain kesempatan begitu sulit. Terkadang berat, namun sesaat bisa menjadi ringan. Karena ia memang unik, itulah dakwah fardiyah.

Buku itu ditulis oleh orang yang tidak saja matang secara konsepsi, tapi lebih jauh ia menghabiskan hari-harinya hingga kini dalam belantara dakwah yang pekat dengan suka dan duka. Itulah yang membuat buku ini begitu bertenaga, mengalir, namun pada saat yang sama sangat aplikatif. 

Dakwah Fardiyah adalah dakwah dengan pendekatan personal atau pribadi kepada objek dakwah. Dakwah fardiyah hanyalah salah satu aspek dari sekian banyak aspek dalam berdakwah, seperti dakwah melalui tulisan, dakwah dengan ceramah, tabligh dan lain sebagainya.

Keungulan dakwah fardiyah dibandingkan dengan metode dakwah lainnya adalah dakwah dengan metode ini bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Hasilnya pun bisa lebih dipantau dan bisanya output yang dihasilkan jauh lebih berkualitas dibandingkan dakwah dengan metode lainnya.

Bagaimana selanjutnya tahap-tahap dakwah fardiyah itu? Dan apa-apa saja yang diperlukan di dalamnya?

Pertama, membina hubungan yang baik dengan objek dakwah. Membina hubungan yang baik dengan objek dakwah, merupaka tahapan yang paling menentukan. Karena disinilah akan tercipta keterikatan hati (taliful qulb) antara sang da’i dengan objek dakwahnya. Karena itulah tahap ini diletakkan pertama kali dalam tahapan dakwah fardiyah ini. Bila sudah tercipta keterikatan hati maka akan sangat mudah bagi kita “memasukkan” materi-materi atau nilai-nilai yang ingin kita dakwahi.

Kedua, membangkitkan keimanan yang mengendap dalam jiwa. Hal pertama kali yang terus ditanam oleh Nabi SAW kepada para sahabat adalah tauhidullah, keimanan yang kokoh kepada Allah. Tidak bergantung kepada selain Allah SWT. Hal ini bisa dilakukan dengan mengingatkan objek dakwah akan kebesaran dan nikmat-nikmat Allah yang bertebaran disekitarnya. Atau cara-cara lain yag sesuai dengan kondisi objek dakwah yang bersangkutan.

Ketiga, membantu memperbaiki keadaan dirinya dengan ibadah-ibadah yang diwajibkan. Selanjutnya, saat keimanan telah tumbuh, maka da’i harus mulai memperhatikan baik kuantitas maupun kualitas ibadah objek dakwahnya. Karena dengan ibadah-ibadah yang disyariatkan Islam inilah seseorang bisa semakin dekat kepada Rabbnya dan semakin memperkokoh keimanan yang telah mulai tumbuh. Perhatikan, masalah ibadah disini hanya menyangkut ibadah mahdah atau ibadah ritual bukan ibdah secara umum. 

Keempat, menjelaskan tentang kesyumulan ibadah, bahwa ibadah tidak hanya terbatas pada ritual-ritual shalat, puasa, zakat, dan haji saja. Akan tetapi aktivitas apapun yang dilakukan selama itu diniatkan karena Allah SWT, maka aktivitas tersebut adalah ibadah. Dengan demikian objek dakwah semakin merasa bahwa dirinya selalu diawasi oleh Allah SWT dan mulai merasakan lezatnya iman dan ibadah kepada Allah. Iman dan jiwanya menjadi hidup.

Kelima, menjelaskan kewajiban berdakwah kepada sesama muslim. Bahwa keberagamaan kita tidak cukup hanya dengan keislaman kita sendiri. Pada tahap inilah objek dakwah mulai berganti “status” menjadi subjek dakwah. Objek dakwah mulai dikenalkan bahwa berislam dan menjadi shaleh tidak cukup dinikmati sendiri. Tetapi Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk berbuat amar makruf nahi munkar. Disini juga mulai dikenalkan mengenai urgensi berdakwah kepada objek dakwah. 

Keenam, menjelaskan bahwa kewajiban diatas tidak mungkin dilaksanakan secara individu (Infiradhi) tetapi harus dilaksanakan secara kolektifitas berjamaah (Amal Jama’i). Setelah itu objek dakwah juga mulai diperkenalkan dengan amal jama’i. Bahwa beban dakwah ini tidak mungkin dapat dipikul seorang diri. Tidak mungkin seorang menjadi “superman” dakwah tetapi yang ada adalah “supertim” dakwah yang bekerja dalam keteraturan dan harmonisasi kerja.

Ketujuh, mengenalkan dengan jamaah mana ia harus bergabung dan memberikan kontribusinya untuk keberlangsungan dakwah Islam. Ada beberapa karakteriskitik jamaah yang pantas dan benar untuk kita memberikan afiliasi kita kepadanya diantaranya adalah jamaah yang megikuti manhaj (metode) Rasullullah dalam dakwahnya, yaitu mempersiapkan seorang muslim untuk memiliki akidah yang kokoh, ibadah yang benar dan akhlak yang mempesona.

Disamping itu jamaah tersebut haruslah mengambil islam secara utuh dan integral, tidak parsial atau setengah-setengah. Begitu pula dalam melaksanakan islam. Selain itu jamaah yang patut diikuti adalah jamaah yang terorganisir dengan baik. Program-programnya teratur dan terencana sehingga mungkin untuk dilaksanakan. 

Dalam melakukan dakwah fardiyah, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan para pelaksana dakwah fardiyah. Pertama, harus dilakukan secara tertib dan berurutan. Menyalahi urutan tahapan dakwah, dapat menyebabkan penolakan objek dakwah terhadap pesan-pesan dakwah. Kedua, janganlah terburu-buru dan tergesa-gesa dengan ingin melihat hasil bukan proses yang di jalankan.

Hanya karena ingin objek dakwah sampai kepada tahapan yang lebih tinggi, seorang da’i lalu bertindak gegabah dalam meningkatkan tahapannya. Padahal ia belum mempunyai keyakinan dan penerimaan yang sempurna terhadap setiap tahapan yang dilalui.

Ketiga, jalan dakwah Islam harus benar-benar bersih. Bersih seluruh prasyaratnya dari prasangka negatif, bersih seluruh amal Islamnya dari nilai-nilai syubhat, dan tentunya bersih pengembannya dari maksiat. Wallahu’alam

Sabtu, 12 Agustus 2017

Tentara Alif Arselan - Pasukan Paling Berani di Dunia

*Tentara Alif Arselan - Pasukan Paling Berani di Dunia*

Buku buku sejarah telah berbicara kepada kita tentang daerah yg Allah tundukan atas orang beriman melalui tentara Alif Arselan. Dalam perjalanan pulang ke Khurosan dari salah satu pertempuran mereka, tampak seorang pembawa pesan menemui Alif arsalan dan berbisik kepadanya,"Kaisar konstantin mendengar kabar tentara anda, ia berencana membawa 600.000 tentara Romawi untuk menghancurkan anda, yg akan dipimpin jendral perang Romanis"

Arsalan mendengar berita itu kemudian menatap 15.000 mujahidnya, yg secara teori hanya ada sedikit harapan untuk menang. Beberapa di antara mereka ada yg berusaha menutupi luka luka pasca pertempuran sebelumnya; ada yg menangisi kematian saudaranya yg syahid, ada juga yg menangis karena kehilangan kesempatan masuk surga. Sesaat kepalanya tertunduk karena berita yg dibawa oleh kurir tadi. Kemudian ia mengisi hatinya dengan keveranian layaknya seekor singa.

Lihatlah perbandingan jumlahnya; 600.000 melawan 15.000. Perlu diingat pula bahwa pasukan alif arsalan baru saja melakukan pertempuran hebat.

Kemudian apa yg harusnya dilakukan oleh Alif Arsalan?
_tetap kembali ke rumah dan membiarkan kekuatan jahat menghancurkan bangsanya?_
        Atau
_Berdiri kokoh seperti batu di depan para pasukan kemudian melawan tentara romawi, yg jika itu dilakukan bisa membuat pasukannya banyak yg mati?_

Beberapa saat kemudian, Sinar iman bersinar dari hatinya.

Arsalan masuk ke dalam tendanya. Ia mengenakan kafan dannmengharumkan tubuhnya dengan Hanut (Campuran minyak misk+kamper yg dioleskan pd mayat sblm dikubur). Dia kemudian berbicara  kepada seluruh tentaranya, "Hari ini, Islam dalam bahaya! Umat Islam juga dalam bahaya! Saya takut bahwa kalimat _laa ilaaha illa Allah_ akan hilang dari kita!"

Dia kemudian berteriak, "Oh Islam! Oh Islam! Lihatlah diriku wahai saudaraku, saya memakai kafan dan hanut. Siapapun yg ingin surga maka berpakaianlah seperti yg aku pakai! Kita akan berjuang bersama di bawah naungan _Laa ilaaha illa Allah_ sampai titik darah penghabisan dan panji _Laa ilaaha illa Allah_ dikibarkan! "

Seketika itu juga seluruh pasukan masuk ke dalam markas kemudian 15.000 mujahid keluar dengan pakaian kafan mereka. Keharuman hanut mewangi di seluruh tubuh, angin dari surga firdaus pun berhembus. Langitpun meledak dengan teriakan para mujahidin. Allahu Akbar! Allahu Akbar!!
Kuda kuda perang Allah bersiaplah!!
_Allahu Akbar!_

Apakah anda pernah melihat seorang tentara yg siap mati sebelum memulai pertempuran, pernakah anda mencium aroma kematian (Hanut) 15.000 orang menyerbak dimana mana? Itulah yg terjadi hari itu.

Perangpun dimulai. Pasukan mujahidin merangsek barisan para tentara kafir masing masing tentar bentrok. Kubu yg satu beriman kepada Allah dan menginginkan janji Allah, sementara kubu lainnya tidak beriman kepada Allah dan benci bertemu denganNya.

Pertempuran berlangsung sengit. Kaimat Allahu Akbar menembus langit. Setiap mujahid memorak porandakan Barisan pertahanan musuh. Lidah mereka berkata; Aku datang kepadamu, Ya Allah semoga Engkau merahmati hamba.

Kepala tertebas, tengkorak jatuh ke tanah dan darah mengalir dimana mana. Diiringi debu yg berterbangan, panji Islam kian tegak perkasa. Tentara salib melarikan diri kesegala arah. Sesorang berteriak, "Orang orang romawi telah dikalahkan. Dan jendral mereka, Romanis telah ditangkap"
Dipihak muslim, tak terhitung jumlahnya yg syahid InsyaAllah. Hari itu mereka yg tersisa menangis. Bukan karna hara rampasan mereka yg hilang, Namun karena harus melepas kafan setelah memasrahkan diri kepada Allah.
Alif Arsalan pun berdiri menangis, bersyukur kepada Allak karena Islam masih berdiri tegak

-Diambil dari buku *Golden Stories* hlm. 116, karya Abdullah bin Abdurrohman

Minggu, 06 Agustus 2017

*12 KESYIRIKAN YANG DI ANGGAP TRADISI*

*12 KESYIRIKAN YANG DI ANGGAP TRADISI*

Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, di tengah-tengah masyarakat kita masih banyak sekali praktek kesyirikan yang merusak bahkan membatalkan tauhid.

Perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan oleh sebagian orang dengan dalih bahwa amalan tersebut adalah tradisi dan adat-istiadat peninggalan leluhur.

Padahal perbuatan tersebut adalah bentuk kesyirikan yang membahayakan agama mereka.

Di antara perbuatan-perbuatan tersebut adalah:

➡1. Tathayyur.

Tathayyur adalah beranggapan sial dengan waktu tertentu, tempat tertentu, atau sesuatu yang dilihat, didengar, atau diketahui. (Al-Qaulul Mufid)

Di sebagian daerah, penduduk membangun rumah menghadap arah tertentu. Mereka juga memulai membangun dan menempatinya di hari tertentu, dengan keyakinan akan mendatangkan keberuntungan dan menjauhkan kesialan.

Ada pula yang tidak mau berdagang di hari tertentu dan melarang pernikahan di bulan tertentu. Semua ini adalah bentuk tathayyur syirik, harus dijauhi oleh seorang muslim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.” (HR. Abu Dawud no. 3910, lihat al-Qaulul Mufid)

➡2. Tamimah.

Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan pada seorang anak untuk menolak ‘ain atau musibah.

Sering kita melihat benda-benda yang digantungkan di rumah, mobil, toko, atau dipakaikan pada anak dengan niat menolak bala.

Semua ini termasuk jenis tamimah yang syirik. Orang yang melakukannya terjatuh dalam kesyirikan. (Lihat al-Qaulul Mufid)

➡3. Tiwalah.

Ia adalah sesuatu yang dibuat untuk membuat suami/seorang lelaki mencintai istrinya/seorang wanita atau sebaliknya.

Adapun dublah (cincin yang dipakai oleh seseorang setelah menikah) dengan keyakinan bahwa selama cincin emas tersebut dipakai maka pernikahannya akan tetap langgeng, ini adalah keyakinan yang syirik, karena tidak ada yang bisa membolak-balikkan hati manusia selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Memakai cincin seperti ini minimal tasyabbuh (menyerupai) orang kafir, haram hukumnya. Bisa juga terjatuh dalam kesyirikan, jika dia berkeyakinan bahwa cincin itu bisa menjadi sebab langgengnya pernikahan. (Lihat al-Qaulul Mufid Syarah Kitabut Tauhid)

➡4. Jampi-jampi/mantra.

Yang dimaksud adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang mengandung permintaan bantuan kepada jin.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang tiga hal di atas dalam hadits beliau:
“Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)

Adapun ruqyah yang dibenarkan oleh syariat adalah yang memenuhi tiga syarat berikut: – Bacaan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan doa-doa yang baik.
– Menggunakan bahasa Arab dan dimengerti maknanya.
– Diyakini hanya semata-mata sebagai sebab, tidak bisa berpengaruh selain dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Lihat Fathul Majid).

➡5. Perdukunan.

Ini adalah musibah yang melanda banyak kaum muslimin. Banyak orang menjadi pelanggan dukun dalam keadaan senang ataupun susah, padahal ancaman bagi dukun dan yang mendatanginya sangat besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim).

Dalam hadits lain, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu kemudian membenarkannya, dia telah mengkufuri apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menegaskan bahwa mendatangi dukun ada beberapa rincian hukum,

↪1. Datang dan bertanya kepadanya, maka tidak diterima shalatnya empat puluh hari.
↪2. Datang, bertanya kepadanya, dan membenarkan ucapannya, maka ia telah ingkar kepada apa yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
↪3. Datang untuk membongkar kesesatannya, diperbolehkan. (Lihat al-Qaulul Mufid).

Adapun tentang kafirnya dukun, Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami menyebutkan

n sembilan alasan kafirnya dukun.Di antara yang beliau sebutkan adalah bahwa seorang dukun telah menjadi wali setan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya….” (Al-An’am: 121).

Padahal setan tidak akan menjadikam seorang menjadi wali selain seorang yang kafir. (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 423-424).

➡6. Sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberitakan bahwa termasuk orang yang dilaknat adalah seorang yang melakukan sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Allah melaknat orang yang melaknat (mencerca) dua orang tuanya. Allah melaknat orang yang melindungi pelaku pelanggaran syar’i. Dan Allah melaknat orang yang mengubah-ubah batas tanah.” (HR. Muslim)

Di antara sembelihan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah berbagai bentuk sembelihan untuk jin.

↪a. Larung (sedekah laut)
Di antara sembelihan syirik adalah sembelihan tahunan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik untuk laut (sedekah laut), sungai, gunung, maupun yang lainnya.

↪b. Sembelihan untuk pengantin
Di sebagian tempat ada sebuah tradisi penyembelihan ketika ada pernikahan. Kedua mempelai diperintahkan untuk menginjakkan kedua kaki mereka di darah sembelihan tersebut sebelum memasuki rumahnya.

↪c. Sembelihan untuk rumah baru
Di sebagian daerah, ketika telah selesai membangun rumah, mereka menyembelih seekor hewan. Sebagian mereka bahkan menanam kepala hewan tersebut di rumah barunya. Ini juga termasuk sembelihan yang syirik.

↪d. Memenuhi keinginan jin yang masuk pada tubuh seseorang
Ketika ada orang kerasukan jin kemudian diruqyah, jin terkadang minta disembelihkan hewan untuk dirinya. Jika terjadi hal demikian, permintaan jin itu tidak boleh ditunaikan, karena hal tersebut adalah sembelihan untuk jin. (Lihat al-Qaulul Mufid, asy-Syaikh Muhammad al-Wushabi).

➡7. Kesyirikan di kuburan.

Di antara perbuatan syirik yang dianggap biasa adalah perbuatan-perbuatan di pekuburan sebagai berikut:

↪a. Berdoa kepada penghuni kubur
↪b. Nadzar untuk penghuni kubur
↪c. Isti’anah, meminta tolong kepada penghuni kubur
d. Isti’adzah, meminta perlindungan kepada penghuni kubur
↪e. Istighatsah, meminta dihilangkan bencana kepada penghuni kubur

Ketahuilah, semua hal di atas adalah kemungkaran yang harus diingkari.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa melihat kemungkaran hendaknya dia ubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya. Jika tidak mampu juga maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim) (Lihat Ma’ariful Qabul, Ighatsatul Lahafan, Tahdzirul Muslimin).

➡8. Mencari berkah dari benda-benda tertentu.

Sebagian orang mencari berkah kepada pohon, kuburan, atau benda-benda yang mereka miliki, seperti keris dan cincin.

📜 *Faedah*

Tidak boleh bertabarruk (mencari berkah) dari diri sereorang, dengan tubuh atau bagian tubuh seseorang tertentu, selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Seorang muslim tidak boleh mencari berkah dengan diri seseorang yang dianggap shalih, baik ludah, rambut maupun bagian tubuh lainnya.

Hal ini berdasarkan beberapa alasan.

↪a. Hal tersebut kekhususan bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
↪b. Tidak ada seorang pun setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat yang meminta berkah dengan bagian tubuh Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat lainnya. Seandainya hal tersebut dibolehkan, niscaya akan dilakukan oleh orang-orang di zaman mereka.
↪c. Akan menyebabkan fitnah dan ujub (bangga diri) dari orang yang dimintai berkah. (Lihat Taisir al-‘Azizil Hamid, hlm. 144-145)

➡9. Sihir.

Sihir adalah satu amalan kufur yang harus dijauhi oleh seorang muslim.
Seseorang yang belajar dan mengajarkan sihir telah terjatuh dalam kekufuran.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir). Hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manuria.” (Al-Baqarah: 102) (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 407-411).

➡10. Sedekah bumi.

Sedekah bumi yaitu memberikan sesuguh/sesaji ketika hendak panen padi dan lainnya. Menurut mereka, sesaji itu dipersembahkan untuk Dewi Sri. Ini pun termasuk bentuk kesyirikan.

➡11. Sesajen.

Yakni memberikan sesuguh untuk karuhun ketika hendak melaksanakan acara tertentu.

➡12. Memberikan penghormatan dengan membungkuk.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Membungkuk ketika memberikan penghormatan adalah perbuatan yang dilarang. Hal ini sebagaimana dalam riwayat at-Tirmidzi dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa mereka bertanya tentang seseorang yang berjumpa dengan temannya lalu membungkuk kepadanya.

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Tidak boleh.”

Juga karena ruku dan sujud tidak boleh dilakukan selain untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, walaupun hal ini menjadi bentuk penghormatan pada syariat sebelum kita, sebagaimana dalam kisah Yusuf ‘alaihis salam:
“Dan ia menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Yusuf pun berkata, “Wahai ayahku, inilah ta’bir mimpiku yang dahulu itu.” (Yusuf: 100).

Adapun dalam syariat kita, bersujud tidak diperbolehkan selain untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Lihat Majmu’ al-Fatawa, 1/259).

Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, apa yang kami sampaikan hanyalah sebagian amalan syirik yang ada di tengah-tengah masyarakat kita.

Semuanya harus kita jauhi.

Kita juga harus memperingatkan umat Islam untuk menjauhi amalan-amalan syirik.

Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, segala adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat harus tunduk kepada syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa: 65).

Janganlah kita seperti orang-orang jahiliyah yang tidak mau beriman kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dengan alasan mengikuti nenek moyang.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang keadaan kaum musyrikin:
Apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan oleh Allah,” mereka menjawab, “(Tidak), kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.” (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu pun dan tidak mendapat petunjuk? (al-Baqarah: 170).

Seorang muslim harus mendahulukan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas segala hal. Dia harus mengutamakan syariat daripada hawa nafsu, adat-istiadat, dan pendapat akalnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mencela orang yang lebih mendahulukan hawa nafsunya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutupan atas penglihatannya? Siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (al-Jatsiyah: 23).

Mudah-mudahan tulisan yang ringkas ini bisa menjadi nasihat dan menjadi salah satu sebab musnahnya praktik-praktik kesyirikan yang telah menyebar di negeri kita ini.

📚 *[Faidah ini diambil dari tulisan Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak yang berjudul “Penyimpangan Akidah di Sekitar Kita” dalam majalah Asy Syariah no. 67/VI/1432 H/2010, hal. 48-53]*

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════

Sabtu, 05 Agustus 2017

*Inilah Manfaat Membaca Al-Qur'an bagi Kesehatan*

🦋💎📖✔💡

*Inilah Manfaat Membaca Al-Qur'an bagi Kesehatan*

Menurut sebuah survey yang dilakukan oleh dr. Al-Qodhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat suci  Al-Qur'an, baik mereka yg mengerti bahasa Arab atau tidak, ternyata *memberikan perubahan fisiologis yang sangat besar.* Termasuk salah satunya dapat  *menangkal berbagai macam penyakit*.

Hal tsb dikuatkan lagi oleh Penemuan Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston.

Mengapa di dalam Islam, ketika kita *mengaji disarankan untuk bersuara?* Minimal untuk diri sendiri alias terdengar oleh telinga kita.

Berikut penjelasanya :

Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini  akan menimbulkan potensi penyakit di berbagai bagian tubuh...

Nah... Sel-sel yang rusak ini harus digetarkan kembali untuk mengembalikan keseimbangannya.

*Hal tersebut artinya harus dengan suara.* Maka munculah TERAPI SUARA yang ditemukan oleh *dr. Alfred Tomatis, seorang dokter di Perancis*.

Sementara dr. Al-Qodhi menemukan, bahwa
MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN BERSUARA,  *Memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak untuk mengembalikan keseimbangannya.*

Penelitian berikutnya membuktikan *Sel Kanker dapat hancur* dengan menggunakan FREKUENSI SUARA  saja.

Dan kembali terbukti bahwa, Membaca Al-Qur'an memiliki dampak hebat dalam proses penyembuhan penyakit sekaliber kanker.

Virus dan kuman berhenti bergetar saat dibacakan ayat suci Al-Qur'an, dan di saat yang sama , sel-sel sehat menjadi aktif.

Mengembalikan keseimbangan program yang terganggu tadi.
👉🏻 Silakan dilihat QS. Al-Isro' ayat 82

Dan yang lebih menguatkan supaya diri ini semakin rajin dan giat membaca Al-Qur'an adalah karena menurut survei :

SUARA YANG PALING MEMILIKI PENGARUH KUAT TERHADAP SEL-SEL TUBUH, ADALAH SUARA SI PEMILIK TUBUH ITU SENDIRI.

👉🏻 Lihat QS. 7 ayat 55 dan QS. 17 ayat 10.

Mengapa Sholat berjama'ah lebih di anjurkan?.
*Karena ada do'a yg dilantunkan dengan keras, sehingga terdengar oleh telinga, dan ini bisa mengembalikan sistem yang seharian rusak.*

Mengapa dalam Islam mendengarkan lagu hingar bingar tidak dianjurkan?
*Karena survei membuktikan, bahwa getaran suara hingar bingar MEMBUAT TUBUH TIDAK SEIMBANG.*

👉🏻 Maka kesimpulannya adalah :

*1⃣ Bacalah Al-Qur'an di pagi hari dan malam hari sebelum tidur* untuk mengembalikan sistem tubuh kembali normal.

*2⃣ Kurangi mendengarkan musik hingar bingar,* ganti saja dengan *murotal* yang jelas-jelas memberikan efek menyembuhkan.
Siapa tau kita punya potensi terkena kanker, tapi karena rajin mendengarkan murotal, penyakit tersebut bisa hancur sebelum terdeteksi.

*3⃣ Perbaiki baca Al-Qur'an (baca dengan tartil, penuhi Hukum Tajwid),* karena efek suara kita sendirilah yang paling dasyat dalam penyembuhan.